intuisiku: tak ingin mengenalmu sebagai orang yang kubenci...

hey, kau yang di sana...

iya, kamu yang ada di 'sana'...

sebenarnya aku sudah menganggapmu sebagai kakaku juga

meski mengenalmu itu menyakitkan, entah mengapa aku ga bisa membencimu

tapi ga boleh menyesali perkenalan (silaturahmi)
semua pikiran itu membuatku merasa bersalah...

aku coba berpikir kenapa aku gak bisa membencimu?

meskipun segudang luka yang harus kutanggung...

intuisiku berkata: kau care padaku!

kau diam-diam care padaku, kan?
meski pun yang kausemprot bukan parfum
tapi semprotan cabe...
tapi dari kalimatmu, kau tak bisa menyembunyikannya dariku...
serapi apa pun kau umpetin dariku
sok benci...
sok musuhin...
gengsi 
tapi kau sedang berhadapan dengan orang yang berintuisi tajam, Sis!

kurasa lebih baik aku ge-er kau care

daripada aku suudzon, berprasangka buruk

menimbulkan kebencian yang baru

dendam berkecamuk

itu semua bikin tambah sakit

jadi mending aku berprasangka baik

hitung-hitung sebagai penghibur hatiku saja...

dan aku harus meyakini prasangka baik itu saja

itu saja yang boleh ada di otakku

kenapa?!
karena aku capek...
iya, capek aja!

jadi, mending aku berpikiran:

aku sudah sembuh...

sesak nafasku sudah pergi jauh dan sudah lama...

lebih baik aku ge-er,

mungkin karena kau yang mendoakannya...

makanya aku sembuh!

mending aku berpikiran:

kau diam-diam mendoakanku di 'sana'

iya, di 'sana'...

yaaaaa...
meski terkadang masih menyimpan segudang rasa sakit,

meski aku bisa membalas melakukan hal yang sama

tapi aku niatkan!

aku tak akan melakukan hal yang sama
meski pun aku menjadi 'sesuatu' yang sama sepertimu...

aku takkan membalas

mungkin kalimat ekstrimnya, meski kau bunuh aku pun

aku takkan membalas!

karena apa?

karena kau tak perlu merasakan sakitnya dibuang...
itu gak penting bagimu!

dan...

karena aku tak bisa merasakan sakitmu pula karenaku...
aku sama sekali tak bisa merasakan
sakitnya disakiti oleh orang berperasaan tumpul
sepertiku...

sempat berpikiran untuk menghilangkan jejakmu di FB-ku

tapi...

kupikir-pikir, dosa juga tuh...

bukankah kau sudah mendoakanku sembuh? (ge-er positif)

jadinya, aku merasa berdosa dan sedih...

jadi mending balik lagi deh jalin silaturahmi daripada dihantui rasa berdosa!

dengan begitu, aku bisa tenang kembali...
meski pun kau tak mengharapkanku kembali ke 'sana'
tapi gak apa, yang penting aku sudah bisa bernafas lega sekarang...

(thanks dah dikonfirm balik, kayaknya...)

tak mungkin Tuhan melembutkan hatiku seperti ini tanpa alasan

padahal kau pantas kubenci

dan sebaliknya...

pasti ada alasannya napa Tuhan tak berkehendak aku membencimu

karena kau masih memiliki segudang stok botol parfum

di balik jualan cabe-mu...
tapi yang kelihatan cabe semua!

dan Tuhan mau kasih tahu aku

tentang kebaikanmu yang diam-diam di hati (ge-er positif)

makanya sampai sekarang aku tak bisa benci...

aku hanya...

tak ingin mengenalmu sebagai orang 

yang kubenci...

that's all!

i luv peace...