THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 27 Maret 2016

manga TOKYO GHOUL (bahasa indonesia)

hay, mau baca komik TOKYO GHOUL dalam bahasa Indonesia? silakan klik gambar di bawah ini menuju link komiknya langsung ya! ada 3 judul komik di sana. buruan klik!

https://www.facebook.com/237071753294163/photos/a.258189104515761.1073741828.237071753294163/258188711182467/?type=3&theater

comersial break!!!

hay, meski penilaian FBC dah kelar, tapi ga ada salahnya kalian baca2 entri aku dengan ngeklik gambar di bawah ini ya menuju web-nya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

 ==================================================================


suka ama horor TOKYO GHOUL? like FP-ku yah dengan cara ngeklik gambar di bawah ini menuju link-nya. ada banyak banget video anime yang dibahas di sana, terutama TOKYO GHOUL. penasaran? klik sekarang juga:

https://www.facebook.com/Creepy-PastaS-Group-Sister-237071753294163/?ref=hl
==============================================================
di sini ada koleksi gambar2 buatanku. mau tahu seperti apa aja gambar2 anime buatanku? klik gambar di bawah ini ya:

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/search/label/otaku



Sabtu, 19 Maret 2016

Tokyo Ghoul (fucking hate)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

duh siapa si yang tahan diginiin selama 10 hari full? kalo aku tuh dah pegal banget ne bokong duduk terus plus diikat tangannya ke belakang, tidur pegal karena kepala terkulai terus. duh ga nyaman banget kan? baru segitu dah gak nyamannya minta ampun... apalagi kalo udah digunting2 ama Yamori! gile, gak banget deh. tapi aku paling suka ne posisi duduk dengan tangan dirantai ke belakang hehe ne adegan paling difavoritkan kali ye selain bertarung itu ama pemirsa tv. keren deh liatnya, ne posisi paling fenomenal plus darah2nya banjir duhai. tapi waktu itu Kaneki masih cengeng karna rambutnya masih hitam, pas dah rambut putih baru deh bisa tegar banget. duh, Kaneki. jangan cengeng lagi ya. mang si dy dah ga nangis2 lagi, cus kuliat waktu rambutnya hitam mudah banget nangis, tapi saat rambutnya putih tuh dy memang ga cengeng hanya aja menangis dalam hati. du penuh tangisan ne anime pokoke. ToT

dukung battle aku ya di sini, klik gambarnya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (friendli fren)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

yo, Kaneki! duh saking fenomenalnya ne Hide, persahabatan manisnya selalu diangkat ke lagu unravel dalam berbagai versi cus manis bangetlah indah banget kenangan persahabatan mereka tuh. aku suka banget ama Hide cus dy sangat sayang ama Kaneki kayak sodaranya sendiri. coba aja de cari video lagunya unravel pasti kebanyakan soal Hide, pokoke baper de kalo liat video plus lagu unravelnya yang sendu. tapi kok Hide mati sih? kasian banget! di anime tu aja aku ga habis pikir kok Hide bisa sih nahan sakit begitu di depan Kaneki waktu di Anteiku sono? nampaknya kayak biasa2 aja geliatnya senyum2 getu. dy sapa hangat sahabatnya Kaneki di sana. btw jadi kepikiran juga siapa yang mindahin Kaneki ke Anteiku dari gang? pasti Hide, kan?! ntar kapan2 bahas kebaikan Hide yang so swit deh hehe...

jangan lupa dukung entri aku di battel ini, klik gambarnya ya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (change)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

duh aku penasaran ni sebenarnya ama manganya kayak apa si? dah dari dulu tu aku mo liat kok kayak orang bule aja si yang punya ama jepang sono? hiks, indonesia kapan ni mo share manga tokyo ghoul juga? pasti seru, kan? meski tentu saja animenya lebih manis. karna di manga tu lengkap ada Haise Sasaki-nya juga, di anime belum di sison 3. tapi di anime lebih seru karna Kaneki masuk Aogiri, di manga kagak. aku penasaran aja ama Haise Sasaki ini kayak apa saat Kaneki amnesia tuh. btw di manga si memang banyak adegan sadis kali ya, makanya ga lolos di indo, tapi kurasa si pasti bakal terbit di indo. amin, ya! paling disensor dikit sana-sini. aku yakin ne kalo terbit pasti laris kayak naruto dkk n indo pasti ga mo melewatkan hal ini bukan? so aku nunggu sison 3 yang katanya bakal edar tahun ini n manganya di indo...

battle seru lainnya ada di sini ya, klik gambar ini, ada entri dari aku:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (shut up n listen)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

duh suka deh ama adegan ini hehe, cool. lagi bicara serius ditanggapi ketus ama mulut kotor Ayato tuh yang berang2. karna bermulut kotor, ya udah deh Kaneki juga kerasin dy dengan nonjok perutnya. hum rasa lu, Ayato! tapi kok Ayato nih dikit aja ya munculnya, di ending tu dy lawan siapa sih? kaneki lawan Amon di ending, hum itu si seimbang, tapi gak yang lainnya ampe Arima datang. huh telat deh! kulihat di pertarungan CCG lawan Aogiri banyak yang gak seimbang. si Takizawa yang lumayan cute itu malah lawan Noro yang cari2 bosnya, aku koment dalam hati mana seimbang. pasti Takizawa mampus, kan? lalu Hide liat tu pertarungan n hanya bisa bergumam, Sedo-san... tapi dy juga harus lawan si muka topeng. du bener2 ga seimbang ya. untung aja masi bisa selamat n ke Anteiku meski harus terluka n Hide pun ketemu Kaneki. hanya pertarungan Kaneki yang seimbang, yang lainnya gak :(

battle seru lainnya ada dengan ngeklik gambar ini ya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

TOKYO GHOUL (unravel for Hide + Nishi as enemy)

hay, frenz! hari ini mau share lagu unravel lagi hehe, dah 4 kali ya sama kali ini share unravel dari berbagai versi (versi episod Hide mati, versi indonesianya, versi musik boxnya), kali ini versi manis persahabatan Kaneki ama Hide yang disajikan dengan video klip yang sangat manis dan baper. beneren deh baper banget! klik gambar di bawah ini ya! 
aku baru putar minggu ini di fp biasa, jadi baru nemu si n kesannya tuh duh baper luar binasa. karna pake unravel versi slownya ditambah adegan manisnya ama Hide. duh, so swit bangetlah, pengen nangis. sangat salut ama pembuat video klipnya n pengatur audio musiknya agar harmonis. pinter banget bikin yang baper kayak gini. touch banget deh!
awalnya si langsung lagu pembuka ga pake reff, kan awalnya tu biasa langsung reff. di video ini lagunya dipotong dikit di awalnya saja. dimulai waktu episod 12 sison 1 saat Kaneki disekap dan dy mulai berhalusinasi macam2. dy sangat ketakutan--merintih2 dan tiba2 saja merasakan sentuhan ibunya yang ternyata pas penutup matanya dibuka, ia pun terbelalak dan pandangannya membawanya ke memori masa lalunya, yah di video ini sih langsung dipotong ke Hide saja fokusnya. langsung di kampus sama Hide dan Hide ngatain dy monster kemudian Hide terjatuh, tapi di video ini dipotong dengan rapinya dan langsung ke episod 12 sison 2 kala Kaneki mengenang masa lalunya bersama teman2 di Anteiku. tahu2nya saja Kaneki bareng Hide di sana sama seperti awal mereka main ke Anteiku di episod 1 sison 1 dulu. begitu harmonis dan penuh canda tawa karna teman2nya lengkap di sana. Hide goda Kaneki soal cewek dan menunjuk Toka. Kaneki menoleh ke arah Toka dengan bapernya dengan mata penuh cinta dan kerinduan. tapi secara perlahan Toka yang tersenyum padanya tuh menghilang ditelan kegelapan, begitu pun dengan Hinami dan ibunya yang tengah hangat2nya di meja sebelahnya, Nishi dan Kimi yang lagi pacaran di meja satunya juga menghilang, kemudian di bar ada Itori, Yomo, Uta, Koma, Irimi dan yang terakhir adalah manajer yang turut menghilang semua. semuanya ditelan kegelapan. Kaneki jadi cemas karna semua temannya hilang. terakhir yang dipikirkannya adalah Hide. ia kemudian langsung mencari Hide di depannya, tapi dy sudah tak ada selain kehancuran dan betapa berantakannya Anteiku sekarang. kemudian alurnya dimundur lagi saat rambutnya putih di episod yang sama. dy terkejut saat melihat Hide ada di sana di balik kegelapan sambil membawakannya kopi. dy syok dan tak menyangka Hide di sana dan langsung menutup mata ghoulnya dengan sedih, tapi Hide senyum2 aja. dy tetap memberikan senyuman hangatnya. namun ternyata kondisi Hide tak sebaik senyumannya karena rupanya dy terluka. dy berusaha bangkit, namun rasa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan ia pun jatuh bersimpuh di atas tumpahan kopi dan darahnya sendiri. Kaneki jadi syok melihatnya dan segera menahan tubuhnya yang terjatuh. Hide masih bisa mengembangkan senyumannya karena senang bisa ketemu ama Kaneki lagi di tengah2 rasa sakit hebatnya. Hide hanya berusaha untuk mengatakan, "Ayo pulang, Kaneki!" sebanyak berkali2. scen yang paling aku suka waktu nada WASURENAIDE (Hide mendekap Kaneki penuh kehangatan dari belakang waktu di sekolah setelah kematian ibu Kaneki waktu SD), WASURENAIDE (Hide mendekap Kaneki dari belakang di kampus setelah Kaneki keluar dari rumah sakit, penuh kerinduan dan tak kalah hangatnya), WASURENAIDE (Hide ajak kenalan waktu SD sambil tersenyum hangat dan mereka pun berjabat tangan ceria), WASURENAIDE (Hide yang melambaikan tangan dengan riangnya waktu mampir di Anteiku di episod 3 sison 1). benar2 jangan lupakan Hide! kemudian Kaneki menangis mengingat masa lalu yang indah itu dan air matanya menetes ke wajah Hide yang kemudian bisa merasakannya dan tersenyum. di balik kobaran api di Anteiku itu, Kaneki kemudian berkata, "Ayo pulang, Hide!" so swit banget deh adegannya! yang terakhir, kemudian rambut Kaneki berubah menjadi hitam menggantikan rambutnya yang putih itu. (the end)...
nah BAPER kan lo pade?! pokoknya aku salut banget ama sutradara anime ini juga fan made-nya yang susun nih video yang bener2 pas ama lagunya. keren gile kreatifitas mereka tuh bikin anime kayak gene. gila, n moga aku bisa ikuti jejak kreatifitasan mereka kelak. amin!

btw nih ada kisah permusuhan Kaneki ama Nishi yang aku suka banget hehe, ntar di postingan berikut baru dibahas kisah pertemanan Kaneki ama ghoul jahat ini. cek it ot!



“Nishi, lihat!” kakak perempuanku menyibak sebuah tenda usang di tepi hutan. “Di sini ada makanan.”
Kutatap sendu “makanan” yang dimaksud oleh kakakku tadi. Kumenghela napas berat. Kenapa sih makanan kita harus “mereka”?
“Apakah kita harus memakan mereka? Kan kasihan!” gerutuku.
Kakakku mengacak-acak rambutku. “Nishi, kau memang masih terlalu kecil untuk memahaminya. Tapi sama seperti manusia, sama saja kan bagi kita “mereka” itu seperti daging ayam atau sapi? Lagipula mereka kan sudah mati dan bukan kita yang membunuhnya. Ini sudah jadi rezeki kita, Nishi. Kalau kita tak makan mayat-mayat itu, bagaimana kita bisa bertahan hidup?”
Kutertegun merenunginya. Kenapa sih takdirku harus menjadi ghoul?! Mungkin karena masih kecil, makanya aku jadi kasihan pada “menu”ku itu. Bagaimana dengan keluarga mereka yang mencari-cari sedangkan keluarga mereka tak tahu kalau orang yang mereka kasihi itu sudah menjadi mayat dan menetap di dalam perut para ghoul seperti kami. Pasti perasaan mereka hancur karena mayat mereka tak dimakamkan dengan baik, eh malah menjadi isi perut ghoul.
“Sudahlah, Nishi! Akan lebih kasihan kalau kita tidak makan-makan juga. Ayo, makan!”
Akhirnya aku hanya bisa mengiyakannya dan menyantap mayat-mayat itu bersama kakakku. Bagaimana pun juga, di dunia ini hanya kakakkulah yang mengurusi semua kebutuhanku setelah… orangtua kami dibantai di tangan manusia (maksudnya CCG).
Aku sangat menyayangi kakakku yang berjuang keras menghidupiku itu. Ia adalah ibu sekaligus ayah bagiku. Di rumah kami hanya tinggal berdua saja. Tiap hari ia bekerja di swalayan agar bisa menyekolahkanku supaya bisa berbaur dengan manusia pada umumnya. Dengan begitu, aku bisa merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai manusia normal. Huft, padahal dirinya sendiri putus sekolah. Tapi ia lebih mementingkan diriku, makanya aku bisa baca tulis kanji dengan baik. Pengetahuanku pun luas.
Tahun demi tahun berganti, aku pun tumbuh dewasa. Dan ia masih saja sama seperti itu, berjuang mencari nafkah demi kami berdua. Aku pun sering menantinya di depan pintu rumah sampai ia pulang. Kasihan kakakku ini. Ia adalah orang yang sangat berharga bagiku. Kami berjuang hidup berdua di dunia ini.
“Nishi, kau semakin tinggi saja, ya! Jadi lebih tinggi daripada aku. Tidak terasa!” komentarnya ceria sore itu saat pulang kerja. Ia tak tampak terbebani olehku. Ia selalu saja terlihat bahagia.
Kakakku sayang, kalau selesai kuliah nanti, gilirankulah yang bekerja untuk membahagiakan kakak sebagai budi baktiku untuk kakak yang sangat kukagumi.
Namun malam itu…
“Kakak! Kakaaaaaaaaaaak!” pekikku berusaha menyadarkannya yang tergeletak di jalan malam itu—sementara orang-orang itu berlari-lari mencari kami. Tidak! Kakakku tidak boleh mati. Ia tak boleh mati dan meninggalkanku sendirian di dunia ini! Tidak! Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!
“Nishi, lari… selamatkan dirimu, adikku sayang…”
Sekarang tinggallah aku sendiri di dunia ini. Orang –orang CCG itu telah membantai kakakku. Aku harus bisa melindungi diriku sendiri sepeninggalan kakakku yang sudah berjuang dan melindungiku habis-habisan dari CCG itu.
Kukepalkan jemari tanganku. Kebencianku pada mahluk bernama “manusia” itu semakin bergejolak. Mereka memang pantas jadi santapan kami—para ghoul!
Kesendirian ini membuat hatiku menjadi kelam—segelap-gelapnya. Membuat pikiranku jadi kejam habis. Semuanya telah berubah. Aku tak akan mengasihani mereka lagi sebagaimana waktu kecil dulu—di kalaku belum mengerti apa-apa tentang dunia ghoul.
Aku menjadi pembunuh brutal di wilayah 20 dan… dan jujur saja, aku menikmatinya. Mungkin inilah jati diriku yang sebenarnya! Tak ada ampun buat manusia. Semuanya akan berakhir di perut para ghoul! Siapa suruh mereka semena-mena pada kami. Siapa yang duluan menebar bara? Kami kan juga ingin hidup. Memangnya hanya mereka saja yang ada di dunia ini? Apa ghoul tak berhak mendiami dunia yang sama dengan mereka? Mengapa mereka memberantas kami seperti binatang?!
Dan aku paling tak suka wilayahku dimasuki ghoul lain! Meskipun sesama ghoul, tapi tak ada ampun untuk itu. Takkan kubiarkan ghoul lain mengganggu teritoriku. Ini adalah wilayah makanku. Dan orang-orang yang memasuki wilayah ini akan habis di perutku. Enak saja berbagi dengan ghoul lain. Hidup sendiriku ini mengubahku menjadi ghoul terlaknat yang egois habis di wilayah ini.
Tapi bagaimana aku tidak geram ketika ada cewek rinkaku yang memasuki wilayah makanku di awal episod 1 ini? Enak saja dia makan di tempat ini! Sepertinya cewek itu ghoul pendatang baru karena aku baru melihatnya di wilayah ini. Darimana sih asalnya? Resek!
Pokoknya ini teritoriku! Ini adalah batas kekuasaanku! Ini restoranku! Tak akan kuampuni kalau ada yang melanggarnya. Titik! Begitulah pemikiran ghoul penyendiri—jadi buas dan ganas habis…
Di kampus, aku berteman akrab dengan adik kelasku bernama Hide. Tapi tahu sendiri kan kenapa aku mau berteman dengannya? Karena… karena sepertinya dagingnya enak! Aku sudah tak sabar lagi untuk mencicipinya. Tapi tunggu saja tanggal mainnya. Takkan kubiarkan hidangan istimewa ini hilang begitu saja!
Aku takkan membiarkannya lari, makanya aku pun selalu merespon baik curhatnya, termasuk saat dia curhat mengenai temannya yang dirawat di rumah sakit dan lama tak ngampus lagi. Uh! Sungguh curhat yang membosankan. Huahm! Apa peduliku dengan teman lo, Hide?
Beberapa hari kemudian di akhir episod 1—malam itu—eh, ada lagi ghoul yang memasuki wilayahku ini. Untung saja ketahuan olehku karena aku bisa mengendus aroma mayat yang dimakannya itu. Segera saja kusepak kepalanya hingga berdarah-darah. Brak!
“Kurang ajar, ya! Sudah kubilang ini wilayah gue! Mati lo!” pekikku bengis. Namun ternyata tak hanya ada satu, tapi ada lagi ghoul pemuda belia berjaket biru berhoodie di ujung sana.
Pemuda berwajah manis itu menatapku syok ketika kubantai ghoul yang hendak membaginya makanan tadi. Namun anehnya, kok mata ghoulnya hanya satu?!
Ah, aku tak peduli. Ia juga kena amarahku. Segera kusambar lehernya dan mencekiknya dengan brutal. “Mati lo! Jangan main-main di wilayahku ini, ghoul mata satu! Tahu gak sih kalo nih wilayah gue?!”
Ia meronta-ronta kesakitan. Lemah sekali ghoul yang satu ini! Baunya juga kayak ghoul perempuan. Aneh! Kenapa ia tak mengeluarkan kagunenya untuk melawanku? Tapi bukankah ini menarik karena saking mudahnya? Emosiku terlampiaskan!
Namun sesosok ghoul mungil berseragam SMA kemudian menghentikanku. Sial! Siapa, sih?! Oh, Toka rupanya.
“Move, bitch! Ini wilayah gue. Napa lo ikut campur!” tantangku pada gadis bertubuh mungil itu.
“Apa main wilayah-wilayah? Tak ada namanya wilayah-wilayah. Aturan darimana itu? Siapa cepat, dia dapat!”
Pertarunganku dengannya tak terhindarkan lagi. Namun ia tergolong ghoul berkekuatan lincah dan akhirnya ia berhasil menciderai tangan dan kakiku. Sial! Ck! Akhirnya aku kabur dari teritoriku sendiri. Mang salah kalo aku menetapkan aturan teritoriku sendiri. Awas saja ya! Kalau saja perutku sedang tak keroncongan, sudah kugusur tuh ghoul-ghoul yang sudah memerkosa wilayahku.
Sial! Hari ini gagal dapat mangsa. Kemudian kuberpikir untuk “membuka bungkus” Hide besok (mang snack?!). Bukankah itu sangat mudah? Hahahahahahahaha!
Di episod 2, kami janjian ketemuan di kampus. Ia hendak meminjam catatanku semester kemarin. Akhirnya! Sungguh senang bisa menyambut kedatangannya ini. Namun, ia datang dengan temannya dan temannya itu adalah…
“Kamu?” Mataku melebar begitu melihat si mata satu itu. Mata polosnya pun terbelalak kaget melihatku. Ia yang kemarin itu! Si ghoul lemah berbau cewek.
Hide lalu memperkenalkan temannya itu padaku. “Kak Nishi, kenalin nih temanku—Kaneki. Orang yang kuceritakan lama gak ngampus itu karena sakit.”
“Oh, salam kenal, Ka-ne-ki,” kumenyeringai padanya sambil mengendus-endusnya. Beneren loh dia bau ghoul cewek! Ada yang aneh dengan ghoul berpenampilan lembut ini. Tapi ini bau siapa, ya?
“Duh, Hide! Sori! Bukunya ada di rumahku. Kita ambil sama-sama, yuk!” ajakku dengan maksud tertentu. Tak ingin saja gituh diganggu kalo ngelakuinnya di kampus—apalagi ada temannya!
“Aku ikut!” tiba-tiba saja Kaneki bersuara.
Ck! Rupanya ghoul ini mau buat masalah denganku. Kacau sudah rencanaku. Bagaimana ini? Apa ia juga berniat memakan Hide? Hide itu bagianku, tahu!
Tak langsung kurespon keinginan Kaneki itu. Mataku terus tertuju ke komputer dengan wajah kebratan habis. Aku terus memunggunginya, tapi jangan sampai ia curiga. Makanya kuiyakan saja meski berat hati.
Kami bertiga berjalan barengan. Kami sempat singgah membeli burger dan kumemakan burger itu dengan entengnya. Tak kuhiraukan bagaimana Kaneki memandangku kaget, sementara ia sendiri tak makan. Haha, dasar ghoul polos! Masa yang beginian saja tak tahu triknya? Apa ada yang namanya ghoul pemula di usia sepertinya?
Ia seolah meragukan apa aku ini ghoul sungguhan atau tidak. Daritadi ia terus mengawasiku dari belakang. Entah apa yang dipikirkannya tentangku. Tapi aku berusaha tak menyikapinya, ntar mangsaku kabur lagi. Namun begitu tiba di jalan yang sepi… kumembalikkan badanku mendelikinya.
Duak! Kutendang Hide hingga pingsan dan inilah kesempatanku untuk memberi ghoul mata satu ini pelajaran. Kemarin aku dendam habis padanya dan pada ghoul SMA itu. Kusambar lehernya dengan berangnya.
“Lo pasti mau makan Hide, kan? Dia itu bagian gue, dasar ghoul bau cewek!”
“Tidak! Justru sebaliknya, aku akan menghentikan niat jahatmu itu!”
Zrugh! Langsung saja tanpa ampun kulubangi perutnya dengan bogemku. Ya, aku memang sudah terbiasa melakukan kekerasan pada ghoul lemah sepertinya. Tapi bagaimana kalau kita main-main dulu sebelum makan? Tak seru, nih kalau ia kubantai dengan mudahnya meskipun aku bisa sekali menjentikkan jari. Begitulah pemikiran psiko-ku!
Menyenangkan melihatnya kesakitan seperti itu. Bagaimana agar semuanya tambah seru, kupermainkan dia sebentar. Melihat temannya kuinjak-injak, ia dengan susah payahnya bangkit meski dengan perut berdarah kemudian berusaha menyerangku dengan tasnya. Iddih!
“Jauhi temanku! Tolong!”
Sampai sebegitunya mau memperjuangkan nyawa temannya segala. Dengan mudahnya kumenghindarinya dan menendangnya sampai terpelanting tanpa ampun lagi. Brugh! Ia tersungkur lemah tak berdaya. Hm, kurang seru nih! Mudah sekali kalahnya.
Aku harus berusaha membuat pertarungan tak seimbang ini jadi menarik. Kudatangi ia kemudian menindih luka tembusan dari perut di punggungnya. Rasakan! Aku belum cukup menikmati ini semua, ayo bangkit! Aku ingin membuatnya lebih sengsara lagi. Sebelum membuatnya menderita berat, aku takkan bisa memakan Hide dengan lahap. Kalau perlu, kuhabisi saja ghoul sepele ini.
Hm, ayolah! Jangan kecewakan aku. Buatlah pertunjukan yang lebih menarik lagi. Bagaimana kalau kuancam dia dengan menggunakan kaguneku ini. Aku ingin ia mengeluarkan kagunenya melawanku sebagai pemanasan sebelum hidangan disajikan. Anggap saja apetizer. Penasaran saja seperti apa kagune cowok berbau ghoul cewek itu.
“Kaneki, keluarin kagune lo atau teman lo ini gue tusuk pake kagune gue!” Kukeluarkan kaguneku melingkari kakiku.
Ia berusaha bangkit habis-habisan dengan tubuh berlumuran darah. Ia menahan hebatnya rasa sakit yang ditanggungnya demi sahabatnya. Mengharukan! Akhirnya…
Dengan wajah geram, akhirnya ia mengeluarkan kagunenya (rinkaku). Ia kemudian memelototiku dengan beringas. Wah, kepribadiannya langsung berubah sebaliknya. Apakah ia tangguh dengan kagune itu? Kita lihat saja! Yang penting sepertinya pertarungan ini akan seru dan menantang. Sip!
Aku berhasil membuatnya naik darah. Ini baru tantangan seru, akhirnya ia beraksi juga dan mengeluarkan kagunenya. Asik, aku bisa bermain-main dengannya. Lihat saja, siapa yang lebih kuat! Hahahahahahahaha!!!
“Awas kau, ya! Rasakan ini!”
Sruk. Kagune rinkakunya kemudian menelusur menyerangku. Kuberhasil menghindar dengan lincahnya dan melayangkan kagune bikaku ku membalas serangannya. Eh, dia malah dengan lincahnya menaiki kaguneku.
“We! Sialan lo! Lepasin kagune gue, Bajingan!”
Tapi sepertinya ia sudah gelap mata meski sudah kukibas-kibaskan bikaku ku agar ia terpelanting. Tak sampai di sana, ia kemudian langsung menebas habis tubuhku dengan serangan tak terduganya. Serangannya cepat sekali menusuk-nusuk—mengoyak habis perutku dengan kagunenya.
“We! Stop, Bego! Dasar biadab! We, hentikan! Sakit!” pekikku memaki-makinya dalam keadaan kesakitan. Parah nih ghoul mata satu! “Sudah! Sudaaaaaaaaaaaah!” raungku ampun-ampunan.
Ia seolah hilang kendali dan begitu gelap mata. Ia tak memberiku ampun untuk itu meski beberapa kali kumeneriakinya.
“Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku! Mati aku!”
Ku syok setengah mati begitu ia melempar tubuhku hingga kepalaku tersangkut di atas terali pagar besment atas. Tubuhku pun bergelantungan dalam keadaan sekarat. Namun aku masih bisa menyadari sesuatu.
“Itu kan kekuatan Rize-san…”
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttt!

======================================================================

selain battle Nishi vs Kaneki barusan, dukung battle seru lainnya dari aku dengan ngeklik gambar ini menuju entriku:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Jumat, 18 Maret 2016

Tokyo Ghoul (join Aogiri)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

nah ini nih yang kupikirin pas Kaneki gabung ama Aogiri. hm pasti ada sebabnya n aku tahu dy bermaksud baik toh dy bukan tipe ghoul yang mengandalkan kekerasan. dah kuduga kan dy ingin jadi lebih kuat dengan masuk Aogiri tuk lindungi temen2nya di Anteiku meski Anteiku kan menentang kejahatan Aogiri yang brutal. dah kuduga pula dy semacam pura2 temenen ama geng Aogiri tapi secara ga langsung sebenarnya dy beraksi agar CCG ga masuki Anteiku. karna kan musuh Aogiri juga CCG. pintar juga ya keputusannya itu n dy merasa ga bisa lindungi temen2 Anteiku kalo dy lemah terus makanya dy mutusin tuk ninggalin Anteiku. akankah dy kembali? sedih juga part ininya. diajak masuk ama Eto yang lambai2kan tangan lalu Kaneki ikutin dari belakang jauh sana dengan mata sedih, sementara Ayato mencibir musuhnya itu masuk. memang dy seolah bagian dari mereka, tapi dy ga pernah mengaku Aogiri, tuh hanya kedoknya aja demi kalian di Anteiku, maka jadilah dy buronan paling dicari di CCG karena aksinya meski tak pernah membunuh. selama di Aogiri, Kaneki murung habis. ga pernah tersenyum tertawa seperti di Anteiku dulu yang ceria. kasian banget! seolah temenen ama Aogiri, ternyata di hatinya hanya ada Anteiku. aku bisa rasain kesedihan n kesepiannya itu karna jauh dari temen2nya. belum lagi dy semakin sedih karna tak bisa kendalikan sisi monsternya yang suka nongol2. menderita banget Kanekinya n akhirnya di episod 7, Kaneki mampir ke Anteiku meski dengan wajah tegang dan bukannya mau balik ke sana lagi. paling cuma kangen hehe...

battle seru lainnya ada di gambar ini ya, klik aja menuju entriku. tapi setingnya bukan di koklea tentunya hehe:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (vs Ayato)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

ssst! diam, aku lagi bicara! sambil mukul perut Ayato dengan coolnya Kaneki bicara dengan telunjuk di bibir. wuih cool tu gayanya. gaya bertarungnya juga aku suka banget ne ama Ayato. gaya bertarung dari belakang saling memunggungi itu wuih gayanya keren deh cool hehe. episod perdana sison 2 dibuka adegan battle ama Ayato, sip lah. kayak gaya bertarung memunggungi itu ga saling liat satu sama lain. Ayato meresponnya dengan berang2 namanya juga anak kecil 15 tahun n Kaneki ladeni dengan kalem kan mahasiswa 19 tahun hehe. du pengen ntar aku telaah ne gaya bertarung yang memunggungi getu hehe baru liat si soalnya. huh, tuh Ayato mo diajar sopan santun ama orang yang lebih tua, mulutnya kotor sekali. ama kakaknya aja dy durhaka n caci maki bokapnya segala lagi, apalagi Kaneki hump diumpat habis2an. hm kepikiran mungkin karna Ayato kan ga pernah skolah, kan ghoul jarang yang sekolah jadi tata kramanya juga rendah. kalo Kaneki berpendidikan tinggi makanya sopan banget kayak gitu. Ayato, tuh mulutmu dijaga ya!

battle seru lainnya ada di sini loh. klik gambar ini menuju sumber linknya ya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (metamorfosis Kaneki)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

berubah! haha, bukannya power ranger ne berubahnya, tapi berubah secara perlahan di episod 12 sono pas ending. aku sempat bertanya2 kapan ne rambutnya jadi putih keren ya meski aku juga lumayan suka ama penampilan polosnya itu. ternyata di ending aja n sison 2. teman2 ghoulnya hanya bisa koment: kasian kamu, Kaneki. memutuskan untuk berubah jadi monster demi melindungi kita. so di sison 1 tu masih setengah2, di sison 2 jadi ghoul mata satu n sison 3 jadi CCG. warna rambutnya pun berubah2 dari sison ke sison. kalo sison 1 warna gelap, sison 2 putih n di sison 3 tu si Arima cat hitam dikit ubun2nya jadi hitam-putih deh. ada2 aja ne sison2 hehe. tapi kapan ne sison 3 main?! penasaran aku mo liat Kaneki jadi anak CCG karna amnesia itu, dy diadop ama Arima, gak dibantai ternyata. mungkin Arima tahu tuh Kaneki manusia dulunya jadi dy piara di CCG. Arima kan juga bukan orang kejam asal bantai Kaneki, dy pasti jeli n pertimbangkan meski dikira tu di sison 2 Arima bantai Kaneki yang malang, hiks2...

btw kunjungi juga battle lainnya dari aku ne dengan ngeklik gambar ini ya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

Tokyo Ghoul (ghoul chibi)

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

haha, lucu n imut banget ya ghoul2 ini kalo bentuk chibi hehe! ini ghoul2 baek, ga mua kan ghoul itu jahat. huh, CCG asal main bantai aja, ga liat2 dulu mana penting dibantai n mana yang kagak. dah tahu Aogiri penjahatnya tuh sarang ghoul jahat eh malah Anteiku juga dibantai, huh dilema banget de ne CCG. mau dibilang baek kayak ragu deh karna bantai ghoul di Anteiku yang berisi ghoul2 bersahabat ini. Anteiku kan hanya makan mayat saja n ga membunuh lagi. lagian Pak Yoshi juga dah mendidik anak2 di Anteiku agar ga membunuh lagi n dy berhasil. apa tu yang disebut jahat, ya meski dulu Pak Yoshi suka bunuh orang n ghoul, tapi kan dy dah tobat. yang penting kan sekarangnya dy baik sekali ama anak2 ghoul di Anteiku sono. berjasa banget. ih sedih deh nih CCG, gimana sih! mua ghoul disamaratakan, Kaneki juga mo dibantai padahal ga pernah bunuh orang. awas loh salah target Kaneki tuh kan manusia. dosa loh tu Pak Arima. tuh kejam banget!

battle seru lainnya ada di gambar ini, klik aja ya! nama karakternya juga ghoul, hehe. pinjem Tokyo Ghoul punya:

http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

TOKYO GHOUL (music box unravel + curhat Amon Kun-2)

hay, kalo kemaren aku share unravel versi bahasa indonya, sekarang versi music box nya yang manis abis. jadi di music box itu ada Rize-nya dong. gemana versi indonya? suka gak? aku sih lumayan suka hehe, kayak nonton dubbing anime aja kesannya. bagus si menurutku tuh. lalu nih versi music boxnya manis banget deh jadi lebih menjiwai plus videonya juga so swit bangetlah saat episod 12 itu: dimulai saat Kaneki di awal episod 12 itu kan tengah disekap dan dy merintih habis. seseorang mengusap pipinya dengan lembut dan ternyata itu Rize, dy pikir ibunya saking nelangsanya dia waktu itu. dy terbelalak dan Rize pun membawanya ke alam halusinasi karena otak Kaneki waktu itu sudah mulai hang karena kelamaan disiksa. Jason suka datang jenguk dy n siksa dy lagi secara terus-menerus diguntingin jari-jarinya hingga beregenerasi habis. tak hanya itu, Jason juga masukin lipan ke telinga Kaneki hingga membuat Kaneki menangis terus. saking hangnya otaknya, Rize kembali hadir dan memengaruhinya. Rize melihat masa kecil Kaneki yang manis dan kepedihannya kehilangan ibunya karena kecapaian dan tak tega menolak permintaan uang dari bibinya. diperlihatkannya pula apa yang akan terjadi pada teman2nya jika dy terus memilih untuk lemah seperti itu, tak berdaya. akhirnya Kaneki memutuskan untuk menyantap Rize (duh cantik banget tu efek darahnya yang menyebar di taman bunga putih), kemudian rambutnya pun berubah menjadi putih secara dramatis. setelah itu, dihadirkan pertrungan Kaneki yang sudah berubah menjadi ghoul mata satu vs Jason. endingnya, Kaneki pun menyantap Jason, kemudian bergumam, "who am i? i am the ghoul. krauk!"
suka ama music box-nya dimainkan dengan lancar n musik intronya juga lancar amat. juga ga ketinggalan si jedah2nya itu semakin dramatis aja pengaturannya. belum lagi videonya, ya pas banget deh. ya pokoke di antara mua episod, episod 12 ending inilah yang paling cantik, beda, keren, indah, pokoke paling suka episod 12 inilah. kamu?
hm langsung aja klik gambar ini menuju link videonya, ya!
btw aku mo lanjut curhat Amon part akhir ini. silakan telaah isi hati Amon berikut ini:





Kaneki-Ken… apakah dia ada di sini? Si mata satu (Eyepatch) itu…
Semua ghoul itu jahat! Benarkah begitu?! Pertemuanku dengan si Eyepatch sempat membelokkan pemikiranku ini. Siapakah dia sebenarnya? Mengapa aku begitu tertarik ingin mengenalnya lebih jauh lagi? Mengapa aku begitu penasaran seperti apa wajahnya dan ingin membahas soal ghoul padanya lebih lama lagi? Dan lagi… mengapa kumerasa ia bukanlah orang jahat?
Aku sangat penasaran pada orang itu! Di pertarungan CCG vs Aogiri ini, apakah dia ada di sini dan ikut bertempur? Kalau ia ada di sini, aku ingin bertemu! Aku masih ingin bicara dengannya… (Tokyo Ghoul season 2: episod 1).
Aku selalu memikirkan ghoul bermata satu itu. Aku selalu mencarinya di tiap pertempuran melawan ghoul saking penasarannya! Kuberharap bisa bertemu dengannya lagi. Kalimat berkesan yang paling kuingat darinya:
“Bukan hanya ghoul saja yang menyebabkan kehancuran dunia ini. Tapi juga kalian!”
***
Beberapa bulan yang lalu (akhir episod 7)…
Sejak kematian temanku, kuberlatih keras agar bisa lebih kuat lagi melindungi teman-temanku di CCG. Aku tak ingin kehilangan siapa-siapa lagi dan membiarkanku sendiri. Kumelatih otot-ototku dan banyak melakukan olah fisik demi mereka semua. Pokoknya aku takkan mengampuni para ghoul itu!
Kulirik foto masa kanak-kanakku. Aku adalah salah satu korban dari mereka. Mereka sudah membuatku menjadi yatim piatu. Tak ada ampun lagi! Tak ada namanya kasihan-kasihan lagi. Aku harus lebih keras lagi menyikapi mereka.
Hosh-hosh! Aku tak boleh berhenti berlatih, harus lebih kuat lagi daripada ghoul-ghoul itu. Selama ini, Pak Mado lah yang selalu berada di garis depan dan memonopoli pertarungan. Aku ingin bisa lebih berguna untuknya. Aku tak ingin selalu berada di belakangnya terus. Apalah gunanya aku menjadi partnernya kalau begini terus? Dan mengapa beliau yang saking terobsesinya pada ghoul itu tak mempersoalkannya sedikit pun? Beliau seolah memiliki dunianya sendiri dan menikmati pertarungannya sendirian—seolah aku ini tak ada di sisinya. Aku ingin membuatnya bangga berpartneran denganku. Aku ingin bisa menunjukkan sejauh apa perkembanganku di CCG. Aku juga tak boleh kalah dari beliau.
Meski beliau merasa gak masalah karena beliau yang paling dominan pada pertarungan, tapi tetap saja kan sebagai anak muda aku ingin berguna lebih.  Dan kau kelinci! Tunggu saja begitu persiapan fisik dan mentalku lebih matang lagi. Aku siap menghadapi dan memburumu sebagai sasaran utama. Rasanya jadi bersemangat berburu ghoul mengingat dendamku pada kelinci itu. Aku harus menangkapnya dan ia adalah target utamaku.
Kalo Pak Mado begitu terobsesi menangkap si burung hantu, aku malah begitu terobsesi membantai si kelinci itu. Tunggu aku karena aku tak pernah santai soal ini dan aku yakin mereka pun sudah mempersiapkan diri. Aku sudah siap bersaing!
Aku tak boleh lelah sebelum berhasil membantai si kelinci! Aku harus membahagiakan temanku di surga sana. Tak hanya si kelinci, semua ghoul itu harus dibumihanguskan dan aku tak boleh berubah pikiran lagi…
Keesokan paginya…
“Kita bagi dua regu kita. Aku sudah melacak keberadaan si kelinci di saluran pembuangan air. Aku akan menggunakan umpan si xxx untuk memancingnya,” kata Pak Mado saat kami bersiap untuk bertugas di awal episod 8 itu.
“Baik, Pak!” seruku semangat. Tak lama mataku lalu melirik tas besar yang dibawa beliau. “Pak, tas apa itu? Apa isinya?”
“Oh, ini?” Pak Mado tersenyum brutal seketika. “Ada, deh!”
Di saluran pembuangan air…
Kumengintai buruanku malam itu di tempat yang diperintahkan oleh Pak Mado di garis depan. Aku menanti dan siap untuk bertarung. Rasanya tak sabar lagi bisa membantai si kelinci lincah itu. Aku tak boleh lengah hingga…
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”
Suara pekikan anak kecil itu! Itu pasti bagian dari rencana Pak Mado. Tapi apa, ya? Kok anak itu bisa menjerit kencang seperti itu dan memancing si kelinci? Ah, sebaiknya aku fokus saja pada si kelinci itu. Tak begitu penting bagaimana cara beliau memancingnya dengan anak kecil ghoul itu.
Trep trep trep! Sebuah gerakan cepat kemudian melebarkan mataku. Si kelinci! Ia berlari kencang menuju sumber suara. Akhirnya! Meski dari belakang melihatnya berlari, tapi aku yakin ukuran tubuh mungil dan kecepatannya itu adalah milik si kelinci!
Segera kukencangkan kaki-kakiku mengejar si kelinci. Aku tak boleh tertinggal jauh darinya. Hari ini ia harus tertangkap dan membayar semuanya! Namun…
Srek! Tiba-tiba saja seorang pemuda belia (imut-imut) berjaket biru menghadangku. Ia memunggungiku dan kepalanya ditutupi hoodie. Ia melompat dari arah pagar. Ng? Siapa ini?
“Kau temannya si kelinci? Minggir! Aku tak ada urusan sama kamu!”
Ia kemudian berbalik menghadapku dan membuka hoodienya. “Kau tak boleh ke mana-mana!” serunya. Wajahnya tertutupi topeng mask hitam dengan gigi gemertak. Tampak mengerikan topengnya, tapi mata bocah itu terlihat lembut, meski hanya satu yang terlihat.
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz… kemudian hujan deras pun berderai-derai membasahi pertarungan kami yang akan segera dimulai. Anggaplah sebagai hidangan pembuka!
Oke, akhirnya akan ada pertarungan selingan dulu. Huh! Aku harus menyelesaikan urusanku dengan bocah ini dulu. Tapi kemampuan bela dirinya sangat pas-pasan. Aku berhasil membantingnya hingga ia meringis-ringis. Tapi ini masih belum seberapa. Ternyata kemampuannya jauh di bawahku. Kurasa ini akan mudah!
Namun kuberubah pikiran begitu melihat mata ghoulnya berbinar. “Oh, kamu ghoul juga rupanya? Oke, akan kuhadapi kamu dengan quinqueku ini!”
Apa berlebihan ya menggunakan senjata andalanku ini hanya untuk melawan ghoul kelas teri ini? Ia sama sekali tak menggunakan kagunenya. Beberapa kali kuberhasil menggodam tubuhnya dan akhirnya ia pun terjatuh ke air. Byur!
Karena masih penasaran padanya, ingin kulayangkan beberapa pertanyaan padanya sebagai sampelnya. Kenapa mereka suka membunuh dan membuat anak-anak malang itu menjadi yatim piatu seperti halnya diriku?
Kugencet tubuhnya dengan quinqueku ini. Kurasa ia sudah tak berdaya lagi. Ia ghoul yang lemah. Ia bukan tandinganku yang sudah banyak melakukan olah fisik ini. Begitu mudah kumengalahkannya. Sepertinya tak lama lagi ghoul ini akan berakhir.
“Kalian sudah membuat dunia ini hancur karena kebrutalan kalian!”
Ia yang sudah jatuh bangun beberapa kali saat kugodam meneriakkan sesuatu yang membuatku merenung, “Gak hanya ghoul yang membuat dunia ini porak-porandakan, tapi kalian juga!”
“Bicara apa kamu ini?” gerutuku.
“Kalo belum paham, akan kubuat kamu mengerti!” Ia lalu pasang badan dengan beraninya. Nantang, nih?!
Ng? Karena tak terima, kuserang dia dengan quinqueku yang dengan mudah mendarat ke tubuhnya hingga terjungkal. Tak lama, ia bangkit lagi dengan susah payahnya dan seolah memasrahkan dirinya diserang habis-habisan. Apa yang dipikirkan ghoul ini sebenarnya? Mengapa ia tak melawan? Mengapa ia lebih memilih untuk babak belur di ujung quinqueku ini? Aku benar-benar tak mengerti isi pikirannya itu!
Baru kali ini kumenghadapi ghoul tipe seperti ini! Aku sama sekali tak mengerti apa jalan pikirannya. Kenapa tak ada perlawanan? Kenapa seolah terima-terima saja dirinya disiksa habis-habisan? Kenapa ia memilih bertahan digodam?
Jatuh-bangun… jatuh-bangun… begitu seterusnya. Tak seperti matanya yang bersinar lembut, ia tergolong kuat untuk ini, meski tak melakukan perlawanan apa-apa. Sedikit pun! Rasanya jadi lelah meski itu bukan kasihan. Kapan ini akan berakhir? Waktuku terbuang-buang meladeninya hanya untuk disiksa!
Ia tak selemah penampilannya! Aku tak ingin terlalu melukai ghoul lemah itu—yang hanya bisa bertahan seperti itu saja. Bukan ia yang kuincar. Di pukulan yang kesekian kalinya, akhirnya berhasil membuatnya terjerembab dan tak bangun-bangun lagi. Huh, bocah ini sudah membuang-buang waktuku saja. Akui saja kekalahanmu itu!
Namun begitu aku hendak beranjak, dia masih kuat untuk mencekal kakiku. Kumenggerutu melihat mata sayunya itu. Bocah ini sangat gigih untuk melindungi si kelinci itu! Akhirnya kuputuskan untuk menyudahi semuanya dengan menggodamnya jauh lebih keras lagi hingga kepalanya pun bersimbah darah. Duakh!
Semoga dengan begini, ia benar-benar sudah tak berdaya lagi untuk bangkit. Kenapa bocah ini sangat keras untuk melindungi si pembunuh itu?! Ia hanya bisa menerima pukulan tanpa melawan. Mudah sekali! Ia hanya menyerahkan dirinya sendiri untuk diadili. Itu saja!
Tapi kok rasanya aku yang jahat, ya? Apa itu adil? Melawan orang yang tak bersenjata. Tapi sudahlah! Ghoul tak boleh ada yang diampuni! Ingat itu! Tak ada manusia yang jahat, tapi ghoul lah yang racun dunia ini. Ia salah!
Kumelangkah melacak keberadaan si kelinci itu, namun…
“Kau tak boleh ke mana-mana kataku!!!” suara raungan itu membuatku menoleh dan melihat… astaga! Ghoul si mata satu itu masih kuat?! “Hiaaaaaaarrrrrghhhhh!!!”
Ia berusaha menyerangku tapi kugodam sekali lagi tubuhnya menjauh. Namun ia tetap bertahan dan kembali menyerang hingga… “Krauk!”
Sial! Ia menggigit bahuku! Sudah… sudah cukup! Tak ada lagi ampun untukmu! Hiaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!
Ia pun mengeluarkan kagune rinkakunya untuk pertama kali. Ia melawan quinqueku dengan menepisnya melalui kagune itu. Sudah lebih kuat ia sekarang ini! Aku tak boleh meremehkannya lagi dan harus lebih serius lagi meladeninya. Meski beberapa godam quinqueku berhasil masuk ke tubuhnya, ia tetap bertahan bertarung. Ternyata ia tak selemah yang kupikirkan sebelumnya!
Tring! Quinqueku berhasil ditepisnya jauh. Sial, tanpa itu…
“Meski harus mengorbankan tangan dan kakimu, jangan pernah lari dari ghoul!” Ya, itulah yang kupelajari dari Pak Mado! Aku tak akan lari meski sudah babak belur!
Aku akan terus bertarung, namun…
“Akh! Pergi! Pergi! Kaburlah! Menjauh! Aku tak bisa mengendalikan kaguneku! Bahaya!” pekiknya sambil bersimpuh dan menahan sakit habis-habisan. Kagunenya semakin tak terkendali dan membesar.
Hah?! Kenapa ia tak membunuhku saja kalau memang begitu? Kenapa malah disuruh kabur? Kenapa ia peduli? Aku CCG—musuhnya! Itu kan kesempatan bagus untuknya. Tapi kenapa?!
“Kabur katamu? Tak akan!” Aku tak akan takut meski kekuatan kagunenya berlipat ganda seperti itu! Hiaaaaaat! Kukembali berusaha menyerangnya. Namun… duagh!
Tubuhku terjungkal jauh oleh kagunenya. Sial! Belum lagi lukaku…
“Plis! Tolong pergilah! Jangan buat aku jadi seorang pembunuh! Aku mohon!” Ia memohon-mohon padaku sambil menangis-nangis. Air mata murni menghiasi wajahnya yang berdarah-darah karenaku.
Hah?! Tak salah nih ucapan itu keluar dari mulut ghoul?! Tapi kenapa? Kenapa ia justru mengasihiku sementara aku tak tanggung-tanggung membuatnya sekarat tadi? Kenapa?!
Tapi karena keadaan berbahaya seperti apa yang dikatakannya, akhirnya aku kabur juga darinya. Kenapa ia tak bisa mengendalikan kagunenya sendiri? Dia benar-benar tipe ghoul langka di mataku. Begitu sudah agak jauh, kuterkulai lemas di tangga karena luka gigitannya tadi. Hosh-hosh.
“Apa-apaan dia itu? Kok menangis seperti itu? Apa dia benar-benar ghoul?” Kuteringat lagi bagaimana ia menangis-nangis memintaku melarikan diri. Kenangan itu membuatku semakin penasaran padanya!
Begitu sudah agak mendingan, akhirnya kumemutuskan untuk ke area penjebakan dan melihat…
“Grrrrrr! Arrrrrrrrrrrrrrrggggggggghhhhhhhhhhhhhh!!!”
Hari pemakaman Pak Mado…
Aku hanya bisa menutup matanya waktu itu. Hari-hari masih diwarnai duka berkabung atas kematiannya. Semuanya gara-gara kelinci itu! Seandainya saja si mata satu tak menghalangi, aku pasti bisa melindungi beliau. Hiks!
Aku selalu mengunjungi makamnya sambil mencari si kelinci. Tapi hari ini sudah ada bunga di nisannya. Dari siapa, ya? Btw siapakah nanti yang akan menjadi partnerku kelak menggantikan beliau yang tak tergantikan?
***
Si mata satu itu (Eyepatch)… sudah membuatku penasaran habis!
Dan sekarang, di tengah pertempuran ini keinginanku untuk berada di garis depan ditentang habis-habisan oleh atasan di episod 11. Aku masih keras kepala untuk itu hingga akhirnya aku pun menepi. Tapi semuanya itu ada hikmahnya juga!
Si kelinci! Aku menemukan kelinci itu tengah berlari kencang dan tanpa mau mengulur-ngulur waktu, aku pun mengejarnya. Apa yang dilakukannya di sini?
Meski baru melihatnya dari belakang, ia terhenti memunggungiku sejenak untuk mengenakan topengnya. Penasaran juga seperti apa wajahnya. Dan aku pun terus mengejarnya. “Hei, kamu! Berhenti, kelinci!”
Pokoknya aku akan terus bernapas hingga aku bisa menghabisimu, kelinci! Tapi ia terus berlari seolah tak ada waktu untuk meladeniku. Apa yang membuatnya begitu terburu-buru begitu? Sepertinya ada yang gawat!
Namun pengejaranku tak berlangsung lama begitu 2 ghoul menghadangku. Mereka Aogiri tingkat tinggi! Apa aku bisa menghadapinya dua sekaligus?! Pak Mado, andai saja Anda… bagaimana ini?! Si kelinci pun menjauh dengan lincahnya.
Duh! Bahaya ini! Biasanya hal seperti ini, Pak Mado lah yang urus. Tapi aku? Bisakah? Aku tak pede!
Kemudian kuteringat…
“Amon-Kun, apa saja yang paling kaupersiapkan untuk menghadapi ghoul ganas?” tanyanya tenang suatu hari.
“Ya, latihan fisik dan mental. Apa itu sudah cukup?” jawabku kaku.
“Kamu mau tahu apa? Liciklah! Berpikirlah dengan licik selama kau masih berada di jalan yang benar…”
Mungkin aku bisa menggunakannya! Terima kasih petuahnya, pak Mado! Berkat petunjukmu, aku bisa mengalahkan kedua ghoul itu dengan berbagai macam taktik yang kupelajari darimu dulu…
Hosh-hosh! Tapi ngomong-ngomong, kalau di sini ada si kelinci, itu artinya si mata satu itu juga ada,kan? Di mana ghoul baik hati itu sekarang? Apakah ia tengah bertarung? Bisakah aku bertemu dengannya lagi? Aku hanya ingin bicara baik-baik dengannya—berdiskusi panjang-lebar dengannya tentang pendapatnya yang kemarin dulu itu!
Kalimat yang membuatku salut habis padanya sekaligus membungkus rasa penasaranku, karena ia berani mengatakannya:
“Bukan hanya ghoul saja yang menyebabkan kehancuran dunia ini. Tapi juga kalian!”

(Ada di mana? Ada di sana! Tapi Kaneki lagi dimain-mainin ama fucking psyko Yamori (Jason)—menderita lahir dan batin).


===================================================================


hay, jangan lupa battle seru lainnya selain episod 8 itu ada dengan ngeklik gambar di bawah ini. dukung ya entriku, hiks2: