THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 10 November 2015

Red Birthmark

hey, ngekepo lagi yuk! hari ini, eh pagi ini mo bahas soal reinkarnasi. topik ini selalu aja jadi pembahasan akan pro dan kontra nya. hm kalo dalam agamaku si ga ada yang namanya begitu2an tapi bagiku ini hal yang sangat menarik ditelusuri. meski ga ada dalam keyakinanku, tapi aku suka cerita2 reinkarnasi beginian. sumber kopas aku dapat jika ngeklik gambar di bawah ini. yuq kepo!

https://www.facebook.com/CreepypastaIndonesia/photos/a.516337445115031.1073741828.516111181804324/799347780147328/?type=3
 
The Red Birthmark adalah kisah nyata mengenai seorang anak laki-laki yang mengungkapkan kasus pembunuhan terhadap dirinya sendiri. Kejadian ini disaksikan oleh seorang dokter Israel bernama Eli Lasch dan disebutkan pula dalam buku yang mengangkat kisah-kisah reinkarnasi berjudul "Anak-anak yang Telah Hidup Sebelumnya."

Ia berusia tiga tahun dan tinggal di sekitar daerah Dataran Tinggi Golan di perbatasan antara Suriah dan Israel. Anak laki-laki itu mengatakan pada tetua desa bahwa seseorang membunuhnya dalam kehidupannya yang lampau. Ia menunjukkan lokasi di mana mayatnya dikubur, dan dalam proses penggalian tersebut, mereka menemukan tulang belulang dan sebilah kapak.

Dalam bukunya, Trutz Hardo, seorang terapis Jerman menuliskan kisah mengenai anak laki-laki itu bersama dengan sejumlah cerita-cerita lain mengenai anak-anak yang mengalami penglihatan tentang kehidupan lampaunya dengan informasi yang dapat diverifikasi. Peristiwa ini dialami sendiri oleh Dr. Eli Lasch, yang dikenal sebagai pengembang perangkat medis di Gaza yang tergabung dalam operasi pemerintah Israel pada tahun 1960. Dr. Lasch, yang meninggal pada tahun 2009, menyebutkan kembali kisah mengesankan ini pada Hardo.

Anak laki-laki itu terlahir dalam kelompok etnis Druze dan, dalam budaya mereka, keberadaan mengenai proses reinkarnasi diterima sebagai sebuah fakta. Pengakuannya ini mempunyai pengaruh dan kekuatan yang cukup terhadap kepercayaan setempat. Ia memiliki tanda lahir berupa garis merah yang memanjang dari keningnya. Para Druze mempercayai bahwa, sebagaimana beberapa keyakinan lain; tanda lahir tertentu memiliki hubungan dengan kematian pada suatu masa kehidupan yang lain.

Ketika ia telah cukup dewasa untuk berbicara dengan jelas, anak laki-laki itu mengatakan pada keluarganya bahwa ia telah dibunuh dengan pukulan kapak tepat di kepalanya. Mereka membawanya ke sebuah desa di mana ia mengaku pernah tinggal di sana. Anak laki-laki itu mengingat nama yang ia gunakan di kehidupannya yang lewat.

Penduduk lokal menyebutkan bahwa laki-laki yang dikatakan sebagai reinkarnasinya telah menghilang sejak empat tahun terakhir. Teman dan keluarganya menduga bahwa ia tanpa sengaja memasuki daerah perbatasan yang rawan karena hal seperti itu umum terjadi pada masa itu.

Anak laki-laki itu juga mengingat nama lengkap pembunuhnya. Ketika si pembunuh pada akhirnya bertemu dengannya, Lasch menceritakan Hardo, wajahnya memucat tapi ia membantah tuduhan itu. Anak laki-laki itu kemudian mengatakan bahwa ia akan mengantarkan mereka menuju tempat di mana jasadnya dikuburkan. Di sana, para tetua menemukan kerangka seorang laki-laki dengan bekas luka di tulang tengkorak yang cocok dengan tanda lahir sang anak. Beserta sebilah kapak yang digunakan sebagai senjata.

Atas beberapa bukti yang ditemukan, si pelaku mengakui perbuatannya dan Dr. Lasch, satu-satunya yang tak berasal dari kalangan Druze, menyaksikan bagaimana seluruh peristiwa tersebut berlangsung.

http://animanga-oushiza.blogspot.co.id/2015/10/penyakit-kutukan-di-balik-angka.html

sc: theepochtimes

- Kevin

0 komentar: