THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 31 Mei 2015

beebook publisher


==============================================================



JASA EDITING NASKAH BERHADIAH!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, blogger Menulis Bukti Hidupku (MIBUKU) siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan,

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital, huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD hingga selalu ditolak penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau. Butuh bantuan jasa editing naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal) kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam buku tersebut bahwa editor bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan 1 (satu) buah buku koleksi Creepy Pasta’s Group Sister yang akan dikirim langsung ke alamat kamu (persediaan terbatas). Judul buku bisa dipilih.

 

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD? Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

Facebook (inbox only) : ARIESKA ARIEF & MENULIS BUKTI HIDUPKU
Pin BB (ping! only) : 764A7969
Ponsel (SMS only) : 085 399 566 422

Kamis, 21 Mei 2015

Barro Porro-13

Barro Porro I ! Itulah nama area jalur tangga yang harus kunaiki…
Aku sempat kebingungan mencari-cari letak jalur tangga tersebut di sekolah baruku ini – SMA Losari – menuju kantin sekolah. Hari ini, kami ada double date di kantin tersebut sepulang sekolah. Hanya saja, sebagai murid baru tentu saja aku kesasar ke sana-kemari berusaha menemukan jalur tangga yang dimaksud. Katanya sih, kantinnya ada di lantai 4. Itu pun harus melewati jalur tangga Barro Porro I.
Mereka bertiga pasti menungguku lama di sana. Ryan – pacarku itu memang sudah memberiku gambaran peta lokasinya dan harus melalui jalan apa saja untuk menemukan jalur tangga Barro Porro I. Huh, semuanya jadi terasa membingungkan! Bagaimana caraku agar bisa ke sana? Dan sekarang, aku tengah berada di mana?
Kupandangi lapangan berumput yang sepi di sekitarku dengan malas. Sepertinya aku berada di belakang sekolah. Aku tak begitu memperhatikannya karena sibuk mencari jalan ke kantin itu.
Kumenyerah. Mungkin sebaiknya aku pulang duluan saja sebelum tersesat. Soalnya, sekolah ini kan sangat luas karena ada banyak jurusan di sekolah ini dan juga memiliki keunikan tersendiri. Jalur tangga pun menggunakan nama segala seperti halnya nama jalan, karena tangga-tangga di sekolah ini lumayan banyak dan ada area jalur tangga yang tak boleh diinjak sedikit pun.
Kenapa? Karena jalur-jalur tangga terlarang itu akan membawamu ke dunia lain – ke tempat para mahluk halus itu berada. Sekali kau melintasi jalur-jalur tangga terlarang itu, kau akan terperangkap di dunia mereka dan takkan bisa lagi kembali ke dunia ini. Tapi aku sendiri lupa nama-nama jalur tangga yang tak boleh dilintasi itu. Habis, nama-nama jalur tangga di sekolah ini susah-susah sih dilafalkan.
Ataukah sebaiknya aku menelpon Ryan ya agar menjemputku di sini. Kan tak enak dengan kedua sahabatnya yang mau dikenalkannya padaku. Namun, baru saja aku hendak menghubunginya, tiba-tiba saja mataku terpaku pada sebuah papan nama yang bergelantungan di atas sebuah jalur tangga: Barro Porro I. Akhirnya! Hatiku memekik kegirangan. Bergegas kuberlari ke tangga tersebut agar bisa segera tiba di kantin lantai 4. Ryan, aku datang!
“Tunggu!” Tiba-tiba saja seorang pria mencegatku. Refleks kumembalikkan badan dan melihat seorang pria bungkuk menatapku tajam. “Kau mau ke mana?”
“Ke Kantin Cita Rasa Makassar. Pacarku dan kedua kawannya sedang menungguku di sana,” jawabku.
Pria itu mengernyitkan kening. “Kantin itu kan lewat tangga di gedung seberang sana.”
“Ta… tapi kata pacarku – “
“Saya sudah bertahun-tahun menjaga sekolah ini. Jadi saya lebih tahu di mana letak kantin itu persisnya. Pacarmu pasti salah ingat.”
“Oh, ya? Jadi saya harus melintasi tangga yang mana?”
“Di gedung seberang sana, carilah jalur tangga Barro Porro-13 terus naiklah ke lantai 4.”
“Hm, begitu ya?” Kumengangguk-anggukkan kepala kemudian memutar arah ke gedung seberang. Kumelangkah menuju koridor gedung yang sepi dan lengang itu. Gedung tersebut tampak rusak sana-sini, sepertinya sudah lama tak digunakan. Di mana letak jalur tangga itu?
Mataku yang sibuk mencari-cari akhirnya menemukan sebuah papan arah yang bergelantungan di atas sebuah jalur tangga lagi: Barro Porro-13. Aha! Itu dia. Dengan tak sabarannya, segera kunaiki tangga tersebut menuju lantai 4. Aku sudah tak sabar lagi bertemu dengan Ryan, lagian perutku juga sudah lapar.
Namun entah mengapa, aku jadi kepikiran juga. Apa iya Ryan salah memberiku peta lokasinya? Entah mengapa aku merasa jalur tangga semula tadi itulah jalan yang benar. Tapi mengapa aku malah mengikuti arahan pria itu? Sebenarnya siapa yang salah di sini?
Begitu tiba di lantai 4, perasaanku jadi semakin tak enak. Suasananya tampak sepi. Terus, di mana kantin itu? Mungkin tak ada salahnya aku mencari sambil menghubungi Ryan. Namun sialnya, tak ada sinyal! Aku pun mengirimkan SMS padanya kalau aku berada di Barro Porro-13.
Akhirnya aku turun lewat jalur tangga yang lain, yang entah apa nama jalur tangganya karena tangga itu lebih dekat dengan perjalananku. Aku tak berpikiran lagi untuk mencari jalur tangga yang kunaiki tadi karena panik. Buru-buru pula kulintasi tangga itu menuju bawah begitu melihat seorang pria aneh membelakangiku di tikungan menuju lantai 3. Kuterbelalak begitu melihat pria yang sama membelakangiku di tikungan menuju lantai 2!
Hah?! Cepat sekali turunnya! Ini pasti ada yang tak beres. Akhirnya kuberlari melewati pria aneh itu dengan bulu kuduk yang merinding hebat. Akhirnya, aku pun tiba di tikungan lantai dasar dan berpura-pura tak menyadari keberadaan pria yang membelakangiku itu lagi. Kumemejamkan mata hingga akhirnya tibalah aku di lantai dasar.
Hosh-hosh, aneh sekali! Kelegaanku berakhir begitu kumelihat papan nama jalur tangga yang baru saja kuturuni tadi: Barro Porro-13. Hah?! Perasaan tadi aku tak lewat jalur tangga ini, deh!
Tapi kan yang penting aku sudah berada di bawah. Tinggal kembali lagi mencari keramaian dan… o’oh! Kenapa gelap sekali? Perasaan aku hanya sebentar mengitari Barro Porro-13 deh! Tak mungkin kan sampai berjam-jam hingga malam seperti ini?
Kakiku bergetar hebat, tak berani melangkah maju sedikit pun. Akhirnya karena tak bisa melihat ke sekeliling, kulangkahkan kakiku kembali ke atas. Aku bingung harus ke mana lagi. Aku sangat ketakutan!
Namun begitu tiba di lantai 4, tiba-tiba saja aku bertabrakan dengan seseorang. Oh, tidak! Jangan-jangan…
“Agnes?”
Langsung kutengadahkan wajahku ke sumber suara yang familiar di telingaku itu. “Ryan?!” pekikku girang seraya mendekapnya lega. “Kenapa kau ada di sini? Tahu dari mana?”
“Dari SMS-mu,” jawabnya. “Aku sudah berusaha menghubungimu, tapi tak terhubung juga hingga akhirnya kami memberanikan diri untuk mencarimu di sini.”
“Oh, akhirnya SMS-ku sampai juga. Aku tertolong.” Kumengernyit. “Tu… tunggu dulu. ‘Kami’?”
Tak lama muncul sepasang kekasih di belakang Ryan. “Iya. Aku membawa Erik dan Siska membantuku mencarimu. Untung saja kami menemukanmu.”
“Kenapa kau nekat melewati jalur tangga ini, Nes?” tegur Siska. “Ini kan jalur tangga terlarang.”
“Iya! Karena takut kau kenapa-napa, terpaksa kami bertaruh nyawa kemari,” timpal Erik, sinis. “Sekarang kami tak bisa menemukan jalan pulang daritadi.”
“Pantas!” Rupanya mereka juga mengalami keanehan yang sama denganku. “Ma… maaf ya! Aku tak tahu – ”
“Sudah-sudah! Sekarang kita cari jalur tangga yang tepat untuk pulang sama-sama. Oke?” Ryan menyikapinya dengan bijak. Kemudian kami pun melangkah berbarengan mencari-cari tangga yang aman, dengan senter satu-satunya yang berada di tangan Ryan.
Yang terjadi, hasilnya lagi-lagi kami melintasi jalur tangga yang sama – Barro Porro-13! Entah sudah berapa kali kami melintasi jalur tangga tersebut. Padahal kami sudah menghindari dan menjauhi jalur tangga terlarang itu. Tapi hasil yang sama tetap terulang!
“Percuma saja!” tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh seorang pria. Ryan mengarahkan senternya ke orang tersebut yang tengah berdiri di puncak tangga  tikungan menuju lantai 4. “Ikutlah denganku. Akan kutunjukkan jalur tangga yang tepat agar kalian bisa kembali.”
Aku tak bisa melihat dengan jelas siapa pria itu. Tapi Ryan mengomandokan agar kami mengikuti pria tersebut sebelum kehilangan jejak, meski kami sudah kelelahan karena naik-turun tangga daritadi.
“Lewat sini, silakan!” Pria itu menunjuk sebuah jalur tangga yang curam. Saking gelapnya, kami tak bisa melihat apa-apa.
Kami saling mendekap dan bergandengan tangan sambil menuruni tangga. Namun tiba-tiba saja senter Ryan mati. “Sial, kenapa harus di saat-saat seperti ini, sih? Hati-hati!” komando Ryan.
Kami menuruni anak tangga dikelilingi kegelapan pekat. Keringat dingin kami bercucuran saking takutnya hingga…
“Arrrrgghhh!!!” Ryan memekik-mekik.
“Ryan! Apa yang terjadi padamu?!” pekikku cemas. Aku baru tahu jawabannya begitu kakiku tiba-tiba saja tak memijaki anak tangga yang selanjutnya dan jatuh berguling-guling ke bawah. Begitu pun dengan yang lainnya menyusul. Kami terus jatuh berguling-guling, entah berapa lama – yang jelasnya lebih lama, padahal seharusnya kami kan sudah tiba di lantai dasar!
***
“Agnes! Bangun!”
Kumengerjap-ngerjapkan mataku begitu Ryan membangunkanku. Kuterduduk sambil memegangi kepalaku yang masih pusing. Namun mataku segera melebar begitu melihat pemandangan semula – yang terang, sebelumku menaiki Barro Porro-13 untuk pertama kalinya.
“Hei! Kita benar-benar sudah kembali, kan?!” sahutku riang. “Ayo kita pulang saja!”
“Agnes, tunggu!” Ryan mencegatku. “Kita sudah melintasi Barro Porro-13 sebanyak 13 kali dan –“
“Memangnya kenapa kalau sudah 13 kali?” tanyaku riang. “Yang penting kan kita sudah kembali.”
“Masalahnya, itu artinya…”
Aku baru tersadar apa maksudnya begitu beberapa siswa melangkah dengan santainya … menembus tubuhku!



ARIESKA ARIEF tercatat sebagai murid satu-satunya di kelas MENULIS BUKTI HIDUPKU (level 28) dengan roster harian: midnight (lomba menulis), fajar (mimpi), pagi (media massa), siang (kumcer), sore (novel), petang (freelancer) dan malam (kisah nyata / non fiksi). (^0^)7
PIN BB RAMADHAN (buku jomblo perdanaku) dan ke-43 antologi keroyokanku buktinya! b^0^d
Tengok kelasku di:  www.animanga-oushiza.blogspot.com. :=(D

Cara Membuat Sinopsis

Kamu sedang mencari cara membuat sinopsis? Berikut penjelasannya.
Apa itu sinopsis?
Sinopsis adalah ringkasan dalam sebuah cerita. Lebih jelasnya lagi, sinopsis adalah pemendekan dari sebuah cerita dengan tetap menyajikan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerita dengan bentuk yang lebih singkat.
Fungsi sinopsis adalah untuk memberikan prolog yang memudahkan pembaca untuk mengetahui kelengkapan alur cerita. Sinopsis juga digunakan untuk penarik minat para calon pembaca. Dalam novel, sinopsis memberikan peran yang sangat penting.
Ada 2 macam sinopsis yang diketahui secara umum :
  1. Sinopsis pada sampul belakang buku
  2. Sinopsis keseluruhan dalam sebuah naskah
Sinopsis pada sampul belakang sebuah buku biasanya hanya terdiri dari 1 sampai 5 paragraf saja, yang memberikan kesan menjual untuk menarik minat calon pembaca. Sinopsis ini biasanya memberikan kesan penasaran. Biasanya yang ditulis adalah sebuah konflik singkat yang terjadi, tanpa memberikan resolusinya. Ada juga sinopsis yang menuliskan satu atau beberapa kutipan yang diambil dalam buku tersebut.
Sedangkan sinopsis keseluruhan adalah sebuah narasi yang ditulis dalam beberapa halaman, biasanya sekitar 2 sampai 3 halaman A4. Sinopsis inilah yang selalu diminta oleh pihak penerbit untuk setiap naskah yang dikirimkan.
Lain halnya dengan sinopsis pada sampul belakang buku. Sinopsis ini menggambarkan keseluruhan isi cerita dalam sebuah naskah. Jadi dalam menulisnya, tidak ada sesuatu yang ditutupi atau dibuat penasaran. Kejelasan dalam cerita justru harus dituliskan, dari mulai penokohan, setting, sampai alur cerita.
Bagaimana cara membuat sinopsis?
Langkah pertama dalam menulis sinopsis adalah JELAS. Ingat, ini bukan sinopsis pada sampul belakang buku yang membuat penasaran. Tuliskan secara jelas cerita yang terjadi dalam naskah kamu dari awal hingga akhir cerita. Sekali lagi, dari awal sampai akhir. Bukan sebagian.
Langkah kedua adalah JUJUR. Apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi dalam cerita yang kamu tulis, Utarakan. Tidak ada penyimpangan cerita antara sinopsis dan naskah lengkapnya.
Langkah ketiga, sinopsis harus MUDAH DIPAHAMI. Jangan menulis sinopsis yang berbelit-belit. Jangan gunakan bahasa kiasan atau makna-makna tersembunyi. Cukup tulis saja secara sederhana.
Contoh sinopsis
Berikut kami berikan satu contoh sinopsis untuk sebuah novel.
Novel ini bercerita tentang Aditya Raihan, seorang Creative Director muda yang cenderung pendiam, namun memiliki hasrat yang sangat kuat jika dihadapkan pada sebuah tujuan. Aditya memiliki sahabat dekat benama Roni. Mereka berdua baru saja bekerja di sebuah kantor periklanan.
Diminggu-minggu pertama bekerja, Roni berkenalan dengan Syifa, seorang gadis berjilbab yang solehah. Roni langsung tertarik dengan karakter Syifa yang sangat santun, lembut, dan penuh pesona. Karena kepiawaiannya dalam menyentuh hati wanita, Roni bisa dengan cepat mendapat perhatian Syifa. Mereka pun semakin dekat.
Sementara itu, Aditya justru bertemu dengan Rani Lestari. Wanita berjilbab yang menyebalkan namun cantik. Awalnya Aditya tidak pernah berpikir untuk berkenalan dengannya, namun justru Rani yang memulai perkenalan mereka. Perkenalan pun berlanjut sampai akhirnya Aditya mengakui Rani adalah wanita yang menarik.
Disuatu malam saat ia sedang merapikan isi lemarinya, Aditya menemukan sebuah kertas yang dilipat di dalam sebuah plastik bening di bawah tumpukan pakaiannya. Ternyata kertas itu berisikan tentang kriteria wanita idamannya yang ia tulis sekitar 2 tahun lalu. Isinya begitu rinci, dari bentuk fisik hingga sifat dan kepribadian seorang wanita yang diidamkannya.
Aditya meyakini kekuatan dari sebuah tulisan. Ia percaya bahwa apapun yang dia impikan jika ditulis ke dalam selembar kertas, cepat atau lambat impian itu akan menjadi nyata. Aditya menyadari jika sebagian besar kriteria yang ia tulis itu ada pada diri Rani. Aditya berfokus untuk membuktikan kebenaran tulisan itu. Setiap bertemu dengan Rani, ia mengamati betul setiap detail fisiknya dan mengenal lebih jauh bagaimana sifat dan kepribadiannya.
Hubungan keduanya semakin dekat. Namun setelah Aditya mendapatkan beberapa bukti, tiba-tiba Rani menjauhinya tanpa sebab. Aditya keheranan, namun ia masih memegang keyakinan bahwa Rani adalah wanita idamannya, walaupun sedikit.
Di lain situasi, Roni yang pada awal cerita membangun kedekatan dengan Syifa justru mendapat kekalutan. Roni tidak terbiasa dekat dengan wanita solehah seperti Syifa. Sampai disuatu hari, Roni bercerita pada Aditya bahwa dirinya akan mundur dari Syifa. Roni justru menyarankan pada Aditya untuk mulai mendekati Syifa dan berhenti mengejar Rani. Roni merasa justru Syifa adalah tipe wanita yang sangat cocok seperti yang Aditya idamkan. Ini membuat Aditya sangat bingung.
Akhirnya Aditya memberanikan diri untuk mengenal Syifa dan Aditya pun sangat terkesan pada saat pertama mengenalnya. Aditya berhasil membangun kedekatan dengan Syifa, jauh lebih dekat dibanding kedekatannya dengan Rani yang kini sudah menghilang. Aditya sangat jatuh cinta pada Syifa. Ia pun benar-benar melupakan Rani.
Namun Aditya merasa sedikit terganggu saat ada seseorang yang berkata padanya bahwa Syifa sudah bertunangan dan akan menikah. Awalnya Aditya tidak menghiraukan hal itu. Aditya tetap menikmati hubungannya dengan Syifa dan justru semakin yakin bahwa Syifa adalah cinta terakhirnya.
Perlahan isu tentang Syifa yang sudah bertunangan membuat Aditya sedikit resah. Aditya bingung dengan keterbatasan informasi yang ia miliki. Itu membuatnya bersikap tidak seperti biasanya pada Syifa. Sejak itu hubungan mereka sedikit menjauh karena Aditya sendiri yang menutup diri. Berkali-kali Aditya bercerita pada Roni, dan Roni selalu mendukung sahabatnya untuk terus berpikir positif.
Di tengah hilangnya kedekatan itu, Syifa sakit dan dirawat di rumah sakit. Saat Aditya dan Roni menjenguknya, mereka mendapat bukti yang menguatkan bahwa Syifa memang akan menikah. Aditya sedikit putus asa namun masih berharap ia bisa mendapatkan Syifa.
Beberapa waktu kemudian Syifa mengagetkan Aditya dengan sebuah undangan pernikahannya yang ditujukan kepadanya. Aditya sangat sedih dan pasrah. Ia mengharapkan keajaiban datang sebelum hari pernikahan itu. Namun keajaiban itu tak pernah ada.
Syifa pun menikah. Dengan berbesar hati, Aditya menerima kenyataan dan menghapus rasa cintanya yang begitu besar. Dan diakhir cerita, Aditya justru menikah dengan wanita yang pernah ia tulis beberapa tahun yang lalu, Rani Lestari.
SELESAI
Sekian tulisan singkat tentang cara membuat sinopsis. Bagi kamu yang sudah memiliki naskah dan berniat menerbitkannya, segera hubungi kami. Agar naskah kamu bisa diterbitkan tanpa seleksi, tanpa penolakan, kamu bisa baca dulu ini : Cara menerbitkan naskah tanpa penolakan

https://malkasmedia.wordpress.com/2015/05/19/cara-membuat-sinopsis/

=======================================================================





JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan (di, ke),

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah “mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing naskah kami?

Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas 100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah “hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu padamu”.

Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri, mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!

 

Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya seperti:
-         novel Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-         novel Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-         Dll…

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

-         Facebook (DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya masuk ke spam.)
-         WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor asing, aku gak angkat.)
:=(D