THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 10 Juni 2020

Rumus Rahasia



Kret. Diam-diam kumasuki kamar itu sambil celingukan ke kanan dan ke kiri. Kamar tersebut memang gelap dan tentu saja aku tak mau ceroboh dengan menyalakan lampunya segala. Tidak sedang mati lampu juga sih, tapi kan namanya juga diam-diam!
Apalah gunanya senter kalau begitu? Tentu saja di waktu seperti ini! Bukan menyusahkan diri namanya, tapi demi keamanan. Ah sudahlah, kurasa kalian sendiri sudah bisa tangkap apa maksudnya.
Kita lanjutkan!
Sambil mengendap-endap, kudekati rak buku di dekat jendela. Aku harus bergegas mencari buku itu sebelum si pemilik kamar ini datang. Aku tahu yang kususupi ini kamar sang jawara kelas—Anwar. Aku juga tahu dia itu berhati lembut. Hanya saja, ini semua harus kulakukan diam-diam. Aku harus segera mendapatkan rumus itu. Hm, aku tahu ini tak benar dengan mencuri rumus rahasia yang didapatkannya dengan pemikiran sendiri. Tapi aku terpaksa karena ini semua demi…
Sambil mencari-cari, kemudian kuteringat masa kecilku.
Pagi itu kuterbangun dan langsung ingat seketika apa tujuan sebenarnya aku hidup. Bergegas kuberangkat ke sekolahku tanpa basa-basi lagi. Aku masih kelas 6 SD waktu itu, tapi tidak dengan otakku. Agar tak membuat orang curiga, sebelum masuk kelas kusempatkan diri untuk bermain dengan teman-teman lainnya. Biarlah mereka melihatku seperti tengah bersenang-senang dengan mereka. Semoga dengan begini, mereka tak menyadari apa yang sebenarnya kupikirkan. Tubuhku bolehlah kecil, tapi tidak dengan akalku.
Pagi itu kubermain dengan Melodi dan kawan-kawannya—kagome-kagome. Kami melingkar. Meskipun tengah bermain, isi kepalaku berada di tempat lain. Tentu saja aku tak fokus pada permainan itu. Mungkin yang sempat kuperhatikan adalah dalaman anak-anak itu. Dalaman berupa kaos berwarna merah terlihat samar di balik seragam putih mereka. Ya, pakaian olahraga yang akan berlangsung pada jam pelajaran ketiga. Biasanya, anak-anak menjadikannya dalaman agar praktis saat berganti pakaian.
Sedangkan aku? Aku tak membawanya. Ya, sebenarnya sebuah misi harus segera kutuntaskan saat jam olahraga berlangsung, bagaimana pun caranya. Kembali lagi kupandangi teman-temanku ini dan tersentak begitu melihat wajah mereka sama semua seperti Melodi dengan rambut pendek selehernya yang kaku.
Kugosok-gosokkan mataku. Ah, sepertinya aku kurang tidur!
Tanpa terasa, jam pelajaran olahraga pun berlangsung. Sambil celingukan dengan hati-hati, kuawasi koridor. Sepertinya aman. Tak ada seorang pun lagi berada di sana. Aku tak boleh terlambat!
Begitu kupalingkan wajahku ke tempat tujuanku di daerah kantin, kumelebarkan mata begitu melihat sudah ada seorang anak yang memasuki tempat itu. Keke! Itu adik kelasku sekaligus ponakanku pula. Ya, ia masih kelas 1 SD, tapi pola pikirnya, tak usah ditanyakan lagi. Bagaimana pun ia sedarah denganku. Ia tak sepolos yang diduga orang. IQ-nya tinggi, loh! Dan ia adalah sainganku dalam misi ini. Aku tak boleh ketinggalan.
Segera kukejar ia di dalam sana. Ia tak boleh mendapatkannya terlebih dahulu. Huh, malu kan kalau aku bersaing dengannya. Tapi kuakui kalau ia memang luar biasa.
Namun setibanya aku di dalam kantin kosong itu, aku tak menemukan siapa-siapa di sana. Kucelingukan. Ke mana bocah ajaib itu? Cepat amat menghilangnya. Tapi tak boleh! Ia tak boleh mengelabuiku seperti ini. Aku harus segera mendapatkannya. Semoga saja ia belum berhasil menemukan rumus rahasia itu, kalau tidak, aku tak akan punya muka untuk pulang ke rumah…
Tapi kalau perlu sih, aku akan merebutnya dari bocah itu. Jadi apa ruginya kalau memanfaatkannya untuk mendapatkan rumus rahasia itu? Kumengubah niatku seketika. Lebih baik aku terus mengikutinya saja! Lebih baik aku cari tahu saja penyelidikannya itu sudah sampai mana dan begitu ia mendapatkannya, aku akan mengakalinya agar aku bias mendapatkan rumus rahasia itu.

***


hy! baca karya THIRTEEN yang lainnya di aplikasi NOVELME ya. judulnya UMURKU 13 TAHUN DAN KAMU? genre horor. menarik, loh! silakan didonlod dulu lah. makasih dukungannya :=(D

0 komentar: