Gak
pernah ada kata “basi” di dalam cerita remaja, alasannya simple,
warna-warni kehidupan remaja selalu jadi bahan asyik untuk dijadikan
tulisan yang menarik. Ditambah lagi, nih, popularitas peminat cerita
enggak pernah surut. Tentu saja ada beberapa tantangan gampang-gampang
susah yang harus kamu terima selama menulis cerita tentang remaja. Jadi,
gimana nih kiat-kiat menulis cerita remaja yang ciamik? Sebelum kamu
nulis, sobat Spoila harus baca ini. Cek this out, guys!
Selami Pemikiran Para Pembaca Remajamu
Ada
beberapa hal penting yang harus kamu ingat saat menulis cerita remaja.
Kamu harus menargetkan usia si pembaca. Remaja yang kamu targetkan tuh
usia SMP, SMA, atau kuliah? Itu bisa memudahkan kamu dalam menulis,
semisal seberapa kompleks masalah yang bakal dihadapi si karakter utama.
Ditambah lagi memudahkan kamu dalam menyelami hatimu. Peran menyelami
hati kamu sebagai penulis ini penting, lho, karena pengalamanmu ini
bakal jadi jiwa tersendiri untuk tulisan kamu.
Kamu
inget luapan semangat saat kamu remaja? Gimana melayangnya kamu pas
mendapatkan cinta pertamamu, panas-dingin pertama kali ketemu sama
bokapnya doi, nyeseknya pertama kali patah hati, sebarek tingkah
konyolmu, ngebela mati-matian terhadap sesuatu yang kamu sukai,
keputusan pertamamu saat menghadapi hal buruk, dan pertama kalinya kamu
jadi pahlawan untuk si doi. Banyak hal terjadi disepanjang usia kamu
berlalu, tapi ketika kamu remaja, semua terjadi selang-seling antara
satu dengan yang lainnya, bahkan tanpa jeda. Rumitkan jadi remaja?
Pas kamu
jadi remaja, di saat bersamaan kamu merasakan kembali seperti tak
terkalahkan, rapuh, ngawur, penuh cinta, rindu, kesel, dan patah hati.
Semua pengalaman itu jadi satu disaat kamu mengalaminya untuk pertama
kali, dan kamu mengemasnya menjadi sebuah cerita dan ternyata jutaan
remaja lainnya merasakan hal yang sama. Jadi kamu merasa terisolasi dan
keinginan untuk bergabung di sebuah komunitas, itulah kenapa saat kamu
mencari buku dan menemukannya maka kamu akan mengatakan, “Wah, ini buku
ditulis cuma buat gue.”
Percintaan dan Kegelapan
Wih,
percintaan dan kegelapan. Maksudnya bukan suka cinta-cintaan sambil
gelap-gelapan lho. Tapi hal yang berbau cinta dan mistis bisa jadi
kecendrungan dari kesukaan para remaja. Gak percaya? Nih simak ya. Para
remaja, seperti kita pernah mengalaminya, merasakan semuanya secara
intensif, dan dua hal yang paling krusial; tertarik pada hal-hal yang
berbau romantis dan kegelapan. Jika kamu melihat deretan buku untuk
remaja di toko buku, kamu akan tahu apa yang saya bicarakan. Seriusan
deh, seperti kofer buku yang di dominasi warna hitam-ungu, dan
wajah-wajah cowok yang misterius atau judul yang berbau hal-hal mistis.
Cerita-cerita
yang menyangkut dunia keparanormalan jadi seperti peluang bagus yang
saya putuskan untuk memasukkan sesi ini ke dalam penjelasan. Pertama,
kenyataannya, genre ini selalu dinikmati oleh mereka, inget film
twilight saga? Gimana susksesnya Edward Cullen mematahkan hati tiap para
gadis remaja, dan membayang-bayangi mereka dengan khayalan, “Gimana ya
rasanya pacaran sama Edward atau yang nyerempet-nyerempet mirip dia
deh?”
Contoh Penulis lain yang sudah menggunakan unsur keparanormalan seperti Poconggg dan Esti Kinasi di novel Dia Tanpa Aku,
itu juga keren lho. Mereka menceritakan sesuatu yang serem tapi
mengubahnya menjadi kocak atau romantis tanpa perlu meninggalkan unsur
serem itu sendiri, dengan tentu saja bahasa yang ringan dan masalah yang
gak terlalu berat yang diperankan si karakter utama. Itu cuma contoh
kecilnya lho, masih banyak lagi cerita mengambil genre yang sama, coba
kamu ingat-ingat!
Kenapa
kok jadi cinta-cintaan lagi? Jawabannya sih simple, karena kisah cinta
romantis adalah obsesi bagi para remaja. Kebanyakan dari mereka,
mengalami hal-hal romantis yang menyenangkan, seperti untuk pertama
kalinya doi yang biasanya cuma bisa kamu mimpiin tiap malem, yang
biasanya cuma bisa kamu liat punggungnya doang, eh ternyata doi nyapa
duluan dan bahkan kalian ngobrol lama, udah gitu kalian saling tukeran
nomor hape dan smsan. Atau untuk remaja cowok nih, kayaknya mustahil
banget bisa deketin dia yang biasanya selalu dikerubungin cowok-cowok
yang bahkan cakepnya mirip Aliando, dibanding wajah kalian, ngenesin. Eh
tapi tiba-tiba si cewek satu kelompok kerja sama kamu dan yah berlanjut
lha sampe ternyata kalian bisa deket banget. Nah kebayang dong
kejadiannya gimana pas baca cerita pendek tadi? Maka dari itu, sejak
Edward Cullens berkeinginan mati di gereja untuk seorang remaja cewek,
para pembaca yang “kelaparan” mengubah cerita fiksi menjadi potongan
fantasi mereka dalam kehidupan nyata.
Kalau
kita perhatiin, remaja sekarang terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan
yang menyedot seluruh waktu mereka, semisal ikut bimbingan di sana-sini,
atau kegiatan ekskul ini-itu, atau kegiatan amal, atau beban berat atas
tuntutan “jika mau masuk kuliah di sini kamu harus begitu’’, dan saat
itulah mereka merasa terjebak dalam rutinitas yang sama. Maka dari itu,
hal-hal yang berbau paranormal tadi, seperti vampir ganteng, manusia
srigala, dan pertarungan zombi, menjadi begitu menarik.
Akirnya,
para remaja mengeksplor sisi gelap mereka, dengan membaca cerita atau
menonton film yang berbau kegelapan, seperti pembunuhan, bunuh diri,
vampir, zombie, penyihir, semua itu menjadi karakter penolong mereka
untuk mengeksplor fiksi.
Ketika
kamu berpikir tentang pembaca remajamu, cobalah untuk berpikir ala
mereka. Kisah cinta itu mengandung unsur paranormal atau tidak. Kenali
apa yang pembaca (biasanya perempuan) sukai tentang hubungan dan
ketertarikan. Jika cerita kamu gak ada unsur kegelapannya, ya gak
berarti pembaca ceritamu setuju dengan dunia komples yang semuanya
selalu penuh dengan pelangi dan putri raja.
Saya gak
menyarankan kamu untuk ikut satu dari banyak cerita yang menggunakan
elemen parnormal di dalam ceritamu seperti, vampir, manusia srigala,
malaikat jatuh, raja setan, putri duyung, mitologi yunani, atau zombie,
karena saking banyaknya yang udah pake tema itu, semuanya jadi serasa
gak ada gregetnya kecuali jika kamu mix and match bagian
paranormal dengan seusuatu yang unik dan belum pernah kepikiran oleh
penulis manapun, ya dibikin seorijinal dan sekreatif kamu deh.
Jika kamu
bisa, cobalah dan masukan beberapa bagian dari kisah percintaan. Kamu
gak bisa menulis semua hal romantis, tapi kamu akan kehilangan potensi
besar dalam menjual point penting jika kamu tidak mengenali bagian dari
kehidupan pembaca kamu. Seperti yang akan kamu lihat, elemen romatis di
ceritamu akan mengubah dari bertepuk sebelah tangan jadi sangat jatuh
cinta.
Tema dan Ide Besar dalam Cerita Remaja
Ketika
kamu mengetahui pengalaman remaja dan bisa menepatkan diri kamu di
target pengalaman pembaca, kamu akan merasakan seperti menulis buku yang
menjadi bagian dari mereka makin dalam.
Yuk ke
bagian jajaran rak buku di toko buku, kita lihat bagaimana penulis
remaja menggabungkan tema dengan narasi karakter remaja ke dalam
buku-buku mereka. Contohnya nih, kenal dong sama Raditya Dhika?
Ceritanya simple banget, sepengamatan saya sih gak ada unsur paranormal
atau kegelapannya. Ide ceritanya yang tadinya sederhana tapi karena
dikemas dengan kocak, maka mulai dari buku Kambing Jantan sampe yang terbaru ini, Koala Kumal,
selalu diminati pembaca remaja, bahkan nih kerennya peminatnya gak cuma
anak SMA doang, tapi bisa dari anak SMP sampe anak remaja akhir, keren
banget kan?
Sebagai
pandangan nih untuk kamu yang lagi nulis cerita remaja, remaja
seringkali merasakan identitas mereka belum mendekati dari kata “selesai
mencari”, seperti mereka bisa mematikan diri mereka sendri dan
memulainya dari awal lagi jika mereka ingin. Ada juga remaja yang ingin
mencoba untuk mengubah dunia atau kehidupan sosialnya. Para remaja
melihat dunia dan mencoba menafsirkannya. Mereka merasakan kerinduan
yang amat sangat, luka, cinta dan pencarian. Saat kamu mengerti dari
kualitas tentang masa remaja itu akan membuat tulisannmu untuk pembaca
menjadi lebih kaya dan mendalam.
Jadi, tunggu apa lagi? Selamat menjadi remaja (kembali) dan menulislah! [Spoila]
http://spoila.net/menulis-cerita-remaja-3-hal-yang-bisa-kamu-lakukan/
========================================================================
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
========================================================================
JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!
Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan
digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat
dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan
menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?
Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!
Setiap naskah memerlukan proses
editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing
naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman
penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti
misalnya :
·
Kalimat
yang salah atau kurang,
·
Tajwid
bahasa (pelafalan huruf dan kata),
· Kata penghubung apa bagusnya digunakan,
· Kata depan (di, ke),
·
Kesalahan
ketik (typo),
·
Kalimat
baku dan tak baku,
·
Penggunaan
huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·
Penggunaan
tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung
seperti en-dash dan em-dash dsb,
·
dan
masih banyak lagi…
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung
mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin
penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah
“mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah
memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa
kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing
naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti
misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing,
kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu
tulis.
Apa untungnya mencari jasa editing naskah
sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan
menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh
penerbit karena file hasil editingnya
tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA
RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5,
margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa
mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa
belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas
100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego
aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!
Tak semua penulis menyadari EYD itu
penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya
tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik
dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis
itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak
berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga
membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah
“hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu
padamu”.
Dengan menggunakan jasa kami, kami
tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena
merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya
kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya
adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.
BONUS:
Jasa editing naskah kami ada
bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang
bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file
hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul
kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk
naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit
tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu
sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit
indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai
apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri,
mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus
mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena
kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan
tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!
Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya
seperti:
-
novel
Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-
novel
Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-
Dll…
Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self
editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan
yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:
-
Facebook
(DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya
masuk ke spam.)
-
WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor
asing, aku gak angkat.)
:=(D
0 komentar:
Posting Komentar