THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 26 September 2015

romantisme sejati


Jumat, 25 September 2015

keluarkan sahabatmu dari neraka


Rabu, 23 September 2015

cerpen 5 paragraf


Sobat spoila pasti belum pernah dengar soal cerpen 5 paragraf kan? Apa sih cerpen 5 paragraf itu? Cerpen 5 paragraf bukan sebuah genre baru, melinkan hanya sebuah cara menulis cerpen yang baru. Cara ini diperkenalkan oleh Noor H. Dee, founder spoila.net dan sipenulis.com, yang terinspirasi oleh esai 5 paragraf.
Selama ini, kebanyak penulis selalu memikirkan peristiwa, adegan, atau jalan cerita ketika menulis cerpen. Akibatnya, tokoh-tokoh hanya berfungsi sebagai patung-patung yang dihadirkan demi kepentingan peristiwa, adegan, atau jalan cerita.
Dalam cerpen 5 paragraf, tokoh menjadi unsur yang penting. Konflik cerita selalu tentang tokoh: tokoh lawan tokoh lain, tokoh lawan sekumpulan tokoh (masyarakat), tokoh lawan alam, tokoh lawan dirinya sendiri, dan sekumpulan tokoh lawan sekumpulan tokoh lainnya.
Dalam menulis cerpen, kita hanya membutuhkan tokoh. Dari kebiasaan tokoh, fisik tokoh, karakter tokoh, konflik akan muncul dengan sendirinya. Oleh sebab itu, dalam paragraf pertama cerpen 5 paragraf, kebiasaan tokoh, fisik tokoh, atau karakter tokoh yang berpotensi menimbulkan konflik dimunculkan.
Berikut ini, tahapan-tahapan yang diberikan oleh Noor H. Dee dalam menulis cerpen 5 paragraf. Selamat mencoba!
PARAGRAF 1: Membuat status quo. Ceritakan kebiasaan si tokoh.
(Contoh: Setiap hari lelaki itu selalu membawa sisir dalam sakunya. Ketika sedang merasa cemas dan gelisah, dia selalu mengambil sisir dari sakunya dan mulai menyisir rambutnya berkali-kali.)
PARAGRAF 2: Konflik. Mulai kasih masalah agar kebiasaan si tokoh itu terganggu.
(Contoh: Hingga pada suatu hari, sisirnya hilang entah ke mana. Dia pun stres bukan kepalang. Ketika dia ingin membeli sisir yang baru, ternyata sudah tidak ada lagi yang menjual sisir. Tiba-tiba sisir di seluruh dunia raib dengan misterius.)
PARAGRAF 3: Solusi. Si tokoh mulai mencari cara gimana agar kebiasaannya yang terganggu itu bisa normal kembali.
(Contoh: Akhirnya, lelaki itu mulai mencari pengganti sisir. Dia mulai menggunakan garpu dan sesuatu yang lainnya yang bentuknya hampir menyerupai sisir. Namun, ternyata tidak ada yang seenak sisir untuk menyisir rambut.)
PARAGRAF 4: Klimaks.
(Contoh: Dengan berat hati akhirnya lelaki itu pergi ke tukang cukur rambut. Dia memutuskan untuk menggundulkan kepalanya.)
PARAGRAF 5: Ending, deh.
(Contoh: Setelah kepalanya gundul, ketika sedang bercermin, tiba-tiba dia tidak mengenal dirinya sendiri.)
Begitu tahapan yang diberikan oleh Noor H. Dee. Selamat mencoba cara menulis cerpen yang asyik ini. [Spoila]

======================================================================




JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan (di, ke),

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah “mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing naskah kami?

Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas 100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah “hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu padamu”.

Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri, mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!

 

Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya seperti:
-         novel Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-         novel Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-         Dll…

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

-         Facebook (DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya masuk ke spam.)
-         WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor asing, aku gak angkat.)
:=(D

cara menang lomba menulis

Assalamualaikum. Tetap semangat, sahabat bloggerpreneur. Iklan dulu dikit, mau kenalan ama ngadimin? Tak kenal maka saatnya ngadimin dikenal.Hehehehe 

Kali ini ngadimin mau sedikit berbagi mengenai gimana sih caranya jadi juara lomba, khususnya menulis dan ngeblog. Tips ini bukan untuk gaya-gayaan ya, cuman sekedar saling berbagi.

Oke tips and tricks supaya kamu menang lomba dan bisa bawa uang jutaan rupiah ada beberapa cara.

1. Ikutin Lombanya
Kalo ini mah syarat wajib. Udah nggak mungkin juara kalo cuman ngiler hadiah-hadiahnya tapi kagak ikutan lombanya. Meski beda konteks, ane jadi inget kata-kata almarhum Ustadz Zainuddin MZ, “Sholat kagak pernah, Puasa apalagi, ehh ketika ada musibah bilangnya lagi diuji. Ujian apa’an tong, sekolah aja kagak pernah, kok ikut ujian”. Maksudnya nyambung nih, lomba kagak pernah, mau dapat hadiahnya, ya kagak mungkin kan. Ayo dah pada ikutan, mumpung banyak yang gretongan cyinnnn.... 

2. Ikutin Lagi Lombanya...
Einstein aja orang yang IQ nya tinggian dari kita butuh berkali-kali uji coba sampe berhasil. Masa kamu cuman sekali lomba lalu kalah sudah menyerah. Buka lebar peluang juara dengan banyakin ikut lomba. Coba lagi coba terus coba selamanya mumpung ente-ente belum jadi pejabat negara jadi belum sibuk bener. Jangan mudah mengeluh cuman berdiri sebentar aja eh maksudnya cuman menulis dikit aja apalagi lomba gratisan jangan ngeluh, inget, dan bayangkan Nyonya Meneer, dia berdiri sejak 1919 aja nggak mengeluh, dan sukses tuh. Ya kira-kira segala sesuatunya butuh proses, juara juga begitu, ikutin aja lomba terus, terus dan terus. 

3. Nulisnya Sesuai Tema
Setiap lomba nulis, lomba ngeblog, pasti ada tema. Ente jangan keluar tema. Kalau keluar tema, sama aja kaya pelari yang keluar lintasan. Kalau disuruh nulis tentang tema sepakbola jangan nulis tema bulutangkis, jadi nggak nyambung. Misalnya lagi temanya tentang keunggulan produk XYZ, ente malah nulis keburukan produknya, nah itu mah keluar tema, offside. Hahaha... 


4. Ikutin Aturan Main

Selain harus sesuai tema, ikutin aja aturan main. Makannya selalu, kalau ada syarat-syarat lomba dibaca khususnya mengenai jumlah huruf/karakter berapa minimal berapa maksimalnya. Waktu ane ikutan lomba Bisnis Indonesia bersama Total E&P Indonesie, salah satu redaksi Bisnis Indonesia berkata dari 1400an peserta hanya terpilih sekitar 864 peserta yang masuk ke babak vote, itu karena disuruh cuman 2-3 halaman kertas A4, dia malah nulis karya ilmiah yang berpuluhan halaman. Nah ini. Harus diperhatikan ya. Kalau disuruh nulis karya ilmiah ya nulis karya ilmiah, ada standarnya. Kalau disuruh nulis opini ya opini, kalau disuruh nulis blog ya blog. Intinya perhatiin aja lombanya apa dan aturan mainnya gimana. 

5. Fokus Sama Diri Sendiri
Kadang kan sekarang semua jenis lomba kebanyakan dipublish di internet, mungkin katakanlah di blog kita sendiri sehingga orang lain bisa komen tulisan kita. Nah, ente jangan sibuk sama kompetitor apalagi mau ngejatuhin kompetitor. Jangan sibuk sama tulisan peserta lain, lalu komen macam-macam dicari kelemahannya. Menurut ane yang seperti itu jangan ditiru, dia komen sana komen sini, maksudnya apa coba? Biarkan juri yang menilai semuanya. Dan kita fokus saja menjual barang dagangan kita sendiri, jangan menjelekan barang dagangan orang lain. Malah bagus ente puji kontestan lain yang tulisannya menurut ente bagus, karena itu perlahan akan melatih mental kita untuk siap menang siap kalah. 

6. Jangan Curang
Jangan curang itu bisa diartikan macam-macam. Karya harus orisinil, tulisan sendiri. Jangan tulisan orang diakui tulisan sendiri. Ide emang nggak harus baru, kita boleh mengutip tulisan orang, usahakan sejauh yang kita bisa, ditulis sumber tulisan kita siapa. Tetapi jangan semua paragraf orang lain kita kutip, itu mah jiplak, jangan ya. Misal lagi nih, kita ada lomba yang banyak-banyakan vote, like atau komen. Jangan pake teknologi robot yang bisa memanipulasi vote, like dan komen. Percaya ama ane gan, nggak bakalan menang. Kalo menangpun pasti nggak tenang. Natural aja, minta bantuan temen-temen via facebook, sosial media, whatsapp dan lain-lain. 

7. Belajar Tulisan Orang Lain
Maksud ane, pelan-pelan belajar ya, belajar tahu apa itu karya ilmiah, apa itu opini, apa itu artikel, apa itu esai, apa itu berita, apa itu reportase, bagaimana itu ngeblog, apa saja itu karya fiksi, apa saja jenis non fiksi. Belajar disini maksudnya bukan dihafalin artinya, bisa kita nanti baca-baca tulisan orang lain yang udah menang kayak gimana. Belajar tulisan orang yang udah menang bisa menambah wawasan kita bagaimana teknik penulisan, bagaimana ide dia menulis, bagaimana sisi humanis dan seterusnya. 
8. Membaca Buku
Nah kalo ane bukan aliran saklek gan, ente boleh termotivasi baca karena mau ikut lomba atau baca memang karena sudah jadi kebiasaan, itu sih terserah aja, cara orang beda-beda. Toh semua positif. Membaca karena termotivasi ikut lomba juga positif, tidak salah. Intinya sih, kita harus membaca buku, karena tidak semua hal mbah google dapat menjawab pertanyaan kita. Baca buku sama beli buku beda ya. Baca buku bisa pinjem temen, pinjem perpustakaan, atau baca-baca di toko buku.  

=========================================================================




JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan (di, ke),

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah “mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing naskah kami?

Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas 100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah “hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu padamu”.

Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri, mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!

 

Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya seperti:
-         novel Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-         novel Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-         Dll…

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

-         Facebook (DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya masuk ke spam.)
-         WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor asing, aku gak angkat.)
:=(D