Anda mungkin belum tahu, salah satu profesi saya adalah “cowok panggilan”. Saya biasa dipanggil untuk mengisi pelatihan/seminar penulisan. Saya bekerja kalau ada yang memanggil. Nah, benar-benar cowok panggilan, bukan?
Bagaimana caranya agar saya sering dipanggil? Tentu saja, saya harus pintar-pintar “jual diri”. Maksudnya, mempromosikan jasa pelatihan/seminar tersebut, agar semakin banyak orang yang mau “memanggil saya”.
Maaf kalau bahasanya agak gimana gitu. Tak apalah sekali-kali, sebagai variasi gaya menulis
Bagaimana caranya agar saya sering dipanggil? Tentu saja, saya harus pintar-pintar “jual diri”. Maksudnya, mempromosikan jasa pelatihan/seminar tersebut, agar semakin banyak orang yang mau “memanggil saya”.
Maaf kalau bahasanya agak gimana gitu. Tak apalah sekali-kali, sebagai variasi gaya menulis
* * *
Salah satu sarana promosi yang sering saya gunakan adalah TULISAN. Artinya, saya “jual diri” lewat tulisan.
Kenapa harus lewat tulisan? Karena fakta menunjukkan bahwa iklan dalam bentuk tulisan seringkali jauh lebih efektif ketimbang iklan konvensional. Lewat tulisan, kita bisa membangun personal branding yang kuat. Dengan menulis, masyarakat akan percaya pada keahlian kita, merasa demikian dekat dengan kita (padahal mungkin belum pernah ketemu), lalu tertarik untuk menggunakan jasa kita.
Tulisan seperti apa yang efektif untuk tujuan mempromosikan jasa, keahlian, bahkan produk yang kita jual?
Ini dia:
1. “Liputan Kegiatan”
Anda tak perlu menyewa jasa seorang wartawan. Toh Anda bisa meliput sendiri kegiatan-kegiatan Anda, lalu dilaporkan dalam bentuk tulisan.
Cara menulisnya gampang saja. Anda cukup melaporkan kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang dan akan berlangsung, dengan gaya bercerita yang wajar-wajar saja. Tak perlu pakai bahasa iklan yang isinya “merayu” para pembaca. Tak perlu pakai “klaim” bahwa Anda merupakan tokoh paling hebat dan paling luar biasa di bidang tertentu.
Anda cukup bercerita dengan cara dan gaya yang biasa-biasa saja. Ceritakan saja semuanya dengan nada rendah hati, tidak sombong, tidak unjuk kehebatan.
Berikut saya berikan contohnya:
Hari ini saya akan mengisi pelatihan penulisan di depan 100 pengacara kondang Tanah Air. Semoga deh, setelah pelatihan ini makin banyak pengacara yang rajin berbagi ilmu lewat tulisan. Agar masyarakat kita pun semakin melek hukum. Amiin….
Hm, maaf bila contoh yang saya berikan sangat singkat. Soalnya kalau contohnya berupa artikel lengkap, bisa-bisa tulisan ini menjadi sangat panjang, hehehe….
Tapi walau sangat singkat, insya Allah itu cukup efektif sebagai sarana “jual diri”.
Kenapa?
Karena saat si trainer kepenulisan (sebut saja namanya Andi) bercerita tentang 100 pengacara kondang Tanah Air, pembaca akan langsung berpikir, “Wah, si Andi ini hebat banget. Dia bisa mengisi pelatihan penulisan di depan para pengacara kondang!”
Ketika berpikir seperti itu, pembaca akan mengambil kesimpulan bahwa Andi adalah seorang trainer kepenulisan yang hebat. Saking hebatnya, para pengacara kondang saja berguru padanya. Ketika sudah mengambil kesimpulan seperti itu, si pembaca akan mulai tertarik untuk hadir pada pelatihan penulisan bersama Andi. Jika si pembaca punya event organizer, dia mungkin tertarik untuk mengundang Andi sebagai pembicara pada acara pelatihan yang dia selenggarakan.
Sekadar info: Dulu saya pernah diundang untuk mengisi pelatihan penulisan di Pekanbaru, setelah panitianya membaca salah satu tulisan di blog ini.
Nah, kalau tulisan singkat di atas hendak Anda kembangkan menjadi artikel, ya tinggal dikembangkan saja. Kalau belum ada waktu, coba tulisan seperti itu dimuat di wall Facebook Anda. Banyak lho, pebisnis yang berjualan di Facebook hanya dengan cara seperti itu, dan terbukti jualan mereka laris manis. Tak perlu pakai acara nge-tag foto seperti yang saat ini banyak dilakukan oleh pebisnis online di Facebook. Anda tentu setuju bahwa main tag sembarangan seperti itu bisa mengganggu kenyamanan banyak orang.
Contoh pebisnis yang sukses dengan cara bercerita di Facebook adalah mas Edy Setiawan. Dia jualan Lempok Durian via online, hanya dengan cara rajin bercerita lewat update status Facebook. Setiap kali ada yang pesan, ketika mengirim barangnya, atau ketika mendapat kabar bahwa kirimannya sudah sampai, dan seterusnya, semuanya dia ceritakan.
“Hari ini mengirim satu paket lempok durian ke Pak Joko di Pekanbaru. Semoga cepat sampai, dan selamat menikmati ya, Pak.”
Kira-kira seperti itulah kalimat yang ditulis mas Edy. Dan banyak orang yang setelah membaca tulisan singkat itu, tertarik untuk membeli juga.
II. Cerita Sukses
Merasa surprise ketika tahu bahwa salah seorang peserta pelatihan saya di Surabaya adalah Jerry Gogapasha, finalis Indonesia Mencari Bakat, Trans TV. Ini adalah salah satu cerita sukses saya.
Dalam perjalanan karir, Anda pasti sering mengalami sukses, baik yang berskala kecil, sedang atau besar. Nah, coba pengalaman-pengalaman itu Anda ceritakan dalam bentuk tulisan.
Berikut adalah sebuah update status Facebook yang saya tulis beberapa waktu lalu.
Senangnya, karena hari ini DUA siswa saya pulang ke rumah dengan perasaan senang dan plong. Karena hasil tulisan mereka sudah jauh lebih bagus.
Sebelumnya, mereka mengaku stress karena sudah saya ajarkan kiat-kiat menulis secara detil, tapi hasil tulisan mereka masih begitu-begitu saja.
Alhamdulillah, sebagai mentor saya merasa ikut bahagia jika melihat siswa mengalami kemajuan yang pesat, ketika tulisan-tulisan mereka menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
Coba cermati baik-baik: Saya sama sekali tak perlu berkoar-koar tentang kemampuan saya untuk membuat orang lain pintar menulis. Kalau saya bercerita seperti itu, dapat dipastikan sebagian besar orang tidak percaya, bahkan mungkin mencap saya sombong dan kebanyakan omong.
Tapi ketika saya bercerita dengan nada yang biasa-biasa saja seperti itu, pembaca sendirilah yang membuat kesimpulan.
Nah, bagaimana bila Anda belum punya kisah sukses? Bagaimana jika bisnis Anda baru saja dirintis?
Gampang! Ceritakan saja suka duka Anda ketika mencari modal, ketika minta doa restu orang tua agar bisnis Anda sukses, ketika membeli nama domain, ketika mendapat doa dari seorang teman agar Anda mendapat banyak pelanggan, dan seterusnya.
Intinya, banyak sekali hal yang bisa DICERITAKAN.
III. Berbagi Ilmu
Banyak hal ajaib yang saya alami dari berbagi. Salah satunya, menjadi akrab dengan Pak Irwan, pemilk toko buku Demi Masa. Dan saya diberi izin untuk mengadakan pelatihan penulisan di toko tersebut.
Katakanlah Anda seorang fotografer, lalu rajin menulis tentang kiat memotret di blog pribadi Anda. Maka yang akan terjadi adalah:
1. Orang-orang yang senang memotret akan menjadi pengunjung setia blog Anda.
2. Mereka berterima kasih karena Anda telah menyampaikan ilmu, kiat dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi mereka.
3. Mereka akan merasa berhutang budi pada Anda.
4. Mereka akan menganggap Anda sebagai orang yang ahli fotografi (walau Anda sendiri tidak pernah berniat untuk mendapat julukan seperti itu).
5. Ketika mereka butuh jasa pemotretan, ingin mendirikan studio foto, atau ingin konsultasi seputar fotografi, maka yang pertama kali muncul di pikiran mereka adalah NAMA ANDA.
6. Anda mungkin belum menjadi fotografer yang paling terkenal di Indonesia seperti Darwis Triyadi. Tapi para pembaca blog Anda lebih kenal dan lebih percaya pada Anda. Maka mereka akan lebih suka menggunakan jasa Anda ketimbang jasa fotografer lain, termasuk yang jauh lebih hebat dibanding Anda.
Alhamdulillah, saya sendiri sudah membuktikan; Saat ini saya sering diundang sebagai pembicara, banyak orang yang mengikuti kursus menulis yang saya selenggarakan, padahal saya bukan penulis Indonesia yang paling hebat. Masih ada Asma Nadia, Andrea Hirata, Ahmad Fuadi, Helvy Tiana Rosa, Habiburrahman El Shirazy, Raditya Dika, dan beberapa nama beken lainnya. Mereka tentu jauh lebih hebat dibanding saya. Saya belum ada apa-apanya dibanding mereka.
Tapi karena saya rajin berbagi mengenai kiat dan motivasi menulis di internet, alhamdulillah enam poin di atas kini berhasil saya dapatkan.
Anda mungkin berpikir bahwa saya bisa seperti itu karena saya punya keahlian menulis. Ya, ada beberapa orang yang dengan pesimis berkata seperti itu; memuji saya sambil merendahkan diri sendiri
Baiklah teman. Saya akan CERITAKAN sesuatu yang semoga bermanfaat bagi Anda.
Beberapa tahun lalu, saya mengisi pelatihan penulisan bersama Pak Isdiyanto, pemimpin redaksi majalah Wirausaha dan Keuangan. Pada sesi tanya jawab, ada seorang peserta (perempuan) yang mengaku bingung, tak tahu harus menulis tema apa. Lalu, Pak Isdiyanto bertanya padanya, “Maaf Mbak, boleh tahu apa pekerjaan Anda?”
“Saya seorang sekretaris.”
“Wah keren. Sekretaris di perusahaan apa?”
“Sebuah kantor notaris.”
Mendengar jawaban itu, Pak Isdiyanto langsung berkata, “Anda punya bahan tulisan yang sangat luar biasa! Karena bekerja di kantor notaris, Anda pasti paham seluk beluk pengurusan akte tanah, cara pembebasan tanah, dan sebagainya. Coba itu Anda tuliskan. Saya yakin, banyak orang yang tertarik. Sebab kebanyakan masyarakat kita belum tahu soal itu. Dan ketika ada orang yang menuliskannya, itu akan sangat bermanfaat.”
Temans….
Kita sering merasa bahwa hal-hal yang kita ketahui dan kuasai itu biasa-biasa saja. Padahal bagi orang lain, itu justru sangat menarik dan bermanfaat.
Coba simak kisah Andrea Hirata ketika menulis novel Laskar Pelangi. Yang dia ceritakan hanya tentang sepuluh anak kampung di sebuah desa yang sangat terbelakang, yang sekolahnya hampir rubuh, yang penduduknya masih sangat terbelakang dari segi pendidikan dan perekonomian.
BAYANGKAN seandainya Anda satu kampung dengan Andrea Hirata, jauh sebelum Laskar Pelangi ditulis. Anda mungkin merasa malu pada kampung tersebut, merasa semua yang ada di sana biasa-biasa saja, tak ada yang menarik untuk diceritakan.
Tapi ketika Andrea Hirata menceritakannya, ternyata banyak sekali orang yang tertarik, bukan? Ternyata Laskar Pelangi menjadi best seller nasional, dan nama penulisnya kini sangat terkenal.
Fakta ini menunjukan bahwa hal-hal pada diri kita yang selama ini kita anggap biasa-biasa saja, ternyata bagi orang lain justru sangat luar biasa dan sangat menarik.
Karena itu, jangan ragu-ragu untuk berbagi mengenai APAPUN ITU yang berkaitan dengan diri Anda, pekerjaan Anda, kegiatan sehari-hari Anda, kota atau desa tempat tinggal Anda, budaya atau tradisi masyarakat di wilayah Anda, tempat wisata di dekat rumah Anda, dan seterusnya.
Pasti Anda punya sesuatu yang sangat menarik bagi orang lain, tapi selama ini Anda belum menyadarinya!
IV. Artikel Marketing
Khusus mengenai artikel marketing, saya pernah menuliskannya secara khusus di dalam sebuah artikel. Silahkan Anda baca di sini.
Tips Tambahan:
Tulisan Anda akan lebih terpercaya atau kredibel bila disertai foto. Seperti kata peribahasa Inggris, “Seeing is believing”.
Di bawah ini adalah contoh sebuah update status Facebook saya yang berisi foto “liputan” seminar blogging di Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
Pada foto di atas, terlihat bahwa peserta seminar tersebut sangat banyak. Sampai 300-an orang.
Saya tak perlu berkoar-koar berkata, “Lihat nih. Kalau saya yang mengisi seminar, pesertanya sampai 300-an orang.” Tapi saya cukup membiarkan pembaca yang menyimpulkan sendiri.
Ketika saya menunjukkan “kelebihan’ saya dengan cara seperti di atas, insya Allah itu bukan dalam rangka bersombong ria, tapi hanya dalam rangka “jual diri”
* * *
NB: Tentu saja, sesekali Anda juga perlu menulis atau membuat materi iklan terang-terangan. Sebab sesuai situasi, kita pasti membutuhkan cara berpromosi seperti itu. Yang penting, jangan terlalu sering. Porsi tulisan biasa sebaiknya jauh lebih banyak.
(jonru web)
===============================================================
JASA EDITING NASKAH BERHADIAH!
Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan
digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat
dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan
idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?
Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, blogger Menulis Bukti Hidupku (MIBUKU) siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!
Setiap naskah memerlukan proses
editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing
naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman
penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti
misalnya :
·
Kalimat
yang salah atau kurang,
·
Tajwid
bahasa (pelafalan huruf dan kata),
· Kata penghubung apa bagusnya digunakan,
· Kata depan,
·
Kesalahan
ketik (typo),
·
Kalimat
baku dan tak baku,
·
Penggunaan
huruf kapital, huruf miring dll,
·
Penggunaan
tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung
seperti en-dash dan em-dash dsb,
·
dan
masih banyak lagi…
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD hingga selalu ditolak penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau. Butuh bantuan jasa editing naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti
misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing,
kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu
tulis.
Apa untungnya mencari jasa editing naskah
sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan
menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh
penerbit karena file hasil editingnya
tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA
RATUS RIBU RUPIAH) maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin
normal) kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari
kesalahan kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri,
kan?
Tak semua penulis menyadari EYD itu
penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya
tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik
dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis
itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak
berarti.
Dengan menggunakan jasa kami, kami
tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena
merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam buku tersebut
bahwa editor bukunya adalah MENULIS
BUKTI HIDUPKU.
BONUS:
Jasa editing naskah kami ada
bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan 1 (satu) buah buku
koleksi Creepy Pasta’s Group Sister yang akan dikirim langsung ke alamat kamu
(persediaan terbatas). Judul buku bisa dipilih.
Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self
editing, tapi merasa kurang memahami EYD? Silakan kontak kami di sini untuk
mendiskusikannya:
Facebook (inbox only) : ARIESKA ARIEF
& MENULIS BUKTI HIDUPKU
Pin BB (ping! only) : 764A7969
Ponsel (SMS only) : 085 399 566 422
0 komentar:
Posting Komentar