Jantung Yoon Hee masih berdebar kencang dan tangan Sun Joon membekap mulutnya. Hujan mulai turun.
Polisi mulai meninggalkan tempat itu dan Sun Joon merasa situasi mulai aman, ah..aku merasa tercekik sampai hampir mati, ia memandang Yoon Hee dan terperanjat. Yoon Hee juga merasa kikuk lalu segera melepaskan diri dari Sun Joon. Yang pertama dilakukan Yoon Hee adalah mengulurkan tangan dan berkata : Jika kau mengambil buku itu, kau seharusnya membayarku!
Ha In Soo menunggu bersama teman-temannya, dan ia kecewa karena gagal menjebak Sun Joon. In Soo merasa frustrasi, tapi Yong Ha sepertinya sudah menduganya, ia berkata kalau jebakan dan taktik biasanya berbalik.
Sun Joon dan Yoon Hee sudah aman dan Sun Joon berkata ia tidak membawa uang sekarang tapi ia janji akan membayar Yoon Hee nanti.
Yoon Hee tidak percaya dan ingin mengikuti Sun Joon ke rumahnya, Sun Joon mencegahnya dan berkata : Aku tidak akan membuang integritasku hanya demi 50 nyang saja.
Yoon Hee tersinggung, bagimu itu mungkin hanya 50 nyang dan tidak seberapa, tapi bagiku itu adalah segalanya.
Sun Joon janji ia pasti akan membayar Yoon Hee, katakan siapa namamu agar aku bisa meninggalkan uangnya untukmu di toko buku, aku juga akan menunggumu di ujian yang akan datang. Aku akan memegang kata2-ku.
Sun Joon : Ini adalah janji antara dua orang pria. Aku akan membayarmu untuk buku itu dan kita akan bertemu di tempat ujian dalam dua hari.
Yoon Hee : Namaku Kim Yoon Shik, aku tidak akan mengikuti ujian.
Sun Joon mengingatkan Yoon Hee, apa kau lupa dengan kalimat yang kau tulis di bajuku, jika kau sangat memikirkan masyarakat maka kau harus masuk untuk bekerja di pemerintahan dan kau harus mengusahakan dari dalam. Sarjana Kim Yoon Shik, bukan-nya menuliskan di bajuku, sebaiknya kau ungkapkan pemikiranmu pada Yang Mulia sendiri.
Sun Joon : Kau terlalu baik untuk mengikuti ujian atas nama orang lain/joki.
Yoon Hee tidak tertarik, aku tahu dunia ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tidak peduli apapun latar belakang politiknya, semuanya bisa masuk dalam dunia politik selama mereka mampu, Apa kau pikir itu benar? Aku pikir Joseon bukan negara yang besar, jangan naif. Yoon Hee pergi.
Yoon Hee berganti baju wanita dan duduk termangu, ia ingat ketika Sun Joon bertanya hanya 50 nyang? Sebaliknya, Sun Joon duduk di rumahnya yang hangat dan teringat kata-kata Yoon Hee yang sinis tentang apa yang ia percayai.
"Apa kau benar merasa kalau ujian bisa benar2 menyatakan semua ide-ide ini?"
King Jeongjo
Paginya, Raja Jeongjo/Yi San memancing di tepi danau ditemani beberapa menteri utama-nya, Menteri Lee (Noron-Kiri) dan Menteri Ha (Noron-Kanan)
Raja Jeongjo berkata pada Menteri Lee, kalau ia mendengar ada anak yang menarik di ujian kemarin, apa itu anakmu?
Menteri Lee minta maaf, Maafkan saya Yang Mulia.
Tapi Jeongjo tidak tersinggung, ia berkata tidak bukan begitu, aku merasa malu karena aku menganggap ujian itu adalah tingkat pemula dan tidak aku laksanakan dengan sepantasnya. Ujian berikutnya akan dilaksanakan dengan semestinya dan aku akan hadir.
Jeongjo tersenyum dan melemparkan lagi pancingnya. Kalau gaya Jeongjo seperti ini mirip Sukjong kakek buyutnya hahaha..
Pengumuman dipasang, kalau dalam So Gwa/ujian, Raja Jeongjo akan hadir di lokasi ujian. Ini membuat para peserta ujian kalang kabut, mereka panik, wah..kalau begini tidak bisa mencontek. Peserta ujian mulai membakar semua kertas contekan mereka.
Tuan Hwang menghela nafas dan menyimpan semua contekan yang ia buat, Yoon Hee masuk tokonya dan ia tanya apa ada orang bernama Lee Sun Joon datang menitipkan uang?
Tuan Hwang berkata mau Lee Sun Joon atau Jo Sun Soon, tidak ada yang datang menitip uang untukmu. Yoon Hee mengeluh, ah aku sudah tahu pasti begini. Yoon Hee akan pergi tapi Tuan Hwang menahan-nya dan menawarinya pekerjaan sebagai joki sekali lagi.
Yoon Hee tidak mau, kali ini berbahaya, kalau ketahuan maka taruhan-nya nyawa. Tapi tuan Hwang berkata ya sudah, karena nyawa itu penting. Yoon Hee menahan lengan Tuan Hwang, kalau kau seperti ini, berarti bayaran-nya tinggi, berikan aku 100 nyang! Deal.
Malamnya Yoon Hee gelisah, ia tidak bisa tidur, ia dilema antara melakukan pekerjaan menantang maut sekaligus tidak benar secara hati nurani, tapi kemudian ia teringat Tuan Ha yang berkata hanya akan memberi Yoon Hee waktu 3 hari kalau tidak maka Yoon Hee akan menjadi miliknya. Yoon Hee bingung.
Pagi hari, pelayan mulai menyiapkan tempat duduk untuk para peserta ujian. Sementara di rumah Yoon Hee, rentenir datang untuk menjemput Yoon Hee ke kediaman Tuan Ha.
Ibu Yoon Hee hanya bisa memandang pasrah pada Yoon Hee. Antrian peserta ujian SKK sudah dimulai. Mereka masuk ke lokasi ujian satu persatu.
Tuan Hwang gelisah menunggu di depan pintu, mengapa Yoon Hee belum tiba...
Yoon Hee di rumah, dirias oleh dua pelayan Tuan Ha. Benar2 cantik, lalu Yoon Hee berkata tolong beri aku waktu sebentar, aku harus mengucapkan selamat tinggal pada keluargaku. Lalu pintu lokasi ujian akan ditutup. Tuan Hwang berusaha menahan-nya, ada satu peserta yang belum datang!
Yoon Hee masuk ke tandu dan meninggalkan rumah. Tuan Hwang terus menahan gerbang dan hampir diusir ketika Yoon Hee muncul! What? ternyata yang ada di dalam tandu bukan Yoon Hee, melainkan Yoon Shik, adik laki-lakinya! Mereka bertukar tempat dan ini membuat rentenir itu kaget sekali dan jatuh ke tanah, dimana gadis itu???
Gadis itu, duduk di lokasi ujian, untuk menggantikan seseorang.
Raja Jeongjo tiba, semua menghormat, Yoon Hee melihat sekilas ke arah Raja.
Yoon Hee melihat ke sekeliling dan sebuah suara tanya, apa kau menunggu kontak-mu?
Yoon Hee tanya : Wang Seo Bang?
Yoon Hee menoleh, ternyata Sun Joon, seorang joki dalam ujian yang dihadiri oleh Baginda? kau benar2 hebat.
Yoon terkejut dan kemudian Yoon Hee tahu kalau Sun Joon sengaja melakukan cara ini untuk memaksa Yoon Hee ikut ujian. Sun Joon yang sudah membayar agar Yoon Hee mau datang ke lokasi ujian.
Belum pulih rasa terkejut Yoon Hee, Sun Joon sudah mengangkat tangan lagi, penanggung jawab ujian! Disini, ada yang mengotori ujian. Raja Jeongjo mendapat laporan, dia adalah putra Perdana Menteri Kiri/Lee.
Tapi kali ini bukan mengadukan Yoon Hee, melainkan Sun Joon mengakui kalau ia tidak sengaja mengotori kertas ujian Yoon Hee (dengan nama orang lain). Sun Joon minta agar kertas ujian Yoon Hee diganti dengan yang baru.
Petugas minta kayu identitas Yoon Hee, agar aku bisa mengganti kertas ujian-mu. Jadi mau tidak mau Yoon Hee menyerahkan kayu atas nama Kim Yoon Shik..hehehe. Yoon Hee sempat termangu dan ia ingat ketika Sun Joon berkata kau harus datang ke ujian, sarjana Kim Yoon Shik!
Yoon Hee duduk dan mengikuti ujian. Yoon Hee adalah orang terakhir yang menyelesaikan ujian-nya, bersama Sun Joon. Sun Joon sengaja menunggu sampai Yoon Hee selesai. Keduanya jalan ke depan mengumpulkan hasil ujian mereka.
Yoon Hee tanya mengapa Sun Joon melakukan ini, Sun Joon berkata karena mencontek itu buruk. Yoon Hee tetap berkeras agar Sun Joon membayar buku yang kemarin.
Hasil ujian kali itu akan ditentukan sendiri oleh Raja Jeongjo. Apa mereka lulus atau tidak. Ini membuat Yoon Hee panik, berarti dia harus menghadapi sang Raja sendiri. Satu per satu peserta ujian dipanggil dan diberikan hasilnya oleh Raja. Bahkan ada yang namanya Kim Hyun Jung :)
love ya..Kim Gab So
Sementara itu di luar, Menteri Lee dan Menteri Ha (kedua orang menteri ini sama dari partai Noron, hanya kiri dan kanan) berdebat mengenai prospek masa depan anak mereka masing2. Menteri Lee tanya, bagaimana kau yakin akan karier anakmu di politik? meskipun anakmu bisa duduk di dewan istana, dia tidak akan membantu kita.
Kemudian tiba giliran Yoon Hee. Yoon He jalan maju dengan gemetar, ia membungkuk memberi hormat pada Raja Jeongjo. Raja Jeongjo membuka lembar jawaban Yoon Hee dan membacanya, lalu Raja marah!
Jeongjo : Apa kau yang menulis di kertas ini? Kim Yoon Shik?
Yoon Hee : Iya, Yang Mulia
Jeongjo : Kau! beraninya kau! setelah kau membuat lelucon di kertas ini, apa kau berharap ingin tetap hidup?
Yoon Hee berlutut dan meminta ampun. Jeongjo tanya apa pertanyaanku untuk ujian hari ini?
Yoon Hee : karakter In dan Ji dan bagaimana aplikasinya dalam mencapai kesuksesan dalam sidang.
Jeongjo : Lalu apa jawabanmu?
Yoon Hee : Saya tahu teks itu karena saya sudah menguasai klasik (Kong Hu Cu), dengan bakat seperti itu, saya kesini sebagai orang yang menggantikan peserta ujian. Saya tidak pantas berada dalam dewan karena saya tidak memiliki karakter sebagaimana karakter In, itu adalah jawaban saya.
Jeongjo : Siapa itu? siapa yang membayarmu? Pasti ada orang yang membayarmu!
Yoon Hee : Orang itu adalah...
Tiba2 Sun Joon menjawab, dia tidak datang, maafkan saya Yang Mulia. Sun Joon berkata Yoon Hee berbohong. Sementara itu Menteri Lee mendapat laporan kalau Sun Joon mengacau lagi dan kali ini parah.
Jeongjo heran : Untuk orang sepertimu membayar joki, sepertinya aneh..
Sun Joon menjelaskan pada Jeongjo kalau dia membayar Yoon shik untuk menjalani ujian. Yoon Shik memiliki bakat yang istimewa tapi dia tidak bisa melayani pemerintah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Ini hanya cara agar Kim Yoon Shik bisa mengikuti ujian.
Sun Joon berkata jika seorang berbakat seperti Yoon Shik tidak bisa melayani negara, maka Sun Joon juga memutuskan tidak akan melayani negara.
Jeongjo turun dan mendekati keduanya, diikuti para pengawal istana.Jeongjo minta Yoon Shik berdiri, berdiri dan tunjukkan wajahmu!
Jeongjo masih kesal tapi dalam hati ia mengagumi kepandaian dan keberanian dua orang muda di depannya, lalu memerintahkan dengan nada marah, kalian akan menanggung akibatnya, ...Pergi ke Sungkyunkwan! Kalian berdua aku perintahkan untuk tetap hidup dan belajar di Sungkyunkwan, pagi dan malam, kalian harus belajar, habiskan waktu kalian untuk mengejar jalan kebenaran. Dan kemudian datanglah padaku !Itu adalah Perintah Raja! (mirip kakek buyutnya hehe..)
Jeongjo berkata pada Sun Joon dan Yoon Shik kalau dia akan memperlihatkan pada dua pemuda ini Joseon yang kalian impikan.
Yoon Hee lemas dan terjatuh, ia berkata ia sakit, lalu tabib dipanggil dan memeriksa ndi-nya. Tabib teriak, dia wanita! Jeongjo murka dan Yoon Hee akan dihukum mati...dan..
...ini semua hanya bayangan Yoon Hee, dia terlalu merasa bersalah. Ternyata Jeongjo masih ada di depannya dan menepuk pundaknya, Jeongjo bahkan berkata aku akan mengingat wajahmu.
Ujian selesai, Yoon Hee dengan marah mengatakan pada Sun Joon, kalau dia tidak berniat mengikuti ujian. Ujian ini hanya untuk orang-orang membosankan seperti dirimu.
Sun Joon : Aku salah selama ini, kau ternyata orang yang suka mencari alasan dan membuang kesempatan.
Sun Joon memberikan uang Yoon Hee untuk buku itu 50 nyang, lalu pergi setelah sebelumnya mengatakan kalau kau mencemaskan kesehatan adikmu, masuk Sungkyunkwan adalah yang terbaik, karena mahasiswa mendapatkan obat gratis dan juga gaji. Kalau kau tidak menyadari itu, kau juga tidak akan berhasil dengan baik dalam melayani masyarakat kelak.
Yoon Hee menemui Tuan Hwang dan Tuan Hwang memberikan 50 nyang sebagai beasiswa, ini membuat Yoon Hee curiga, apa ini pinjaman lagi? Apa tujuanmu?
Tuan Hwang berkata ini adalah uang muka-nya. Yoon Hee menerimanya dan janji akan mengembalikan segera setelah ia mendapatkan gaji.
Yoon Hee sama sekali tidak tahu kalau gaji yang dimaksud adalah pemberian Sun Joon. Sun Joon sudah memaksa Tuan Hwang bersumpah agar tidak membocorkan hal ini.
Sun Joon dan pelayan-nya membahas itu, Pelayan Sun Joon. Soon Dol (Go Do, QSD) mengatakan kalau ia sudah melakukan perintah tuan-nya dan membuat Hwang janji untuk menyimpan rahasia ini sampai ia mati.
Soon Dol : Tapi, Tuan Muda..bukankah anda berkata ingin menuntut balas pada pria cantik itu? mengapa anda meminjami uang padanya?
Sun Joon : Aku tidak seharusnya melakukan itu
In soo shock, Raja memberikan ijin masuk ke SKK langsung pada Lee Sun Joon?
Yong Ha : Beberapa orang mengintip di ujian, dia membuat taruhan di depan Raja, Lee Sun Joon benar2 luar biasa!
Yong Ha kelihatan kagum pada Sun Joon. Sementara teman2 In Soo yang lain asyik bermain tuho bersama para gisaeng. Mereka membicarakan betapa stress-nya ketika ujian dulu, bahkan sampai ada yang diare.
Yong Ha memutar-mutar panah tuho-nya dan berkata Oh pria cantik itu ia bahkan bisa menyalin buku merah diluar kepala, ia bisa saja pria atau...
In Soo kesal, ia tidak tahan tinggal dengan seorang Tuan Muda dan pria menjengkelkan yang seperti wanita itu di bawah atap yang sama. Yong Ha melihat In Soo dengan santai, ia senyum tipis.
In Soo turun dan bersiap melepas panahnya, aku tidak takut pada Sun Joon, tapi ayahnya, Menteri Lee. In soo melempar, dan langsung masuk ke tabung bambu, semua teman-nya bersorak,
In Soo : Siapa Lee Sun Joon sebenarnya dan siapa Ha In Soo, di SKK, bahkan aku lebih tinggi dari Raja.
Yoon Hee sudah mendapatkan uang 100 nyang yang ia butuhkan untuk membayar hutangnya. Yoon Hee mengunjungi kediaman Menteri Kanan Ha dan memberikan uang itu. Yoon Hee ingin adiknya dibebaskan. Kim Yoon Shik ternyata dipukuli habis-habisan. Badannya yang lemah semakin rapuh dengan pemukulan itu.
Yoon Hee tidak tahan melihat adiknya seperti itu dan ia sangat merasa bersalah. Yoon Hee menangis, tapi Yoon Shik menghibur kakaknya.
Dengan lemah Yoon Shik berkata ia senang karena paling tidak ada yang bisa ia lakukan untuk Yoon Hee. Yoon Shik tidak pernah merasa tenang melihat Yoon Hee selalu kerja keras demi dirinya.
Rentenir menghadap Menteri Ha.
Menteri Ha : Ah benar2..
Rentenir : Tuan, gadis itu entah bagaimana bisa mendapatkan 100 nyang, Tuan, perintahkan saja ..saya akan langsung..
Menteri Ha mengangkat tangan-nya, tidak, aku ingin melihat sampai mana ia mampu bertahan. Aku tidak akan pernah melepaskan wanita yang aku sukai.
Menteri Lee duduk minum dengan putranya. Menteri Lee membahas tentang kejadian di lokasi ujian, ia bahkan geli ketika mendengar kalau anak yang dilindungi oleh Sun Joon itu diterima masuk ke Sungkyunkwan atas perintah Baginda.
Sun Joon minta maaf karena sudah membuat ayahnya susah sekali lagi. Menteri Lee lalu tanya, Raja yang sekarang memerintah ini, apakah dia lulus atau tidak menurut pendapatmu? Sun Joon tidak bisa menjawabnya. Menurutku, aku harus sekolah di SKK dulu.
Ayahnya tersenyum, ia juga belum bisa menentukan apakah lulus atau tidak. Dan menurut Menteri Lee, anak itu (Yoon Hee) juga belum lulus, kau juga, kalian berdua belum lulus di pemandanganku.
Yoon Hee pulang dan ibunya tidak tahu harus berkata apa. Tapi Ibu Yoon Hee dengan keras menentang rencana Yoon Hee masuk ke SKK. Bagaimana Ibu bisa membiarkanmu tinggal dalam asrama yang penuh pria.
Yoon Hee berkata ia tidak punya pilihan, ini adalah perintah Yang Mulia Raja. Ibunya menghela nafas, inilah mengapa aku selalu berkata kalau kepandaian-mu akan menjadi kutukan dan bukannya anugerah bagimu.
Ibu kata Yoon Hee sambil menangis, aku ingin hidup layak sebagai manusia, jika aku harus diseret ke rumah Menteri Ha sebagai wanita simpanan-nya, aku akan selamanya dihargai dengan uang, 100 nyang, bukan-nya sebagai manusia. Aku ingin ke SKK, dimana aku bisa memberikan obat untuk Yoon shik dengan usahaku sendiri, mendapat gaji dan belajar lebih banyak lagi. Inilah jalan untuk hidup sebagai manusia.
Yoon Shik masuk dan membela kakaknya. Meskipun ini berarti aku tidak bisa hidup dengan namaku sendiri, tapi kakak selalu hidup dengan namaku, Ibu tolong ijinkan.
Paginya, Yoon Hee bersiap untuk masuk kuliah. Ia mengganti hanboknya, mengikat dada dan rambutnya, lalu menjadi pria.
Scholar Kim Yoon shik
Ibunya dan Yoon shik mengantar Yoon Hee. Ibu memberikan kotak. Apa ini, tanya Yoon Hee. Ibu berkata kau ingin kuliah tanpa tahu apa-apa. ini adalah makanan yang bisa kau gunakan untuk acara penerimaan siswa baru/ospek. Berikan makanan ini untuk para sunbae, kau mengerti?
Yoon Hee terharu, Ibu berkata, melihatmu dengan rambut pendek selalu membuat Ibu tuamu ini malu, kau tidak masuk ke SKK atas keinginan-mu, tapi Ibu yang mengirim-mu, jadi jika kau mendapat kesulitan, maka Ibu yang akan menanggung-nya, kau mengerti? Yoon Hee menangis.
Ibu mengambil tangan Yoon Hee dan memberikan tusuk konde dari besi-nya, dan pesan tidak ada seorangpun yang boleh mengetahui kalau kau seorang wanita, jadi biarpun kondisinya berat dan tidak adil, kau harus bertahan. Yoon Hee mengangguk.
Yoon Shik dengan resmi memberikan papan namanya pada kakaknya dan melepas kakaknya pergi.
Yoon Hee jalan ke kampus. Sepanjang jalan banyak pedagang menawarkan baju baru untuk para calon mahasiswa, termasuk Yoon Hee. Lalu ada keributan, seorang ahjumma/bibi pemilik kedai minum marah2 dan mengejar seorang pria yang lari kesana-sini, sampai pria itu terjatuh dekat kaki Yoon Hee.
Moon Jae Shin aka Guh Ro, you've always been my fave..hehehe
Ternyata dia Moon Jae Shin! haha..Bibi itu kesal, dasar berandal! Suaminya teriak, sayang..ambil garam! Bibi itu mengambil garam dan melemparkan ke arah Jae shin, berandal! jika kau ingin minum alkohol, kau harus bayar! Jae shin hanya melotot ke arah bibi itu. Lalu pergi dengan cuek sambil nyengir lagi!
Sun Joon juga berangkat ke kampus diantar pelayan-nya Soon Dol, yang berkeras ingin membawakan barang2 Sun Joon dan berat berpisah dengan Tuan-nya, aku akan merindukan Tuan Muda..lalu ia menunjuk ke satu arah, ternyata Yoon Hee lalu berkata pria cantik itu/flower boy, juga datang.
Soon Dol bahkan berkata saya yakin dia seorang gadis! Yoon Hee langsung berkata berbicara tanpa berpikir, sudah pasti kau! Sun Joon menegur pelayan-nya. Sun Dol berkata, iya, mana ada gadis masuk ke SKK, kecuali ingin mati.
Sun Joon dan Yoon Hee mendaftar di gerbang, dan semua langsung mengenali mereka, sebagai pembuat onar saat ujian.
Yoon Hee langsung mendapat dua teman baru, yang pertama Bae Hae Won, teman satu sekolah Sun Joon dan ia menerima Yoon Hee dengan baik.
Lalu ada satu lagi yang menyela pembicaraan mereka, Kim Woo Tak, yang bermulut besar. Keduanya pasti akan meramaikan kehidupan Yoon Hee di SKK.
Kantin-SKK
Yoon Hee mulai melihat2 sekelilingnya, ia melihat kantin, kelas-kelas, perpustakaan, dan lapangan.
Ruang Belajar 1-SKK
Perpustakaan-SKK
Bola menggelinding ke arah Yoon Hee dan sunbae-nya minta Yoon Hee menendang bola itu. Yoon Hee melakukan-nya dan wow...bolanya melambung jauh, membuat para sunbae-nya terpesona dan Yoon Hee senyum lebar.
(Jaman segitu saja di Korea sudah ada sekolah berasrama yang keren ya..kenapa Indonesia belum ya..paling sekolah Belanda yang tidak untuk Inlander, sigh..Dalam satu bangsa, pendidikan adalah yang paling penting, negara2 Asia Timur sudah tahu itu.)
Pemimpin Kampus mendekati Sun Joon dan mulai menjilat, dan berkata kalau ayah Sun Joon, Menteri Lee sangat akrab dengan-nya, ia menawarkan fasilitas untuk Sun Joon, jika tidak suka dengan kamar asramanya, Sun Joon bisa tinggal di kamar yang lebih besar.
Sun Joon langsung dengan dingin mengatakan kalau Pemimpin sudah diluar batas. Anda berbohong dengan mengatakan kalau anda dekat dengan ayah saya.
Sun Joon menolak semua fasilitas dan perlakuan istimewa, ia ingin diperlakukan sama dengan semua mahasiswa lainnya. Sun Joon keluar dari ruangan Pemimpin.
Ada seorang profesor yang masuk ke SKK atas perintah langsung Raja Jeongjo, Prof. Jung Yak Yong (Tokoh nyata, philospher besar yang menyelaraskan ajaran Kong Hu Cu dengan ajaran Roma Katolik, nama Baptis-nya John/Yohan, termasuk pemeluk Roma-Katolik awal di Korea, 1762–1836) tidak sengaja mendengar percakapan ini.
Prof Jung bertanya pada Sun Joon, jika Sun Joon berkeras ingin diperlakukan sama, maka akan membuat semua merasa kikuk.
Sun Joon menjawab Itu masalah mereka, kalau mereka menyerah hanya sedikit tidak nyaman bagaimana anda mengatakan itu sebagai peraturan? Sun Joon membungkuk memberi hormat dan pergi. Prof. Jung sepertinya mulai menyukai Sun Joon. Ia tersenyum geli.
Pembagian kamar dimulai, Yoon Hee terperanjat ketika tahu mereka harus berbagi kamar. Dan dengan siapa ia sekamar? siapa lagi..sudah pasti Lee Sun Joon!
Yong Ha mendengar keluh kesah Yoon Hee dan berkata kau tidak perlu cemas, Sun Joon mungkin akan jarang ada di kamar. Dan orang ketiga di dalam daftar..ah kalau dia memang jarang tidur di asrama. (coba tebak siapa yang ke-3? hehe..my fave)
Yong Ha meyakinkan Yoon Hee, kau akan menggunakan kamar itu sendirian, bisa dikatakan kau cukup beruntung sebagai siswa baru.
Yoon Hee lega mendengarnya, Yong Ha yang sudah sejak awal mencurigai Yoon Hee sengaja bertanya, apa kau punya alasan khusus mengapa kau perlu kamar sendiri? Yoon Hee langsung berkata tidak ada alasan apa-apa.
Yong Ha mengenalkan diri, aku Gu Yong Ya, dan panggilanku Yeo-rim (agak porno sebenarnya arti aslinya, karena ia playboy dan selalu dikelilingi wanita).
Lalu Yong Ha membuat Yoon Hee terkejut, ia tiba-tiba memeluk Yoon Hee. Lalu berbisik di telinga Yoon Hee, kau akan segera mendapat nama julukanmu.
Yoon Hee lega terlepas dari Yong Ha dan ia masuk ke kamarnya, ia pikir kamarnya kosong, tapi voila...Sun Joon sudah ada di dalam.
Yoon Hee protes, ia berkata tidak suka sekamar dengan orang lain. Sun Joon juga tidak terbiasa tapi dia akan bertahan dan Sun Joon minta Yoon Hee bertahan juga.
Tiba-tiba ada ospek dadakan, sunbae mereka mulai menggedor pintu asrama dan mengejar anak2 baru.
Mahasiswa baru dikumpulkan di lapangan dengan sinar obor. Mereka disiram tepung (masih dilakukan sampai hari ini di SKK) dan beberapa mahasiswa senior muncul dengan menggunakan kostum bertopeng.
Di kantor, seorang profesor minta rekannya untuk menghentikan anak-anak itu, Lelucon bodoh apa lagi itu? Tapi rekannya berkata dia tidak ingin merusak tradisi.
Pemrakarsa kegiatan ini bukan lain Ha In Soo and the gang. Tapi In soo dkk tidak memperlihatkan diri mereka. Yong Ha mengumumkan, kami akan mulai mengumpulkan persembahan dari kalian!
Siswa baru mulai mengeluarkan persembahan mereka, ada yang dengan suka rela, ada yang tidak.
Yoon Hee mengangkat persembahan-nya dengan ragu-ragu, ia tahu makanan yang ia berikan adalah yang paling sederhana, kue beras biasa buatan ibunya. Ketika tiba giliran Yoon Hee, seorang seniornya, Byung Choon (Santak-QSD) kesal, apa ini? dan ia menendang kotak makanan Yoon Hee kesamping, membuat kue beras Yoon Hee berserakan ke tanah.
Yoon Hee mengepalkan tangan-nya, aku harus bertahan, bagaimanapun juga..Yoon Hee berbalik dengan diam dan ingin kembali ke tempatnya. Tapi..Yoon Hee mengubah pikiran-nya dan berbalik lagi, ini membuat semuanya terdiam. Yoon Hee menghadapi Byung Choon, bukankah kau seorang pelajar yang datang ke kampus SKK untuk belajar? Apakah ada kalimat dalam bukumu yang mengatakan kalau tidak masalah menghina makanan karena itu makanan sederhana?
Byung Choon mencoba membela diri, tapi aku tidak memperlakukan makanan yang bisa dimakan seperti itu.
Yoon Hee : Jika itu bukan makanan, lalu apa?
Byung Choon : Tapi makanan itu bahkan tidak cocok untuk dimakan oleh anjing maupun babi.
Byung Choon bahkan akan menginjak makanan Yoon Hee, tapi sebuah tangan menahan Byung Choon, tangan Lee Sun Joon!
Sun Joon membungkuk dan mengumpulkan kue beras yang jatuh, mengembalikan kembali ke kotaknya dan meletakkan di meja bersama makanan para siswa yang lain.
Semua mahasiswa menyaksikan ini dan Sun Joon berkata kau benar itu bukan makanan. Jika kau sudah sukses, yang kau pedulikan adalah keringat dan darah rakyat. Sun Joon mengambil sebuah kue dan menawarkan pada Byung Choon, mohon diterima.
Byung Choon gugup, ini Lee Sun Joon, se..sebagai bangsawan bagaimana aku bisa makan makanan yang sudah jatuh ke tanah? Ia tidak mau makan makanan yang sudah jatuh ke tanah. Sun Joon menggigit kue itu, membuat semua siswa terkejut.
Mata Yoon Hee terbelalak, Yong Ha tersenyum, ia kagum dengan Sun Joon, dan Ha In Soo mendengus.
Sun Joon meletakkan kue beras itu di tangan Byung Choon dan berkata makanlah, jika kau bukan anjing atau babi.
Yong Ha sangat menyukai kondisi ini, ia langsung mengambil keranjang kue itu dan mengambil satu lalu langsung dimasukkan ke mulut rekannya, ayo makan ini. Yong Ha juga menggigit kue itu. Bahkan tidak sampai disitu saja, ia jalan keliling membawa keranjang kue dan meminta semua siswa untuk mengambil dan menggigit kue beras itu, ayo makanlah darah dan keringat rakyat.
Sun Joon berkata pada semuanya, kalau Sungkyunkwan adalah tempat dimana mereka bisa belajar demi kepentingan rakyat kecil.
Sun Joon menoleh dan melihat langsung ke arah Ha In Soo, dan berkata kalau kau tidak setuju, aku tidak akan mengakuimu sebagai pelajar.
Ha In Soo bangkit berdiri dan berkata kalau Sungkyunkwan adalah dimana mereka bisa menyiapkan diri untuk prestasi mereka dan belajar bagaimana membawa aturan ke dalam masyarakat. Juga adalah tempat dimana mereka bisa belajar siapa yang kuat dan siapa yang lemah. Dan bagaimana yang lemah harus bersikap menghadapi yang kuat.
Ha In Soo melihat ke arah Sun Joon dengan tajam, Aku akan mengajarmu dengan benar.
Seorang profesor mendengar ini dan ia bertanya-tanya, apa artinya, apa Ha In Soo ingin mengumumkan kalau ia ingin mengeluarkan Lee Sun Joon dari kampus ini?
Kemudian, mahasiswa baru diberikan tugas tertulis. Siapa yang menang akan mendapatkan "hadiah besar" sebaliknya siapa yang tidak bisa mengikuti perintah akan dilucuti bajunya dan dilempar ke air terjun!
Yoon Hee mendekati Sun Joon, dan berkata ayo cepat kita harus cepat. Yoon Hee ingin mengatakan sesuatu tapi sedikit kikuk. Sun Joon tanya, apa yang ingin kau katakan?
Yoon Hee mengucapkan terima kasih atas pertolongan Sun Joon tadi. Aku dengar Ha In Soo adalah orang yang sangat berkuasa, aku cemas karena kau menantangnya langsung.
Sun Joon minta Yoon Hee jangan terlalu cemas, karena aku tidak melakukannya untuk orang lain, aku melakukannya sesuai dengan prinsip2ku sendiri.
Yoon Hee berkata ia tidak percaya orang yang tidak bisa menyelesaikan tugas akan ditendang keluar dari kampus tanpa alasan, tapi Sun Joon memperingatkan Yoon Hee sekali kau diusir keluar, kau tidak akan punya kesempatan lain untuk mengambil ujian negara atau naik tingkat. Yoon Hee kaget dan mempercepat langkahnya.
Yoon Hee dan Sun Joon memiliki tugas berbeda.
Yoon Hee mendapat tugas untuk menemukan Gisaeng tercantik saat itu, Cho sun dan harus mendapatkan sesuatu dari Cho sun.
"Bunga segala bunga memiliki wanita yang dicintai Yeo Po, bawakan baju dalam sutera miliknya" Yoon Hee berpikir, wanita yang dicintai Yeo Po adalah Cho Sun. Cho Sun ada di Moran (gibang terbaik)
Sun Joon membaca tugasnya, Bunga kebajikan adalah bunga lotus dan petik bunga yang mekar paling besar diantara mereka (Bu Yong Hwa)
Sun Joon harus ke rumah In soo. Salah seorang teman In Soo, Byung Choon menemui Hyo Eun, adik In soo dan minta Hyo Eun membantu mereka, akan ada yang datang, Lee Sun Joon. Hyo Eun tersenyum, ia terlihat semangat.
Hyo Eun : Dasar tidak berguna! setelah mempermainkan seorang gadis, bagaimana kau berkata kalau kau ini bangsawan? dan..ia tersenyum, jika aku melakukan yang seperti ini, apa tidak apa?
Byung Choon : Ya, aku akan melakukan sisanya.
Kemudian teman In Soo lainnya lari2, ia datang, ia datang, Lee Sun Joon!
Yong Ha dan In Soo duduk menunggu siswa baru menyelesaikan tugas mereka.
Yong Ha : Mengapa kau sangat membencinya, Lee Sun Joon si Noron itu, bukankah dia sama denganmu?
In Soo : Itulah mengapa. Kalau dia Soron atau Namin, tidak masalah. Tidak ada alasan bagiku untuk ikut campur. Para tetua akan bersimbah darah mereka sendiri.
Yong Ha mendesah : Itulah mengapa aku benci politik. Membuatku kehilangan selera.
In Soo : Mengapa itu harus Cho Sun?
Yong Ha : Karena aku ingin melucuti baju luar Kim Yoon Shik. cho Sun susah menyukai pria, bahkan aku Gu Yong Ha yang sering ke Gibang, bagaimana pria feminim itu menghadapinya.
Tidak mudah menemui Cho Sun, Gisaeng paling top di Gibang terbesar ibukota. Ketika Yoon Hee ada dalam Gibang, ia dikerubuti oleh para gisaeng yang mengagumi Yoon Hee.
Yoon Hee : Kumohon panggilkan Cho Sun..
Gisaeng 1 : Aw..Tuan muda, kami akan sangat sedih..
Gisaeng 2 : apa Tuan melihat Cho Sun sebagai wanita dan kami bukan..mereka cekikikan.
Yoon Hee panik, ia mundur2 terus sampai terjatuh. Para gisaeng itu ingin melucuti baju Yoon Hee. Membuat Yoon Hee semakin panik karena takut ketahuan kalau ia adalah wanita. Yoon Hee lari keluar dari kamarnya tapi ia jatuh ke kamar lain tanpa sengaja.
Ternyata di kamar itu, ada Menteri Ha bersama Cho Sun, gisaeng yang dicari Yoon Hee. Menteri Ha murka, ia baru saja akan bersenang-senang dengan Cho Sun, dan juga tamu lain mengenali Menteri Ha dan berbisik-bisik.
Tapi justru Menteri Ha merasa ia mengenali wajah Yoon Hee dan menunjuk Yoon Hee, Kau!
Yoon Hee terperanjat.
Polisi mulai meninggalkan tempat itu dan Sun Joon merasa situasi mulai aman, ah..aku merasa tercekik sampai hampir mati, ia memandang Yoon Hee dan terperanjat. Yoon Hee juga merasa kikuk lalu segera melepaskan diri dari Sun Joon. Yang pertama dilakukan Yoon Hee adalah mengulurkan tangan dan berkata : Jika kau mengambil buku itu, kau seharusnya membayarku!
Ha In Soo menunggu bersama teman-temannya, dan ia kecewa karena gagal menjebak Sun Joon. In Soo merasa frustrasi, tapi Yong Ha sepertinya sudah menduganya, ia berkata kalau jebakan dan taktik biasanya berbalik.
Sun Joon dan Yoon Hee sudah aman dan Sun Joon berkata ia tidak membawa uang sekarang tapi ia janji akan membayar Yoon Hee nanti.
Yoon Hee tidak percaya dan ingin mengikuti Sun Joon ke rumahnya, Sun Joon mencegahnya dan berkata : Aku tidak akan membuang integritasku hanya demi 50 nyang saja.
Yoon Hee tersinggung, bagimu itu mungkin hanya 50 nyang dan tidak seberapa, tapi bagiku itu adalah segalanya.
Sun Joon janji ia pasti akan membayar Yoon Hee, katakan siapa namamu agar aku bisa meninggalkan uangnya untukmu di toko buku, aku juga akan menunggumu di ujian yang akan datang. Aku akan memegang kata2-ku.
Sun Joon : Ini adalah janji antara dua orang pria. Aku akan membayarmu untuk buku itu dan kita akan bertemu di tempat ujian dalam dua hari.
Yoon Hee : Namaku Kim Yoon Shik, aku tidak akan mengikuti ujian.
Sun Joon mengingatkan Yoon Hee, apa kau lupa dengan kalimat yang kau tulis di bajuku, jika kau sangat memikirkan masyarakat maka kau harus masuk untuk bekerja di pemerintahan dan kau harus mengusahakan dari dalam. Sarjana Kim Yoon Shik, bukan-nya menuliskan di bajuku, sebaiknya kau ungkapkan pemikiranmu pada Yang Mulia sendiri.
Sun Joon : Kau terlalu baik untuk mengikuti ujian atas nama orang lain/joki.
Yoon Hee tidak tertarik, aku tahu dunia ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tidak peduli apapun latar belakang politiknya, semuanya bisa masuk dalam dunia politik selama mereka mampu, Apa kau pikir itu benar? Aku pikir Joseon bukan negara yang besar, jangan naif. Yoon Hee pergi.
Yoon Hee berganti baju wanita dan duduk termangu, ia ingat ketika Sun Joon bertanya hanya 50 nyang? Sebaliknya, Sun Joon duduk di rumahnya yang hangat dan teringat kata-kata Yoon Hee yang sinis tentang apa yang ia percayai.
"Apa kau benar merasa kalau ujian bisa benar2 menyatakan semua ide-ide ini?"
King Jeongjo
Paginya, Raja Jeongjo/Yi San memancing di tepi danau ditemani beberapa menteri utama-nya, Menteri Lee (Noron-Kiri) dan Menteri Ha (Noron-Kanan)
Raja Jeongjo berkata pada Menteri Lee, kalau ia mendengar ada anak yang menarik di ujian kemarin, apa itu anakmu?
Menteri Lee minta maaf, Maafkan saya Yang Mulia.
Tapi Jeongjo tidak tersinggung, ia berkata tidak bukan begitu, aku merasa malu karena aku menganggap ujian itu adalah tingkat pemula dan tidak aku laksanakan dengan sepantasnya. Ujian berikutnya akan dilaksanakan dengan semestinya dan aku akan hadir.
Jeongjo tersenyum dan melemparkan lagi pancingnya. Kalau gaya Jeongjo seperti ini mirip Sukjong kakek buyutnya hahaha..
Pengumuman dipasang, kalau dalam So Gwa/ujian, Raja Jeongjo akan hadir di lokasi ujian. Ini membuat para peserta ujian kalang kabut, mereka panik, wah..kalau begini tidak bisa mencontek. Peserta ujian mulai membakar semua kertas contekan mereka.
Tuan Hwang menghela nafas dan menyimpan semua contekan yang ia buat, Yoon Hee masuk tokonya dan ia tanya apa ada orang bernama Lee Sun Joon datang menitipkan uang?
Tuan Hwang berkata mau Lee Sun Joon atau Jo Sun Soon, tidak ada yang datang menitip uang untukmu. Yoon Hee mengeluh, ah aku sudah tahu pasti begini. Yoon Hee akan pergi tapi Tuan Hwang menahan-nya dan menawarinya pekerjaan sebagai joki sekali lagi.
Yoon Hee tidak mau, kali ini berbahaya, kalau ketahuan maka taruhan-nya nyawa. Tapi tuan Hwang berkata ya sudah, karena nyawa itu penting. Yoon Hee menahan lengan Tuan Hwang, kalau kau seperti ini, berarti bayaran-nya tinggi, berikan aku 100 nyang! Deal.
Malamnya Yoon Hee gelisah, ia tidak bisa tidur, ia dilema antara melakukan pekerjaan menantang maut sekaligus tidak benar secara hati nurani, tapi kemudian ia teringat Tuan Ha yang berkata hanya akan memberi Yoon Hee waktu 3 hari kalau tidak maka Yoon Hee akan menjadi miliknya. Yoon Hee bingung.
Pagi hari, pelayan mulai menyiapkan tempat duduk untuk para peserta ujian. Sementara di rumah Yoon Hee, rentenir datang untuk menjemput Yoon Hee ke kediaman Tuan Ha.
Ibu Yoon Hee hanya bisa memandang pasrah pada Yoon Hee. Antrian peserta ujian SKK sudah dimulai. Mereka masuk ke lokasi ujian satu persatu.
Tuan Hwang gelisah menunggu di depan pintu, mengapa Yoon Hee belum tiba...
Yoon Hee di rumah, dirias oleh dua pelayan Tuan Ha. Benar2 cantik, lalu Yoon Hee berkata tolong beri aku waktu sebentar, aku harus mengucapkan selamat tinggal pada keluargaku. Lalu pintu lokasi ujian akan ditutup. Tuan Hwang berusaha menahan-nya, ada satu peserta yang belum datang!
Yoon Hee masuk ke tandu dan meninggalkan rumah. Tuan Hwang terus menahan gerbang dan hampir diusir ketika Yoon Hee muncul! What? ternyata yang ada di dalam tandu bukan Yoon Hee, melainkan Yoon Shik, adik laki-lakinya! Mereka bertukar tempat dan ini membuat rentenir itu kaget sekali dan jatuh ke tanah, dimana gadis itu???
Gadis itu, duduk di lokasi ujian, untuk menggantikan seseorang.
Raja Jeongjo tiba, semua menghormat, Yoon Hee melihat sekilas ke arah Raja.
Yoon Hee melihat ke sekeliling dan sebuah suara tanya, apa kau menunggu kontak-mu?
Yoon Hee tanya : Wang Seo Bang?
Yoon Hee menoleh, ternyata Sun Joon, seorang joki dalam ujian yang dihadiri oleh Baginda? kau benar2 hebat.
Yoon terkejut dan kemudian Yoon Hee tahu kalau Sun Joon sengaja melakukan cara ini untuk memaksa Yoon Hee ikut ujian. Sun Joon yang sudah membayar agar Yoon Hee mau datang ke lokasi ujian.
Belum pulih rasa terkejut Yoon Hee, Sun Joon sudah mengangkat tangan lagi, penanggung jawab ujian! Disini, ada yang mengotori ujian. Raja Jeongjo mendapat laporan, dia adalah putra Perdana Menteri Kiri/Lee.
Tapi kali ini bukan mengadukan Yoon Hee, melainkan Sun Joon mengakui kalau ia tidak sengaja mengotori kertas ujian Yoon Hee (dengan nama orang lain). Sun Joon minta agar kertas ujian Yoon Hee diganti dengan yang baru.
Petugas minta kayu identitas Yoon Hee, agar aku bisa mengganti kertas ujian-mu. Jadi mau tidak mau Yoon Hee menyerahkan kayu atas nama Kim Yoon Shik..hehehe. Yoon Hee sempat termangu dan ia ingat ketika Sun Joon berkata kau harus datang ke ujian, sarjana Kim Yoon Shik!
Yoon Hee duduk dan mengikuti ujian. Yoon Hee adalah orang terakhir yang menyelesaikan ujian-nya, bersama Sun Joon. Sun Joon sengaja menunggu sampai Yoon Hee selesai. Keduanya jalan ke depan mengumpulkan hasil ujian mereka.
Yoon Hee tanya mengapa Sun Joon melakukan ini, Sun Joon berkata karena mencontek itu buruk. Yoon Hee tetap berkeras agar Sun Joon membayar buku yang kemarin.
Hasil ujian kali itu akan ditentukan sendiri oleh Raja Jeongjo. Apa mereka lulus atau tidak. Ini membuat Yoon Hee panik, berarti dia harus menghadapi sang Raja sendiri. Satu per satu peserta ujian dipanggil dan diberikan hasilnya oleh Raja. Bahkan ada yang namanya Kim Hyun Jung :)
love ya..Kim Gab So
Sementara itu di luar, Menteri Lee dan Menteri Ha (kedua orang menteri ini sama dari partai Noron, hanya kiri dan kanan) berdebat mengenai prospek masa depan anak mereka masing2. Menteri Lee tanya, bagaimana kau yakin akan karier anakmu di politik? meskipun anakmu bisa duduk di dewan istana, dia tidak akan membantu kita.
Kemudian tiba giliran Yoon Hee. Yoon He jalan maju dengan gemetar, ia membungkuk memberi hormat pada Raja Jeongjo. Raja Jeongjo membuka lembar jawaban Yoon Hee dan membacanya, lalu Raja marah!
Jeongjo : Apa kau yang menulis di kertas ini? Kim Yoon Shik?
Yoon Hee : Iya, Yang Mulia
Jeongjo : Kau! beraninya kau! setelah kau membuat lelucon di kertas ini, apa kau berharap ingin tetap hidup?
Yoon Hee berlutut dan meminta ampun. Jeongjo tanya apa pertanyaanku untuk ujian hari ini?
Yoon Hee : karakter In dan Ji dan bagaimana aplikasinya dalam mencapai kesuksesan dalam sidang.
Jeongjo : Lalu apa jawabanmu?
Yoon Hee : Saya tahu teks itu karena saya sudah menguasai klasik (Kong Hu Cu), dengan bakat seperti itu, saya kesini sebagai orang yang menggantikan peserta ujian. Saya tidak pantas berada dalam dewan karena saya tidak memiliki karakter sebagaimana karakter In, itu adalah jawaban saya.
Jeongjo : Siapa itu? siapa yang membayarmu? Pasti ada orang yang membayarmu!
Yoon Hee : Orang itu adalah...
Tiba2 Sun Joon menjawab, dia tidak datang, maafkan saya Yang Mulia. Sun Joon berkata Yoon Hee berbohong. Sementara itu Menteri Lee mendapat laporan kalau Sun Joon mengacau lagi dan kali ini parah.
Jeongjo heran : Untuk orang sepertimu membayar joki, sepertinya aneh..
Sun Joon menjelaskan pada Jeongjo kalau dia membayar Yoon shik untuk menjalani ujian. Yoon Shik memiliki bakat yang istimewa tapi dia tidak bisa melayani pemerintah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Ini hanya cara agar Kim Yoon Shik bisa mengikuti ujian.
Sun Joon berkata jika seorang berbakat seperti Yoon Shik tidak bisa melayani negara, maka Sun Joon juga memutuskan tidak akan melayani negara.
Jeongjo turun dan mendekati keduanya, diikuti para pengawal istana.Jeongjo minta Yoon Shik berdiri, berdiri dan tunjukkan wajahmu!
Jeongjo masih kesal tapi dalam hati ia mengagumi kepandaian dan keberanian dua orang muda di depannya, lalu memerintahkan dengan nada marah, kalian akan menanggung akibatnya, ...Pergi ke Sungkyunkwan! Kalian berdua aku perintahkan untuk tetap hidup dan belajar di Sungkyunkwan, pagi dan malam, kalian harus belajar, habiskan waktu kalian untuk mengejar jalan kebenaran. Dan kemudian datanglah padaku !Itu adalah Perintah Raja! (mirip kakek buyutnya hehe..)
Jeongjo berkata pada Sun Joon dan Yoon Shik kalau dia akan memperlihatkan pada dua pemuda ini Joseon yang kalian impikan.
Yoon Hee lemas dan terjatuh, ia berkata ia sakit, lalu tabib dipanggil dan memeriksa ndi-nya. Tabib teriak, dia wanita! Jeongjo murka dan Yoon Hee akan dihukum mati...dan..
...ini semua hanya bayangan Yoon Hee, dia terlalu merasa bersalah. Ternyata Jeongjo masih ada di depannya dan menepuk pundaknya, Jeongjo bahkan berkata aku akan mengingat wajahmu.
Ujian selesai, Yoon Hee dengan marah mengatakan pada Sun Joon, kalau dia tidak berniat mengikuti ujian. Ujian ini hanya untuk orang-orang membosankan seperti dirimu.
Sun Joon : Aku salah selama ini, kau ternyata orang yang suka mencari alasan dan membuang kesempatan.
Sun Joon memberikan uang Yoon Hee untuk buku itu 50 nyang, lalu pergi setelah sebelumnya mengatakan kalau kau mencemaskan kesehatan adikmu, masuk Sungkyunkwan adalah yang terbaik, karena mahasiswa mendapatkan obat gratis dan juga gaji. Kalau kau tidak menyadari itu, kau juga tidak akan berhasil dengan baik dalam melayani masyarakat kelak.
Yoon Hee menemui Tuan Hwang dan Tuan Hwang memberikan 50 nyang sebagai beasiswa, ini membuat Yoon Hee curiga, apa ini pinjaman lagi? Apa tujuanmu?
Tuan Hwang berkata ini adalah uang muka-nya. Yoon Hee menerimanya dan janji akan mengembalikan segera setelah ia mendapatkan gaji.
Yoon Hee sama sekali tidak tahu kalau gaji yang dimaksud adalah pemberian Sun Joon. Sun Joon sudah memaksa Tuan Hwang bersumpah agar tidak membocorkan hal ini.
Sun Joon dan pelayan-nya membahas itu, Pelayan Sun Joon. Soon Dol (Go Do, QSD) mengatakan kalau ia sudah melakukan perintah tuan-nya dan membuat Hwang janji untuk menyimpan rahasia ini sampai ia mati.
Soon Dol : Tapi, Tuan Muda..bukankah anda berkata ingin menuntut balas pada pria cantik itu? mengapa anda meminjami uang padanya?
Sun Joon : Aku tidak seharusnya melakukan itu
In soo shock, Raja memberikan ijin masuk ke SKK langsung pada Lee Sun Joon?
Yong Ha : Beberapa orang mengintip di ujian, dia membuat taruhan di depan Raja, Lee Sun Joon benar2 luar biasa!
Yong Ha kelihatan kagum pada Sun Joon. Sementara teman2 In Soo yang lain asyik bermain tuho bersama para gisaeng. Mereka membicarakan betapa stress-nya ketika ujian dulu, bahkan sampai ada yang diare.
Yong Ha memutar-mutar panah tuho-nya dan berkata Oh pria cantik itu ia bahkan bisa menyalin buku merah diluar kepala, ia bisa saja pria atau...
In Soo kesal, ia tidak tahan tinggal dengan seorang Tuan Muda dan pria menjengkelkan yang seperti wanita itu di bawah atap yang sama. Yong Ha melihat In Soo dengan santai, ia senyum tipis.
In Soo turun dan bersiap melepas panahnya, aku tidak takut pada Sun Joon, tapi ayahnya, Menteri Lee. In soo melempar, dan langsung masuk ke tabung bambu, semua teman-nya bersorak,
In Soo : Siapa Lee Sun Joon sebenarnya dan siapa Ha In Soo, di SKK, bahkan aku lebih tinggi dari Raja.
Yoon Hee sudah mendapatkan uang 100 nyang yang ia butuhkan untuk membayar hutangnya. Yoon Hee mengunjungi kediaman Menteri Kanan Ha dan memberikan uang itu. Yoon Hee ingin adiknya dibebaskan. Kim Yoon Shik ternyata dipukuli habis-habisan. Badannya yang lemah semakin rapuh dengan pemukulan itu.
Yoon Hee tidak tahan melihat adiknya seperti itu dan ia sangat merasa bersalah. Yoon Hee menangis, tapi Yoon Shik menghibur kakaknya.
Dengan lemah Yoon Shik berkata ia senang karena paling tidak ada yang bisa ia lakukan untuk Yoon Hee. Yoon Shik tidak pernah merasa tenang melihat Yoon Hee selalu kerja keras demi dirinya.
Rentenir menghadap Menteri Ha.
Menteri Ha : Ah benar2..
Rentenir : Tuan, gadis itu entah bagaimana bisa mendapatkan 100 nyang, Tuan, perintahkan saja ..saya akan langsung..
Menteri Ha mengangkat tangan-nya, tidak, aku ingin melihat sampai mana ia mampu bertahan. Aku tidak akan pernah melepaskan wanita yang aku sukai.
Menteri Lee duduk minum dengan putranya. Menteri Lee membahas tentang kejadian di lokasi ujian, ia bahkan geli ketika mendengar kalau anak yang dilindungi oleh Sun Joon itu diterima masuk ke Sungkyunkwan atas perintah Baginda.
Sun Joon minta maaf karena sudah membuat ayahnya susah sekali lagi. Menteri Lee lalu tanya, Raja yang sekarang memerintah ini, apakah dia lulus atau tidak menurut pendapatmu? Sun Joon tidak bisa menjawabnya. Menurutku, aku harus sekolah di SKK dulu.
Ayahnya tersenyum, ia juga belum bisa menentukan apakah lulus atau tidak. Dan menurut Menteri Lee, anak itu (Yoon Hee) juga belum lulus, kau juga, kalian berdua belum lulus di pemandanganku.
Yoon Hee pulang dan ibunya tidak tahu harus berkata apa. Tapi Ibu Yoon Hee dengan keras menentang rencana Yoon Hee masuk ke SKK. Bagaimana Ibu bisa membiarkanmu tinggal dalam asrama yang penuh pria.
Yoon Hee berkata ia tidak punya pilihan, ini adalah perintah Yang Mulia Raja. Ibunya menghela nafas, inilah mengapa aku selalu berkata kalau kepandaian-mu akan menjadi kutukan dan bukannya anugerah bagimu.
Ibu kata Yoon Hee sambil menangis, aku ingin hidup layak sebagai manusia, jika aku harus diseret ke rumah Menteri Ha sebagai wanita simpanan-nya, aku akan selamanya dihargai dengan uang, 100 nyang, bukan-nya sebagai manusia. Aku ingin ke SKK, dimana aku bisa memberikan obat untuk Yoon shik dengan usahaku sendiri, mendapat gaji dan belajar lebih banyak lagi. Inilah jalan untuk hidup sebagai manusia.
Yoon Shik masuk dan membela kakaknya. Meskipun ini berarti aku tidak bisa hidup dengan namaku sendiri, tapi kakak selalu hidup dengan namaku, Ibu tolong ijinkan.
Paginya, Yoon Hee bersiap untuk masuk kuliah. Ia mengganti hanboknya, mengikat dada dan rambutnya, lalu menjadi pria.
Scholar Kim Yoon shik
Ibunya dan Yoon shik mengantar Yoon Hee. Ibu memberikan kotak. Apa ini, tanya Yoon Hee. Ibu berkata kau ingin kuliah tanpa tahu apa-apa. ini adalah makanan yang bisa kau gunakan untuk acara penerimaan siswa baru/ospek. Berikan makanan ini untuk para sunbae, kau mengerti?
Yoon Hee terharu, Ibu berkata, melihatmu dengan rambut pendek selalu membuat Ibu tuamu ini malu, kau tidak masuk ke SKK atas keinginan-mu, tapi Ibu yang mengirim-mu, jadi jika kau mendapat kesulitan, maka Ibu yang akan menanggung-nya, kau mengerti? Yoon Hee menangis.
Ibu mengambil tangan Yoon Hee dan memberikan tusuk konde dari besi-nya, dan pesan tidak ada seorangpun yang boleh mengetahui kalau kau seorang wanita, jadi biarpun kondisinya berat dan tidak adil, kau harus bertahan. Yoon Hee mengangguk.
Yoon Shik dengan resmi memberikan papan namanya pada kakaknya dan melepas kakaknya pergi.
Yoon Hee jalan ke kampus. Sepanjang jalan banyak pedagang menawarkan baju baru untuk para calon mahasiswa, termasuk Yoon Hee. Lalu ada keributan, seorang ahjumma/bibi pemilik kedai minum marah2 dan mengejar seorang pria yang lari kesana-sini, sampai pria itu terjatuh dekat kaki Yoon Hee.
Moon Jae Shin aka Guh Ro, you've always been my fave..hehehe
Ternyata dia Moon Jae Shin! haha..Bibi itu kesal, dasar berandal! Suaminya teriak, sayang..ambil garam! Bibi itu mengambil garam dan melemparkan ke arah Jae shin, berandal! jika kau ingin minum alkohol, kau harus bayar! Jae shin hanya melotot ke arah bibi itu. Lalu pergi dengan cuek sambil nyengir lagi!
Sun Joon juga berangkat ke kampus diantar pelayan-nya Soon Dol, yang berkeras ingin membawakan barang2 Sun Joon dan berat berpisah dengan Tuan-nya, aku akan merindukan Tuan Muda..lalu ia menunjuk ke satu arah, ternyata Yoon Hee lalu berkata pria cantik itu/flower boy, juga datang.
Soon Dol bahkan berkata saya yakin dia seorang gadis! Yoon Hee langsung berkata berbicara tanpa berpikir, sudah pasti kau! Sun Joon menegur pelayan-nya. Sun Dol berkata, iya, mana ada gadis masuk ke SKK, kecuali ingin mati.
Sun Joon dan Yoon Hee mendaftar di gerbang, dan semua langsung mengenali mereka, sebagai pembuat onar saat ujian.
Yoon Hee langsung mendapat dua teman baru, yang pertama Bae Hae Won, teman satu sekolah Sun Joon dan ia menerima Yoon Hee dengan baik.
Lalu ada satu lagi yang menyela pembicaraan mereka, Kim Woo Tak, yang bermulut besar. Keduanya pasti akan meramaikan kehidupan Yoon Hee di SKK.
Kantin-SKK
Yoon Hee mulai melihat2 sekelilingnya, ia melihat kantin, kelas-kelas, perpustakaan, dan lapangan.
Ruang Belajar 1-SKK
Perpustakaan-SKK
Bola menggelinding ke arah Yoon Hee dan sunbae-nya minta Yoon Hee menendang bola itu. Yoon Hee melakukan-nya dan wow...bolanya melambung jauh, membuat para sunbae-nya terpesona dan Yoon Hee senyum lebar.
(Jaman segitu saja di Korea sudah ada sekolah berasrama yang keren ya..kenapa Indonesia belum ya..paling sekolah Belanda yang tidak untuk Inlander, sigh..Dalam satu bangsa, pendidikan adalah yang paling penting, negara2 Asia Timur sudah tahu itu.)
Pemimpin Kampus mendekati Sun Joon dan mulai menjilat, dan berkata kalau ayah Sun Joon, Menteri Lee sangat akrab dengan-nya, ia menawarkan fasilitas untuk Sun Joon, jika tidak suka dengan kamar asramanya, Sun Joon bisa tinggal di kamar yang lebih besar.
Sun Joon langsung dengan dingin mengatakan kalau Pemimpin sudah diluar batas. Anda berbohong dengan mengatakan kalau anda dekat dengan ayah saya.
Sun Joon menolak semua fasilitas dan perlakuan istimewa, ia ingin diperlakukan sama dengan semua mahasiswa lainnya. Sun Joon keluar dari ruangan Pemimpin.
Ada seorang profesor yang masuk ke SKK atas perintah langsung Raja Jeongjo, Prof. Jung Yak Yong (Tokoh nyata, philospher besar yang menyelaraskan ajaran Kong Hu Cu dengan ajaran Roma Katolik, nama Baptis-nya John/Yohan, termasuk pemeluk Roma-Katolik awal di Korea, 1762–1836) tidak sengaja mendengar percakapan ini.
Prof Jung bertanya pada Sun Joon, jika Sun Joon berkeras ingin diperlakukan sama, maka akan membuat semua merasa kikuk.
Sun Joon menjawab Itu masalah mereka, kalau mereka menyerah hanya sedikit tidak nyaman bagaimana anda mengatakan itu sebagai peraturan? Sun Joon membungkuk memberi hormat dan pergi. Prof. Jung sepertinya mulai menyukai Sun Joon. Ia tersenyum geli.
Pembagian kamar dimulai, Yoon Hee terperanjat ketika tahu mereka harus berbagi kamar. Dan dengan siapa ia sekamar? siapa lagi..sudah pasti Lee Sun Joon!
Yong Ha mendengar keluh kesah Yoon Hee dan berkata kau tidak perlu cemas, Sun Joon mungkin akan jarang ada di kamar. Dan orang ketiga di dalam daftar..ah kalau dia memang jarang tidur di asrama. (coba tebak siapa yang ke-3? hehe..my fave)
Yong Ha meyakinkan Yoon Hee, kau akan menggunakan kamar itu sendirian, bisa dikatakan kau cukup beruntung sebagai siswa baru.
Yoon Hee lega mendengarnya, Yong Ha yang sudah sejak awal mencurigai Yoon Hee sengaja bertanya, apa kau punya alasan khusus mengapa kau perlu kamar sendiri? Yoon Hee langsung berkata tidak ada alasan apa-apa.
Yong Ha mengenalkan diri, aku Gu Yong Ya, dan panggilanku Yeo-rim (agak porno sebenarnya arti aslinya, karena ia playboy dan selalu dikelilingi wanita).
Lalu Yong Ha membuat Yoon Hee terkejut, ia tiba-tiba memeluk Yoon Hee. Lalu berbisik di telinga Yoon Hee, kau akan segera mendapat nama julukanmu.
Yoon Hee lega terlepas dari Yong Ha dan ia masuk ke kamarnya, ia pikir kamarnya kosong, tapi voila...Sun Joon sudah ada di dalam.
Yoon Hee protes, ia berkata tidak suka sekamar dengan orang lain. Sun Joon juga tidak terbiasa tapi dia akan bertahan dan Sun Joon minta Yoon Hee bertahan juga.
Tiba-tiba ada ospek dadakan, sunbae mereka mulai menggedor pintu asrama dan mengejar anak2 baru.
Mahasiswa baru dikumpulkan di lapangan dengan sinar obor. Mereka disiram tepung (masih dilakukan sampai hari ini di SKK) dan beberapa mahasiswa senior muncul dengan menggunakan kostum bertopeng.
Di kantor, seorang profesor minta rekannya untuk menghentikan anak-anak itu, Lelucon bodoh apa lagi itu? Tapi rekannya berkata dia tidak ingin merusak tradisi.
Pemrakarsa kegiatan ini bukan lain Ha In Soo and the gang. Tapi In soo dkk tidak memperlihatkan diri mereka. Yong Ha mengumumkan, kami akan mulai mengumpulkan persembahan dari kalian!
Siswa baru mulai mengeluarkan persembahan mereka, ada yang dengan suka rela, ada yang tidak.
Yoon Hee mengangkat persembahan-nya dengan ragu-ragu, ia tahu makanan yang ia berikan adalah yang paling sederhana, kue beras biasa buatan ibunya. Ketika tiba giliran Yoon Hee, seorang seniornya, Byung Choon (Santak-QSD) kesal, apa ini? dan ia menendang kotak makanan Yoon Hee kesamping, membuat kue beras Yoon Hee berserakan ke tanah.
Yoon Hee mengepalkan tangan-nya, aku harus bertahan, bagaimanapun juga..Yoon Hee berbalik dengan diam dan ingin kembali ke tempatnya. Tapi..Yoon Hee mengubah pikiran-nya dan berbalik lagi, ini membuat semuanya terdiam. Yoon Hee menghadapi Byung Choon, bukankah kau seorang pelajar yang datang ke kampus SKK untuk belajar? Apakah ada kalimat dalam bukumu yang mengatakan kalau tidak masalah menghina makanan karena itu makanan sederhana?
Byung Choon mencoba membela diri, tapi aku tidak memperlakukan makanan yang bisa dimakan seperti itu.
Yoon Hee : Jika itu bukan makanan, lalu apa?
Byung Choon : Tapi makanan itu bahkan tidak cocok untuk dimakan oleh anjing maupun babi.
Byung Choon bahkan akan menginjak makanan Yoon Hee, tapi sebuah tangan menahan Byung Choon, tangan Lee Sun Joon!
Sun Joon membungkuk dan mengumpulkan kue beras yang jatuh, mengembalikan kembali ke kotaknya dan meletakkan di meja bersama makanan para siswa yang lain.
Semua mahasiswa menyaksikan ini dan Sun Joon berkata kau benar itu bukan makanan. Jika kau sudah sukses, yang kau pedulikan adalah keringat dan darah rakyat. Sun Joon mengambil sebuah kue dan menawarkan pada Byung Choon, mohon diterima.
Byung Choon gugup, ini Lee Sun Joon, se..sebagai bangsawan bagaimana aku bisa makan makanan yang sudah jatuh ke tanah? Ia tidak mau makan makanan yang sudah jatuh ke tanah. Sun Joon menggigit kue itu, membuat semua siswa terkejut.
Mata Yoon Hee terbelalak, Yong Ha tersenyum, ia kagum dengan Sun Joon, dan Ha In Soo mendengus.
Sun Joon meletakkan kue beras itu di tangan Byung Choon dan berkata makanlah, jika kau bukan anjing atau babi.
Yong Ha sangat menyukai kondisi ini, ia langsung mengambil keranjang kue itu dan mengambil satu lalu langsung dimasukkan ke mulut rekannya, ayo makan ini. Yong Ha juga menggigit kue itu. Bahkan tidak sampai disitu saja, ia jalan keliling membawa keranjang kue dan meminta semua siswa untuk mengambil dan menggigit kue beras itu, ayo makanlah darah dan keringat rakyat.
Sun Joon berkata pada semuanya, kalau Sungkyunkwan adalah tempat dimana mereka bisa belajar demi kepentingan rakyat kecil.
Sun Joon menoleh dan melihat langsung ke arah Ha In Soo, dan berkata kalau kau tidak setuju, aku tidak akan mengakuimu sebagai pelajar.
Ha In Soo bangkit berdiri dan berkata kalau Sungkyunkwan adalah dimana mereka bisa menyiapkan diri untuk prestasi mereka dan belajar bagaimana membawa aturan ke dalam masyarakat. Juga adalah tempat dimana mereka bisa belajar siapa yang kuat dan siapa yang lemah. Dan bagaimana yang lemah harus bersikap menghadapi yang kuat.
Ha In Soo melihat ke arah Sun Joon dengan tajam, Aku akan mengajarmu dengan benar.
Seorang profesor mendengar ini dan ia bertanya-tanya, apa artinya, apa Ha In Soo ingin mengumumkan kalau ia ingin mengeluarkan Lee Sun Joon dari kampus ini?
Kemudian, mahasiswa baru diberikan tugas tertulis. Siapa yang menang akan mendapatkan "hadiah besar" sebaliknya siapa yang tidak bisa mengikuti perintah akan dilucuti bajunya dan dilempar ke air terjun!
Yoon Hee mendekati Sun Joon, dan berkata ayo cepat kita harus cepat. Yoon Hee ingin mengatakan sesuatu tapi sedikit kikuk. Sun Joon tanya, apa yang ingin kau katakan?
Yoon Hee mengucapkan terima kasih atas pertolongan Sun Joon tadi. Aku dengar Ha In Soo adalah orang yang sangat berkuasa, aku cemas karena kau menantangnya langsung.
Sun Joon minta Yoon Hee jangan terlalu cemas, karena aku tidak melakukannya untuk orang lain, aku melakukannya sesuai dengan prinsip2ku sendiri.
Yoon Hee berkata ia tidak percaya orang yang tidak bisa menyelesaikan tugas akan ditendang keluar dari kampus tanpa alasan, tapi Sun Joon memperingatkan Yoon Hee sekali kau diusir keluar, kau tidak akan punya kesempatan lain untuk mengambil ujian negara atau naik tingkat. Yoon Hee kaget dan mempercepat langkahnya.
Yoon Hee dan Sun Joon memiliki tugas berbeda.
Yoon Hee mendapat tugas untuk menemukan Gisaeng tercantik saat itu, Cho sun dan harus mendapatkan sesuatu dari Cho sun.
"Bunga segala bunga memiliki wanita yang dicintai Yeo Po, bawakan baju dalam sutera miliknya" Yoon Hee berpikir, wanita yang dicintai Yeo Po adalah Cho Sun. Cho Sun ada di Moran (gibang terbaik)
Sun Joon membaca tugasnya, Bunga kebajikan adalah bunga lotus dan petik bunga yang mekar paling besar diantara mereka (Bu Yong Hwa)
Sun Joon harus ke rumah In soo. Salah seorang teman In Soo, Byung Choon menemui Hyo Eun, adik In soo dan minta Hyo Eun membantu mereka, akan ada yang datang, Lee Sun Joon. Hyo Eun tersenyum, ia terlihat semangat.
Hyo Eun : Dasar tidak berguna! setelah mempermainkan seorang gadis, bagaimana kau berkata kalau kau ini bangsawan? dan..ia tersenyum, jika aku melakukan yang seperti ini, apa tidak apa?
Byung Choon : Ya, aku akan melakukan sisanya.
Kemudian teman In Soo lainnya lari2, ia datang, ia datang, Lee Sun Joon!
Yong Ha dan In Soo duduk menunggu siswa baru menyelesaikan tugas mereka.
Yong Ha : Mengapa kau sangat membencinya, Lee Sun Joon si Noron itu, bukankah dia sama denganmu?
In Soo : Itulah mengapa. Kalau dia Soron atau Namin, tidak masalah. Tidak ada alasan bagiku untuk ikut campur. Para tetua akan bersimbah darah mereka sendiri.
Yong Ha mendesah : Itulah mengapa aku benci politik. Membuatku kehilangan selera.
In Soo : Mengapa itu harus Cho Sun?
Yong Ha : Karena aku ingin melucuti baju luar Kim Yoon Shik. cho Sun susah menyukai pria, bahkan aku Gu Yong Ha yang sering ke Gibang, bagaimana pria feminim itu menghadapinya.
Tidak mudah menemui Cho Sun, Gisaeng paling top di Gibang terbesar ibukota. Ketika Yoon Hee ada dalam Gibang, ia dikerubuti oleh para gisaeng yang mengagumi Yoon Hee.
Yoon Hee : Kumohon panggilkan Cho Sun..
Gisaeng 1 : Aw..Tuan muda, kami akan sangat sedih..
Gisaeng 2 : apa Tuan melihat Cho Sun sebagai wanita dan kami bukan..mereka cekikikan.
Yoon Hee panik, ia mundur2 terus sampai terjatuh. Para gisaeng itu ingin melucuti baju Yoon Hee. Membuat Yoon Hee semakin panik karena takut ketahuan kalau ia adalah wanita. Yoon Hee lari keluar dari kamarnya tapi ia jatuh ke kamar lain tanpa sengaja.
Ternyata di kamar itu, ada Menteri Ha bersama Cho Sun, gisaeng yang dicari Yoon Hee. Menteri Ha murka, ia baru saja akan bersenang-senang dengan Cho Sun, dan juga tamu lain mengenali Menteri Ha dan berbisik-bisik.
Tapi justru Menteri Ha merasa ia mengenali wajah Yoon Hee dan menunjuk Yoon Hee, Kau!
Yoon Hee terperanjat.
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=182204578518244&set=a.182204478518254.46710.115414481863921&type=3&theater
===================================================================
invite PIN BB RAMADHAN-ku yach! banyak kisah misterius tentang ramadhan di sini. klik!
===================================================================
invite PIN BB RAMADHAN-ku yach! banyak kisah misterius tentang ramadhan di sini. klik!
0 komentar:
Posting Komentar