Cingu, neh ada cuplikan film laga asia, yang sering main di indosiar tengah malam. Sinema action yang rata-rata dari hongkong ini bagus-bagus deh tuk disimak, makanya aku rajin nontonnya hehe. Meskipun kebanyakan juga wong fei hung, tapi bosen yang genre itu. Yah, keren-keren emang film asia actionnya ebat. Tapi tuk yang ini aku Cuma liat endingnya doang, padahal ceritanya bagus banget meskipun tuh Cuma endingnya ajah dan tokoh-tokohnya juga cakep-cakep. Begini endingnya film bagus favoritku yang hanya kuliat akhirnya ini, moga laen kale diulang hingga aku bisa nulis yang utuh kisahnya… (http://xemphimonlines.com/en/film/334/playboy-cops-2008.html)
… kedua polisi itu menatap geram si penjahat yang brutal dari balik jeruji besi. Penampilannya culun sih waktu tiap kali beraksi, tapi sekarang dah keluar aslinya yang ternyata seorang psikopat yang udah membunuh banyak orang. Si penjahat mengakui kejahatannya yang udah membunuh itu. Keduanya tampak berang, tapi yang satu berusaha tenang, meskipun dy juga geram (yang paling ganteng hehe :p). si penjahat mengingat mua kejahatannya yang dah banyak membunuh. Duh sedihnya, ga nonton sejak awal hiks…
Si penjahat sedang nyandera seorang kawan mereka yang wanita berambut panjang. Dy mengancam akan memotong kelingking wanita itu jika keduanya tak berkelahi dan saling menyakiti. Yah, dy mau semacam permainan dan pertunjukan agar bisa menyenangkan diirnya yang brutal.
Keduanya saling berpandangan ragu. Gemana mungkin mereka berkelahi, toh mereka sahabatan. Tapi karna takut terjadi apa-apa dengan temen mereka itu, akhirnya keduanya berusaha untuk saling memukul meskipun agak lembek. Yah secara sohib getuh…
Si penjahat brutal semakin mengancam dan akhirnya membuktikan ancamannya itu dengan memotong kelingking wanita tadi. Wanita itu menjerit kesakitan. Arrrrgh…
Si brutal telah memotongnya dengan pecahan botol birnya tadi. Begitu tega dan darah pun mengucur. Si wanita menjerit-jerit kesakitan. Keduanya kepanikan melihat si penjahat betul-betul memotong jari temen mereka. Akhirnya mereka bertarung sungguhan demi memuaskan penjahat itu agar wanita itu dibebaskan.
Mereka bertarung sungguh-sngguh meskipun tanpa kebencian, tapi demi menyelamatkan wanita itu mereka rela terluka parah. Badan mereka sudah berlumuran darah dan mereka terus saling menyerang, seimbang. Wanita itu menjerit-jerit menghentikan mereka. Sementara si penjahat tertawa-tawa kegirangan akan pertunjukan maut itu.
“stop! Hentikan! Plis, meskipun aku tlah cacat, kalian tetap bisa terima aku kan? Jadi kumohon sekarang hentikan! Jadi ga apaapa aku cacat!”
Mereka yang telah bertarung cukup lama itu kemudian termenung. Mereka sudah kesakitan dan terluka berdarah-darah sana sini. Si penjahat malah bawa lari wanita itu karna kesal. Kedua polisi tadi lalu kepanikan dan mendobrak pagar sel secara bahu membahu. Memang agak susah, mereka akhirnya kembali bersatu demi wanita itu. Mereka terus berusaha keras membuka gerbang, hingga akhirnya berkat semangat mereka, akhirnya gerbang itu runtuh, tapi kearah mereka jatuhnya. Mereka yang udah terluka parah lalu berusaha menghindar dan mengejar si penjahat.
Mereka mengejar penjahat itu dan bertarung mati-matian. Mumpung 2 lawan 1, rasakan pembalasannya. Si wanita terselamatkan dan menatap pertarungan itu dengan cemas. Salah satunya yang bernama mikael, menyerang tapi malah terhempas di tembok hingga melumpuhkannya sejenak.
Temannya menyerang penjahat itu dan akhirnya berhasil menumbangkannya. Penjahat ko. Si wanita menghampirinya dengan riang karna menang. Tapi mereka tak meperhatikan temen mereka, mikael yang sepertinya kesakitan dan lelah luar biasa, nafasnya terengah-engah.
Mereka berdua lalu samperin mikael yang entah napa. Mereka bertanya dy kenapa, karna dy kayak sekarat getuh. Mikael lalu memperlihatkan tembok tempatnya terhempas oleh penjahat tadi. Mereka lalu melihat darah di sebuah beton yang menembus keluar dari tembok.
Rupanya itu darahnya. Mereka pun jadi cemas. Tapi mikael tertawa-tawa lemah, si wanita jadi merasa tertipu. Lalu mikael berjalan tertatih-tatih dan terjatuh dekat tembok hingga meninggalkan noda darah segar dari balik punggungnya di tembok. Rupanya dy tidak sedang bercanda, dy benar-benar sedang terluka…
Mereka pun menangis sedu sedan karena kehilangan mikael teman mereka yang kini telah meninggal dunia…
=======================================================================
=======================================================================
0 komentar:
Posting Komentar