♥ Sabtu, 18 September
Keesokan harinya, jadwal piketnya di hari Sabtu. Buddy menghapus papan tulis dengan lemas karna bermasalah dengan alfa-alfanya di kelas Romantis...
Keesokan harinya, jadwal piketnya di hari Sabtu. Buddy menghapus papan tulis dengan lemas karna bermasalah dengan alfa-alfanya di kelas Romantis...
Sementara itu, Miyung cabut lebih awal karena mo ke dokter. Bye, Buddy!
♥ Rabu, 22 September
Miyung lagi kesel. Dia duduk di depen kelas tetangga tempat Buddy nongkrong biasanya tanpa disadarinya. Miyung lagi pengen ndiri dan lagi ga mood ama gengnya. Saat itu Miyung uda mule curiga Buddy suka padanya. Miyung pun ke kelas Romantis. Buddy uda datang. Miyung memandanginya, Buddy pun demikian.
‘Kok rasanya dia juga mendekatiku si? Tapi gak mungkin ah dia suka ama aku...'
Saat Buddy ke atas, Miyung malah semakin ragu kalo cowok itu juga suka padanya. Ia selalu meragukan perasaannya ndiri...
Miyung lagi marahan ama Unso (meski hanya 1 hari)! Makanya siang itu saat break, dengan sedihnya Miyung stay di kelas aja, gak keluar seperti biasanya. Unso meninggalkannya dengan tega. Miyung mo nangis, tapi air matanya gak ada yang keluar. Biasalah masalah anak-anak...
Si Buddy yang biasanya nongkrong di sekitar kelas aja tiap break, seolah tak mau keluar kelas melihat Miyung tumben-tumbennya di kelas. Ia dan temennya main-main aja di kelas Romantis. Miyung pun merasa Buddy mo deketin dia, karena daritadi mendekat terus dengan duduk di dekat bangku Unso yang kosong. Buddy juga terlihat malu-malu dengan selalu membelakangi Miyung.
Meskipun lagi sedih, hati Miyung jadi terobati berkat kehadiran Buddy di kelas Romantis itu. Miyung jadi gembira meskipun hanya melihat Buddy bermain-main...
Jam berikutnya, celaka, Pak Bule, guru Bahasa Inggris yang ramah itu kehilangan tugas temen-temen di kelas Romantis. Tentu aja anak-anak kelas Romantis protes karna dibilangi belum kumpul. Pak Bule kebingungan dan absen anak-anak kelas Romantis untuk mengatakan dengan jujur apakah sudah kumpul atau tidak.
'Buddy pasti gak kumpul,' seperti itulah yang selalu dipikirkan ama Miyung. Miyung ingat betul hari itu, Buddy cuma mondar-mandir sementara temen-temen di kelas Romantis sibuk bikin tugas.
"Buddy?" absen Pak Bule.
"Udah kumpul, Pak," jawab Buddy dengan logat santainya membuat Miyung tertegun.
Pak Bule, Miyung dan yang lainnya kurang percaya. Mereka terang-terangan memelototinya penuh keraguan. Kasihan Buddy, gak ada yang percaya termasuk Miyung sendiri. Habis, malas getu sih orangnya, Jadi dipikir mana mungkin mau buat tugas?
♥ Rabu, 22 September
Miyung lagi kesel. Dia duduk di depen kelas tetangga tempat Buddy nongkrong biasanya tanpa disadarinya. Miyung lagi pengen ndiri dan lagi ga mood ama gengnya. Saat itu Miyung uda mule curiga Buddy suka padanya. Miyung pun ke kelas Romantis. Buddy uda datang. Miyung memandanginya, Buddy pun demikian.
‘Kok rasanya dia juga mendekatiku si? Tapi gak mungkin ah dia suka ama aku...'
Saat Buddy ke atas, Miyung malah semakin ragu kalo cowok itu juga suka padanya. Ia selalu meragukan perasaannya ndiri...
Miyung lagi marahan ama Unso (meski hanya 1 hari)! Makanya siang itu saat break, dengan sedihnya Miyung stay di kelas aja, gak keluar seperti biasanya. Unso meninggalkannya dengan tega. Miyung mo nangis, tapi air matanya gak ada yang keluar. Biasalah masalah anak-anak...
Si Buddy yang biasanya nongkrong di sekitar kelas aja tiap break, seolah tak mau keluar kelas melihat Miyung tumben-tumbennya di kelas. Ia dan temennya main-main aja di kelas Romantis. Miyung pun merasa Buddy mo deketin dia, karena daritadi mendekat terus dengan duduk di dekat bangku Unso yang kosong. Buddy juga terlihat malu-malu dengan selalu membelakangi Miyung.
Meskipun lagi sedih, hati Miyung jadi terobati berkat kehadiran Buddy di kelas Romantis itu. Miyung jadi gembira meskipun hanya melihat Buddy bermain-main...
Jam berikutnya, celaka, Pak Bule, guru Bahasa Inggris yang ramah itu kehilangan tugas temen-temen di kelas Romantis. Tentu aja anak-anak kelas Romantis protes karna dibilangi belum kumpul. Pak Bule kebingungan dan absen anak-anak kelas Romantis untuk mengatakan dengan jujur apakah sudah kumpul atau tidak.
'Buddy pasti gak kumpul,' seperti itulah yang selalu dipikirkan ama Miyung. Miyung ingat betul hari itu, Buddy cuma mondar-mandir sementara temen-temen di kelas Romantis sibuk bikin tugas.
"Buddy?" absen Pak Bule.
"Udah kumpul, Pak," jawab Buddy dengan logat santainya membuat Miyung tertegun.
Pak Bule, Miyung dan yang lainnya kurang percaya. Mereka terang-terangan memelototinya penuh keraguan. Kasihan Buddy, gak ada yang percaya termasuk Miyung sendiri. Habis, malas getu sih orangnya, Jadi dipikir mana mungkin mau buat tugas?
♥
Keesokan harinya, Buddy kembali menghilang. Padahal ada acara Isra Miraj di skul. Hari ini tetap ngasikin karena Miyung bisa main ama Geng Otaku. Ada ceramah, lagu, nasyid dan lelucon. Pokoke nyenengin deh, meskipun tanpanya...
♥ Jumat, 24 September
Beberapa hari kemudian, Pak Bule uda dapat tugas yang menghilang itu.
'Pasti Buddy bohong. Tugasnya pasti gak ada,' pikir Miyung yang selalu aja negatif tentang kesiswaan Buddy itu. (suudzon mulu)
Lihat aja tampang Buddy yang nakal, sungguh tak bisa dipercaya, hahaha! Tapi ia tampak tenang-tenang aja, padahal Pak Bule lagi ngecek ulang dengan pernyataan kemarin dulu, tuh. Benarkah?
♥ Jumat, 24 September
Beberapa hari kemudian, Pak Bule uda dapat tugas yang menghilang itu.
'Pasti Buddy bohong. Tugasnya pasti gak ada,' pikir Miyung yang selalu aja negatif tentang kesiswaan Buddy itu. (suudzon mulu)
Lihat aja tampang Buddy yang nakal, sungguh tak bisa dipercaya, hahaha! Tapi ia tampak tenang-tenang aja, padahal Pak Bule lagi ngecek ulang dengan pernyataan kemarin dulu, tuh. Benarkah?
Pak Bule lalu umumin yang uda kumpul. Ga seperti dugaan Miyung, ternyata tugas Buddy ada kok, setelah namanya dibacakan.
Nah, sekarang uda percaya kan? Semalas-malasnya Buddy, rupanya ia bukanlah orang yang terlalu curang soal kejujuran, plok plok plok...
♥ Sabtu, 25 September
Ada ulangan agama lisan dan diskusi Bahasa Indonesia tentang pertelevisian. Miyung grogi banget naik saat Bahasa Indonesia itu. Miyung bingung harus bilang apa. Sebenarnya ia rada demam panggung, palagi ada Buddy. Miyung mendapati Buddy yang tersenyum-senyum geli saat kelompok Miyung naik. Miyung berusaha untuk tidak memperhatikannya dan fokus. Dan akhirnya sepertinya nilai kelompok Miyung agak mengecewakan deh, karna mereka grogi. Ga hanya Miyung yang nervos rupanya di kelompoknya...
Setelah itu, kelompoknya Buddy naik. Tapi dia yang sekelompok ama Jason yang uda mempersiapkannya dengan baik, pasti dapat nilai plus. Kelompok Miyung jadi minder. Karna mereka hanya asbun, tapi Jason uda mempersiapkan konsepnya yang kemudian dibacakan muanya ama Buddy. Mungkin itulah yang bisa dilakukan Buddy. Kan ga mungkin kalo ia yang menjawab pertanyaan, hehe! Jason memang unggul kalo soal ginian...
Miyung protes dalam hati karena Buddy bacainnya dengan suara kecil, ga seperti dia yang tadinya dapat teguran, hiks! Hehe, Buddy jaim ne. Dy pasti nervus, tuh! Dengan lesu Miyung dan Unso memperhatikan mereka. Tapi ne kesempatan Miyung tuk liat-liatin Buddy sepuas-puasnya di panggung hehe. Buddy tentu aja nervos. Miyung terus memandangi Buddy, dan seperti Miyung tadi, Buddy berusaha tuk ga ngeliatin Miyung, sok cuek. Hehe, Miyung balas dendam ne...
Malamnya, Miyung sms Jason, kembali berteka-teki, dengan bilang dia ga datang hari Senin nanti. Miyung sengaja tuk kasi petunjuk dengan getu Jason bisa tahu dan menebak siapa yang ga datang itulah si Miyung. Tapi Miyung cemas juga, gemana reaksi Jason nanti kalo tahu. Palagi kalao dia nanyain Buddy mulu. Marahkah Jason dikerjain ama Miyung demi Buddy? Hm, sepertinya bakal menarik ni. Miyung sengaja ne agar menarik, perlahan mo bongkar identitasnya dikit demi dikit kayak kupas apel. Kalau sekaligus kan ga menarik...
Nah, sekarang uda percaya kan? Semalas-malasnya Buddy, rupanya ia bukanlah orang yang terlalu curang soal kejujuran, plok plok plok...
♥ Sabtu, 25 September
Ada ulangan agama lisan dan diskusi Bahasa Indonesia tentang pertelevisian. Miyung grogi banget naik saat Bahasa Indonesia itu. Miyung bingung harus bilang apa. Sebenarnya ia rada demam panggung, palagi ada Buddy. Miyung mendapati Buddy yang tersenyum-senyum geli saat kelompok Miyung naik. Miyung berusaha untuk tidak memperhatikannya dan fokus. Dan akhirnya sepertinya nilai kelompok Miyung agak mengecewakan deh, karna mereka grogi. Ga hanya Miyung yang nervos rupanya di kelompoknya...
Setelah itu, kelompoknya Buddy naik. Tapi dia yang sekelompok ama Jason yang uda mempersiapkannya dengan baik, pasti dapat nilai plus. Kelompok Miyung jadi minder. Karna mereka hanya asbun, tapi Jason uda mempersiapkan konsepnya yang kemudian dibacakan muanya ama Buddy. Mungkin itulah yang bisa dilakukan Buddy. Kan ga mungkin kalo ia yang menjawab pertanyaan, hehe! Jason memang unggul kalo soal ginian...
Miyung protes dalam hati karena Buddy bacainnya dengan suara kecil, ga seperti dia yang tadinya dapat teguran, hiks! Hehe, Buddy jaim ne. Dy pasti nervus, tuh! Dengan lesu Miyung dan Unso memperhatikan mereka. Tapi ne kesempatan Miyung tuk liat-liatin Buddy sepuas-puasnya di panggung hehe. Buddy tentu aja nervos. Miyung terus memandangi Buddy, dan seperti Miyung tadi, Buddy berusaha tuk ga ngeliatin Miyung, sok cuek. Hehe, Miyung balas dendam ne...
♥
Di belakang layar, si Jason malah nyelidikin siapa Miyung itu. Miyung cekikikan. Pasti seru nih buat dia bertanya-tanya dan menyelidiknya sendiri, pikir Miyung...Malamnya, Miyung sms Jason, kembali berteka-teki, dengan bilang dia ga datang hari Senin nanti. Miyung sengaja tuk kasi petunjuk dengan getu Jason bisa tahu dan menebak siapa yang ga datang itulah si Miyung. Tapi Miyung cemas juga, gemana reaksi Jason nanti kalo tahu. Palagi kalao dia nanyain Buddy mulu. Marahkah Jason dikerjain ama Miyung demi Buddy? Hm, sepertinya bakal menarik ni. Miyung sengaja ne agar menarik, perlahan mo bongkar identitasnya dikit demi dikit kayak kupas apel. Kalau sekaligus kan ga menarik...
0 komentar:
Posting Komentar