THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 25 Mei 2014

FIKSI DALAM TEORI


Kata fiksi berasal dari bahasa Inggris kuno: ficcioun. Kemudian berubah menjadi fiction, serapan dari bahasa Prancis kuno yang diambil dari bahasa Latin: fictus. Artinya, karya rekaan berdasarkan imajinasi murni atau berdasarkan imajinasi dipadu dengan fakta, demikian papaparan yang ada di American Heritage Dictionary of the English Language, Edisi Ke-4 , tahun 2000. Kamus ini diterbitkan oleh Houghton Miffin Company. Penjelasan serupa, dapat dibaca di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Ke-3 tahun 2002, terbitan Pusat Bahasa Depdiknas RI bekerjasama dengan Balai Pustaka.

Fiksi diciptakan oleh pengarang, cabang utama dari karya sastra antara lain berupa cerita mini atau flash (cerita mini/cermin), cerita pendek (cerpen), cerita pendek panjang (cerpan), novel pendek (novelet), novel, novel panjang (epos), cerita bergambar (cergam), komik dan dongeng. Fiksi juga membuahkan karya antara lain naskah drama, naskah sandiwara radio, skenario film, lirik lagu dan iklan.

Jenis fiksi terdiri dari fiksi-realistis, fiksi nonrealistis dan semi-fiksi. Jenis yang pertama, penulisan fiksi berdasarkan fakta atau kisah nyata dibumbui imajinasi. Contoh, membuahkan novel sejarah seperti karya novel-novel Pramoedya Ananta Toer – Sastrawan Indonesia, antara lain Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca. Sedangkan novel serial Harry Potter, karya JK Rowling merupakan contoh fiksi nonrealitis. Semi fiksi biasamya digunakan untuk menulis biografi yang menjadi suatu cerita. Antara lain biografi Evita Peron (Evita Peron) – Mantan Ibu Negara Argentina, Inggit Ganarsih (Kuantar Ke Gerbang) – istri pertama Bung Karto dan Mahatma Gandhi (Gandhi) – Bapak Semua Bangsa.

Novel dan cerita pndek adalah jenis penulisan fiksi yang paling banyak diminati untuk ditulis oleh pengarang maupun calon pengarang. Fiksi yang bersifat ringan dalam arti pop, banyak digemari pembaca dengan alasan enak dibaca dan ceritanya menarik – mudah dicernak. Fiksi serupa itu disebut oleh Paulo Coelho ditulis oleh pengarang yang mengajak pembacanya ‘bermimpi’. Sedangkan fiksi yang berat, kategori sastra, ditulis oleh pengarang yang mengajak pembacanya berpikir.

Ada enam elemen dalam fiksi cerpen dan novel: (1) Plot; (2) Sudut pandang; (3) Tokoh/Pelaku; (4) Konflik; (5) Setting dan (6)

Emosi/mood. Secara teori creative writing, keenam elemen tersebut merupakan ‘rambu-rambu’ berkarya, memasuki proses kreatif untuk membuahkan cerpen atau novel. Proses kreatif melalui empat langkah: (1) Babak awal: Menentukan tema disertai ide cerita; (2) Plotting/perenungan dan pengendapan; (3) Proses penulisan dan (4) Babak akhir: Editing/Penyuntingan.

Untuk menyesuaikan dengan kerja penerbit serta tuntutan pasar, panjang tulisan cerpen maupun novel dibatasi dengan berhitungan sebagai berikut:
• Flash/Cerita Mini: 100 – 200 kata
• Cerita Pendek Ideal: 1.000 – 5.000 kata
• Cerita Pendek Panjang: 5.000 – 10.000 kata
• Novelet: 7.500 – 15.000 kata
• Novel: 17.500 – 75.000 kata
• Novel Panjang (Epos): 200.000 kata lebih

Fiksi seperti apa yang tidak disukai pembaca?
• Cerita bertele-tele dan ruwet (jumble)
• Plot acak-acakan
• Plagiat
• Isinya :menggurui
• Miskin kosa kata (banyak pengulangan kata)
• Banyak menggunakan jargon atau bahasa yang sulit dipahami
• Narasi terdiri dari kalimat yang panjang (kalimat ideal 8 – 14 kata)
• Penerapan tanda-baca kurang tepat

Oleh Naning Pranoto

=====================================================================



JASA EDITING NASKAH BERHADIAH!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, blogger Menulis Bukti Hidupku (MIBUKU) siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan,

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital, huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD hingga selalu ditolak penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau. Butuh bantuan jasa editing naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal) kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam buku tersebut bahwa editor bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan 1 (satu) buah buku koleksi Creepy Pasta’s Group Sister yang akan dikirim langsung ke alamat kamu (persediaan terbatas). Judul buku bisa dipilih.

 

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD? Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

Facebook (inbox only) : ARIESKA ARIEF & MENULIS BUKTI HIDUPKU
Pin BB (ping! only) : 764A7969
Ponsel (SMS only) : 085 399 566 422
 

0 komentar: