THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 19 Maret 2014

ROMANTIC CLASS - 17

♥ Kamis, 14 Oktober
Miyung nungguin dia. Lagi duduk ama gengnya di deket gerbang skul. Miyung mengintai kelas Romantis dari kejauhan dengan sendu, "Duh, kayaknya gebetanku gak bakal datang lagi deh...," keluhnya sedih. Miyung sedih ga bakal melihatnya lagi di hari terakhir sebelum libur Ramadhan itu.
Spontan Miyung berbalik dan tahu-tahunya Buddy uda melintas melewatinya. Miyung tentu saja hepi tapi sekaligus malu juga karena sepertinya Buddy mendengar kalimat Miyung tadi deh saat melintas di belakangnya hohoho (kontak batin kali yee)...
Tinggal hari ini masuk sebelum libur. Banyak temen yang dah libur duluan, wohoho. Tapi si Buddy datang, tumbennya (Miyung seneng! Biar berdua di kelas Romantis, sisanya dah libur duluan, asalkan Buddy selalu ada). Secara masih mo barengan ama Miyung di kelas Romantis sebelum liburan Ramadhan.
Sekarang pagi-pagi belajar PPKN. Guru PPL lagi yang masuk. Gurunya cowok. N Miyung agak menarik perhatiannya. Kan Miyung paling depen. Tapi guru itu malah naruh naskah salinan PPKN di mejanya hingga Miyung bisa catet duluan tanpa harus didiktekan kayak yang lain, hahaha. Dapat hak istimewa. Yang lain didiktekan. Rupanya guru muda itu lumayan suka ama Miyung (iseng), hehehe...
Tentu saja semuanya itu membuat Buddy jeolous. Secara Miyung mau aja dideketin ama guru itu. Sebenarnya si Miyung juga mo cemburuin Buddy. N guru iseng itu memang sengaja deketin Miyung, tapi tanpa ia tahu itu menguntungkan Miyung dengan meresponnya, wohoho...
(Miyung tak pernah menduga kalau suatu waktu ia yang bakal lebih cemburu lagi…)
Karena kemalasannya itu, Buddy jadi murid yang bermasalah dari kelas Romantis. Pak  Bule penuh perhatiannya yang malah kasih tahu kalo dia dicari guru Sejarah, karena nilainya jeblok. Buddy menatap tajam karna syok.
"Duh, jangan pandangi aku penuh kebencian gitu," canda pak Bule yang terkenal baik dan berhati hangat itu. Ia care banget ama Buddy. Tapi semua itu membuat anak-anak di kelas Romantis geli tertawa mendengar komentar Pak Bule tadi. Sebaliknya tidak dengan Buddy, tentu saja (meski bukan maksudnya mendeliki Pak Bule, tuh hanya ekspresi keterkejutannyanya doang)...
Buddy jadi seleb tampan terkenal di ruang guru bukan karena prestasinya, melainkan karena kemalasannya…
Saat Fisika, Jason dan Buddy yang duduk di belakang, pindah satu langkah ke depan karna kosong. Wah, makin deket deh ama Miyung cos mereka ada di deret 3. Kan mereka satu koloman selalu. Tapi Buddy lagi bete, gara-gara nilainya. Dia  jadi males liatin Miyung. Padahal Miyung mandangin dia daritadi dengan riang gembira (secara hari terakhir sebelum liburan)!
Dulu pernah Buddy kerjain soal Fisika di papan tulis sebelum libur bulan puasa saat Buddy duduk di depan sejajaran dengannya, Miyung sumpah-sumpahin jawaban Buddy tuh salah dan merasa jawabannya benar. Kan  tuh soalnya cukup rumit, Miyung merasa pasti Buddy gak bisa hehe. Tapi ternyata jawabannya yang benar, jawaban Miyung yang salah hoho...
Hah? Apa Buddy sebenarnya pintar ya? Ah palingan nyontek, tuh!
Miyung saat itu memperhatikan Buddy yang sendu. Tas ranselnya aja gak ada isinya sama sekali, kosong melompong, karena tasnya selalu terbuka saking cueknya tuh anak. Buddy juga sering dengar walkman di belakang ama Tacon, sahabat karibnya...
Lalu Buddy pindah ke bangku seberang yang kosong seperti merenungi nasibnya. Miyung agak kecewa, tapi ia berusaha tuk mengerti bagaimana rasanya punya nilai jeblok. Miyung ga mo ganggu dengan mandangin lagi. Buddy sendiri merisaukan nilainya. Memang si saat ne lagi ga mo curi-curi pandang ama Miyung. Lagi pengen menyendiri, termasuk menghindari tatapan dari Miyung. Tumben sih, tapi ternyata peduli nile juga. Ia lalu berjanji akan rajin ke skul (sebenarnya pindah karna lagi males dipandangin terus ama Miyung, sedangkan wajahnya bad mood getuh, menghindar deh cowonya)...
Tapi karena coolnya (dewasanya kalo hanya lagi murung ajah, sisanya prilakunya kayak ana TK) Buddy saat itu, Miyung mule berpikir macam-macam lagi, kalo ia hanya GR  Buddy suka padanya: Apakah tatapannya slama ini karena ia tahu aku menyukainya? Apa ia cuma iseng tuk membuatku GR? Apa ia mempermainkan aku? Apa sebenarnya ia tak cinta padaku? Apa rasa ini gak sama? Jangan-jangan yang disukai bukan aku lagi. Jangan-jangan ia punya cinta yang lain. Bingung. Padahal sudah cukup banyak bukti kalo Buddy juga mencintaiku...
Begitulah yang dipikirkan Miyung...
Hingga saat break, ia terus merenunginya sambil berjalan tanpa arah di koridor tuk nyamperin geng Otaku di koloni dan mendengar Cake, temannya di kelas 2 dulu lagi ngobrol ama temen-temen ceweknya. Bukan mereka yang menarik perhatian Miyung, tapi Cake membicarakan Buddy. Cake mengenali Buddy rupanya. Miyung mendekat penasaran apalagi yang dibicarakan soal Buddy, mo nguping. Apa yang mereka hebohkan? Rupanya nilai Buddy yang dapat 1 itu tersebar luas. Kasihan! Dulu memang Cake cukup deket ama Miyung di kelas 2 (Kelas Salon). (Tapi tuh kasian banget ya si Buddy nile jeleknya digosipin segala, meski Cake sih ga bermaksud menggunjingkan, memang getuh orangnya, ga bermaksud menyakiti perasaan tapi hanya sekedar membandingkan nilenya ama nile temen yang sedang mengeluhkan nilenya ndiri, mungkin agar temennya itu bersyukur n ga ngeluh karna masi ada nile yang lebi jelek darinya. Gicu)...
Apalagi yang dia ketaui tentang Buddy, ya? Sejak kapan kenelnya? Ada hubungan seperti apa mereka? Rupanya mereka gaul juga, pikir Miyung masih penasaran. (Cake tuh cowok rada feminin yang gaul banget, banyak temen ceweknya n memang suka gaul ama cewek. Makanya Miyung seneng temenen ama dy cos dy ramah baik hati n menyenangkan!).
Cake berulang kali melirik Miyung yang kentara ngupingnya (mungkin karena kontak batin juga karena temen dekat). Ia tampak penasaran juga, merasa Miyung juga pengen gabung larut dalam obrolan mereka. Napa ni cewe? Menjauh dari temen-temennya dan tak seperti biasanya duduk menyendiri di deketnya?  
Akhirnya Cake yang firasatnya tajam itu menyapa Miyung karena merasa ada sesuatu dan Miyung langsung menyemprotnya tanpa basa-basi, “Kenapa dengan Buddy?”
Cake: Kau mengenalnya juga?
Miyung: Kau gak tahu kami sekelas di Kelas Romantis? Kok bicarain dia, sih?
Cake: Oh, kirain kamu di kelas di sini. Kan selalu kuliat di sekitar sini...
Miyung: Ya, secara geng aku kan rata-rata di kelas bagian sini toh... eh napa dengan Buddy?
Cake merasakan adanya intonasi yang berbeda dengan Miyung. Miyung begitu bertubi-tubi dan menggebu-gebu tanyain Buddy. Nalurinya langsung merasakan sesuatu, “Ngapain tanyai Buddy? Itu kita cuma bicarain ulangannya yang dapat 1 itu, hehe. Buddy pasti ga apa-apa dibicarain getuh, orangnya aja cuek-cuek aja meski seisi smansa dah pada tauk...”
Miyung yang tadinya mendesak jadi terdiam tersipu malu. “Mangnya Cake akrab ya ama Buddy?”
Cake: Iya! Aku juga suka temenen ama dia. Habis, orangnya manis banget! Juga lucu. Ada tahi lalat di pipinya, itu juga yang kusuka dari dirinya. Dia juga kayak anak-anak, makanya aku suka!
Miyung mengernyit. Kayak anak-anak gimana? Toh, selama ini ia selalu melihat Buddy yang tampil cool dan dewasa... di hadapannya!
Cake pun meyakini firasatnya tadi secara cepat, "Kamu suka Buddy, ya?" tanyanya ceplas-ceplos.
Miyung: Deg!
Akhirnya Miyung mengaku juga dan curhat padanya. Bagaimana pun mereka pernah deket di kelas Salon dulu. Miyung yakin Cake ga bakalan ember. Miyung curhat dengan tersipu-sipu bagaimana Buddy menatapnya selama ini... ini dan itu...(ngarep bakal tahu lebi banyak ama Cake yang periang, kan mereka temen deket lebi aman daripada tahu dari Jason yang cool. Jadi pasti aman deh...)
TAPI...
Cake langsung bilang: Tapi BUDDY ITU KAN PACARNYA MUEZZA!
HAH?!
Miyung tersentak sambil mengglengkan kepala, terperangah dan tampak syok, ia berusaha membantahnya, "Nggak! Nggak mungkin! Buddy sukanya ama aku! Aku yakin banget dengan tatapannya dan bagaimana caranya mendekati aku! Juga senyumnya padaku. Firasatku nggak mungkin salah!"
Cake: Memang Buddy suka begitu, sukanya senyum-senyum...
Hati Miyung mencelos, kecewa. Miyung memang udah menduga Buddy udah punya pacar. Secara ganteng getuh kayak RK siapa yang ga mo, pasti laris manis! Tapi dy sama sekali ga menduga kalo si Muezza yang bener-bener jadi pacarnya!
Cake yang entah napa membujuknya: Kau kan tak perlu memilikinya. Cinta ga usa saling memiliki. Lupakan sajalah dia... yah yah yah....
Miyung masi tampak kecewa, tentu saja tak bisa langsung menelan bulat-bulat kalimat Cake tadi, ia yakin betul kalo ada maksud dari senyum Buddy padanya dan itu tak biasa kesannya: Ku pikir temen-temen yang godain Muezza dan Buddy di kelas Romantis kemarin hanya taktik Buddy tuk cemburuin Miyung yang uda cuek padanya. Jadi itu benar? Tapi aku sama sekali gak pernah meliat mereka memandangi saling suka satu sama lainnya, gak seperti bagaimana cara memandang aku dan Buddy! Aku yakin Buddy hanya memandang cinta sama aku. Tapi apa iya ya aku cuma GR?!
Miyung galau! Sedih banget! Kecewa berat! Cake juga. Misterius banget kok minta Miyung lupain Buddy menggebu-gebu juga seperti itu. Apa demi Muezza yang juga deket dengannya?
Miyung yang sedang jalan ke kelas Romantisnya sama sekali ga menyadari kalau cewek-cewek tadi intai dan omongin dia dengan curiga. Sepertinya mereka mendengarkan percakapannya ama Cake. Miyung gak tahu kalo mereka semua adalah gengnya Muezza yang lain kelas (sebenarnya si Miyung ngeliat si mereka balik ngupingin saat dy bicara ama Cake soal Buddy, tapi Miyung ga ambil pusing meski takut juga si jangan-jangan mereka ada hubungannya, tapi meluncur terus deh)...
Miyung udah ga peduliin lagi Buddy yang berada di samping pintu kelas Romantis. Miyung patah hati Buddy udah punya pacar yang bernama Muezza, temannya waktu kelas Salon dulu. Tapi sejak kapan? Siapa yang duluan nembak? Semuanya masih menjadi misteri dan Miyung tetap bersikeras menutup rapat-rapat mua kenangannya. Miyung meyakinkan dirinya kalau dia cuma GR. Memalukan! Ia pun berjanji akan melupakan perasaannya terhadap Buddy dan menganggapnya sebagai teman saja. Berusaha melenyapkan perasaan yang sedang tumbuh mekar-mekarnya ini. Tapi bisakah?!


dan kini kubiarkan masa lalu menghilang 
dan tanpa beban aku meninggalkan belakang...
(Peter Pan: Masa Lalu yang Tertinggal) 

0 komentar: