THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 08 Oktober 2019

brum




Brrrrrruuuummm!
Ng? Nyam-nyam! Tanpa menunggu weker membangunkanku, suara mesin itu terlebih dahulu mengangkat kedua kelopak mataku. Dengan kesadaran yang masih belum matang, kupandangi sekitarku. Kok masih gelap, ya? Belum lagi … kok pemandangan di luar sana bergerak, sih?!
Kumembuka lebar mataku untuk bisa menyadari keadaan dan mendapati diriku sedang terlelap di jok belakang sebuah mobil, sementara kedua orangtuaku berada di depan. Sebenarnya apa yang terjadi, sih?
“Ma? Pa? Kenapa aku bisa berada di sini? Terus malam-malam begini mau ke mana? Pulang, ya?” tanyaku ling-lung.
Ibu menolehiku sambil mengernyit. “Kamu ini lagi mimpi, ya? Kita kan mau sahur di luar. Memangnya kamu nggak ingat?”
Kumenepuk jidat begitu menyadari. Bukankah tadi aku dibangunkan ibuku untuk sahur di luar? Sementara aku yang saat itu masih merem-melek, dengan terpaksanya melangkah sempoyongan ke jok belakang mobil untuk melanjutkan tidurku. Belakangan ini memang rada ling-lung!
“Memangnya kita mau sahur di mana? Apa ada yang buka?” tanyaku sambil kembali memejamkan mata. “Bangunin aku kalau sudah sampe, ya…”
Brrrrrruuuummm!
Kembali kumembuka mata begitu mendengar suara mesin itu, namun kali ini mataku langsung terbelalak karena rupanya aku sedang berada di boncengan motor orang yang tak kukenali sama sekali!
Siapa pria ini? Dan mengapa aku bisa berada di boncengan motornya? Wajahnya samar karena berhelem standar. Jangan-jangan aku lagi diculik, lagi!
Karena panik, nekat kulepaskan peganganku dari pinggangnya. Biarlah aku jatuh terguling-guling di aspal daripada tak jelas mau dibawa ke mana oleh orang asing ini. Lalu kulepaskan peganganku dan bersiap untuk menjatuhkan diri…
Bruk!
Kuterjatuh sambil meringis kesakitan. Untung saja kuterjatuh di tempat yang empuk. Ng? Kok bisa empuk, ya? Kuraba-raba lagi sekitarku. Di mana ini? Tempatnya halus. Duh, jangan-jangan aku sudah koid dan berada di dunia lain, lagi. Begonya aku, nekat banget menjatuhkan diri dari motor itu dan…
Kesadaranku kemudian menamparku untuk lebih teliti akan apa yang terjadi. Kupandangi sekelilingku dan pemandangan yang tak asing lagi terhampar di mataku. Oh! Aku tahu ini kerjaan siapa! Siapa lagi kalau bukan … “mereka”?!
Kuberdiri sambil mengelus-elus pinggangku yang sakit setelah jatuh dari ranjangku. Untung saja jatuhnya ke karpet empuk. Kumemutuskan untuk duduk-duduk saja dan tak melanjutkan tidurku karena masih syok. Sudah pukul 3 pagi, sebentar lagi sahur.
Kurenungkan posisi tidurku tadi. Pantas saja aku bermimpi aneh-aneh dan merasa sedang berada di atas kendaraan karena rupanya posisi tidurku yang terlentang. Hihi, jadi teringat adegan ketindihannya tiga semprul yang kocak banget! Kalau aku sih sudah terbiasa…

0 komentar: