Rock Chocolate merupakan
grup yang harus diwaspadai yang bergerak di dunia mata-mata. Kelompok ini
biasanya mengandalkan perempuan tangguh dalam menjalankan misi. Mereka biasanya
latihan di tempat yang tersembunyi di tengah hutan dan sangat rahasia. Markas
mereka pun jauh dari keramaian hunian penduduk dan tak bebas untuk memasuki
area mereka. Kelompok ini benar-benar sangat ketat untuk itu.
N29 adalah salah satu
dari mereka. Gadis itu memiliki kode nama sedemikian rupanya. Meskipun tampak
tangguh, tapi dia paling sering dihukum saat latihan bela diri karena
kelambanannya. Makanya setiap latihan, ia yang selalu paling depan agar para pelatih
bisa mengawasinya dengan baik dan membereskan kelemahannya itu.
Meskipun selalu
dihukum, tapi gadis itu selalu membersihkan pikirannya bahwa para senior
sentimental sekali padanya. Padahal ia sudah berlatih keras, tapi selalu saja
tampak cacat di mata para pelatihnya. Itu membuatnya sempat merasa putus asa,
padahal sudah berbagai hukuman diterimanya agar bisa sekuat yang lain.
Ia berlatih bela diri
lebih banyak daripada yang lain, bahkan di saat teman-temannya tengah
beristirahat sekali pun pada tengah malam. Ia tak ingin gagal dan tak dipakai
dalam misi kali ini. Namun keesokannya, karena kelelahan ia malah terlambat ke
lapangan dan terpaksa harus dihukum lagi mengangkat senjata laras panjang yang
lumayan berat ke atas kepala sampai siang bolong. Dia dijemur seharian dan tak
ikut latihan.
Salah seorang pelatih
mendekatinya yang tengah kewalahan dihukum. Pelatih pria itu menatapnya
prihatin. “Bapak tahu kenapa kau terlambat. Kau latihan semalaman tanpa
istirahat. Apa misi kali ini begitu penting bagimu?”
Gadis itu mengangguk
lemah karena letih.
“Katakan dengan benar!”
“Iya, Pak!” Gadis itu
berseru dengan suara kencang.
“Bagus! Bapak masih
bisa melihat semangat itu di suaramu meski sedang dihukum habis-habisan.
Sepertinya Bapak punya kabar bagus untukmu!”
Mata gadis itu melebar
tak percaya begitu pelatihnya itu mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
“Be-benarkah itu? Jadi …
jadi aku akan segera diberangkatkan ke sana?”
***
“Huft!” Rara—ketua
organisasi yang hendak ditumbangkan oleh Rock Chocolate—menghela napas. “Para
pengintai kita mengabari bahwa akan ada mata-mata tangguh yang dikirim oleh
Rock Chocolate ke organisasi kita. Tapi sampai saat ini, kita belum tahu apa
peranannya,” katanya pada rekan-rekan lainnya.
Mereka
mengangguk-angguk serius menanggapi kasus itu.
“Kita harus segera cari
tahu sebelum mata-mata itu semakin menguatkan akarnya di sini.”
Tok-tok. Tiba-tiba saja
seorang gadis muda berwajah lembut memasuki ruangan itu.
“Heh! Siapa kamu berani
masuk ke sini?!” hardik Rara berang.
“Maaf, Kak. Dia orang
baru yang akan bertugas mengurus kebutuhan logistik kita,” Anwar menjelaskan.
Rara menatap remeh
gadis itu. “Nama?”
“Eliz,” Gadis manis itu
menjawabnya dengan nada anggun.
***
Rara tak begitu
menyukai keberadaan gadis itu, terutama lagi dia adalah orang baru, makanya ia
mewaspadainya. Ia selalu mengintai gadis itu mengawasinya di mana saja. Ia tak
mau tertipu oleh wajah lemah lembut Eliz. Tak cukup sampai di sana, ia juga
mencari informasi mengenai Eliz dan agak curiga begitu data yang diperolehnya terdapat
keganjilan di sana-sini.
“Siapa sebenarnya gadis
itu?” Rara mencoba menganalisisnya.
Sebenarnya selain tak
suka, Rara juga benci karena Eliz selalu tampil menarik di hadapan cowok-cowok.
Ia merasa tersaingi karena itu. Oleh karena itulah ia selalu bersikap ketus
pada gadis yang sepertinya selalu pasrah saja itu.
Eliz memang memiliki
wajah menarik dan manis juga rambut panjang lebat yang selalu terurai. Secara
fisik, ia begitu memesona dan cantik. Siapa yang tak tersihir melihatnya?
***
Markas Rara diserang!
Begitu berhasil menangkap salah seorang dari anggota Rock Chocolate, Rara
segera menuju ruang di mana pria itu disekap. Pria itu dipaksanya untuk buka
mulut.
“Haha! Kalian tak akan
bisa menang. Soalnya mata-mata kami sudah berhasil mendapatkan data markas
kalian di ruang logistik. Ia itu cukup tangguh, loh!”
Mendengar kabar itu,
pikiran Rara semakin kuat rasa curiganya pada Eliz. Ia bergegas memerintahkan
pasukannya untuk mencari Eliz dan menyergapnya di ruang logistik. Gadis itu tak
ada di mana-mana.
“Eliz!” Rara pun
menguatkan tekadnya untuk bertarung menghadapi gadis itu langsung ke lokasi.
***
N29 atau Eliz
mengenakan pakaian hitam-hitam untuk menyamarkan aksinya. Ia sengaja menanti
lawannya di ruangan tersebut dan tak segera kabur karena merasa tak adil. Ia
merasa akal-akalannya itu seperti orang pengecut. Ia tak ingin mencuri begitu
saja tanpa ada perlawanan dari pihak lawan.
Sekarang ia berdiri
tegap menanti siapa saja yang akan datang. Ia bahkan belum menyentuh data itu.
Ia menunggu dan akhirnya … brak!
Rara masuk dan
menantang gadis itu bertarung. Eliz meladeninya dengan tenang. Ia menjalani
pertarungan itu penuh ketenangan, tak beringas seperti Rara. Rara memang sempat
melukai tubuh Eliz, tapi tak sempat membuka cadarnya karena Eliz segera
menghindar. Eliz juga sengaja tak mengambil data itu karena terluka parah. Ia
kabur dengan cepatnya.
***
Rara sangat yakin
pelakunya adalah Eliz. Sementara itu, Eliz masih berani pulang ke organisasi
itu dalam keadaan luka parah. Ia masih sempat mengobati luka-lukanya dan
berusaha untuk tenang. Sementara itu, ia tak tahu kalau Rara yang mencurigainya
segera melabraknya ke kamarnya. Brak!
Akhirnya Rara masih
bisa melihat sisa-sisa wajah kesakitan Eliz. Ia segera menyerang gadis berambut
lebat itu dengan piring-piring yang dilemparkan ke arahnya. Eliz semakin
terluka. Ia berusaha membekap rasa perihnya.
Rara masih terus
menyerangnya tanpa iba dan sedikit-sedikit tampak gemas karena tak kena. Ia
ingin melukainya lebih dalam lagi. Namun Eliz dengan lincahnya menghindar. Rara
tak peduli Eliz sudah mengeluarkan air mata karena kesakitan sekali pun.
“Dasar mata-mata busuk.
Kau sama saja seperti organisasimu yang juga tak kalah busuknya. Kau ini
pendosa! Kau tahu kan apa yang kaulakukan? Kenapa kau lakukan itu?!”
Eliz sudah
tertatih-tatih untuk terus bangkit. Mendengar orang-orangnya menuju ke sana,
Rara langsung berkata, “Pergilah! Bisa gawat kalau mereka tahu kau adalah
mata-mata itu. Mereka bisa menghanguskan gadis secantik kamu.”
Eliz terperangah mendengarnya.
Ia tak menyangka kalimat itu keluar dari bibir Rara yang selalu keras padanya.
Akhirnya ia mengusahakan tubuhnya untuk tetap tegap dan pergi dari sana…
***
hy, readers! ga bosan-bosannya nih promosiin novel kumcer genre horor karya THIRTEEN di aplikasi NOVELME. yang belum punya, silakan di download dulu, ya! lalu search judul UMURKU 13 TAHUN DAN KAMU? salah satu ceritanya adalah seorang gadis yang bisa melihat penampakan saat menarche, seru kan ceritanya? dijamin menghibur dan ajaib! :=(D
0 komentar:
Posting Komentar