THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 05 Desember 2010

scream


Hanya ruangan remang yang diterangi cahaya lilin yang kurasakan. Aku bergeming di atas tempat tidurku. Kucari-cari sosok ibuku dan menemukannya tengah menyolatiku bersama penduduk lainnya. Apa?! Menyolatkanku? Kumemekik berusaha melepaskan diri dari kekakuan tubuhku. Tapi aku sama sekali tak bisa bergerak. Aku memekik, aku belum mati! Tapi tentu saja tak ada suara yang keluar. Lalu samar-samar aku mendengar pekikan bayi. Suaranya begitu semu dan seolah mendekati pembaringanku. Sebuah dosa pun terlintas di benakku. Bayi yang hendak kugugurkan itu memelototiku di tepi ranjangku. Ia seolah mengintipku karena kulihat hanya kepalanya yang kelihatan. Aku memekik sekali lagi. Maafkan ibu, nak. Ini semua gara-gara laki-laki itu!  Aku ingin terbangun dari mimpi buruk ini, namun kusadari bahwa itu semua sudah terlambat untuk memperbaiki diri...




Rabu, 01 Desember 2010

arti sahabat


manusia yang paling lemah
adalah orang yang tak mampu
mencari teman
namun yang lebih lemah
daripada itu
adalah orang yang
mendapatkan banyak teman
tetapi menyia-nyiakannya

Minggu, 21 November 2010

goyah


jabatlah tangan-tangan mereka
lalu biarlah lepas dengan sendirinya,
karena aku sendiri tengah
goyah dalam kekecewaan
dalam keraguan
akan jiwaku
yang menitik semu
(plankton laskar pemimpi)

Sabtu, 20 November 2010

pesan sahabat


dengan ini saya menyatakan:
bahwa saya siap mendukung arieska arief
dalam menekuni bidang menulis
apa pun yang terjadi
jangan patah semangat
dan tetap berusaha
dan berdoa
palopo, 28 agustus 2010
(18 ramadhan 1431 H)
semangad!!!
by: asda mustaring

Jumat, 19 November 2010

someone spesial


seseorang hadir di hidupmu
karena sebuah alasan 
mereka datang menawarkan
kebahagiaan dan kekecewaan
dia yang hanya sesaat
tapi dia pula yang setia setiap saat
mereka datang silih berganti
meninggalkan kisah yang perih
namun percayalah bahwa
kan ada seseorang yang datang
dan mantap sepanjang masa
dalam hidupmu
Tuhan sengaja membiarkanmu bertemu
dengan orang yang salah 
sebelum akhirnya mempertemukanmu
dengan orang yang tepat
agar kita bisa mensyukuri
karunianya sepanjang masa

(someone)

Kamis, 18 November 2010

teladan nabi


kisah nabi Ibrahin AS, Ismail AS, dan Siti Hajar
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita
ketaatan, keikhlasan, pengorbanan dan kesabaran
dalam menjalankan perintah Allah SWT
semoga dapat kita contoh 
dalam kehidupan kita sehari-hari
semoga Allah mengistiqomahkan
kita di jalan hak ini
semoga Allah mempertemukan kita
di surga-Nya kelak

Rabu, 17 November 2010

teman yang tak pernah bersua


sebuah pohon ..
dapat tumbuh dari benih kecil
benci dapat tumbuh
dari kesalahan kecil
walau langkah tak bertemu
tangan tak berjabat
ucap tiada terdengar
izinkanlah maaf ini tertutur
dari hati yang terdalam...
moga keikhlasan semakin terlukiskan
dalam kehidupan sehari-hari kita
 dalam hadapi segala lika liku hidup

Selasa, 16 November 2010

kebahagiaan yang sesungguhnya


orang yang paling berbahagia
tidak selalu memiliki hal-hal terbaik
tapi mereka berusaha untuk
menjadi yang terbaik
dari tiap hal yang terjadi dalam hidupnya...
perjalanan hidup ibarat air sungai
mengalir bersama sang waktu
terkadang kita terbawa
melawan dan menyelami arus
semua itu pilihan yang memiliki makna 
tuk kita renungi...
kenapa aliran sungai menuju ke laut
kenapa ombak bergemuruh
kenapa senja memerah
kenapa malam diam pekat
kenapa fajar berembun
bertanya untuk apa?
pada siapa?
untukmu teman
karena kita pernah bersama 
di sebuah masa yang selalu dirindu

Senin, 15 November 2010

jangan minum berdiri

mengapa islam mengharamkan minum dan makan berdiri? mengapa dikatakan jika makan dan minum berdiri artinya makan dan minum bersama setan? 
mengapa kita tak boleh minum berdiri?
air yang kita minum belum 100 persen steril untuk diolah di tubuh kita
jika kita minum sambil berdiri, maka air tidak disaring karena sfringer tertutup dan jika air yang tidak disaring itu langsung masuk ke kandung kemih, bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
ginjal kita gratis dari Allah, tapi jika ini kita rusak akan memakan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah.
masyaAllah...
setiap sunah rasul tiada mungkin merugikan, wallahu alam.
semoga bermanfaat...

Minggu, 14 November 2010

bulan indah


keutamaan bulan Dzulhijjah
rasulullah SAW bersabda,
" tiada hari yang amal soleh di dalamnya
paling dicintai oleh Allah
daripada hari-hari itu
yakni sepuluh hari pertama 
di bulan dzulijjah."
para sahabat berkata,
"wahai rosul, tidak juga jihad di jalan Allah?"
beliau menjawab,
" tidak juga jihad di jalan Allah,
kecuali orang yang berangkat
dengan jiwa dan hartaya
dan tidak kembali dengan
membawa sedikitpun dari semua itu
(mati syahid)
yuk mari manfaatkan sisa
hari yang masih ada dengan banyak beramal soleh,
ngaji, sedekah,  
berpuasalah pada tanggal 9 zulhijjah (hari arafah)
berzikir, solat sunah, berhaji, berkurban dsb...

Sabtu, 13 November 2010

angin laut


Allah tidak menjanjikan
langit selalu biru
bunga selalu mekar
bahkan mentari selalu bersinar
di setiap kehidupan
tapi Allah berjanji bahwa
dengan rahman dan rahim-Nya
akan selalu bersama kita
dalam keadaan apa pun
Allah akan memberi pelangi
di setiap badai
senyum di setiap air mata
berkah di setiap cobaan
ayat-ayat cinta di setiap helaan nafas
dan jawaban di setiap doa

Kamis, 11 November 2010

wanita, waspada pembalut!! (kisah nyata)


wanita berhati-hati.... kisah nyata seorang wanita setelah beberapa hari masa haidnya , ia merasakan panas pada dinding mulut vaginanya, ia juga mengalami perdarahan yang luar biasa selama lebih 2 minggu, yang paling parah adalah kulit dinding vaginanya mulai mengelupas kemerahan. wanita itu bingung apa yang sebenarnya terjadi, padahal ia tak sedang mengidap penyakit apapun, lalu ia pergi ke dokter kandungan tuk periksa. betapa kagetnya ia tak pernah menyangka bahwa dokter telah menemukankulit dinding vaginanya telah dimasuki sejenis lintah yang tak lain berasal dari pembalut yang ia beli beberapa hari yang lalu. lintah ini bersifat penghisap darah n terkadang tak terlihat masih berupa anakan, ada lipan, cacing kremi menari-nari di dalam vagina.
sumber: ulfa tersayang... makaseh sobat....

Rabu, 10 November 2010

Doa Untuk Saudaraku


Ya Allah…
 jika saudaraku ini sedang beribadah
maka terimalah ibadahnya.
Jika sedang berdoa,
kabulkanlah doanya.
Jika sedang bekerja,
ringankanlah pekerjaannya.
 Jika sedang sakit,
sembuhkanlah dari penyakitnya.
 Jika sedang susah,
gembirakanlah.
Jika sedang khilaf,
 sayangi dan ampunilah.
Jika sedang lupa,
ingatkanlah dan maafkanlah.
Ya Allah, muliakanlah orang ini,
lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya,
 luaskanlah rezekinya.
Mudahkanlah segala urusannya.
 Jauhkan dari segala penyakit,
 fitnah dan prasangka keji dan mungkar
serta terimalah semua amal ibadahnya
dan kelak jadikan dia sebagai penghuni  surga-Mu
AMIN!!!

Selasa, 09 November 2010

Jangan Menyekutukan Allah


Janganlah engkau menyekutukan Allah
dengan sesuatu apa pun.
Berjalanlah dengan ajaran al quran
ke mana pun ia mengarah.
Barangsiapa yang datang kepadamu
Dengan membawa kebenaran ,
 terimalah dia
meskipun ia orang yang jauh
dan yang engkau benci.
Barangsiapa yang datang kepadamu
dengan membawa kebathilan,
maka tolaklah dia
meskipun dia adalah kerabat yang cintai.


Senin, 08 November 2010

Beberapa Pesan


tidak diketahui seorang yang lembut
kecuali pada saat dia marah,
tidak diketahui seorang yang pemberani,
 kecuali pada saat perang
dan tak diketahui seorang saudara
kecuali pada saat kita membutuhkan.
Bertemanlah dengan orang
yang melupakan kebaikannya padamu
dan menyimpan hak2nya atas dirinya
Hindarilah perkataan yang tidak mendatangkan manfaat bagimu, bukan pada tempatnya.
Berapa banyak orang yang berbicara tidak mendatangkan manfaat baginya dan tidak pada tempatnya.
Sungguh dia berada dalam kebinasaan.
janganlah kamu menentang orang yang bodoh atau orang yang pintar
karena sesungguhnya orang yang pintar akan mengalahkanmu
dan orang yang bodoh akan menyakitimu.
sebutlah hal yang engkau sukai dari saudaramu tatkala dia tak ada di hadapanmu.
 tinggalkanlah hal yang tak kamu sukai darinya.
 lakukanlah amalan seseorang yang dia diketahui
bahwa amalan tersebut berakibat baik dan mencukupinya.

Minggu, 07 November 2010

FITNAH TENTANG ISLAM!


Kalo beli AL-Qur'an (yang dicetak dalam edisi terbaru ) "BERHATI2LAH".
Ada 4 surah palsu buatan kafir Laknatullah, Astaghfirullah!
Surah itu: AL-IMAN, AL-WASAYA, AL-TASAJUD, AL-MUSLIMIN.
Dan JANGAN SESEKALI buka situs:
 www.thequr'an.com (FratherZakaria)
www.answering-islam.org.com
www.aboutislam.com
www.allahassurance.com
Karena semua isinya adalah PALSU!!!
Situs-situs tersebut Dikembangkan oleh orang yahudi
tentang al-quran, hadis dan islam YANG SALAH!!!
Dan juga…
Jangan bilang Mosque  Yang berarti nyamuk
Yang benar mesjid
Jangan bilang mecca Yang berarti bir
Yang benar makkah
Jangan bilang mohd  Yang berarti anjing
Yang benar Muhammad
Jangan bilang 4JJI Yang berarti for Judas , Jesus Isa
Yang benar Allah
Jangan bilang ass Yang berarti pantat
Yang benar Assalamu Alaikum…



Sabtu, 06 November 2010

Kejar Hatimu


Jika paCarmU ke SuR9A 
keJar Dia denGan aMaL"
JikA paCarMu ke lAUt
 keJar Dia denGan pERahU"
Jika paCarMu ke uDarA
keJar Dia denGan peSawaT"
Tapi JikA Dia ke lAin HatI 
KejaR Dia denGan pentungan...

Jumat, 05 November 2010

Matematika Sahabat


Jadi sahabat… 
harus pintar MATEMATIKA.
kamu harus …
me(x)kan sukacitanya,
me(-)i kesedihanya,
me(+)semangatnya 
& mem(:)kebahagiaan bersamanya...
thanks 4 being my friend...


Kamis, 04 November 2010

Dia Adalah Sahabat


dia sayang kamu
tapi bukan pacarmu. . .
dia perhatian padamu
tapi bukan keLuargamu .
dia siap membagi rasa sakit,,,
tapi dia ga berhubungan darah denganmu .
dia adaLah "SAHABAT"..
sahabat..
marah seperti ayah .
peduLi seperti ibu .
mengganggu seperti kakak .
mengesaLkan seperti adik .
tapi menyayangimu
Lebih daripada "PACAR"


Rabu, 03 November 2010

Lolipop Dan Cokelat


LOLIPOP BerkaTa pada COKLAT,
kita Nih MaNis kaN?
LaLu COKLAT MenjawaB,
Kamu kiRa …
Qita ni daH cukup MaNis?!
Liat doNk orang yanG baca ini.
LebiH maNis Lagi
Liat,Liat,…
dy lagi senyum2  tUh
uUh Manisnya
 tapi janGan ampe nyEngiR ya,
jeLek soaLnya..
1 senyum seOrang sahabat
 pasti berHarga untuk indoNesia hari ni..
BanGkitLah guyS!!


Selasa, 02 November 2010

Indah Di Saat Waktunya


Ketika Aku minta kepada ALLAH setangkai bunga segar,
DIA beri aku kaktus berduri..
 Lalu aku pun minta kepada-Nya binatang mungil nan bersih cantik,
tapi DIA beri aku ulat berbulu..
Aku sempat sedih dan kecewa..
betapa tidak adilnya ini..
Namun kemudian..
Seiring berjalannya waktu,
Kaktus itu berbunga, sangat indah sekali
dan ulat itu pun tumbuh dan brubah menjadi kupu2 yang teramat indah nan cantik.,
Itulah kehendak ALLAH..
Indah pada waktunya..!!
ALLAH menganugerahkan yang terbaik bagi kita
dan memberi yang kita butuhkan..
Kadang kita sedih, kecewa, terluka
tapi jauh di atas segalanya,
DIA telah mendesain yang terbaik
bagi hidup dan kehidupan kita..
mari mensyukuri apa yang kita peroleh selama ini
dengan taat dan patuh terhadap perintah-Nya
dan menjauhi segala laranganNya..



Senin, 01 November 2010

Pesawat Ramadhan


Selamat datang  …
dalam penerbangan "RAMADHAN AIR"
 tujuan bandara internasional  "IDUL FITRI"
dengan nomer penerbangan "RA 1431 H"
dengan ketinggian "2010 M"
di atas permukaan air laut..
Penerbangan akan menempuh perjalanan selama 30 hari 30 malam
dengan bahar bakar "ISTIQOMAH"..
Dipimpin oleh pilot "AL QURAN"
Coo Pilot "HADIST"..
Mari kita tegakkan kursi "KEIMANAN"
& sandaran "TAQWA"..
Bila terjadi guncangan dalam perjalanan,
kuatkan sabuk pengaman DZIKIR,
TAHAJUD, dan SADAQOH kita..
Selamat menikmati penerbangan ini
dan semoga kita semua sampe di kampung "SURGA"
dengan penuh suka cita..


Minggu, 31 Oktober 2010

Pasang Surut Cinta


Semua orang memiliki cinta. Tapi mari renungkan:
Apa yang kita cintai? Siapa yang kita cintai?
Mengapa kita mencintainya? Bagamana kita mencintainya?
Cinta adalah refleksi keyakinan. Cinta adalah ketergantungan.
Cinta adalah kebahagiaan. Cinta adalah pengorbanan.
Cinta adalah motivasi & inspirasi. Cinta adalah inti kepribadian.
Ada cinta Haq, ada Cinta Batil. Ada cinta sejati, ada cinta semu.
Ada cinta akhirat, ada cinta dunia. Ada cinta imani, ada cinta nafsu.
Di hati ini ada pertarungan cinta. Ada kemenangan cinta, ada kekalahan cinta.
Cinta kepada Allah, sumber segala  cinta hakiki.
Cinta kepada Allah, kebutuhan & kewajiban.
Cinta kepada Allah, cinta di atas semua cinta.
Cinta kepada Allah, membuat hidup penuh makna.
Cinta kepada Allah, jaminan keterarahan hidup, kemuliaan sejati.
Cinta kepada Allah, menuntun kita pada apa, siapa yang mesti kita cintai
& bagamana mencintainya dengan benar.
Cinta dunia, garam kehidupan.
Garam itu tidak boleh berlebihan, kalo mau makan enak & hidup sehat.
Garam itu pun harus sehat & halal.
Bahkan penderita penyakit tertentu, dilarang keras makan garam.
Cinta dunia berlebihan telah menjadi racun kehidupan.
Sungguh kita harus paksa diri & kerja  keras
untuk mengeluarkan racun yang sangat banyak itu dari kepribadian kita.


Sabtu, 30 Oktober 2010

Hadist Idul Fitri Dan Adha


Takbir pada 2 malam hari idul fitri,
keluar menuju tempat solat dari satu jalan
dan pulang dari jalan lainnya.
Solat dilaksanakan di tanah lapang, kecuali karena darurat,
misalnya karena hujan. Maka dilaksanakan di mesjid.
Rasulullah Saw tidak berangkat pada salat idul fitri hingga makan,
dan tidak makan pada salat idul adha hingga pulang
kemudian  memakan daging kurbannya.
Tidak berlebihan dalam makanan dan minuman
dan hiburan yang diperbolehkan.
Rasulullah Saw solat idul fitri ketika matahari setinggi dua tembok
dan solat idul adha ketika matahari setinggi satu tembok.
Rasulullah Saw memerintahkan kita di dua hari raya
mengenakan pakaian terbagus yang kita miliki,
menggunakan parfum terbaik
dan berkorban dengan apa saja yang paling bernilai yang kita miliki.
Ucapan seorang muslim berkata pada saudaranya,
taqabbalallahu minna wa minkum
(semoga Allah menerima amal ibadahku dan kalian).


Jumat, 29 Oktober 2010

Pesan Ramadhan


Kulihat ramadhan…
Kudekati  lalu kusapa,
Hendak ke mana?
Dengan lembut ia berkata,
 Aku harus pergi,
 setahun lagi aku pasti kembali
Mungkin kita tak bertemu lagi
Tolong sampaikan pesanku  Untuk si mukmin:
Syawal  kan tiba…
Ajaklah sabar tuk temani hari-hari duka
Peluklah istikomah saat dia kelelahan 
Dalam perjalanan takwa
Bersandarlah pada tawadhu
Saat kesombongan menyerang
Mintalah nasehat  dari Qur’an dan sunnah
Setiap masalah yang dihadapi
Sampaikan pula  salam dan terimakasihku
Bagi yang telah menyambutku Dengan suka cita
Kelak kuharap ia disambut di surga Dari pintu Ar-Royyan…


Kamis, 28 Oktober 2010

Kiat Sebelum Ramadhan


Ya Allah,
Tolong abaikan Puasa  umat Muhammad Saw,
Jika Sebelum Ramadhan Mereka tidak melakukan:
Tidak memohon maaf Pada orangtuanya (jika masih ada)
Tidak bermaafan lebih dahulu Antara suami istri
Tidak bermaafan dengan orang sekitarnya
Maka Rasulullah Saw mengatakan, Amin amin amin…
beberapa hari lagi…
Nafas ini  menjadi tasbih
beberapa hari lagi…
Tidur ini menjadi ibadah
beberapa hari lagi…
Doa-doa ini diijabah
beberapa hari lagi…
Pahala ini dilipatgandakan
Tapi… Itu semua  Takkan terjadi
Tanpa maaf Dari sesama


Rabu, 27 Oktober 2010

Nasihat Kubur


Jangan bangga Dengan pakaian mewah Dan mahal
Karena pakaian terakhir Adalah kain kafan
Jangan bangga dengan Mobil dan motor mewah
Karena kendaraan terakhir kita Adalah keranda mayat
Jangan bangga dengan Tempat tidur empuk
Karena tempat tidur terakhir Adalah tanah
Jangan bangga dengan Rumah yang mewah
Karena rumah terakhir  Adalah alam kubur
Jangan bangga dengan title
Karena title terakhir Adalah almarhum
Saya adalah tempat  Paling gelap
Maka terangilah saya Dengan tahajud
Saya adalah tempat  Yang paling sempit
Maka luaskanlah saya Dengan silaturahmi
Saya adalah tempat Yang paling sepi
Maka ramaikanlah saya Dengan perbanyak membaca al quran
Saya adalah tempat Beradanya binatang menjijikan
Maka racunilah dia Dengan amal sedekah
Saya adalah tempat Munkar dan nakir bertanya
Maka persiapkanlah jawabanmu Dengan perbanyak
mengucapkan Kalimat lailahailallah


Selasa, 26 Oktober 2010

Tiga Orang Tamu


Telah datang kepadaku Tiga orang tamu Allah
Yang bernama Sabar, Taat dan Ikhlas
Mereka bertanya kepadaku,
Siapakah orang  Yang memiliki Kelembutan hati
 Dan suka memberi maaf  Terhadap saudaranya?
Kami ingin belajar Dan berguru kepadanya
Lalu aku beritahu mereka, (sambil menunjuk pembaca)
Mendengar jawabanku Mereka tersenyum Dan mengucapkan,
Andai jemari tangan Tak sempat berjabat
Izinkan kedua tangan Bersimpuh maaf
Untuk kata dan tingkah Yang tak terjaga
Tulis daftar salahku Di atas debu
Agar hilang Disapu angin
Maaf darimu Akan kupahat Dalam senyum
Dan kalbuku Agar tak hilang Tersapu badai
Semoga pintu maaf selalu terbuka




Senin, 25 Oktober 2010

RIWAYAT SI RODA API (pemenang karya favorit LMCR 2010)


by: ARIESKA ARIEF (no.33) 
*** 
Bruuum…!
Kuraungkan motorku untuk terus melaju membelah aspal. Aku masih terus bergelut di dunia liar yang penuh lingkaran roda. Bukannya mengais rezeki sebagai tukang ojek yang sudah menjadi santapan harianku, aku malah adu balap di sebuah pertandingan balapan liar, setiap langit gelap membungkus bumi.
Aku salah seorang pembalap liar yang kerap membuat lalu lintas kota menjadi sekusut benang. Aku adalah pembalap berbakat  yang acap kali menuai kemenangan yang spektakuler. Tak heran jika aku mengantongi lebih banyak penghasilan dari balapan liar ini daripada menjadi tukang ojek.
Ya. Aku hidup miskin di sebuah gubuk terpencil bersama dengan ibuku. Usiaku sudah menginjak 16 tahun, tapi sudah harus bekerja keras meniti guratan nestapa karena penghasilan ibuku yang sebagai pembantu rumah tangga tak seberapa.
Aku ingin berhenti menjadi tukang ojek. Tapi aku memerlukan motor pak Aman ini, yang memperkerjakanku sebagai tukang ojek. Aku ingin punya motor sendiri agar aku tak perlu lagi menyetor uang pada pak Aman.
Malam itu akhirnya mimpiku jadi kenyataan. Pak Lukas, seorang pria setengah baya yang selalu muncul menonton balapan liar itu tertarik pada bakatku. Ia menawarkan sesuatu. “Dengan bakatmu itu, aku bisa membuatmu kaya jika kau mau bergabung denganku, anak muda,” katanya. Senyum lengkung mengulum menghiasi kerutan wajahnya.
Aku terpaku. Hatiku bersorak. Dengan begitu aku tak usah menjadi tukang ojek lagi. Aku juga bisa memiliki motor sendiri. Aku tergiur. Tentu saja aku menerima tawarannya dengan senang hati. Tapi bagaimana dengan ibu?
***
“Pokoknya tidak bisa! Ibu tidak setuju!” jawab ibuku keesokan paginya setelah kukemukakan tawaran Pak Lukas kemarin. “Ibu tak pernah mengizinkanmu menjadi pembalap! Lagian dia itukan lintah darat!”
“Tapi.. tapi.. aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, bu! Aku tak peduli profesinya saat ini. Tapi dia bisa membuatku kaya!”
“Kalau kau tetap bersikeras akan niatmu itu, sebaiknya kau tak usah kembali lagi ke rumah ini,” sahutnya kelam.
 “Oke.. oke. Aku sudah besar, bu. Sekarang biar aku yang memutuskan! Aku tak peduli pendapat ibu!” Aku langsung keluar rumah sambil membanting pintu. Brak!
***
Sesuai dengan alamat yang diberikan Pak Lukas padaku kemarin, pagi itu juga  aku pun bertandang ke rumahnya. Rumahnya cukup besar dan mewah. Rumah itu dikawal oleh beberapa bodyguard berbadan kekar-kekar yang menghiasi sudut rumahnya.
 “Bagaimana? Apa ibumu setuju kau bekerjasama denganku?” tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
Aku lalu teringat sikap sinis ibu tadi. Aku menggeleng lesu. “Sebenarnya ia sama sekali tak pernah mau mempedulikan perasaanku.”
“Tapi kau sendiri mau kan?” tanyanya antusias.
Kumenatapnya dalam. Aku mengangguk terburu-buru karena tergiur. Aku tak sempat melihat keseriusan di matanya. Yang aku pikirkan hanyalah mencapai impianku menjadi seorang pembalap yang sukses.
***
Sejak saat itulah aku tinggal dengan Pak Lukas. Dan aku juga mulai memanggilnya ‘bos’. Aku tak mau peduli dengan nasib ibuku yang keras kepala itu. Selama ini aku selalu memendam kekecewaan padanya. Ketidakpuasan karena identitas ayahku disembunyikannya.
Sekarang aku merasakan sesuatu yang berbeda drastis. Pak Lukas mulai menghidupi dan memenuhi segala kebutuhanku di rumah ini. Termasuk memberikanku motor balap pribadi. Tiap ada turnamen balapan liar di jalan, aku harus turut serta untuknya. Aku merasa dimanjakan hidup di sini. Karena terbuai oleh kemewahan, aku sampai-sampai lupa menjenguk ibuku. Bagaimana kabarnya sekarang? Tapi, ah.. apa peduliku!
Sebulan telah berlalu, dan aku merasa semakin tak terkalahkan! Si Roda Api, julukan itulah yang mereka gelarkan padaku.
***
Selain mengikuti balapan liar, sehari-hari aku beraktivitas mengikuti ke mana Pak Lukas  pergi untuk menagih hutang. Dengan motor balapku aku melaju di depan, sementara mobil yang beliau tumpangi di belakangku. Aku menuntun beliau menuju jalan yang aman dan nyaman. Aku mengenali jalan di kota ini dengan baik berkat pekerjaanku menjadi tukang ojek dulu.
Siang itu dari spion motorku, tiba-tiba saja kusadari sebuah motor mengiringiku disusul oleh beberapa motor lainnya. Aku mencium ketidakberesan di sini. Tanpa tanggung-tanggung salah seorang dari mereka lalu menghantam punggungku dengan kayu. Aku terjatuh berguling-guling mencium aspal. Mengapa? Mengapa mereka menyerangku?!
Mobil pak Lukas pun berhenti. “Ada apa ini?!” pekik Pak Lukas sambil berhambur keluar dari mobilnya.
Rupanya mereka juga anak buah Pak Lukas yang lainnya. Mereka turun dari motornya. Kulepaskan helemku lalu berusaha untuk bangkit meskipun tak membutuhkan uluran tangan mereka yang segera menyeretku berdiri dengan kasarnya.
“Bos! Bocah ini putranya Sri, bos!”
Memangnya kenapa?! Batinku bertanya-tanya. Apa hubungannya dengan ibuku?!
Pak Lukas terbelalak. Mulutnya melongo. Beliau menghampiriku. “Apa benar begitu?!”
Aku mengangguk gelagapan.
“Bangsat!” rutuknya sambil menamparku. “Jadi kau mau memata-matai saya ya?!” raungnya sambil mencengkram kerah bajuku.
Aku menggeleng terburu-buru. “Mana mungkin saya mengkhianati anda, bos!” Sebenarnya ada apa ini?! Aku tak mengerti! Aku takut!
“Oke! Buat aku percaya!” Pak Lukas kemudian menyeretku masuk ke dalam mobilnya.
***
Di dalam mobil itu kami saling membisu. Aku menunjukkan jalan ke rumah ibu tanpa berani mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Tak lama kemudian kami pun sampai di rumah terpencil itu. Aku yakin jam segini ibu pasti tak ada di rumah. Aku mengambil kunci rumah yang biasa disembunyikan di bawah pot kemudian kami pun masuk.
Pak Lukas dan yang lainnya terlihat sedang mencari-cari sesuatu dengan gencarnya di laci, lemari dan lainnya. Aku tak tahu apa yang dicarinya. Aku hanya bisa terdiam melihat isi rumahku diobrak-abrik. Aku tak sanggup untuk bertanya. Lidahku keluh.
“Bos! Kita tak menemukan dokumen penting itu di mana-mana!”
Pak Lukas menggigit bibir. “Kita bakar saja rumah ini! Dengan begitu, buktinya juga akan lenyap. Jangan takut! Ini satu-satunya rumah terpencil di sini, takkan ada yang tahu!”
Saking syoknya mendengar perintah itu, lagi-lagi aku hanya mampu mematung. Para suruhan Pak Lukas dengan gencarnya menyiramkan bensin ke berbagai sudut rumahku. Aku ingin mencegahnya, namun aku tak kuasa menggerakkan raga ini.
Aku baru tergerakkan ketika Pak Lukas menyeretku keluar. Di depan mobilnya ia lalu mencengkram kedua bahuku sementara para suruhannya mulai memercikkan api ke rumahku!
“Dengar! Kau tak punya pilihan lain selain ikut denganku! Kau bukan mata-matanya Sri, bukan? Kau ingin membuatku percayakan jika kau takkan mengkhianatiku?!”
Aku tak menjawab. Mataku sedang menampung adegan kobaran api yang mulai melahap habis rumahku. Ia lalu memutar daguku ke arahnya. Sekarang mataku sedang menampung wajah bengis seseorang yang memberiku berbagai macam kemewahan yang kini berlaku keras padaku.
“Awas! Ini rahasia kita! Kalau sampai kau membocorkan kejadian ini, maka riwayat Si Roda Api akan tamat saat itu juga!” ancamnya.
Aku kebingungan. Aku merasa sudah sangat kejam dan berdosa pada ibu. Tapi aku tak punya pilihan lain! Aku tak tahan jika harus hidup miskin lagi, apalagi setelah kehilangan tempat tinggal. Dan lagi impianku…
Aku tahu ini sangat durhaka. Aku tak tahu apa yang kulakukan ketika pada akhirnya aku menaiki mobil itu bersama Pak Lukas. Aku terbuai ambisi dan kemewahan, aku tak ingin kehilangannya, sementara ibuku harus kehilangan separuh nyawanya seiring berkoarnya api.
Ya Tuhan, apakah aku sudah gila?! Anak macam apa aku ini?! Ke mana nuraniku?!
***
Tahun berikutnya datang menghabiskan satu periode masa hidupku. Aku sudah banyak makan garam di dunia balapan dan tentu saja merekrut banyak kemenangan. Tapi kemenangan itu terasa hampa. Rasanya aku sudah tak membutuhkan kemenangan dan popularitas sebagai Si Roda Api lagi. Pak Lukas lah yang membutuhkannya. Selain mengambil kendali uang hasil pertandinganku, ia juga memperoleh banyak uang dari hasil taruhan.
Ya. Beliau mempertaruhkan nasibku di pertandingan balapan itu dengan uang. Aku sering melihatnya menghitung uang di meja kerjanya. Dan begitu ia melihatku ia selalu berkata, “Hai tambang emasku yang berharga.” Seringainya.
Rasa muakku pada beliau bertambah dimulai sejak saat itu. Tapi aku tak bisa lari darinya, meskipun sangat ingin kulakukan sejak ia membakar rumah ibuku. Kalau aku lari, riwayat Si Roda Api akan tamat. Dan itu berarti ancaman kematianku adalah tali pengekang agar aku tak bisa ke mana-mana.
Tapi rasanya ingin mati saja agar ia berhenti memanfaatkanku seperti anjing emasnya.
***
“Ayo! Siapa lagi yang mau taruhan?! Si Roda Api pasti takkan terkalahkan. Iya kan?” komentar Pak Lukas sambil menyikutku.
Aku hanya menghela nafas pasrah. Rekan-rekan Pak Lukas yang setia menghadiri pertandingan balapan liar itu tak ada lagi yang berani.
“Bagaimana kalau kita bertaruh satu milyar?” tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang penuh percaya diri. Seorang pria gemuk datang membawa seorang pemuda sebayaku yang berkacamata hitam, namanya Jonatan.
Tentu saja Pak Lukas menerimanya dengan senang hati. Jonatan membuka kacamatanya lalu mendelik padaku sambil tersenyum sinis. Tak lama ia pun sudah siap di atas motornya.
Aku juga segera menunggangi motor kesayanganku. Aku siap bertanding dengannya. Tapi kali ini aku tak peduli kalah atau menang. Aku bahkan berharap ia bisa mengalahkanku agar Pak Lukas bangkrut. Tapi tak berarti aku harus  sengaja mengalah untuknya.
Adu balapan khusus kami berdua pun dimulai. Si Roda Api beraksi. Kami melaju sama cepatnya cukup lama. Ternyata Jonatan hebat juga bisa menyaingiku selama itu. Kami lalu melaju di sebuah terowongan yang gelap. Samar-samar kulihat ia menodongkan sebuah pistol ke arah ban motorku!
Refleks aku menghindarinya. Celakanya aku tak bisa mengendalikan motorku sehingga menabrak dinding terowongan. Aku pun terjatuh berguling-guling. Badanku terasa remuk. Di tengah rintihanku itu aku mendengar Jonatan tertawa-tawa kesenangan melihat kekalahanku yang memalukan. Sial! Aku dicuranginya!
***
“Dasar anak tak berguna!” pekik Pak Lukas sambil menamparku. “Gara-gara kau aku kehilangan satu milyar, tahu!” bentaknya.
Pulangnya aku dihajar habis-habisan di kantornya. Aku diam saja. Ia sama sekali tak mempedulikan sakitku karena kecelakaan tadi.
“Ayo jawab!” Kali ini ia menjambak rambutku kemudian memukulku lagi berulang-ulang. “Rasakan ini! Rasakan ini, dasar ulat tak tahu diuntung! Memang kau bisa mengganti satu milyarku itu, dasar goblok! Percuma aku memelihara piaraan tak berguna sepertimu! Puih!”
Bruk! Aku pun didorongnya jatuh. Kuseka darah di lekuk bibirku. Aku hanya bisa menahan pedih. Pedih karena merasa habis manis sepah dibuang. Harus kuakui, itu semua berawal dari kebodohanku sendiri yang tergiur olehnya dengan memanfaatkan ambisiku yang berapi-api.
Ia lalu mencengkram kerah bajuku. “Aku sudah banyak mengorbankan materi untukmu, dasar anjing keparat! Kau sama keparatnya dengan ibumu yang busuk itu! Wanita rendahan seperti itu seharusnya…”
Aku langsung naik pitam mendengar ibuku dicaci maki seperti itu. Kutepis tangan Pak Lukas dari kerahku. “Bos, aku membiarkanmu memperlakukanku semaumu bukan berarti kau boleh menghina ibuku seperti itu!” tegurku tegas.
“Ho! Kau berani melawanku?!”
“Bos lupa ya kalau kita punya rahasia besar yang akan menjebloskan bos ke dalam penjara?!” tantangku.
Ia terbelalak. “Kau!” Tapi ia kehabisan kata-kata lalu berjalan ke belakang mejanya memunggungiku.
“Bos, aku tak keberatan di penjara. Kita memang harus menebus semuanya…,” komentarku buru-buru.
“Tapi aku keberatan!” seru Pak Lukas sambil berbalik. Tak kusangka-sangka ia dengan cepat membidikku dengan pistol. Dua timah panas bersarang seketika di bahu dan lenganku.
“Mati kau!!” raungnya. Ia menembakkan beberapa timah panas lagi ke arahku, tapi meleset karena aku bergegas keluar dari ruangan itu sambil memegangi luka tembak di lenganku.
Aku terus berlari. Nafasku tinggal separuh. Darahku berceceran sehingga meninggalkan jejak yang pasti. Jalanan tampak sepi dan lengang. Aku tak tahu harus ke mana. Pak Lukas dan bawahannya pasti mengejarku.
Akhirnya aku berlari pulang, ke rumah ibuku yang sempat terbakar tahun lalu. Aku tak sempat berpikiran jernih lagi. Hanya tempat itu yang bisa melindungiku dari amukan setan itu.
Aku pun tiba di rumah terpencil itu. Tampak rumah itu telah direnovasi. Pintunya terbuka lebar. Pandanganku semakin berkunang-kunang dan langkahku semakin sempoyongan karena keletihan yang luar biasa menyambutku. Tapi aku harus berjuang. Tinggal sedikit lagi aku bisa memeluk ibu. Ingin rasanya kaki ini seperti kecepatan roda, si roda api yang kecepatannya tiada tara. Tapi…



DOR!
Sebuah peluru dahsyat datang menggerogoti tubuhku lagi tanpa permisi. Peluru itu menghantam punggungku sehingga aku tersungkur. Aku muntah darah. Rasa sakit mencabik-cabik ragaku. Tapi aku harus bertahan! Aku merayap mati-matian. Pintu itu menganga untukku.
Tapi Pak Lukas keburu berdiri di hadapanku. Ia menikmati keadaan sekaratku. Ia tersenyum mengejek. “Kalau saja kau tak lancang, kau pasti tak perlu menderita begini. Tapi kau jangan khawatir, aku akan segera menghapus penderitaanmu itu,” katanya sambil menodongkan pistol ke keningku.
“Dasar.. tua bangka… aku lebih.. aku lebih memilih begini.. daripada menjadi alat kepuasanmu, brengsek…” sahutku setengah mati.
“Oke. Ucapkan selamat tinggal untuk ibumu, nak. Aku akan segera mengirimmu ke alam yang belum pernah kaudatangi.” Pak Lukas sedikit demi sedikit mulai menarik picu pistolnya.
Air mataku berhujanan. Aku hanya bisa pasrah. Rasa pilu menghujam karena di detik-detik terakhirku aku belum sempat bertemu ibu bahkan mencuci kakinya sebagai tanda maafku.
Tiba-tiba tubuh Pak Lukas rubuh. Sosok yang kukenal bagai sayap yang melindungiku itu berdiri di hadapanku. Sosok itu memegang pot bunga yang retak setelah memukul kepala tua bangka itu. Dia adalah Sri, ibuku. Pertama kalinya aku merasa bahagia sekali melihatnya.
“Ibu… ibu.. maafkan aku, bu…,” itulah kalimat pertama yang kuutarakan padanya.
Kaki itu masih berdiri kaku di hadapanku. Kupegang lalu kucium-cium kedua kakinya. Kukerahkan segenap tenagaku untuk memeluk kakinya. Kubiarkan air mataku menghujani kakinya karena aku sudah tak berdaya mengambilkan air untuk mencucikan kakinya. Tak hanya air mata, darahku yang terus mengucur keluar pun turut serta tanpa diminta.
Aku lalu menceritakan bagaimana kebakaran itu terjadi, bagaimana Pak Lukas mengancam akan membunuhku jika aku membocorkan rahasianya. Dan semuanya berawal dari keegoisanku.
“Aku lebih memikirkan kebahagiaan sendiri daripada kebahagiaan ibu… aku selalu merasa yang paling menderita di dunia… aku tahu sebanyak apa pun aku meminta maaf.. dosa-dosaku rasanya tak pantas terampuni, setelah apa yang ibu berikan padaku sejak dalam kandungan… uhuk uhuk..” Aku lalu terbatuk-batuk. Aku tak bisa lagi menahan kucuran darah di mulutku yang meleleh begitu deras. Keadaanku benar-benar hancur. Aku merasa ini sudah saatnya… “Bu… sebelum aku… pergi, maafkanlah aku, ibu…”
Tiba-tiba saja tangis ibu meledak. Ia bersimpuh kemudian memangku kepalaku. “Kamu jangan berkata seperti itu! Kita baru saja dipertemukan kembali, aku tak ingin melepaskanmu lagi! Kamu pasti akan selamat, nak!!” pekik ibu. Ia lalu berteriak-teriak minta tolong.
“Tak usah, bu… jangan menangisi anak durhaka sepertiku… aku memang pantas menerima ini,” kataku sambil menyeka air matanya. “Keadaanku ini tak sepadan dengan apa yang kulakukan padamu. Tak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu…aku bahkan tak bisa memaafkan diriku sendiri…”
“Sudahlah, nak! Lihat pintu itu! Lihat! Ibu selalu membukanya lebar-lebar! Ibu tak pernah menguncinya karena berharap suatu saat nanti kamu akan kembali, sayang! Begitu pun dengan pintu maaf ibu padamu yang selalu terbuka selebar pintu itu!”
Betapa bahagianya hatiku mendengarnya. Aku benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan sosok yang mulia itu. Tapi sekarang sudah terlambat. “Maafkan aku, bu… seandainya saja aku diberi kesempatan untuk hidup lebih lama lagi.. aku ingin sekali berbakti pada ibu… terima kasih, ibu.. atas semua yang telah kauberikan… dan lagi, aku senang kok nama ibu dilekatkan di nama belakangku… aku tak butuh ayah lagi… aku sudah punya ibu… jika kita bertemu lagi…” Tapi oh.. kelopak mataku mulai terasa berat sekali dan semuanya menjadi gelap.
“Iya, sayang! Iya! Pasti…” Ibu kemudian menyadari apa yang terjadi padaku. Ia hanya memegang ragaku yang kosong.
Ya. Tubuh itu sudah menjadi jenazah karena banyak kehilangan darah. Aku akan menemui Sang Pencipta Yang Agung dan mempertanggung jawabkan perbuatanku, khususnya pada ibu. Berkat kemuliaan hati ibu membukakan pintu maafnya lebar-lebar, aku jadi bisa pergi dengan tenang. Tapi aku tak sempat mengatakan apa yang ingin kukatakan tadi…
Ibu lalu memekik sambil memeluk kepalaku dan meneriakkan namaku, nama terindah yang diberikannya sejak kulahir.
***



Wanita itu mengelus-elus nama di nisan itu, kemudian mengecupnya. Ia kemudian memanjatkan doa untuk si pemilik nisan, lalu berbicara sendiri dengan makam itu.
“Sayang, maafkan ibu yang menyembunyikan identitas ayahmu. Ibu tak sangka jika kau akan bertemu dengannya. Dia itu bajingan dan tak pantas menghiasi nama belakangmu. Sekarang ia sudah di penjara karena kasus pembunuhan. Bukti-buktinya ada pada ibu, oleh karena itulah ia membakar rumah ibu. Ibu ragu menyerahkannya ke pihak berwajib karena masih mencintai bajingan itu. Foto itu hanya ibu gunakan sebagai ancaman agar ia kembali pada ibu. Ini semua salah ibu. Andaikan saja kamu tahu lebih awal, kamu tak perlu mati di tangannya…”
Wanita itu kembali menitikkan air mata. “Maafkan ibu karena sudah membuatmu menderita, nak…”
Hari mulai gelap. Wanita itu mulai beranjak pergi, padahal aku ingin menyambung kalimat terakhirku. Tapi kurasa bagaimana pun ia takkan bisa mendengarnya karena dunia kami sudah berbeda.
Ibu, jika kita bertemu lagi, akan kusematkan gelang emas di kaki ibu dan kucuci dengan air sungai firdaus. Putramu, Firdaus Sri Mikail.
 (Tahun 2000)
(***)
*Terinspirasi dari cerita mimpi saya tentang pembalap