“Hosh-hosh…”
Para mafia berjas itu
celingukan ke kanan dan ke kiri, mencari-cari jejak Eve yang sudah telanjur
menghilang dengan cepat.
“Sial! Ke mana gadis
itu? Ke mana lagi dia bersembunyi?!”
“Itu dia!” Salah seorang
di antara mereka kemudian menunjuki ceceran darah di lantai. “Dia pasti belum
jauh! Ayo kita ikuti ceceran darah ini!”
Sementara itu, Eve
masih saja terus berlari sambil menahan darah yang masih saja terus-menerus
keluar dari lengan kanannya. Rupanya lengannya sempat terserempet peluru saat
ditembak tadi sedangkan punggungnya...
Eve terhenti sejenak
sambil bersandar ke tembok, melepas lelah. Dipandanginya luka di lengannya
kemudian mengumpat begitu menyadari ceceran darahnya di lantai meninggalkan jejak
keberadaannya.
“Argh! Sial!”
“Hei, jangan lari
kamu!”
“Tangkap dia!”
Suara-suara itu harus
memaksa Eve untuk kembali berlari. Ia tak punya banyak waktu beristirahat lebih
lama lagi kalau masih mau masuk sekolah besok paginya.
Bruk! Eve sempat terjerembab
saking lelahnya. Dipandanginya ke belakang dan melihat para mafia itu semakin
mendekat.
“Ck! Bagaimana ini?!”
pekiknya putus asa.
Namun jalan keluar
segera menolongnya. Sebuah lift yang pintunya akan segera tertutup seolah
memberinya kesempatan untuk itu di hadapannya. Dengan gerakan rolling, Eve bergegas memasuki lift itu
diikuti dengan hujanan peluru. Namun peluru-peluru itu tak sampai menembus
tubuh Eve untuk kesekian kalinya, melainkan hanya membuat pintu liftnya
mengalami kerusakan yang tak seberapa.
“Bagaimana ini? Gadis
itu mau lari ke lantai berapa?”
“Apa kita tak usah
mencari-carinya, ya? Bukankah 40 menit lagi…”
“Benar juga! Lagian
kalau memang gadis itu polisi, belum tentu juga kan ia bisa menemukan
pengendalinya?”
“Ya, bagaimana pun kita
harus segera keluar dari sini sebelum semuanya berakhir!”
***
“Hosh-hosh…”
Sambil terengah-engah
tak karuan, dengan lelahnya Eve lalu tersaruk perlahan di dinding lift dan
terduduk. Ia duduk sambil bersandar dengan wajah yang mulai memucat dan lelah
habis-habisan. Pandangannya mulai sayu.
“Aku tak boleh menyerah
… aku tak boleh berhenti sampai di sini … besok kan mau sekolah.”
Dilepaskannya syal di
lehernya kemudian dibalutkannya ke luka di lengannya berkali-kali sebelum ia
kehilangan banyak darah, meskipun ia sudah mulai merasa mual-mual.
“Eve!
Eve?!” Terdengar suara memekik-mekik di earphone-nya.
Eve tersentak kemudian menyahut
membalas sahutan rekannya. “Judit? Kupikir alat ini sudah rusak…,” tuturnya
letih sambil membalut lukanya.
“Eve?
Apa kamu baik-baik saja?”
“Ya, sepertinya besok
aku baru bisa masuk setelah jam istirahat…” Eve mengikatkan balutan ke lukanya
untuk terakhir kalinya.
“Sekarang
ini kau berada di mana?”
“Entahlah. Aku ikut
saja ke mana lift ini akan membawaku…”
“Keluar!
Kau harus segera keluar dari gedung itu!”
“Kenapa? Kau seperti
ketakutan begitu, tak seperti biasanya…”
“Kau
harus keluar dari sana! Kalau bisa, kau juga harus meyakinkan orang-orang di
sana untuk segera keluar karena…”
“Karena apa?!”
Bruk!
Terdengar suara
mencurigakan dari seberang sana. “Jud? Judit? Kau kenapa? Apa yang sebenarnya
terjadi? Dan kau sekarang berada di mana? Jud?”
Namun rekannya itu tak
memberikan jawaban apa-apa.
“Jud? Jud?! Ayo, jawab aku!”
pekik Eve mulai cemas. Napasnya semakin tak karuan karena tegang. “Dia … dia
menyuruhku untuk keluar. Tapi…”
Eve menatap penanda di
atas di lantai berapakah ia kini. Eve tersadar. Liftnya terus bergerak naik dan
pintunya baru bisa terbuka begitu ia berada di puncak gedung pencakar langit
itu.
Tring!
***
Judit memegangi
kepalanya setelah menerima sebuah hantaman dari seseorang yang mendadak muncul
di belakangnya. Judit berusaha untuk terus mempertahankan kesadarannya dengan
gerakan menghindar spontanitas begitu ia merasakan arah serangan ke kepalanya
lagi.
Ia yang tengah
mati-matian mencari kode komputer pengendali itu untuk menonaktifkan bom-bom
yang disebar, terpaksa harus mengerahkan tenaganya untuk melawan musuhnya yang
sekarang ini…
***
Hy, readers! kali ini kuperkenalkan novel roman karya THIRTEEN di aplikasi NOVELME, silakan download dan search judulnya CAFFE LATTE FULL ROMANCE, dijamin bikin gigit jari dan seru, plus ada actionnya juga :=(D
0 komentar:
Posting Komentar