THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 08 Maret 2016

TOKYO GHOUL - 11

duh di episod ini kasian banget kaneki-nya duh, alamak, minta ampun so much kalo aku yang digituin. bisa gila kalo digituin 10 hari, duh lamanya. btw klik gambar ini menuju link episodnya. n siapin tisu buat episod selanjutnya karna bakal banjir air mata. nelangsa amat sih T0T


https://www.youtube.com/watch?v=UfHfXowB3RE&index=11&list=PLH7HPkIcGtYqPkA-aZzg9kXt6irbFKY7f



“Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh!” kumemekik dan terbangun seketika. Napasku terengah-engah. Kupandangi sekitarku yang berupa sebuah ruangan luas dengan langit-langit yang sangat tinggi dengan warna dominan merah. Lantainya juga seperti papan catur. “Hosh-hosh… di mana aku?”
“Who, kau sudah sadar rupanya,” sahut seorang pria yang berdiri memunggungiku jauh di sana. Suaranya bergema. Entah apa yang dilakukannya di meja sana. “Ini ruanganku. Bagus, kan?”
Ruangan yang mengerikan! Tubuhku pun diikat ke kursi dalam keadaan tangan terikat rantai di belakang dan kaki terantai pula. Kucoba membebaskan diri. Ugh! Aku mau diapakan, nih? Panik! Tentu saja tak semudah itu.
“Dokter bilang, mereka sudah tak membutuhkanmu lagi untuk eksperimennya. Makanya kau beruntung karena kubawa ke sini,” kata pria itu sambil mempreteli beberapa alat medis berlumuran darah di meja itu. Sebuah tang berat pun disediakan di meja itu. Tak lama ia lalu mempersiapkan sebuah suntik. “Ini adalah suntikan untuk menekan RC ghoul hingga tak bisa mengeluarkan kagunenya.”
Tak lama, pria mengerikan itu berbalik padaku. Ia mengenakan topeng, kemudian melangkah perlahan padaku. Kuhanya bisa menatapnya dengan tegang. Mau apa dia? Kenapa dia menahanku seperti ini kalau memang sudah tak mau digunakan lagi untuk eksperimen mereka?
“Kamu jangan ngecewain aku, ya,” katanya sambil melepas topengnya sejenak. Yamori! “Suntikan memang tak akan mempan bagi tubuh ghoul. Tapi kamu tahu nggak di bagian mana tepatnya suntikan ini bisa berpengaruh pada ghoul?”
Ini sudah semakin menakutkan! Apa yang akan dilakukannya padaku?!
“Itu ada di mata!” Ia menunjuk mata di balik topengnya.
Dan semuanya berlangsung dengan sangat cepat dan tepat… Zrugh!!!
“Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhh!!!”
(blank…)
“Arrrrrrghh! Arggggggggghhhhh! Arggggghhhhhhhhhh!”
Crot. Crot. Bunga-bunga darah menghiasi lantai tiap ia memotong jari-jari tangan dan kakiku menggunakan tang besar itu. (disensor).
“Sampai mana hitunganmu tadi?”
Kuterus menghitung dengan susah payahnya di hitungan ke-500 dikurangi 7. Ikuti saja apa yang diperintahkannya meski itu takkan mengurangi siksaan yang ditimpakannya padaku. Ia melakukan semuanya dengan senang hati, meski secara perlahan jari-jariku terus beregenerasi.
Tapi kalau begini terus, aku bisa apa? Aku hanya menjadi mainan mengerikan psikopat itu. Aku letih dan tak berdaya—putus asa. Siapa yang bisa menolongku kini? Tiap hari si psikopat itu datang hanya untuk menyiksaku. Aku sangat ketakutan!
“Kaneki,” bisik seseorang bertudung—bawahan si psikopat itu yang selalu datang kemari untuk mengepel genangan darahku di lantai.
“Banjo-San?” liriku lemah begitu mengenali suara itu.
“Kaneki, kamu tahan ya!” Banjo melepas tudungnya. “Aku sudah dengar kalau Rize dah mati dan kamu menyembunyikan hal itu dariku hanya untuk menjaga perasaanku. Ya, kan?”
Iya, sih. Tapi apa pentingnya itu sekarang dibahas saat aku sedang menderita berat?
“Aku akan nolongin kamu,” katanya sambil mencelupkan pelnya ke ember air hingga airnya berubah warna menjadi merah dalam sekejap. “Tinggal tunggu tanggal mainnya saja. Ntar temenku akan ke sini buat lepasin kamu. Tapi kamu tahan, ya!”
Aku hanya bisa mendengarkan harapan itu. Semoga itu akan segera terlaksana. “Tapi kenapa harus aku…?”
“Sabar. Kamu orangnya sangat baik hati. Oleh karena itulah aku akan menolongmu. Tapi kamu bertahanlah dulu. Kau pasti akan segera bebas.”
Ia lalu keluar dari ruangan mencekam ini. Sementara itu kukembali terkulai lemas dan menangis perih. Tahan… tahan… tahan… ia menyuruhku bertahan di neraka ini entah sampai berapa lama lagi.
(Tuk hari kesekiannya di neraka Yamori…)
“Kejam sekali!” Sesuai janjinya, Banjo mengirim 2 temannya untuk mengurusku.
Setelah disiksa lagi, mereka membersihkan darah di lantai seperti biasa bahkan membersihkan sisa darah di kakiku. Jari-jari kakiku sudah beregenerasi kembali dengan mudahnya. Tapi sebentar lagi sepertinya akan dipotong dan mengotori lantai lagi.
“Kamu jangan menyerah, ya! Bertahanlah sedikit lagi. Banjo kirim pesan buat kamu agar tetap semangat dan bertahan. Kami pasti akan melepaskanmu!”
Kutetap terkulai meski merasa berterima kasih pada sepasang kekasih itu. Aku akan mencoba untuk tetap bernapas meski harus meraung-raung kesakitan tiap hari. Kapan derita hebat ini akan selesai?
Blam. Hatiku kembali dilecuti begitu Yamori memasuki ruangan. Napasku kembali memburu. Deraian air mata kembali mengalir. Kedua teman Banjo kemudian meninggalkan ruangan itu, menyisakan diriku dan Yamori lagi.
Aku tak bisa berbuat apa-apa. Apalah dayaku kini selain menerima perlakuan brutalnya? Tapi kenapa harus aku yang harus merasakan semuanya? Kenapa harus aku? Kenapa aku? Kenapa?!
Permainan mengerikan apa lagi yang akan dilakukannya padaku? Selama ini—berhari-hari sudah ia mengerjaiku sedemikian rupa. Psikopat itu selalu bersenang-senang denganku meski teriakan kesakitanku harus bergema di ruangan ini. Sudah menjadi kesenangannya melakukan penganiyaan berat tanpa aku bisa melawannya sedikit pun karena terlalu lemah. Aku tak bisa lari. Aku tak bisa bergerak!
Hari ini, ia punya mainan baru: seekor lipan menggelikan.
“Arrrrrrrrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!” Lagi-lagi kuhanya bisa menjerit dikerjai si iblis brutal itu…
Aku harus bagaimana lagi? Bagaimana caranya bisa lepas dari sini? Bagaimana aku bisa melawan penyiksaan yang berlebihan ini? Siapa yang bisa menolongku kini? Kenapa harus aku yang duduk di sini dan mengalaminya?
Teman-teman Anteiku, kalian sedang apa dan di mana? Aku di sini setengah hidup, tapi juga setengah mati dengan air mata dan darah yang tak ada habis-habisnya mengucur… T.T


===================================================================
hay, baca battle seru lainnya di sini ya, klik aja gambarnya. hepy reading!


http://battle-of-realms-6.blogspot.co.id/2016/03/fbc-015-ghoul.html?showComment=1457134334921#c4115306077024512880

0 komentar: