Zeck mendapati ada gundam di bawah air dan hendak
memeriksanya. Gundam milik siapakah itu?
Sementara itu, Hero ada di sebuah sekolah dan tengah latihan
anggar elit dengan teman sekolahnya.
“Kudengar lo sobek undangan ultah Relena, ya, mas bro?” Tanya
kawannya tak senang. “Songong banget sih lo! Kalo gak mau datang, gag usah pake
sobek-sobek dong. Itu kurang ajar namanya, gag hargain undangan teman! Akan kukalahkan
lo hari ini juga!”
Namun dengan mudahnya Hero mengalahkan temannya itu dengan
kekuatannya sampai-sampai helem anggar temannya itu retak segala. Teman-teman
yang menyaksikannya kagum akan kekuatan Hero itu.
Sementara itu, nongol pula gundam lain yaitu gundam 02 yang
malah nemuin ada gundam di bawah air sana deket pangkalan militer…
Hero di sekolah tergolong anak yang genius dalam hal apa
pun, termasuk berkuda. Teman-teman yang melihatnya bermanuver, salut dan
terpukau melihatnya. Sungguh keren! Saat teman-temannya latihan berkuda, ia
malah bolos di kamar asramanya dan meninggalkan kudanya di bawah untuk mengecek
email misi komputernya dari prof. prof ngurus ia masuk lewat beasiswa.
“Eh, Hero gag ada loh! Ia sih tak usah belajar lagi deh
kayaknya, dah jago gitu kan?” komentar teman-teman Relena kagum hingga membuat
Relena kepikiran akan siapa Hero itu yang sebenarnya.
Relena jadi kepikiran hingga di mobil sepulang sekolah,
sampai-sampai tak mendengar teman-temannya menyapanya dengan semangat untuk ke
pestanya besok. Relena bengong terus hingga mobilnya pun melaju.
“Siapa si Hero itu? Kok ia mau membunuhku segala?”
Sementara itu, Hero malah asik ngerjain senjata torpedonya
tuk nyerang pangkalan militer musuh. Di kejauhan sana, di bawah air ada
beberapa mobile suit yang diutus Zeck ngecek gundam Hero di sana. Namun begitu
akan disentuh, alarm gundam 01 berbunyi seolah akan meledak secara otomatis.
Gundam 02 yang dikendarai oleh pilot Duo langsung muncul dan
membantai mobile suit2 itu. Ia terbengong-bengong melihat ada gundam yang mirip
dengan miliknya di sana.
“Eh tuh sama kayak gundam gue deh, posisi alat peledaknya
juga. Ah gag usah dihancurin deh, mending gue bawa aja buat suku cadang, haha!”
sahutnya santai sambil menekan tombol off di alat peledaknya melalui gundamnya.
Kemudian ia pun membawa naik gundam itu secara otomatis. “Tapi nih punya siapa
ya?”
Sementara itu, di pesta ultah Relena, Relena tampil begitu
cantik dan menawan dan menarik perhatian para tamu di sana, mereka terpukau
melihatnya. Ayah Relena tak bisa hadir karena buru-buru dan tanpa sengaja,
Relena melihat foto-foto meteor yang membuatnya penasaran dari map bokapnya. Meteor-meteor
itu sebenarnya adalah para gundam yang diluncurkan dari ruang angkasa!
Teman Relena mengebutkan motornya karena sudah telat pesta. Tanpa
sengaja, ia malah melihat Hero mengebutkan mobil ambulan. “Eh mau ke mana tuh
anak? Tuh Hero, kan?”
Relena masih asik bengong. Ia terus saja kepikiran tentang
siapa Hero itu sebenarnya sambil denger berita di radio. “Ada lima meteor
meluncur ke bumi, tapi hancur sebelum mendarat ke bumi.”
“Sebenarnya siapa sih Hero itu? Apa ia itu pangeran bintang
jatuh?”
Begitu tiba di pesta Relena, temannya Relena itu malah
mencari-cari Hero. “Eh mana Hero? Ia ga ke sini? Lagian kok ke pesta gag pake
baju formal sih, anehnya dy nyetir ambulan pula.”
Relena langsung focus begitu mendengarnya. “Ia ke mana?”
“Ke pangkalan militer kayaknya.”
“Aku harus pergi!”
“Biar kuantar!”
“Kami ikut!”
“Gag usah. Kalian di sini aja. Maaf, tolong lanjutin
pestanya tanpaku.” Relena pun pergi.
“Aneh, kok Relena jadi seserius ini, ya?” komentar temannya.
Sementara itu, pilot gundam 03 (Trowa) mendarat dan menyamar
jadi anggota sirkus. Ia baru saja mendaftar dan berhasil menggugah perhatian
anggota sirkus lainnya karena piawai membuat singa nunduk dan mau dielus manja sama
dy. Hebat!
“Siapa tuh anak? Misterius banget deh, hebat banget bisa
membuat singa jinak gitu,” komentar Keti yang melihatnya. “Sepertinya ia cocok
deh jadi anak sirkus.”
Di sebuah padang pasir yang dijagai oleh banyak mobile suit,
Quattre (pilot gundam 04) tengah bersantai di sebuah tenda sambil memandangi
view sambil tersenyum indah.
“Anda suka di bumi, pangeran?”
“Wow! Suka banget. Buminya indah banget ya!” pujinya. Sementara
itu, sandrock, nama gundamnya tengah ditenggeri burung2 cantik.
Yang terakhir, Wu Fei menyerahkan sejumlah uang di koper
pada seorang pria.
“Hei, apa kau yakin mau menyerahkan benda-benda berbahaya di
truk ini padanya?” Tanya rekannya. “Kasihan kan dy masih kecil gitu.”
“Udah kasih aja. Dy udah kasi uang banyak!”
Sementara itu, Wu Fei memandangi mereka dengan tatapan
dinginnya (pilot gundam 05).
Relena sendiri pun tiba di pangkalan di mana Hero berada. Hero
tengah menyiapkan torpedonya tuk diluncurkan ke pangkalan seberang air sana. Relena
segera menghentikannya.
“Tuh torpedo ya? Jangan Hero!” serunya sambil mendekat. “Kamu
ini siapa sih sebenarnya?”
Hero yang tengah menyiapkan luncuran torpedonya langsung
membalikkan badan dengan berat hati mendengar rentetan pertanyaan bawel Relena.
“Relena, mati aja lu! Lu dah banyak tahu tentang gue! Say good bye!” serunya
sambil menodongkan pistol pada Relena.
Relena kaget. Namun sebelum Hero meletuskan pistolnya, tiba2
saja sebuah peluru menyambarnya. Dor! Hero terjatuh dan terkejut. Relena semakin
syok. Siapakah itu?
“Wuih, jahat banget lo sama cewek! Masa mau bunuh cewek
secantik ini sih!” seru si penembaknya sambil tersenyum pede. Ia mengenakan
topi dan berkepang. Duo Maxwel!
Hero terluka tembak karena terserempet tadi. Ia mau
mengambil pistolnya lagi, namun Duo menembak kembali. Hero kembali terpental.
“Hei, jangan macam2 lu, orang jahat! Lu dah terluka, tahu!”
seru Duo geram sambil tersenyum menantang. “Rasain lu!”
Hero memandang Duo geram sambil berusaha berdiri dan
memegangi luka tembak di lengannya. “Sial! Siapa sih nih bocah?! Ganggu gue
ajah! Mana sakit banget lagi. ck!”
Relena langsung menghadang ke depan Hero. “Jangan tembak! Kok
ditembak sih? Kasihan!”
Duo terperangah heran karena Relena membela Hero. Relena juga
menyobek gaunnya tuk balut luka tembak Hero di lengan. Hero jadi tersentuh
karenanya.
“Nih cewek, padahal aku sudah jahat sama dia, aku gag
ngerti, kok dy masih mau…,” batin Hero terharu.
“Hei! Sebenarnya siapa yang jahat di sini? Kok kayak gue ya
yang jahat? Tapi kan tadi gue mau nolongin tuh cewek. Aneh deh!” gumam Duo tak
habis pikir.
Duo kemudian melihat jamnya. “Hm, seharusnya dah naik nih ke
permukaan air.”
Tak lama, muncul dua gundam di permukaan air. Rupanya Duo
setel gundamnya agar bisa naik secara otomatis, makanya dy bisa langsung ada di
atas.
“Eh apaan tuh?” Tanya Relena begitu melihat ada cahaya di
permukaan air sana.
Namun Duo langsung menyilaukan pandangannya dengan cermin
agar cahayanya terpantul dan ia susah melihat jelas apa itu. “Gag perlu dilihat
baik-baik, mbak!” serunya sambil tersenyum mantap. Rupanya ia juga berpedoman
kalau orang asing tak boleh melihat gundam, tapi tak kayak Hero yang langsung
mau main bunuh.
Tapi Hero bisa melihatnya jelas. “Eh tuh kan…” Ia langsung
meloncat ke atas torpedo.
Melihat itu, Duo langsung menembakinya, namun Hero bisa
langsung menghindarinya dengan lincah. “Hup!”
Duo berpikiran, “Gawat nih! Orang asing tak boleh melihat
gundam! Aku harus menghabisi anak itu!”
“Itu mobile suitku!!!” teriak Hero sambil menekan tombol
luncuran torpedonya. Duar!!! Torpedonya pun meluncur kea rah kedua gundam itu,
sementara tubuh Hero terpental ke laut.
“Weh! Apa-apaan sih loooooo?!” teriak Duo geram terlambat
mencegahnya. “Grrrrh!!!”
Torpedonya pun menghantam kedua gundam itu. Duo cemas karna
takut gundamnya rusak. Keduanya pun kembali tenggelam ke air laut.
“Wih, bocah resek lu man!” geram Duo. Ia lalu melihat nasib
Hero di air sana yang tampak tak bergerak mengapung-apung. “Tapi ia bilang apa
tadi? Jadi gundam itu punyanya? Jadi dia juga pilot gundam sama kayak gue?! Eh temen
dong! Tapi gimana nih gundam gue?! Ih, nih anak nekat banget sih main ancurin
segala. Gundam gue kena, tahu!”
Ia tahu niat Hero mau hancurin gundamnya karena sudah
dilihat orang-orang di pangkalan militer sana di bawah air. Ia merasa
rahasianya terbongkar dan merasa wajib ngancurin gundamnya sendiri pake torpedo
tadi.
“Misi selesai!” gumam Hero sebelum tak sadarkan diri. Ia sendiri
sudah merasa tak ada gunanya lagi untuk bertahan hidup setelah gundamnya
tenggelam kembali.
“Hm yah, orang yang melihat gundam tak akan hidup lama,”
kata Zeck di kejauhan sana setelah melihat ada ledakan torpedonya Hero tadi. "Itu aturannya!"
(klik gambar di atas ini tuk nonton!)
==============================================================
> senin (romance) : CAFFE LATTE FULL ROMANCE
> selasa (dorama) : AKU BUKAN YU
> rabu (fantasi) : BATHOR
> kamis (horor) : 13 HARI DI RUMAH SAKIT
> jumat (action) : NAMAE NO NAI KAIBUTSU
> sabtu : MENULIS BUKTI HIDUPKU (kumcer)
> minggu : GHOST WRITER (kumcer horor)
klik saja di sini:
https://www.wattpad.com/user/arieska27?utm_medium=widget&utm_source=follow_2_default#works
0 komentar:
Posting Komentar