Galih terus memperhatikan asesori di telunjuk pria berwajah sangar itu. Ia terus ternganga dan tak memperhatikan sekelilingnya. Ia merasa tak salah lagi dan tak asing lagi dengan benda di telunjuk pria itu, pria itu benar-benar adalah orang yang telah membunh kedua ortunya dulu.
Dalam negosiasi kedua belah pihak itu, galih akhirnya memulai perkelahian dengan mereka, dy sok emosi. Perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Padahal galih ingin menciptakan kegaduhan itu agar berkesempatan membunh pria yang kini menjadi bosnya itu.
Di tengah-tengah perkelahian sengit itu, galih selalu merasakan adanya peluang untuk menyerang bosnya itu dengan parang. Dy selalu mengendap-endap tuk menebas bosnya yang tengah bertarung juga dengan musuh-musuhnya. Jadi galih berkelahi dengan dua musuh, tapi si bos tak tahu kalo galih memusuhinya.
Galih kerepotan karena di tengah kegaduhan itu ia hendak mengincar bos yang merupakan target utamanya, dy malah diserang juga oleh musuh yang ga penting. Tak ada yang menyadari gerak-gerik galih yang selalu berusaha membunuh si bos.
Akhirnya galih merasakan adanya kesempatan begitu dy melumpuhkan lawan-lawannya. Diam-diam dy menebaskan parang ke bos, tapi malah kena orang lain yang merupakan musuh mereka. Si bos malah ngira galih telah melindunginya. Padahal tuh Cuma kebetulan. Bos jadi respek ama galih.
Berkali-kali galih mencoba membunuh si bos melalui kegaduhan itu, tapi selalu saja gagal n si bos ga menyadarinya karna sibuk menyelamatkan diri dari musuh-musuhnya. Selain itu, musuh-musuh yang menyerangnya juga mengganggu konsentrasinya membunuh target. Huh! Aneh-aneh aja nih kalo dilihat perkelahiannnya, entah siapa yang mau diserang.
Akhirnya galih terkena sabetan parang lawan di perut. Sementara bosnya berhasil melarikan diri. Galih berusaha menyusulnya, tapi bosnya keburu melarikan diri. Tapi bukan itu yang harus diwaspadainya dulu, karna musuh-musuhnya langsung mengejarnya. Galih kepanikan. Target hilang, malah dikejar-kejar musuh. Sebenarnya neh galih musuh dalam selimut, jadi kedua belah pihak adalah musuhnya.
Galih meneruskan pelariannya, sementara dy terus diburu dalam keadaan terluka. Ia meluncur menuruni bukit dan bersembunyi di balik sebuah tempat. Musuh-musuh yang mengejarnya kebingungan karna galih uda ngehilang…
Di sebuah gedung pertemuan, seorang gadis tengah memipin lagu perpisahan untuk teman mereka. Ia menuntun teman-temannya tuk bernyanyi di ruangan itu. Sementara itu di luar galih dalam keadaan kesakitan dan letih beristirahat di dekat sana. Ia meletakkan parangnya dan merebahkan dirinya. Fiuh.
Tiba-tiba saja sayup-sayup ia mendengarkan suara nyanyian itu. Lagu itu kemudian mengantarkan memorinya kembali ke masa kecilnya. Dy teringat akan sesuatu, tentang perpisahan. Perpisahan dengan adik-adiknya dipanti asuhan dan juga dengan seseorang yang pada akhirnya semua meninggalkannya.
Lagu itu terngiang terus di memorinya hingga beranjak dewasa. Ia lalu memasuki gedung itu dengan langkah yang terhuyung-huyung di tengah orang-orang yang tengah menyanyikan lagu itu. Gadis itu menatapnya tegang. Dy pun menatapnya dengan pandangan nanar, seolah saling kenal.
Galih kemudian teringat akan orang di masa kecilnya yang pada akhirnya ikut meninggalkannya pula dipanti asuhan. Gadis kecil itu namanya ranti yang slalu memberinya ketegaran saat sedih, seperti memberinya sapu tangan tuk mengusap air matanya.
Dy teringat pernah berfoto bersama dengan gadis itu waktu kecil bersama adik-adiknya yang lain, mereka berempat selalu bersama dipanti. Sambil terhuyung-huyung dan uda setengah sadar galih terus melangkah mendekati gadis itu, hingga pada akhirnya dy pingsan. Gadis yang rupanya ranti itu bergegas menghampirinya…
Ranti memegang kalung milik galih, mumpung dy belum sadar. Dy sudah tak merasa asing dengan kalung itu. Ia merindukan sosok teman masa kecilnya itu. Ia lalu hendak menyentuh wajah galih, namun galih langsung terbangun dan mencekal tangannya dengan dingin. Akhirnya galih sudah sadar dan memandangi sekelilingnya.
“sebaiknya kamu ke dokter untuk mengobati lukamu. Aku sudah memberimu pertolongan pertama dengan membalut lukamu,” saran ranti.
Galih menolaknya dan langsung mau pergi. “aku nggak apa-apa.”
Dy yang masih lemas lalu berjalan pergi. Ranti bergegas mencegahnya sambil memberikannya sebuah kalung. “tunggu. Ini milikmu kan?”
Galih bergegas mengambil kalung itu. “ini hadiah dari seorang temen masa kecil,” jelasnya.
“dari siapa?”
Galih terdiam beberapa saat, dy lalu terus melangkah sambil berkata, “aku sudah lupa siapa namanya.”
Galih pun meninggalkan tempat itu meninggalkan segudang misteri bagi ranti…
Jon berang karena galih duluan memulai perkelahian itu. Dy mencerca galih habis-habisan di depan bos. Galih diam-diam saja diomelin. Tapi si bos malah membelanya.
“galih dah ngelakuin hal yang benar. Dy nggak salah.”
Jon terperangah mendengarnya. “apa?” sedangkan galih merasa ada kesempatan emas. Bos itu dah mempercayainya! Ini saatnya perangkap dipasang. Bos sudah merasa suka ama galih karna dikira menyelamatkannya saat perkelahian itu, padahal dy ga tahu kalo dirinya yang mau diincar, hanya aja kebetulan ajah musuhnya yang kena.
Sementara itu jon menggerutu. Dy sirik ama galih karna anak baru itu sudah mendapatkan tempat di hati si bos. Jon mencibir…
Akhirnya mereka pun beraksi sama-sama dan galih semakin mendapatkan emas di hati bosnya. Kerja galih dinilainya cukup bagus, padahal galih tengah merencanakan agar mendapat kepercayaan si bos kemudian suatu saat nanti dy akan membunuhnya…
Akhirnya di sebuah acara pesta, si bos mengumumkan sesuatu. Dy tampak senang dan berbinar-binar. “aku mau mengandopsi seorang anak di sini,” katanya. Semua orang penasaran.
Jon senyum-senyum karna merasa dirinyalah orangnya, karna dy merasa dah bekerja penuh buat bos. Dy ingin mendapatkan posisi itu dan hati si bos.
“orang itu adalah galih,” kata si bos. Semua orang bertepuk tangan mendengarnya. Sementara itu, galih terperangah tak percaya bisa sejauh ini dan jon cemberut tamba sirik ama galih.
Bos menyuruh galih mendekat. Galih terlihat ragu. Tak dy duga, dy akan menjadi anak angkat orang yang mau dibunuhnya itu. Bisa sejauh itu dy mendapatkan hati mangsanya.
“apa lagi yang kaupikirkan?” Tanya bos ga curiga akan gelagapannya galih. Galih masih salah tingkah. Masa sih jadi anak angkat orang yang sudah membunuh ortunya?
Tapi akhirnya galih menerima hal itu dengan kepura-puraanya. Dy mencium punggung tangan si bos sebagai tanda menerima posisi istimewa itu. Si bos tertawa senang karna galih menerimanya sebagai ayah angkatnya. Perasaan galih tercampur aduk.
Bos lalu mengambil bayinya dari istirnya kemudian menyerahkannya pada galih, perasaan galih semakin semrawutan melihatnya. Dy menggendong bayi yang menggemaskan itu. Bayi itu kelihatan betah di dekapannya.
“ini bayi saya. Jadi ntar kamu yang ngerawat dy yah,” kata si bos. Oh so swit, galih punya adek bayi yang lucu. Duh galih makin bingung neh, bunuh kagak? Bunuh kagak? Ada bayinya nih, n galih ga mo nasib bayi ga berdosa ini sama sepertinya yang ortunya dibunuh gara2 ayahnya. Hm. Confused deh.
Sementara itu, jon semakin geram melihat galih. Dy sirik, sesirik-siriknya. Masa anak baru dah bisa jadi anak angkatnya, sedangkan dy lebih senior bekerja ama bos daripada galih. Urgh grmblh. Jon menahan kekecewaannya yang luar biasa…
Siang itu saat santai-santainya, jon menyampaikan sebuah dokumen pada bosnya yang lagi menikmati hari. “bos, neh ada konglomerat datang. Denger-denger sih ada anaknya. Gemana kalo kita culik anaknya dan peras ortunya?” katanya sambil mengeluarkan sebah foto.
Si bos menatap foto target kejahatannya. Foto itu malah membuat galih terperangah.
“nama anak konglomerat itu adalah galuh,” kata jon.
Si bos kelihatan mempertimbangkan. Dy kemudian menyuruh galih tuk beraksi. Dy nyuruh galih tuk nyulik target yang merupakan adiknya ndiri. Jon protes karna ini merupakan ide cemerlangnya untuk mendapatkan hati si bos, tapi bos tetap bersikeras menyerahkan tugas ini pada galih yang selama ini dikenalnya sebagai cyuwanara.
Yah, kasian deh jon tamba makan ati gara-gara keberadaan galih yang sebenarnya tak bertujuan sama sekali tuk menjadi anak emasnya si bos. Dy Cuma berkamuflase doaang. Duh tapi galih harus menambah keyakinan bosnya dengan menculik adiknya sendiri. Mampukah dy untuk melakukan perbuatan itu? Berhasilkah penculikan itu di tangannya? Tapi risikonya dy bakalan dibenci deh ama adiknya yang ga tahu apa-apa itu…
=======================================================================
=======================================================================
buku solo perdana admin, nih. invite, yuq dan temukan kisah-kisah mengejutkan di dalamnya!
Telah tebit....
PIN BB Ramadhan
By Aa’ & Chika, 2014
Editor : Tim Pena
Setting dan Layout : Goresan Pena Publishing
Desain Sampul : C. I. Wungkul
ISBN : 978-602-1238-74-5
Cet. I, September 2014
vi + 93 hlm. ; 13 x 19 cm
Diterbitkan Oleh :
Goresan Pena
Jl. Jami no. 230 Sindangjawa – Kadugede - Kuningan – Jawa Barat 45561
Phone : 085-221-422-416 Email : goresanpena2012@gmail.com
Website : www.goresanpena2012.blogspot.com
Harga : RP. 30.000
Untuk pemesanan Ketik PIN_NAMA_NO HP_ALAMAT_JUMLAH kirim ke 085221422416 atau inbox ke Capten Iwan Wungkul dan Arieska Arief
—
======================================================
TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Namun tak lama kemudian, aku ketindihan!
TOK-TOK-TOK!
Suara itu membuatku terbangun lagi. Tapi anehnya, begitu kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana…
…
Penasaran?
Mau invite buku ini sampai ke tanganmu? Dan temukan berbagai kisah unik nan ajaib, inspiratif, lucu, mengharukan, menyebalkan sampai yang mengerikan mengenai bulan Ramadhan yang tak ter-DC kan disertai beragam kisah terutama mengenai BB, Pilpres, Gaza, Piala Dunia dan… isinya tak cukup terwakili tentunya oleh display picture-nya!
PIN BB Ramadhan
By Aa’ & Chika, 2014
Editor : Tim Pena
Setting dan Layout : Goresan Pena Publishing
Desain Sampul : C. I. Wungkul
ISBN : 978-602-1238-74-5
Cet. I, September 2014
vi + 93 hlm. ; 13 x 19 cm
Diterbitkan Oleh :
Goresan Pena
Jl. Jami no. 230 Sindangjawa – Kadugede - Kuningan – Jawa Barat 45561
Phone : 085-221-422-416 Email : goresanpena2012@gmail.com
Website : www.goresanpena2012.blogspot.com
Harga : RP. 30.000
Untuk pemesanan Ketik PIN_NAMA_NO HP_ALAMAT_JUMLAH kirim ke 085221422416 atau inbox ke Capten Iwan Wungkul dan Arieska Arief
—
======================================================
TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Namun tak lama kemudian, aku ketindihan!
TOK-TOK-TOK!
Suara itu membuatku terbangun lagi. Tapi anehnya, begitu kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana…
…
Penasaran?
Mau invite buku ini sampai ke tanganmu? Dan temukan berbagai kisah unik nan ajaib, inspiratif, lucu, mengharukan, menyebalkan sampai yang mengerikan mengenai bulan Ramadhan yang tak ter-DC kan disertai beragam kisah terutama mengenai BB, Pilpres, Gaza, Piala Dunia dan… isinya tak cukup terwakili tentunya oleh display picture-nya!
0 komentar:
Posting Komentar