THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 30 November 2015

museum terunik

woy, ini label baru di blogku: miyung on the spot! dah lama sih rencana mau jalanin. tapi nih baru ada waktu. so pasti makin seru kan ne blog ga sepi lagi hehe. aku kan suka nonton on the spot dkk sejak 2011-sekarang dan aku mencatatnya dalam 5 jilid buku tulis plus ketik kompi de akhirnya. ini dari catatan jilid A sekitar tahun 2011 akhir n dari anteve deh kebanyakan, seperti wow! btw klik gambar ini ya!

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

di Philadelpia ada museum tentang berbagai penyakit, anatomi, organ manusia dan pengetahuan medis lainnya. ada patung lilin berupa janin, tengkorak kembar siam dan sebagainya.
ada museum mengenai ufo internasional.
ada museum khusus untuk property James Bond
ada juga museum kematian! jadi di sini tuh ada ditunjukkan berbagai alat kayak replika mesin hukuman mati juga foto2 alatnya seperti kursi listrik, oven hitler, tengkorak pembantaian dan sebagainya.
yang paling unik nih ada museum rambut di mana rambut ini dijadikan karangan bunga, hiasan dan sebagainya pada abad ke-19.

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

so, akhir kata karena ini episod baru di program baru blog ini, tentu saja kan semuanya ini masih belum cukup. so kalo minat gali lebih browsh di googlenya ya! kan ini hanya sinopsisnya aja dari tv dicatat tangan pula, hehe. sampe jumpa kapan2. masih banyak kok catatanku ampe E.
btw beli buku di atas juga ya, tolong diklik hehe...

selamat datang di neraka!

ini ga begitu horor sih. tapi endingnya menarik n seperti biasalah namanya juga ciri khas horor creepy pasta pasti endingnya gubrak. hm, kayak lucu juga sih tapi mengandung pesan moral sebenarnya, hal baik sebenarnya yang hendak disampaikan horor ini. awalnya baca sih memang sepertinya konyol juga sih, lucu n kayak ga serius seramnya. tapi tentu saja kan kalo dah pantengin horornya creepy pasta pasti penasaran baca sampe akhir dan gubrak sendiri de. kalo masih gagal paham, klik gambar ini ya menuju sumber link kopasnya. hm, masa gak paham? :=(D

https://www.facebook.com/CreepypastaIndonesia/photos/a.516337445115031.1073741828.516111181804324/917572384991533/?type=3

Mrs. Twiller Takes a Trip

Author: Lael Littke
Source: 100 Malicious Little Mysteries

*****************************************
Nyonya Twiller yang sudah tua mengusapkan jarinya di atas arloji murah yang diletakkan gadis pramuniaga di atas konter, lantas tersenyum pada si gadis.

"Boleh saya coba yang itu?" Tanyanya, "yang warnanya coklat cantik itu?"

"Ya, tentu saja," kata si pramuniaga sambil balas tersenyum. "Jam ini cantik dan murah." Dia menaruh jam itu di pergelangan tangan Nyonya Twiller.

Nyonya Twiller mengangkat lengannya, mengagumi arloji itu dari segala sudut. "Berapa, Nona?" Tanyanya dengan suara bergetar.

"Harganya hanya 9,98 Dolar. Harga khusus, hanya untuk minggu ini. Mau saya bungkus?"

"Oh, tidak," ujar Nyonya Twiller. "9 Dolar?" Dia meraba-raba arloji itu untuk membukanya.

"Tapi ini sangat murah," ujar si pramuniaga. "Jamnya sangat indah untuk harga segitu."

Nyonya Twiller mendongak dengan riang. "Oh, ya, ini indah. Tapi semua barang sekarang mahal harganya; saya tak mungkin menghabiskan segitu untuk jam. Tetapi, terima kasih, Nona."

Si gadis tersenyum dan membantu Nyonya Twiller melepas kaitan tali arloji itu. "Baiklah, maafkan saya, bu."

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa," Nyonya Twiller menepuk-nepuk lengan si gadis. Dia memandangi arloji di tangannya, dan ketika si gadis bergegas menyambut pelanggan yang baru datang, Nyonya Twiller cepat-cepat menjatuhkan jam itu ke kantong belanjaan besar di dekat kakinya.

Nah, pikirnya. Cukup sudah. Dengan radio transistor dan pencukur listrik yang sudah diambil dan dimasukkannya ke tas itu, dia akan bisa mendapat uang untuk memberi makan pasukan kucingnya selama beberapa hari. Sudah waktunya untuk pergi, tapi Nyonya Twiller masih ingin mengunjungi toko di lantai bawah tanah untuk membeli beberapa mangkok tempat makan kucing yang baru.

Saat menuruni eskalator, Nyonya Twiller memeriksa dompetnya. Dia masih punya sedikit uang. Tentu saja dia tak akan mencuri mangkok-mangkok tempat makan itu; tidak etis. Dia sudah mendapat cukup uang sesuai yang diniatkannya. Dia sudah tak bisa lagi mengandalkan sedikit uang yang dikirimkan anak lelakinya tiap minggu untuk memberi makan pasukan kucing tersesatnya, apalagi si anak belakangan ini semakin pelit ketika mengiriminya uang. Malah, pikir si nyonya tua, harusnya toserba ini bangga karena mereka secara tidak langsung membantu "proyek amal," pikirnya sambil tersenyum sendiri.

Mendadak Nyonya Twiller menyadari bahwa dia sudah berdiri lama di eskalator itu. Seharusnya dia sudah di lantai bawah tanah sekarang. Apakah eskalatornya rusak? Tidak, masih bergerak. Lalu mengapa begitu lama? Dan mengapa gelap sekali? Nyonya Twiller terperanjat, tapi kemudian merasa lega ketika melihat cahaya di ujung...gumpalan kabut? Mengapa ada kabut di lantai bawah tanah toserba?

Cahaya itu nampak lebih terang ketika si nyonya turun semakin jauh, dan kabutnya semakin terlihat lebih mirip asap. Kemudian, si nyonya melihat pintu gerbang besar, dengan huruf-huruf menyala bertuliskan: NERAKA.

"Astaga!" Gumam si nyonya keras-keras. "Jadi di sini toh tempatnya? Di bawah toko peralatan?"

Nyonya Twiller tidak punya banyak waktu untuk terheran-heran, karena dia segera dijemput oleh seorang pria yang nampak seolah dia menderita luka bakar di sekujur tubuhnya.

"Ikuti saya," ujar pria itu tanpa memperkenalkan dirinya, yang menurut Nyonya Twiller sangat tidak sopan. Tapi apa yang bisa diharapkannya dari Neraka? Dia memutuskan sebaiknya mengikuti pria itu saja, daripada mencoba kabur ke area tertutup asap tebal di kanan-kiri gerbang, yang nampak berbahaya.

Pria itu membawanya masuk ke sebuah gedung dengan dinding bekas terbakar, dan tahu-tahu, Nyonya Twiller sudah berada di dalam ruangan yang didekorasi melimpah dan penuh warna cerah -- merah menyala, merah darah, merah kecoklatan. Ada seseorang yang tampak ganas duduk di belakang meja di ruangan itu, yang bagi Nyonya Twiller kelihatannya adalah meja resepsionis.

"Duduk," ujar si pria, sebelum menghilang di balik pintu merah darah. Nyonya Twiller memilih duduk di sebuah sofa berwarna merah ceri, yang ternyata sangat keras sampai-sampai tulang-tulang tuanya serasa berkelotakan. Sofa itu keras seperti batu, dan setelah si nyonya mengamati dari dekat, sofa itu ternyata terbuat dari batu lava. Dia mencoba duduk senyaman mungkin dan mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

Ampun, pikirnya, tempat ini cantik, tapi aku tak mau tinggal di sini. Bukannya ruangan itu jelek, terutama dengan warna-warnanya dan pajangan benda-benda seninya yang menakjubkan. Tetapi, menurut Nyonya Twiller, dekorasi ruangan ini terlalu vulgar, seakan pemiliknya mencoba mengesankan semua tamunya dengan memamerkan barang-barang yang dimilikinya. Ada patung kecil berbentuk setan dari batu mirah di sisi sofa. Ada juga vas kecil bertabur berlian dan patung Gunung Vesuvius dari emas putih, serta patung kambing dari batu zamrud.

"Nyonya Twiller."

Si nyonya berbalik ke pintu dan melihat seorang pria berambut hitam dengan jubah hitam berkilau, plus rompi dan dasi merah tembaga. Dia berjanggut runcing dan nampak elegan sekalipun sekujur tubuhnya berwarna merah menyala.

Nyonya Twiller menelan ludah. "Bagaimana Anda tahu nama saya?"

"Saya harus mengetahui nama-nama orang seperti Anda," ujar pria itu sambil tersenyum. 

Nyonya Twiller memeluk tas belanjanya. "Maksud Anda apa?"

Pria itu mengangkat bahu. "Saya tak suka memanggil nyonya yang cantik begini dengan sebutan 'pencuri.' Terlalu kasar. Kita sebut saja Anda 'pengutil.'"

"Saya tak mengerti," Nyonya Twiller berbisik dengan suara yang dibuat bergetar, dan tangan ditaruh di depan dada, gerakan yang biasanya dia lakukan untuk menimbulkan kesan orang tua yang malang.

"Saya mohon, nyonya yang baik. Tidak usah mengobral tipu muslihat seperti itu. Saya tahu semua tentang Anda, termasuk...ehm, 'proyek amal' Anda."

Mendengar hal itu disebut-sebut memberi Nyonya Twiller keberanian. "Siapa yang akan memberi kucing-kucing malang itu makan kalau bukan saya? Saya hanya mencoba melakukan sedikit kebaikan di dunia dengan cara yang saya tahu." Nyonya Twiller mengerjapkan matanya, berusaha keras mengeluarkan satu-dua tetes air mata.

Pria merah itu berjalan ke jendela dan menyibak jendela, memperlihatkan panorama berlapis asap tebal. "Anda rupanya lupa dimana Anda berada. Kami tidak peduli dengan kebaikan yang Anda lakukan. Justru sebaliknya! Saya membawa Anda turun ke sini, nyonya, hanya untuk memberi peringatan. Perbaiki jalan Anda, atau Anda akan berakhir di sini untuk selamanya."

"Kali ini? Maksudnya, saya berada di sini bukan untuk tinggal?"

Pria merah itu tertawa kecil. "Saya berharap bisa cukup menakuti Anda supaya Anda sadar dan tak akan berakhir di sini. Apa yang akan terjadi kalau kami mulai menerima nyonya-nyonya tua kecil seperti Anda di tempat ini? Nanti tahu-tahu tempat ini akan penuh dengan gorden lipit-lipit, renda-renda, rumbai-rumbai, bunga-bunga di pot. Yang benar saja!" Dia berbalik. "Ini peringatan terakhir. Tidak ada lagi pengutilan di toserba atau Anda akan berakhir di sini."

Keberanian si nyonya tumbuh kembali. "Oh, saya tidak tahu. Kelihatannya di bawah sini tak begitu buruk."

"Anda sudah melihat koleksi saya," ujar si pria merah dengan nada penuh kebanggaan. Saya bisa sungguh-sungguh berkata bahwa saya memiliki koleksi benda seni terindah yang pernah ada. Tak ada tantangan untuk mendapatkannya. Saya hanya menghendakinya dan barang-barang menjadi milik saya."

"Oh, sayang sekali," ujar Nyonya Twiller dengan nada simpatik. "Tak ada asyiknya kalau tidak mengakali orang lain."

Pria itu nampak jengkel, dan Nyonya Twiller menepuk-nepuk lengannya penuh simpati, membuat pria merah mengibaskan tangannya.

"Jangan berbuat begitu!" Serunya. "Anda paham maksud saya? Bawa nyonya tua kecil yang manis ke sini, dan dalam waktu sepuluh menit, membuat saya lemas. Saya tak suka itu, tahu?"

"Oh, ya ampun, ya," Nyonya Twiller mundur tergopoh.

Pria itu mendadak nampak menyala-nyala. "Bersumpahlah Anda tak akan mengutil lagi di atas sana."

"Saya bersumpah, oh ya."

"Kalau begitu, pergilah!" Pria merah itu mendadak bersuara menggelegar. "Dan usahakan Anda tak punya alasan untuk kembali ke sini!"

Nyonya Twiller berbalik dan berjalan ke luar secepat-cepatnya sambil memeluk tas belanjanya. Sejenak dia panik, waktu menyadari eskalator di depannya hanya mengarah ke bawah. Akan tetapi, dia menemukan tangga kecil yang tak digunakan, yang dengan cepat dia panjat, sampai akhirnya dia tahu-tahu sudah tiba di toserba itu, tepat di lantai sebelum dia turun lewat eskalator. Nyonya Twiller terengah-engah; dia lupa membeli mangkok makanan kucing, tapi dia tak mau turun lagi. Dia bisa membelinya di tempat lain.

Sementara Nyonya Twiller bergegas ke pintu keluar, dia melihat pajangan kecil-kecil dari perak murni di atas meja pajang toko yang terbuka. Sesaat, dia tergoda menyelipkan beberapa ke kantong belanjanya, tapi setelah ragu sesaat, si nyonya berjalan melewatinya. Bagaimanapun, janji adalah janji, walau dia akan merindukan perjalanan "belanja" ini. Ada sesuatu yang memabukkan bila melihat apa yang bisa dia curi tanpa ditangkap.

Tepat setelah keluar dari pintu putar, Nyonya Twiller berhenti untuk mengintip ke dalam kantong belanjanya. Di dalamnya, ada patung kecil berbentuk setan dari batu mirah. Ada juga vas kecil bertabur berlian dan patung Gunung Vesuvius dari emas putih, serta patung berbentuk kambing dari batu zamrud. Seandainya nilainya ditaksir, semua kucingnya akan hidup dengan baik, sekalipun mereka punya sembilan nyawa.

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

- Beruthiel

foto gadis misterius

dah senin aja nih! semangat ya, aku juga tadi loyo tapi ngusahain posting seru2 pagi2 gene hehe. berikut ne horor dong, dengan ending gubrak seperti biasa meskipun gambarnya manis hehe. tapi gambarnya ini berhubungan dengan cerita horornya kok. aku kopas dari fp creepy pasta postingan terbarunya, so klik gambar ini ya menju sumber link kopasnya, jangan malu2! hm mau bilang apa lagi, ya? sebenarnya manusiawi memang kalo dah merasa bosen nulis. tapi aku tetep usahain agar tetep bergairah nulisnya, apalagi kalian kan yang harus stand by hari senin. oke, jangan bosen ya pantengin blog kami :=(D

https://www.facebook.com/CreepypastaIndonesia/photos/a.516337445115031.1073741828.516111181804324/917059895042782/?type=3

The Girls In the Potograph-

_**_

Suatu hari, ada seorang anak yang bernama Tom Hawkins. Dia sedang duduk di kelas untuk mengerjakan PR matematikanya. Ketika ia focus dengan apa yang ia kerjakan, tiba-tiba pandanganya teralihkan oleh sesuatu yang berkilauan di halaman sekolah. 

Ia menatap cukup lama untuk memastikan bahwa itu terlihat seperti sebuah foto dari kamera Polaroit. Ketika jam pelajaran sudah usai, Tom melesat pergi untuk memeriksa benda yang ia lihat sedari tadi. Ia berlari sangat cepat seolah-olah takut akan kehilangan benda tersebut.
Ketika ia sampai. Ternyata itu benar-benar Foto yang di ambil dari kamera Polaroit. 

Tom mengambilnya dan tersenyum sampul saat memandangnya, Foto seorang gadis yang sangat cantik dan membuat Tom terpesona. Itu adalah gadis paling cantik yang pernah ia lihat. Batin Tom dalam hati. Gadis itu berambut panjang pirang dengan gaun putih bercorak bunga yang tersenyum kearah kamera dengan menunjukkan gaya khas kebanyakan para gadis saat berfoto yaitu membentuk jari perdamaian. ( Pose 2 jari diacungkan ).

Ia begitu cantik sehingga menggugah perasaan Tom untuk bisa bertemu denganya, karena ia menemukan foto itu di sekolah, Tom berinisiatif akan bertanya pada semua orang apakah dia mengenal gadis di foto tersebut. Tom mulai bertanya pada teman-temanya, kakak kelas sampai ke adik kelasnya, bahkan Tom harus mau repot-repot bertanya pada staff guru untuk tahu apakah gadis tersebut adalah salah satu murid di sekolah ini. Namun sayang sekali, semuanya kompak menjawab “Tidak”. Tom cukup sedih, jadi ia melangkah pulang dan menyimpan foto itu di samping ranjang tempat tidurnya.

Tom masih bersikeras mencari tahu siapa gadis yang ada dalam foto, jadi dia mulai bertanya pada kakaknya, namun kakaknya juga menjawab bahwa ia tidak pernah bertemu dengan gadis di dalam foto itu. 

Tengah malam saat Tom terlelap, ia terbangun karena suara ketukan di jendelanya. Tom begitu ketakutan karena suara itu begitu jelas terdengar di telinganya. Tidak lama kemudian terdengar tawa cekikikan dari suara seorang wanita muda, ketika Tom melihat ke jendela ia melihat sekilas sebuah bayangan yang melintas sehingga Tom akhirnya cepat-cepat memeriksanya, akan tetapi saat jendela terbuka, ia tidak melihat siapapun ada disana.

Pagi harinya, Tom mencoba bertanya pada ibunya mungkin saja ia tahu tentang gadis di foto yang ia miliki namun sama seperti yang lainya, ibunya hanya menjawab “tidak” dan itu adalah kali terakhir Tom mencoba mencari tahu siapa gadis yang ada dalam foto itu.

Malam berikutnya, ketika Tom sudah terlelap dalam tidurnya. Suara ketukan di jendela itu terdengar kembali, kali ini jauh lebih jelas, Tom begidik ngeri ketika suara ketukanya di ikuti suara tawa yang sama yang ia dengar sebelumnya namun saat itu juga Tom sekilas melihat wajah gadis itu mengintip di luar jendela kamarnya. Melihat itu, Tom bergegas membuka jendela kemudian melompat ke tengah jalan dan berniat mencari keberadaan gadis itu yang ia yakini ia lihat di jendela kamarnya. Namun sekali lagi, Tom tidak menemukan siapapun, ketika Tom berniat akan kembali ke kamarnya, sebuah Truk tiba-tiba melintas dan membuat Tom terlindas yang seketika itu juga membuat Tom tewas di tempat dengan foto gadis itu di tanganya. 

Sopir Truk berlari keluar untuk melihat keadaan Tom, namun semuanya sudah terlambat. Tom tewas dengan tubuh dan kepala hancur, sang Sopir melihat sesuatu di tangan Tom jadi ia meraihnya, itu adalah sebuah Foto seorang gadis yang cantik yang di ambil menggunakan kamera Polaroit. Gadis berambut panjang pirang dengan gaun putih bercorak bunga, gadis itu tersenyum ke kamera dengan pose “tiga jari”. 


http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

Abbadon- 3:D

jangan kau rusak!

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

never give up

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

Minggu, 29 November 2015

pelajaran mencekam (Beruthiel)

nih ada cerpen creepy pasta yang pelajarannya gak terduga deh. waktu baca ini sih fokusnya si ga mau tahu tuh pelajaran apa, eh tahu2nya ternyata... baca ndiri aja de. sumber kopas klik gambar ya! jangan malas belajar, hm kok aku jadi lesu gini ya ga bergairah lagi belajarnya. padahal kalo awal sih aku semangat belajar eh semakin ke ujung tambah... ah sudahlah! T0T

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=801883729893733&id=516111181804324&set=pb.516111181804324.-2207520000.1431777954

Night Study (original story)

*************************

Nina mengerutkan kening. Ia yakin ia sudah mengerjakan tugas sesuai petunjuk ayahnya, tapi sepertinya masih salah. Coba kalau ia bisa tanya ayahnya langsung! Sayangnya, ayahnya belum juga pulang, padahal sudah pukul 9. Nina biasanya tidur pukul 10, dan ia takut keburu mengantuk sebelum ayahnya pulang.

"Ayah kemana sih?" Keluh Nina keras-keras. Ia sudah 10 tahun, sudah besar (menurut dirinya sendiri, setidaknya), tapi ia paling benci kalau ayahnya pulang terlambat. Biasanya, ayahnya setidaknya menelepon kalau akan pulang terlambat. Rumah mereka besar dan bertingkat, tetapi sudah cukup tua dan kerap mengeluarkan bunyi aneh di sana-sini, jadi sendirian di rumah saat malam benar-benar menyebalkan baginya.

Nina melangkah ke luar kamar belajarnya, dan berjalan menghampiri ruang tamu. Di luar sepi dan gelap, dan ayahnya belum juga pulang. Dengan kesal, Nina menghempaskan diri ke sofa. Ayahnya selalu menemaninya belajar, dan walau Nina yakin bisa mengerjakan tugasnya sendiri, ia benar-benar butuh bantuan ayahnya kali ini.

Nina melonjak gembira ketika ia mendengar suara mobil ayahnya memasuki garasi. Akhirnya! Dengan langkah-langkah gembira, Nina mendekati pintu, dan ketika ayahnya mengetuk pintu serta memanggilnya, Nina langsung membukanya.

"Ayah!"

"Nina? Kok belum tidur? Sudah belajar?"

"Kok ayah pulangnya lama?"

Sang ayah mengelus kepala Nina dengan sayang.

"Maaf, sayang, mobil ayah mogok di jalan. Baterai ponsel ayah juga habis. Kamu sudah belajar?"

Nina mengangguk. "Sudah, tapi ada yang aku tidak bisa. Yang terakhir ayah ajari itu lho."

"Oh ya? Bukannya kita sudah belajar sama-sama? Coba ayah lihat."

Dengan riang Nina menggandeng tangan ayahnya menuju kamar belajarnya.

"Coba, mana yang kamu masih tidak bisa?" Tanya ayah Nina.

Nina menunjukkan hasil tugasnya. "Itu, yah. Aku masih belum bisa lakukan seperti ayah."

"Ah...ya, ya."

Ayah Nina berjongkok di depan tubuh perempuan muda itu, yang terikat tali tambang dan terbaring di atas lembaran plastik tebal. Tubuh perempuan itu kelojotan dan suara menggelegak terdengar separuh teredam dari balik sumbat mulutnya, matanya melotot. Darah di leher perempuan itu menutupi beberapa goresan yang nampak tidak rapi, seolah yang melakukannya sempat ragu-ragu.

Ayah Nina menelusuri garis luka di leher wanita itu dengan seksama, lantas mengangguk-angguk dengan wajah paham.

"Coba, sini pisaunya, sayang."

Nina mengambil pisau yang tadi diletakkannya di atas meja, dan mengulurkannya pada ayahnya.

"Nah, coba lihat baik-baik, kau harus menggoreskan pisaunya dengan mantap, jangan tergesa-gesa atau ragu-ragu, dan pastikan kau mengenai nadi vital, oke? Seperti ini...."

Nina memerhatikan dengan serius ketika sang ayah menggorok leher perempuan itu dalam-dalam dengan satu sayatan mantap, menimbulkan semburan darah baru di atas lembaran plastik; gerakannya sama sekali tak kikuk seperti dirinya barusan. Kali ini, perempuan itu hanya kelojotan sebentar sebelum akhirnya berhenti bergerak.

"Sudah mengerti?"

Nina mengangguk semangat.

"Lain kali, kau harus bisa lakukan sendiri, ya?"

Nina mengangguk lagi. Ya, lain kali, ia pasti bisa sendiri tanpa dibantu.
 
http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html
 
- Beruthiel

mimpi buruk di sudut kamarmu

sekiranya ini merupakan mimpi buruk yang ada di kamar. tapi baca aja sih karna kujamin serem de kalo baca di kamar sendirian. aku kopas seperti biasa di fp creepy pasta ya, jadi klik gambar tuk menuju sumber link kopasan. hm, belakangan ini aku jadi ga ingat lagi mimpi2ku, mungkin karna lagi mens nih. kalo lagi mens entah mengapa gairah berkurang termasuk gairah ol, belajar juga menulis T0T. plus dapat rasa sedih yang ga jelas napa nih. namanya juga bawaan mens. plus cargeku juga smoga bisa berfungsi dengan baik lagi, hiks. jadi mudah stres juga nih tapi berharap kali ini ga sampe berubah jadi singa marsupial. btw kemaren tu aku mo beli carge ipad di sebuah ruko yang sangat aneh menurutku. satpamnya dan orang2 di sana tuh aneh! aku disuruh naik sendirian saja dengan diantar satpam ke atas. pokoknya aura di sana aneh banget! untung saja aku berhasil keluar dari sana sebelum terjadi apa2 yang mengerikan T0T

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=797009117047861&id=516111181804324&set=pb.516111181804324.-2207520000.1431777954

The Ceiling Corner

Source: reddit
Credit to: horrorinpureform

Aku duduk di kamar putraku untuk membacakan dongeng kesukaannya. Akhirnya dia tertidur juga. Saat bangkit berdiri, gelas berisi air yang kuminum sambil membacakan cerita, tak sengaja tersenggol. Aku segera berdiri untuk mengambil lap. Saat kembali, pemandangan aneh menyambutku. Air yang tumpah nampak mengalir di atas lantai membentuk semacam jalur aliran sempit, dan ada bagian dari aliran air ini yang merambat pada dinding, menuju salah satu pojokan langit-langit dalam bentuk jalur yang lebih kecil lagi.

Minggu setelahnya, aku melakukan semacam tes. Kulepaskan sebuah balon berisi helium, yang ternyata juga melayang menuju pojokan. Balon berisi udara biasa akan terlalu berat. Saat mencoba dengan cairan, hanya aliran kecil (satu atau dua tetes besar) yang akan naik lewat dinding. Saat mencoba madu, tidak ada yang bergerak setetes pun. Aku mengambil tepung dan meletakan di atas telapak tangan untuk kemudian meniupnya. Semua butiran kecil dari tepung terbang menuju pojokan langit-langit secara perlahan, seolah-olah ada semacam ‘vacuum cleaner’ tak terlihat yang ada di sana. Hal ini berlaku juga dengan kertas jika kurobek hingga menjadi serpihan-serpihan kecil.

Hingga kemudian ... terjadi hal yang tak kubayangkan sebelumnya. Suatu malam, aku menidurkan putraku dan kemudian pergi ke ruang tamu untuk membaca. Hanya beberapa halaman kemudian, rasa lelah seharian membiusku. Aku pasti terlelap selama beberapa detik sebelum dibangunkan oleh suara jeritan ngeri dan ganjil. Aku berlari menuju kamar putraku dan membuka pintu kamarnya. Ranjangnya kosong. Mataku seperti terarah pada pojokan langit-langit secara otomatis. Tepat waktu untuk melihat baju dan kulitnya jatuh dari sana ... dalam keadaan kosong.
http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html
-Slamet-

akhir yang mengejutkan

dah minggu aja! kembali lagi ama ff creepy pasta di sini yang dijamin menohok. awalnya baca judulnya si kirain ini semacam tips kepenulisan, eh ternyata judul cerpen horor terjemahan. di cerpen ini juga ada pesan moralnya loh, silakan baca aja n klik gambar di bawah ini seperti biasa tuk menuju sumber link kopasnya yang aku comot ya :=(D

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=794189553996484&id=516111181804324&set=pb.516111181804324.-2207520000.1431777954

Twist Ending

Source : scaryforkids.com

Twist Ending adalah cerita pendek seram dengan plot twist di akhir.

Ada seorang penulis yang sangat terkenal bernama David, yang telah menulis cukup banyak novel horor terlaris. Semua kritikus sastra memuji bakatnya untuk plot twistnya dan kejutan di akhir novelnya . Dia menerima banyak surat dari penggemarnya setiap hari dan beberapa penulis pemula bahkan mengiriminya naskah dengan harapan bahwa ia akan membantu mereka menerbitkan hasil karyanya .

Sementara itu David senang dalam menanggapi surat-surat dari para penggemarnya, ia malah lebih senang mencuri ide-ide penulis amatir. Jika dia dikirimi naskah dengan ide yang bagus untuk sebuah cerita seram , ia akan menggunakannya dalam salah satu bukunya sendiri dan enggan menulis darimana ide itu berasal . Kemudian, untuk menyembunyikan pencuriannya , ia merencanakan dengan teman-temannya di industri penerbitan untuk memastikan bahwa si penulis asli tidak akan pernah mendapat apa-apa dari yang diterbitkan.

Suatu hari, David menerima naskah baru melalui pos. terikat dalam sebuah bungkus buku yang indah. Dia membaca bab pertama dan merasa bahwa ia tahu bagaimana cerita ini akan berakhir. Saat itu ia terus membaca, ia menjadi lebih dan lebih yakin bahwa ia bisa menebak akhir naskah itu . naskah itu terbaca lambat, tapi ia ingin menyelesaikan membaca naskah untuk melihat apakah dia benar.

Ketika David tiba di bab terakhir, ia menyadari bahwa beberapa halaman terakhir buku ini menempel satu sama lain . Tapi ia Ingin membacanya lebih lanjut, ia menarik halaman-halaman itu hingga terpisah. Dia merasa semakin lelah tapi ia masih terus membaca. Akhirnya, ia tiba di akhir buku itu . Itu persis seperti twist ending yang ia tebak . Suami telah gantung diri sedangkan istrinya bunuh diri di kamar sebelah. David kemudian mencuri ide naskah itu dan menggunakannya dalam novel berikutnya.

Saat itu, ia melihat bahwa, setelah kata-kata "THE END", ada komentar yang ditulis tangan oleh sang penulis asli.

Bunyinya:

"Saya sudah tahu bahwa Anda berencana untuk mencuri ide-ide dalam cerita ini. Saya tahu, karena Anda melakukan hal yang sama persis dengan naskah saya terakhir kali . Ide cerita saya diterbitkan atas nama anda sendiri dan tidak memberi saya apapun. Anda menghancurkan karier saya di dunia industri. Tak seorang pun yang mau menerima novel saya lagi dan saya tidak akan pernah lagi bisa mempublikasikan apapun yang saya tulis. Anda telah menghancurkan hidupku dan sekarang saya akan balas dendam. Anda harus memisahkan halaman belakang untuk membaca ini, bukan? Nah halaman tersebut berisi racun. Arsenik, tepatnya. Apakah Anda merasa lelah? Itu adalah normal. Ini salah satu gejala keracunan arsenik. Segera, detak jantung Anda akan berdetak lambat dan lebih lambat sampai akhirnya berhenti secara permanen. Jangan repot-repot mencoba untuk memanggil ambulans. Anda akan mati sebelum mereka tiba. Anda telah terkena racun itu terlalu lama. Selamat tinggal, David. Beberapa Twist ending memang sangat sulit untuk diprediksi. "

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

- Hydra