(Duh akhirnya jarot yang malang bebas juga, setelah mengalami banyak penderitaan bagai neraka di penjara, di mana orang2 di sana begitu jahat padanya. Digebukinlah diusilinlah, berbagai bentuk kekerasan ada di sana hingga agak mengubah n mempengaruhi karakternya. Hingga akhirnya keinginannya tuk ga menjadi orang lemah meningkat agar ga terus2an ditindas, makanya dy berjuang dan bertahan untuk menjadi yang terkuat agar bisa berkuasa. Meskipun dah bergabung dengan naga hitam, tapi sisi pengasihnya tak bisa dihilangkan begitu saja…)
Akhirnya jarot punya geng baru juga, namanya naga hitam. Ia beraksi bersama dengan fatir dan 2 lainnya, jadi b4 menjalankan misi. Inilah jarot yang baru dengan penampilan yang baru n lebih rapi serta terawat, (penampilannya kayak cowok era 80an lah hehe). Tapi tatapan matanya dan sifatnya tetaplah masih jarot yang dulu…
Siang itu mereka berempat tengah memberi pelajaran pada geng pemuda yang bertransaksi narkoba di wilayahnya, mereka dari kampong sebelah yang kerap kali transaksi di wilayah naga hitam. Kayaknya orang2nya ale neh. Tapi jarot ga ikut2an deh, dy berdiri aja nyaksiin sambil berdiri cool. Lalu setelah itu mereka b4 pun pergi.
Tiba2 saja geng lawan menyusuli mereka tuk membalas pukulan, tapi jarot dan yang laennya bisa membekuk mereka dengan mantap. Jarot menatap lawannya dengan dingin, “pergi dan jangan kembali lagi. Awas,” ancam jarot menakutkan. Dah kayak gangster beneran neh…
Tapi ketiga temannya memandangnya protes. Fatir dan yang laennya mo menembak geng lawan, tapi jarot buru2 mencegahnya, “jangan! Ga usah!”
Fatir kenal betul seperti apa jarot ketika dihadapkan situasi seperti ini, dy pasti akan mengampuni lawan n melepaskannya, karena jarot memiliki kelembutan hati dan sifat pengasih (ga tegaan gitu). Tapi fatir dan laennya ga mo ambil pusing dengan watak jarot tersebut, mungkin karena tlah terbiasalah membunuh.
Makanya ketiganya tanpa ragu2 kemudian menembak semua geng lawannya tadi masing2. Fatir menembak lawannya jarot tanpa ampun. Jarot syok setengah mati melihat teman2nya melakukan pembunuhan sadis di depen matanya ndiri. Ia begitu terkejut akan tindakan teman2nya.
Jarot kan masi baru digeng itu, makanya ia baru tahu kalo geng barunya dah terbiasa membunuh n ga akan mengampuni tuk membunuh lawan. Padahal menurut jarot sih itu ga perlu dilakuin sejauh itu. Geng baru yang mengerikan. Jarot jadi ga tega melihat pembantaian di depen matanya.
“napa harus dibunuh?”
“memang harus seperti itu karna mereka dah kerap kali bertransaksi di sini, biar tau rasa.”
Duhai, gilanya geng barunya haus darah. Ini bertentangan dengan sifat n karakter halus jarot deh. Dy dah berusaha menyesuaikan diri dengan mereka, tapi kalo begini caranya, melakukan pembunuhan yang tak sesuai dengan hati nuraninya bener2 ga bisa diterima. Kalo berkelahi sih dy masih toleransi…
Di sini terlihat hilang sudah sisi gelap jarot…
Jarot mengemudikan mobilnya sementara mayat2 geng lawan dibawa ke bagasi. Jarot tampak dilemma karna teman2nya begitu. Tapi dy hanya bisa terdiam, meskipun hatinya ga terima tindakan mereka yang psikopat. Dy pasrah aja n nurutin kemauan gengnya mau dibawa ke mana tuh mayat2…
Padahal waktu dy membunuh dulu, masuk penjara n menderita berkepanjangan. Tapi yang ini teman2nya membunuh malah seenaknya dan lolos dari hokum karna mereka gangster. Jarot protes dalam diamnya.
Mereka tiba di sebuah markas. Teman2nya ngeluarin karung berisi mayat2 n membuangnya ke depan markas itu. Jarot sebenarnya semakin geram melihat kezaliman mereka, tapi dy lagi2 hanya bisa terdiam.
Setelah itu, mereka lalu kabur. Melihat mayat temen2 mereka, penghuni markas tadi langsung keluar dan marah melihat mobil mereka yang dah keburu kabur…
Tapi meskipun agak bersebrangan dengan geng barunya, jarot tetep jalan n temenen ama mereka. Mereka jalan dengan santainya di sebuah pasar usai membunuh loh. Tiba2 aja jarot ketemu ama aisa. Mereka terpaku. (aisa tamba cantik aja de). Jarot lalu buru2 ajak aisa ke balik tembok tuk bicara 4 mata, gengnya ga tahu.
Aisa seneng bisa melihat jarot yang ternyata dah bebas itu dan menanyakannya napa ga pulang saja. Jarot terlihat termenung, dy minta aisa tuk merahasiakan kepulangannya itu karna merasa belum tepat tuk menampakkan diri di rumah. Dy merasa belum siap dan banyak alasan lainnya napa dy merasa belum siap mental tuk pulang: ortunya bisa saja menolaknya kembali, dan ia ga mo kembali ama geng ale yang ga setiakawan itu, belum lagi dy berada digeng yang bersebrangan dengan geng ale karna bisa2 dy dimusuhi dan dicelakakan…
Jarot merasa saat yang tepat tuk melihat aisa kembali dengan meminta nomor hapenya. Ia begitu terburu2 karna takut ketahuan. Mereka berharap akan selalu ketemu lagi. Jarot kemudian buru2 pergi…
Siang itu pula akhirnya terhembus jugalah kabar kebebasan jarot. Ale jadi tampak murung mendengarnya. Dy ingat tuh ga pernah nengokin n peduliin jarot saat lagi susah di penjara, itu yang membuatnya merasa ga enak hati n segan tuk ketemu lagi dengan sobatnya itu.
“baguslah kalo gitu. Dy jadi bisa ngumpul lagi ama kita kan,” komentnya santĂ© tanpa terdengar nada penyesalan sebagaimana seorang sahabat yang uda nyia2kan orang yang telah menolongnya. Hanya itu yang bisa ia utarakan.
“tapi masalahnya, dy gabung… ke naga hitam,” kata temannya ragu dan segan.
Ale langsung berang mendengarnya. “apa?!” ia langsung mengamuk. “gabung kegeng musuh kita?!”
“biarin aja,” koment temannya masa bodo. Bener2 contoh koment mantan sahabat…
Ale langsung menggamparnya. “ini ga boleh dibiarkan gitu aja tahu?!”
Lah mereka dah ga peduli ama jarot yang di penjara dulu malah sewot kalo jarot masuk kegeng lawan. Orang2 ga tahu diri. Wajarkan kalo jarot milih temen2 baru, setelah dy dicampakan begitu saja ama sahabat2 karibnya…
sejak saat itulah geng ale dkk memerangi n memusuhi jarot karna masuk geng lawan. Kebencian langsung muncul gitu aja dalam diri ale yang ambisius, langsung membakar tanpa mempedulikan masa lalu persahbatan mereka yang indah. Kebencian begitu lebih kuat pengaruhnya daripada persahabatan yang kini tinggal kenangan itu…
kalian bener2 bukan sahabat2 yang baik T.T
malam itu jarot tengah menunggui seseorang di pasar malam itu. Ia tampak damai. Yah meskipun dah jadi gangster tapi dy tetep good man orangnya hehe. Aisa datang n mereka pun kencan. Mereka duduk2 berduaan di tengah keramaian pasar malam yang romantic…
“jarot, maaf ya waktu kamu di penjara dulu aku ga sempat nengokin,” kata aisa dengan raut wajah menyesal.
Jarot langsung bĂȘte mendengarnya. Ia jadi teringat lagi kepedihannya di penjara karna ga ada yang nengokin. Ia langsung mengalihkan pembicaraan agar moodnya kembali hepy. “udah deh ga usah dibahas lagi…” ia lalu membahas hal2 yang menyenangkan dengan aisa. Ia ga mo merusak moodnya malam itu dengan menyinggung2 masa lalunya yang menyakitkan di penjara…
Aisa lalu suruh jarot tuk segera pulang, aisa terus membujuknya. Tapi jarot masih segan tuk kembali. Dy merasa dibenci ama orang2 di kampungnya. Sedihnya…
“apa kamu masih dendam?” Tanya aisa. Jarot terdiam membisu, kembali terbayang masa lalunya saat membunuh n teman2nya malah ga hiraukan dy di saat2 terberatnya itu…
Ya iyalah jarot pastinya sangat sakit hati n kecewa ama sahabat2nya yang membuangnya begitu ia susah. Sahabat yang hanya ada saat senang, tapi saat susah malah diabaikan getu aja. Sedih deh…
Aisa lalu pamit pulang dan mereka pun janjian akan ketemuan lagi di suatu tempat, melalui sms-an ajah…
Malam itu pesta ultah ibunda si bos naga hitam. Semua kelihatan bergembira ria, tapi jarot malah sedih melihat kedekatan n keharmonisan si bos dengan ibundanya. Ia kangen begitu teringat ibunya ndiri. Jarot tersenyum sendu. Ia lalu menyepi di bagian bar.
Si bos menghampirinya yang sedang murung n menyendiri, lalu menyemangatinya. “ayo, apa yang kau pikirkan? Ini kan acara anak muda loh, napa menyendiri aja? Ayo berpesta.”
Jarot menyambt bosnya dengan ramah. Bosnya bae banget n hangat ama dy. Tapi dy ga mo mengeluhkan isi hatinya yang merindukan kehangatan keluarganya. Si bos lalu memberinya titah, “beresin wilayahnya ale. Kita harus mengedar di sana juga. Ambil wilayahnya. Aku nyuruh kamu, karna kamu lebi kenel ama daerah itu sama fatir. Kau maukan?”
Sejenak jarot terlihat berat menerima titah itu. Ia merasa segan tuk ngedar di wilayah sahabatnya dulu itu. Ia tampak berpikir panjang namun akhirnya mengiyakannya juga karna merasa ga enak menolak perintah bosnya yang ramah itu. Padahal dy dilemma. (yah dibaik2in ada maunya doang).
Lalu si bos berfoto keluarga ama anak buah kesayangannya. Bos memanggil jarot tuk ikutan, karna merasa ga lengkap foto2 tanpanya. Jarot ikut berfoto dengan segan, fatir yang berada di sampingnya merangkulnya. Inilah keluarga baru jarot sekarang. Chese…
Maka dimulailah aksi jarot cs tuk menggaet pelanggan narkoba di wilayah kekuasaan geng ale, di kampungnya ndiri. Diam2 mereka ngejual narkoba ke para pemuda di kampong itu.
“ingat. Kalo lagi butuh barang ini, hubungi kami aja, ya. Jangan yang lain,” jarot mengingatkan para pelanggannya tiap transaksi di mobil itu. Para pelangannya mengiyakan.
Malam itu si bos dan geng jarot ke bar. Bos puas ama hasil kerja jarot n menyruhnya duduk di kanannya, jadi tangan kanan neh istilahnya. Bos bangga ama jarot. Tiba2 aja seorang penyanyi cantik muncul di panggung. Jarot terkejut melihatnya, namun raut wajah kagetnya terlihat samar. Ia lalu nunduk2 aja menyembunyikan keterkejutannya itu. Tapi fatir mengetahui hal itu karna tahu betul yang nyanyi itu adalah adiknya jarot ndiri.
Si bos mengagumi kecantikan n suara penyanyi itu. Bos lalu menyuruh jo si pemilik bar untuk membawakan gadis itu untuknya. Jarot tak bisa bersembunyi lagi. Yani kaget melihatnya, tapi dy diam2 aja. Yani merasa agak kurang senang dengan pertemuan ini. Si bos lalu minta yani duduk di kirinya. Yani turut aja. Si bos memuji2 kecantikan yani, tapi yani hanya memperhatikan jarot yang berada di sebelahnya. Jarot jadi salah tingkah, dy kepikiran sesuatu ketika melihat adiknya dipeluk2 si bos dengan mesra. Wuih, hati kakak yang bagaimana yang ga risih melihat adik perempuannya dipeluk2 gitu?
Begitu yani keluar, jarot bergegas mencekalnya dan melarangnya untuk bekerja di sana lagi. “di sini bukan pekerjaan wanita baik2. Jadi berhentilah sekarang juga,” tegur jarot yang sangat mempedulikan kehormatan adiknya itu.
Tapi yani geram dan melawan. “hanya ini yang bisa yani lakuin tuk merawat bapak yang lagi sakit. Kami butuh uang. Setidaknya ga kayak kakak yang tau2nya dah bebas, tapi ga peduli ama keluarga.”
Jarot terperangah mendengar bapaknya sakit. Ia tak menyangkal tuduhan yani kalo dy ga peduli ama keluarga, meskipun itu ga bener. Jarot jadi sedih mendengarnya, tapi dy tetep ga mo adiknya kerja di tempat bar seperti ini.
“tapi kerja di sini bahaya, yan,” jarot mencoba tuk menegurnya lagi.
“mending daripada kerjaan kakak tuh lebih hina lagi daripada kerjaan yani,” yani tetap bersikeras kerja di sana n langsung meninggalkan jarot tanpa mempedulikan panggilannya.
Jarot terus memanggil meskipun adiknya tak mempedulikannya. Jarot jadi kepikiran akan kondisi keluarganya. Bapaknya sakit hingga yani terpaksa kerja di sini. Hati kecilnya kemudian mendesaknya untuk segera pulang…
Siang itu, di gang kampong teriakan lukman menggelegar begitu mengetahui adiknya yang cowok menggunakan narkoba juga. Yang jelasnya bukan dari gengnya ale karna dy tahu betul itu akan merusak orang dan dy tak ingin merusak adiknya ndiri. Aneh yah, jual narkoba tapi ga boleh tuk keluarganya ndiri padahal dah tahu narkoba merusak hihi.
“darimana kau dapat ini?!” Tanya lukman geram.
Adiknya terlihat menggigil karna pengaruh obat. “dari naga hitam.”
“siapa? Siapa yang jual ama kamu?!” lukman terus memekik-mekik. Dy begitu kalap.
“jarot…”
Mendengar nama itu, lukman semakin geram. Dy mengamuk. “jarot sialan!” dan di situlah ketahuan deh kalo gengnya jarot ngejual narkoba di wilayah mereka.
Ale juga marah, tapi ga segarang lukman karna adeknya ndiri kena jebakan narkoba, palagi itu dari jarot si naga hitam. Lukman yang ngamuk lalu melampiaskannya dengan memukuli adiknya dengan membabi buta. Dy tak bisa mengendalikan kemarahannya, banyak yang buat dy marah, adiknya pake narkoba, narkobanya dari naga hitam, naga hitam transaksi pula di kampungnya n jarot yang ngejual itu ama adeknya.
Teman2nya berusaha ngehentiin lukman yang masi aja terus memukuli adeknya. Lukman ga mao berhenti. Ia terus mengamuk hingga adeknya pingsan. Setidaknya begitulah ekspresi sayangnya lukman ama adeknya…
Siang itu pula, jarot dkk lagi transaksi deket barnya jo. Banyak barang diangkut ke mobil. Dengan coolnya jarot samperin jo n memintanya tuk jagain yani agar ga ampe napa2.
“loh inikan tempat yang seperti itu. Namanya juga bar,” jo kasih alasan logis dengan santenya.
Itu membuat jarot marah. Tapi dy tetep cool. “jaga yani. Kalo ketahuan dy ampe napa2 (tercemari kehormatannya), gw akan bakar bar mu ini termasuk dirimu juga. Paham?” ancamnya, lalu pergi ma teman2nya.
Jo keliatan ga takut dengan ancaman itu. Ia terlihat masa bodo mau adeknya siapa kek, yang penting bisnis. Dari belakang ia ledekin jarot yang tadi mencengkram kerah bajunya. Wah, rupanya ekspresi jarot kurang nakutin yah, karna dianggap ga serius. Jarot hanya ngandelin nama geng naga hitamnya doaang…
Jarot tampak merenung malam itu di sebuah kamar hotel. Aisa lalu menghampirinya di tempat tidur. Rupanya mereka b2 lagi ngapa2in. aisa menanyakannya napa. Jarot menyatakan keinginannya tuk pulang, tapi kali ini aisa mencegahnya karena mencemaskannya.
“loh napa? Bapakku sakit. N aku uda ngumpulin uang…”
“tapi tuk sekarang jangan dulu. Keadaannya belum memungkinkan. Bahaya.”
Jarot tahu persis keadaannya yang lagi diuber2 geng ale. Jadi memang bahaya kalo dy pulang…
Siang itu, ale dkk sedang malak2 di sebuah toko, mereka keluar dari sana pas pada saat mobil sedan merah yang ditumpangi oleh jarot n fatir lewat.
“woi! Jarot, oi! Jarot! Ada fatir juga!” pekik mereka gempar.
Jarot hanya menatap mereka dingin dari mobil itu. Mereka habis transaksi di wilayah mereka tuh, makanya gengnya ale geram karna lewat gitu ajah di sana. Ale dkk bergegas menguber mereka dengan merampas 2 sepeda motornya orang yang lewat, yang dirampas motornya marah2 tapi tak berdaya menghadapi kebrutalan mereka. Betapa premannya mereka mua. Mereka juga bawa balok kayu di jalan.
Kedua motor itu mengejar mobil itu dari 2 sisi. Balap2an terjadi di jalan. Jarot terlihat panic, sementara fatir yang garang terlihat geram dalam bisunya. Mereka memukuli badan mobil dengan brutalnya agar mobil berhenti. Hamper aja terjadi kecelakaan, tapi mereka mua ga takut. Keburtalan terjadi. Motor keduanya lalu menyamai kecepatan mobil, hingga jarot bisa melihat teman2nya lagi. Tapi kali ini disambut teriakan berang mereka.
Fatir yang sedang nyetir merasa terganggu n terancam. Ia lalu mengacungkan pistolnya kearah motor yang ditumpangi ale. Wajahnya terlihat bener2 garang n dingin. Jarot yakin fatir takkan segan2 ngelakuin itu. Ia bergegas mencegahnya.
“fatir! Jangan!” tapi fatir tak menghiraukannya. Jarot mencekal tangan fatir yang berpistol. “jangan!!” pekiknya sekali lagi mencegah, sementara ale teriak2 marah di luar sana. Heh, mo ditembak tahu.
Tapi tangan n kemauan fatir yang kuat susah diredamkan. Jarot menyikut2 rusuk fatir agar mengalah, tuk selamatin temannya di luar sana. Weleh2, masi sempetnya peduliin temennya padahal dy mo dicelakain. Tapi jarot ga peduli itu, hati kecilnya tak ingin temannya kenapa2.
Pasti fatir kesel neh, napa jarot dah mo dicelakakan gitu, diperlakuin jahat masi aja sempet baek n berbelas kasih ama mereka. Fatir protes akan pemikiran jarot yang seperti itu. Karna geram, dy langsung aja menembak. Dy ga peduli jarot akan gemana.
Dor! Kaca mobil langsung pecah. Jarot melindungi diri dari pecahan kaca, sementara fatir terus menjalankan mobilnya tanpa peduli dengan wajah ganasnya. Bruk! Motor yang dikendarai ale pun terjatuh. Teman2nya yang lain berhenti pula tuk menolongnya…
Jarot terselamatkan deh. Mobil yang ditumpanginya meluncur dengan bebas. Tapi meskipun dah aman, jarot protes ama aksi fatir tadi yang tak peduli siapa yang akan ditembaknya…
Di rumah, ale diobati. Dy luka2 setelah jatuh dari motor, tapi untungnya ga kena tembak ya. Ale semakin dendam ama jarot, dy ga mo tahu kayaknya padahal tadi jarot berusaha nyelamatin dy.
“awas tuh si jarot! Jagain pelosok kampong, dy pasti kembali ke rumahnya lalu kita mampusin dy,” serunya berang penuh api dendam. Wah, bahayanya orang kayak ale gini, temperament.
Sementara itu, aisa yang baru saja mengobati kakaknya jadi cemas…
Sesuai dugaan, malam itu jarot kembali ke rumahnya diam2. Dy kangen ama keluarganya, terlebih mengetahui bapaknya lagi sakit. Dy menyelinap masuk ke rumahnya. Tiba2 saja ada sekelabat bayangan melintas di dapur saat ibunya berada di sana. Ibunya merasa melihat seseorang melintas, tapi orang itu tak kunjung muncul juga. Tapi pas di ambang pintu, ia terperangah begitu melihat siapa yang datang dan menjatuhkan gelas.
Suara itu membuat yani menuju dapur. Ia takut terjadi apa2 ama ibunya. Dy melihat ibunya dibekap oleh seorang pemuda. Pemuda itu lalu melepaskannya pelan2. Begitu melihat pemuda itu melepas topinya, sang ibu langsung terharu n memeluk pemuda yang tak lain adalah jarot yang lagi nyamar itu. Jarot mengacungkan telunjuknya ke bibir agar mereka tak terlau bersuara.
“aku mo jenguk bapak,” kata jarot menyatakan keinginannya.
“apa kabarmu, nak? Apa kau baik2 saja? ibu kangen banget sama kamu, nak. Napa baru pulang? Kalo bapak ada di kamar.”
Yani tersenyum haru melihat ibu dan kakaknya berpelukan saling melepas rindu. Jarot kemudian memberanikan diri tuk menemui bapaknya yang lagi sakit di kamar. Jarot tersenyum lembut pada bapaknya yang lagi tidur, dengan pandangan sayang. “pak,” tegurnya halus sambil membelai lengan pria tua itu.
Pria itu membuka mata perlahan. Begitu dy melihat jarot, dy lalu memandanginya dengan benci plus masih kecewa. “napa kau masih di sini? Dasar anak yang taunya nyusahin orangtua,” dy menghardiknya. Jarot sedih mendengarnya. “pergi kau sana! Kau udah bukan bagian dari keluarga ini! Pergi!” usirnya.
Jarot berjalan lesu keluar. Bapaknya masih belum mau menerimanya, padahal jarot sayang n kangen padanya. Ibu n yani memandangnya iba n prihatin. Jarot sedih deh, bukannya disambut baik ma bapaknya, dy malah diusir2 padahal dulu ga ada keluarga yang jengukin loh. Sakit ati deh.
Sementara itu di luar jarot ga mengetahui kalo beberapa anak buah ale tengah melakukan penjagaan di sekeliling kampong tuk mengepungnya karna mereka yakin jarot bakalan pulang. Jarot dalam bahaya n diincar geng ale. Diam2 fatir mengikuti ke mana jarot pergi dan membereskan anak buah ale yang tengah berjaga2 dengan cekatan, demi menyelamatkan jarot.
Fatir juga ga segan2 membunuh salah seorang dari mereka. Muanya penjaga dy babat abis. Tapi begitu ketahuan ada yang terbunuh dan tergelepar pingsan, mereka marah dan malah menyalahkan jarot sebagai pelakunya, itu menjadi sinyal bahwa jarot benar2 sudah kembali dan menjadi tersangkanya.
Ale yang berang segera menyuruh gengnya tuk menggerebek rumah jarot…
Di luar jarot dah mo pergi, tapi sebelum itu ia kasi uang ke ibunya tuk keperluan pengobatan bapaknya. Ia merasa masih ingin bersama dengan keluarganya, tapi tiba2 saja aisa datang n menyuruhnya tuk buru2 kabur.
“buruan kabur sekarang juga! Cepat! Mereka mengincarmu, kau dalam bahaya sekarang karna mereka akan segera ke sini!”
Jarot memeluk ibunya dan yani sebelum pergi. Ia lalu segera melarikan diri…
Jarot dah berhasil kabur sebelum geng ale memasuki rumahnya. Keadaan ricuh, mereka mencari jarot di mana2. Suasana rumah sepi. Duh pake masuk gitu ajah yah wkwk. Ale memeriksa tiap ruangan dan menemukan ibunya jarot lagi mijit2 kakinya bapak jarot yang lagi sakit. Mereka cuek2 aja akan kedatangan geng ale. Duh ga protes dikit pun yah rumahnya dimasukin gitu aja, mungkin karna saking preman dan menakutkannya geng ale ini. Ale terdiam melihat situasi itu. Dy ga akan berbuat kasar ama keluarganya jarot tentu saja, karna jarot adalah tujuan utamanya. Melihat jarot ga ada di situ, ale mencarinya lagi ke sebuah kamar dan menemukan yani lagi solat. Mereka mua seolah ga menyadari kedatangan geng ale yang uda masuk seenaknya. N ale juga ga curiga kalo keluarganya tlah bungkam akan keberadaan jarot tadi di sana. Ale ga ingin melibatkan mereka kayaknya.
Melihat jarot ga ada di mana2, ale dkk lalu keluar dari rumah itu, tapi dy ga melihat aisa lagi sembunyi di bawah kolong tempat tidur yani.
Sementara itu jarot terus melarikan diri. Tiba2 saja ada yang melihatnya, lalu dy pun kembali dikejer2 oleh mereka. Jarot berlari sekuat tenaga menghindari amukan mereka yang terlihat geram akan keberadaannya di sana. Segerombolan orang termasuk ale ga mau melepaskannya gitu aja.
Tiba2 aja ada yang menariknya sembunyi di balik tembok, rupanya fatir. Hamper saja jarot menembaknya karna sempet merasa terancam. Dy ga menyangka fatir ada di sana. Eh gara2 fatir tuh jarot jadi sasaran yang dipersalahkan karna ada yang mati hehe. N gerombolan itu ga meliat fatir. Mua kesalahan akan apa yang terjadi dilimpahkan pada jarot. Jarot terus yang disalahkan tiap terjadi musibah.
Mereka kemudian lari sama2 n sembunyi2. Geng ale mencari ampe ke jalan raya karna melihatnya lari kearah sana. Geng ale menghentikan tiap mobil tuk ngecek tahu aja si jarot sembunyi di sana. Ale tampak berang begitu tiap mobil sudah disisir dan tak menemukan jarot. Jarot kembali berhasil meloloskan diri.
Ale tampak begitu dendamnya n marah ama jarot, padahal ga salah apa2 tuh dy, neh mua gara2 fatir tuh yang ngehalalin segala cara tuk ngelindunginnya. Kasian yah, tanpa sengaja fatir dah mengambinghitamkan jarot atas musibah yang terjadi. Jarot selalu jadi sumber amukan geng ale yang geram padanya karna masuk ke naga hitam n transaksi di wilayah geng ale. Jarot yang dijadikan sumber kebencian mereka…
Jarot dan fatir lalu keluar dari tempat persembunyian mereka…
======================================================================
======================================================================
karya-karyaku yang berikut ini juga tak kalah serunya!
> senin (romance) : CAFFE LATTE FULL ROMANCE > selasa (dorama) : AKU BUKAN YU > rabu (fantasi) : BATHOR > kamis (horor) : 13 HARI DI RUMAH SAKIT > jumat (action) : NAMAE NO NAI KAIBUTSU > sabtu : MENULIS BUKTI HIDUPKU (kumcer) > minggu : GHOST WRITER (kumcer horor)
bisa kalian baca di:
http://gwp.co.id/author/arieska-arief/
atau di:
https://www.wattpad.com/user/arieska27?utm_medium=widget&utm_source=follow_2_default#works
0 komentar:
Posting Komentar