Miyung tengah melamun di kamarnya. Pertemuannya tadi dengan Buddy begitu berkesan baginya. Ia senyum-senyum sendiri. Miyung merasa Buddy memang tipe cowo sporti, makanya saat ada acara olahraga gini dia muncul kembali dan akhirnya dengan noraknya Miyung bisa kembali dekat dengannya.
Mengenang itu semua, Miyung jadi malu. Miyung malu kalo Buddy melihatnya dulu kayang dan gaya lilin. Bener-bener nggak banget deh. Malah ingat lagi saat-saat olga tanggal 30 Juli (meski hanya aksi kayang dan lilin, langsung jatuh cinta dan yakin hanya bertepuk sebelah tangan) dan 6 Agustus (ga peduliin Buddy karena asik lari-larian seronok, hobinya, belum menyadari betul perasaannya kalau ini bener-bener cinta) lalu deh!
Karena takut, rencananya Miyung ogah ah datang besok. Tapi akhirnya datang juga deh, malas juga rasanya bolos lama-lama, hanya karena menghindari hukuman!
Hari kamis berikutnya, bu guru PPKN, Bu Moon menghukum yang ga hadir upacara dengan lari keliling lapangan pagi-pagi. Miyung merasa seneng tapi malu juga. Miyung seneng karena suka banget lari, makanya ga masalah, tapi malunya tuh disuru lari karena dihukum, hiks.
Miyung yakin Buddy juga pasti ga datang upacara. Tapi Buddy ga kena hukum (sebel, deh!) karena langsung menghilang lagi selama berhari-hari tanpa kabar...lenyap kayak sulap...
wuuuuussss....
Siang itu, Miyung diantar Papa karena ada kelas renang tuk pertama kalinya di sebuah hotel. Miyung malah sempat berpikiran kalau Buddy bakalan datang dan berenang. Tapi ia merasa ga mungkin karena Buddy kabarnya lagi sakit lagi. Miyung memang kehilangan Buddy dan merasa hampa stadium lanjut.
Usai kelas renang, Miyung dan Geng Otaku pergi ke ultah Say. Mereka bersenang-senang dan berhepi-ria di pesta itu. Habis tempatnya asik banget, sih. Kafe, gitu. Miyung dkk jadi merasa ga mo pulang cepet, meskipun hari uda larut malam.Tapi Papa datang ambil Miyung, n Geng Otaku plus Cake pun nebeng pulang.
Di rumah jam 11 malam. Cape, tapi masih bisa nonton meski dah ngantuk. Rencananya besok dia mo bolos skul karena lagi kerja bakti di kelasnya ampe Minggu. Dia sengaja bercape-cape ria supaya bisa ada alasannya, hehe. Di sana kan kerjanya bisa ampe sore...
"Eh, kok aku jadi kerajinan bolos gene ya? Kok jadi berubah nakal? Apa karena pengaruh si doi ni yang suka absen lama?" gumam Miyung seorang diri begitu menyadari dirinya yang belakangan ini juga agak suka bolos skul. Miyung merasa ga enak juga si kalau bolos seperti ini, menghindari kerja bakti, sebenarnya Miyung mo datanglah minimal Minggu tapi egonya merasa akan bete di sana apalagi tanpa si doi...
Upacara pagi itu seperti biasa Miyung baris ama gengnya yang semuanya beda kelas ama dia, di koloni Kelas Otaku. Miyung ga pernah baris di area temen-temen sekelasnya di Kelas Romantis, karena di barisan bareng gengnya yang berada di sisi kelas koloni, Miyung merasa lebih gembira, Miyung banyak tertawa ama Geng Otaku hingga upacaranya ga bosenin.
Tapi begitu sesampainya di kelas, ia kembali merasa hampa n agak murung, deh. Si Buddy ga datang lagi dan Miyung merasa bete banget tanpanya. Ia melirik ke foto pajangan yang ditempel di kelas. Hanya ada foto-foto yang hadir kerja bakti kemarin itu. Tak ada foto Buddy, tentu saja fotonya juga ga ada. Miyung memang sudah menduga si Buddy ga bakalan datang kerja bakti. Foto-foto itu sesuai denah tempat duduknya. Hanya tertera nama tanpa foto keduanya di situw.
Lalu Miyung melirik ke bangkunya Buddy, yakni tepatnya di sebelah si Jason nan ga kalah tampannya itu di bangku 4, sebarisan dengan bangkunya. Kosong. Sepertinya Buddy bener-bener ga bakalan datang hari ini, pikirnya.
Miyung ingin meliatnya... Miyung merindukan kehadirannya di sini...
Buddy memang malas sekali di awal masuk skul. Tiap hari Senin kan Miyung selalu baris upacara di barisan geng. Dia selalu mencari Buddy tiap upacara di deretan kelas romantis. Nihil, Buddy gak ada terus. Bolos lagi. Hiks, Miyung jadi sendu kehilangannya selalu di hari Senin...
Miyung n Unso sedang berjalan menuju kelas Romantis dan terhenti begitu melihat cowok yang dirindukan Miyung selama ini akhirnya nongol juga dengan bergaya di depan pintu kelas Romantis seperti sedang menunggu seseorang. Menunggu pelajaran? Sepertinya ga! Tentu saja Miyung ga bisa menahan rasa gembiranya, tapi tentunya ga sampai memeluknya, dong. Ntar si Buddy bertanya-tanya napa begitu, hehe.
Mengenang itu semua, Miyung jadi malu. Miyung malu kalo Buddy melihatnya dulu kayang dan gaya lilin. Bener-bener nggak banget deh. Malah ingat lagi saat-saat olga tanggal 30 Juli (meski hanya aksi kayang dan lilin, langsung jatuh cinta dan yakin hanya bertepuk sebelah tangan) dan 6 Agustus (ga peduliin Buddy karena asik lari-larian seronok, hobinya, belum menyadari betul perasaannya kalau ini bener-bener cinta) lalu deh!
♥
Saat upacara HUT Kemerdekaan RI hari Selasa, tanggal 17 Agustus itu Miyung ga hadir. Biasa, anak malas. Miyung gak pernah ikut upacara HUT RI di skul. Dan keesokan harinya, ada berita buruk dari Geng Otaku yang sama malasnya!Karena takut, rencananya Miyung ogah ah datang besok. Tapi akhirnya datang juga deh, malas juga rasanya bolos lama-lama, hanya karena menghindari hukuman!
Hari kamis berikutnya, bu guru PPKN, Bu Moon menghukum yang ga hadir upacara dengan lari keliling lapangan pagi-pagi. Miyung merasa seneng tapi malu juga. Miyung seneng karena suka banget lari, makanya ga masalah, tapi malunya tuh disuru lari karena dihukum, hiks.
Miyung yakin Buddy juga pasti ga datang upacara. Tapi Buddy ga kena hukum (sebel, deh!) karena langsung menghilang lagi selama berhari-hari tanpa kabar...lenyap kayak sulap...
wuuuuussss....
♥
♥ Jumat, 20 AgustusSiang itu, Miyung diantar Papa karena ada kelas renang tuk pertama kalinya di sebuah hotel. Miyung malah sempat berpikiran kalau Buddy bakalan datang dan berenang. Tapi ia merasa ga mungkin karena Buddy kabarnya lagi sakit lagi. Miyung memang kehilangan Buddy dan merasa hampa stadium lanjut.
Usai kelas renang, Miyung dan Geng Otaku pergi ke ultah Say. Mereka bersenang-senang dan berhepi-ria di pesta itu. Habis tempatnya asik banget, sih. Kafe, gitu. Miyung dkk jadi merasa ga mo pulang cepet, meskipun hari uda larut malam.Tapi Papa datang ambil Miyung, n Geng Otaku plus Cake pun nebeng pulang.
Di rumah jam 11 malam. Cape, tapi masih bisa nonton meski dah ngantuk. Rencananya besok dia mo bolos skul karena lagi kerja bakti di kelasnya ampe Minggu. Dia sengaja bercape-cape ria supaya bisa ada alasannya, hehe. Di sana kan kerjanya bisa ampe sore...
"Eh, kok aku jadi kerajinan bolos gene ya? Kok jadi berubah nakal? Apa karena pengaruh si doi ni yang suka absen lama?" gumam Miyung seorang diri begitu menyadari dirinya yang belakangan ini juga agak suka bolos skul. Miyung merasa ga enak juga si kalau bolos seperti ini, menghindari kerja bakti, sebenarnya Miyung mo datanglah minimal Minggu tapi egonya merasa akan bete di sana apalagi tanpa si doi...
♥
♥ Senin 23 AgustusUpacara pagi itu seperti biasa Miyung baris ama gengnya yang semuanya beda kelas ama dia, di koloni Kelas Otaku. Miyung ga pernah baris di area temen-temen sekelasnya di Kelas Romantis, karena di barisan bareng gengnya yang berada di sisi kelas koloni, Miyung merasa lebih gembira, Miyung banyak tertawa ama Geng Otaku hingga upacaranya ga bosenin.
Tapi begitu sesampainya di kelas, ia kembali merasa hampa n agak murung, deh. Si Buddy ga datang lagi dan Miyung merasa bete banget tanpanya. Ia melirik ke foto pajangan yang ditempel di kelas. Hanya ada foto-foto yang hadir kerja bakti kemarin itu. Tak ada foto Buddy, tentu saja fotonya juga ga ada. Miyung memang sudah menduga si Buddy ga bakalan datang kerja bakti. Foto-foto itu sesuai denah tempat duduknya. Hanya tertera nama tanpa foto keduanya di situw.
Lalu Miyung melirik ke bangkunya Buddy, yakni tepatnya di sebelah si Jason nan ga kalah tampannya itu di bangku 4, sebarisan dengan bangkunya. Kosong. Sepertinya Buddy bener-bener ga bakalan datang hari ini, pikirnya.
Miyung ingin meliatnya... Miyung merindukan kehadirannya di sini...
Buddy memang malas sekali di awal masuk skul. Tiap hari Senin kan Miyung selalu baris upacara di barisan geng. Dia selalu mencari Buddy tiap upacara di deretan kelas romantis. Nihil, Buddy gak ada terus. Bolos lagi. Hiks, Miyung jadi sendu kehilangannya selalu di hari Senin...
♥
♥ Selasa, 24 AgustusMiyung n Unso sedang berjalan menuju kelas Romantis dan terhenti begitu melihat cowok yang dirindukan Miyung selama ini akhirnya nongol juga dengan bergaya di depan pintu kelas Romantis seperti sedang menunggu seseorang. Menunggu pelajaran? Sepertinya ga! Tentu saja Miyung ga bisa menahan rasa gembiranya, tapi tentunya ga sampai memeluknya, dong. Ntar si Buddy bertanya-tanya napa begitu, hehe.
ribuan hari aku menunggumu... jutaan lagu tercipta untukmu... apakah kau akan terus begini?
masih adakah celah di hatimu? yang masih bisa aku tuk singgahi? cobalah aku kapan engkau mau...
tahukah lagu yang kau suka? tahukah bintang yang kausapa? tahukah rumah yang kautuju?
itu aaaaaku....
(SO7: Itu Aku)
Meskipun Miyung memang menyukai Buddy, tapi dia lebi girang meliat anak kucing itu. Si kucing kecil mendekat ke Buddy yang masi belakangin dengan cueknya. Duh, Miyung tentu aja ga berani lebih deket. Miyung jadi malu-malu miyung. Tapi ne demi gizi si kucing juga (modus!), makanya Miyung beranikan diri untuk lebi mendekat. Tapi si kucing malah ga mo makan.
"Duh, cing. Jangan buat aku malu dunk, di hadapan Buddy. Dah cape-cape dan jauh-jauh ke sini juga...," keluh Miyung bisik-bisik, tanpa mau tahu juga si kucing mana ngerti.
Miyung pun jadi lebi deket ama Buddy lagi berkat perantara dan alasan yang disesuaikan. Si kucing malah mengelus-elus kakinya Buddy yang masih cuek-cuek saja, tanpa menghiraukan makanan mahal dari Miyung. Mungkin nih kucing betina kali ya makanya lebih kesengsem ama Buddy yang aduhai.
Hei! Buddy itu gebetanku, tahu! Menyingkir darinya, dasar kucing kecil kecentilan! Tapi enak juga ya jadi dia, bisa elus-elus kaki Buddy, hiks hiks….
Buddy sendiri jadi salah tingkah (ga suka kucing. Si Pushy pun ditolaknya mentah-mentah). Buddy lalu melangkah menjauh agar bisa menghindari pertarungan sengit antara Miyung dan si kucing kecil hehe…
Buddy memang sudah absen seminggu lamanya. Katanya si sakit. Tapi kok Miyung ngerasa dia cuma pura-pura karna ga suka belajar aja? Saat pelajaran Bahasa Inggris, Pak Bule samperin dia dan pegang keningnya, masih hangat katanya. Oh rupanya ga bohong.
Miyung lalu iseng-iseng berpikiran: Aku merasa ingin mengetahui lebih tentangnya. Tulisannya misalnya kayak apa, ya?
Seolah mengabulkan permohonan gak penting Miyung, lalu Pak Bule menyuruhnya nae untuk kerja soal di papan. Buddy jadi agak nervos.
Buddy pintar gak, ya?
Jawabannya segera terlihat begitu Buddy membisu sekian lamanya memandangi soal di papan tulis seolah baru ketemu dengan orang bule. Gubrak!
Di awal masuk, Miyung bahkan teringat saat pak Bule isengin Buddy lagi. Kan kemarin tuh si Ip kebetulan tak masuk karna sakit, dan saat itu Buddy sedang duduk ama sohibnya itu.
"Buddy, tolong jelaskan pada Ip materi kemarin karena Ip gak masuk..."
Gubrak! Tentu saja anak-anak kelas romantis terbahak-bahak.
"Buddy disuru ngajarin Ip? Gak mungkin!" cela teman-teman lainnya.
Miyung juga tentu saja ragu. Ah, masa si Buddy bisa mengajar teman? Apa dia bisa, ya?
Miyung lalu menolehinya di belakang. Buddy tampak kebingungan ngajarin Ip di buku tulisnya (kalo yang ginian mah Miyung gak cemburu, secara Ip tuh tomboi si). Ternyata Buddy nurut juga. Buddy berusaha sebisa mungkin menjelaskan pada Ip apa yang dipahaminya kemarin. Tapi mimiknya tampak polos sekali, tak berdaya. Miyung jadi tersenyum geli. Hihihi, pengen meledak rasana...
Ups, Buddy mendongak ke papan tulis cari ilham hehe, Miyung segera berbalik lagi sebelum ketahuan mengintainya. Habis, wajah Buddy polos banget sih, kebingungan getu mo jelasin apaan...
Miyung juga pernah berpikiran ingin melihat Buddy ngerjain soal Biologi di papan tulis, eh malah terkabul spontan deh. Tapi Buddy bisa karena mudah soalnya. Padahal Miyung selalu meremehkannya.
♥
"Buddy, napa ya kamu tu selalu bolos? Meskipun aku bertepuk sebelah tangan, aku akan tetap menyukaimu. Kenapa kamu cool? Habis patah hati, ya?" gumam Miyung sendirian di kamarnya. Ia merenungi si Buddy yang selalu ngehilang, ga jelas bakal datang skul ato gak... hiks, srots…
kutanya malam, dapatkah kau lihatnya perbedaan? yang tak terungkapkan, tapi mengapa?
kau tak berubah... ada apa denganmu? ooooh...
(Peter Pan: Ada Apa Denganmu)
0 komentar:
Posting Komentar