THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 08 Februari 2015

Menulis Cerita Remaja? 3 Hal yang Bisa Kamu Lakukan (Nindi Fanswari)

Gak pernah ada kata “basi” di dalam cerita remaja, alasannya simple, warna-warni kehidupan remaja selalu jadi bahan asyik untuk dijadikan tulisan yang menarik. Ditambah lagi, nih, popularitas peminat cerita enggak pernah surut. Tentu saja ada beberapa tantangan gampang-gampang susah yang harus kamu terima selama menulis cerita tentang remaja. Jadi, gimana nih kiat-kiat menulis cerita remaja yang ciamik? Sebelum kamu nulis, sobat Spoila harus baca ini. Cek this out, guys!

Selami Pemikiran Para Pembaca Remajamu
Otak Remaja | teenshrinktalk.blogspot.com
Ada beberapa hal penting yang harus kamu ingat saat menulis cerita remaja. Kamu harus menargetkan usia si pembaca. Remaja yang kamu targetkan tuh usia SMP, SMA, atau kuliah? Itu bisa memudahkan kamu dalam menulis, semisal seberapa kompleks masalah yang bakal dihadapi si karakter utama. Ditambah lagi memudahkan kamu dalam menyelami hatimu. Peran menyelami hati kamu sebagai penulis ini penting, lho, karena pengalamanmu ini bakal jadi jiwa tersendiri untuk tulisan kamu.
Kamu inget luapan semangat saat kamu remaja? Gimana melayangnya kamu pas mendapatkan cinta pertamamu, panas-dingin pertama kali ketemu sama bokapnya doi, nyeseknya pertama kali patah hati, sebarek tingkah konyolmu, ngebela mati-matian terhadap sesuatu yang kamu sukai, keputusan pertamamu saat menghadapi hal buruk, dan pertama kalinya kamu jadi pahlawan untuk si doi. Banyak hal terjadi disepanjang usia kamu berlalu, tapi ketika kamu remaja, semua terjadi selang-seling antara satu dengan yang lainnya, bahkan tanpa jeda. Rumitkan jadi remaja?
Pas kamu jadi remaja, di saat bersamaan kamu merasakan kembali seperti tak terkalahkan, rapuh, ngawur, penuh cinta, rindu, kesel, dan patah hati. Semua pengalaman itu jadi satu disaat kamu mengalaminya untuk pertama kali, dan kamu mengemasnya menjadi sebuah cerita dan ternyata jutaan remaja lainnya merasakan hal yang sama. Jadi kamu merasa terisolasi dan keinginan untuk bergabung di sebuah komunitas, itulah kenapa saat kamu mencari buku dan menemukannya maka kamu akan mengatakan, “Wah, ini buku ditulis cuma buat gue.”

Percintaan dan Kegelapan
Cinta dan Kegelapan | www.layoutsparks.com
Wih, percintaan dan kegelapan. Maksudnya bukan suka cinta-cintaan sambil gelap-gelapan lho. Tapi hal yang berbau cinta dan mistis bisa jadi kecendrungan dari kesukaan para remaja. Gak percaya? Nih simak ya. Para remaja, seperti kita pernah mengalaminya, merasakan semuanya secara intensif, dan dua hal yang paling krusial; tertarik pada hal-hal yang berbau romantis dan kegelapan. Jika kamu melihat deretan buku untuk remaja di toko buku, kamu akan tahu apa yang saya bicarakan. Seriusan deh, seperti kofer buku yang di dominasi warna hitam-ungu, dan wajah-wajah cowok yang misterius atau judul yang berbau hal-hal mistis.
Cerita-cerita yang menyangkut dunia keparanormalan jadi seperti peluang bagus yang saya putuskan untuk memasukkan sesi ini ke dalam penjelasan. Pertama, kenyataannya, genre ini selalu dinikmati oleh mereka, inget film twilight saga? Gimana susksesnya Edward Cullen mematahkan hati tiap para gadis remaja, dan membayang-bayangi mereka dengan khayalan, “Gimana ya rasanya pacaran sama Edward atau yang nyerempet-nyerempet mirip dia deh?”
Contoh Penulis lain yang sudah menggunakan unsur keparanormalan seperti Poconggg dan Esti Kinasi di novel Dia Tanpa Aku, itu juga keren lho. Mereka menceritakan sesuatu yang serem tapi mengubahnya menjadi kocak atau romantis tanpa perlu meninggalkan unsur serem itu sendiri, dengan tentu saja bahasa yang ringan dan masalah yang gak terlalu berat yang diperankan si karakter utama. Itu cuma contoh kecilnya lho, masih banyak lagi cerita mengambil genre yang sama, coba kamu ingat-ingat!
Kenapa kok jadi cinta-cintaan lagi? Jawabannya sih simple, karena kisah cinta romantis adalah obsesi bagi para remaja. Kebanyakan dari mereka, mengalami hal-hal romantis yang menyenangkan, seperti untuk pertama kalinya doi yang biasanya cuma bisa kamu mimpiin tiap malem, yang biasanya cuma bisa kamu liat punggungnya doang, eh ternyata doi nyapa duluan dan bahkan kalian ngobrol lama, udah gitu kalian saling tukeran nomor hape dan smsan. Atau untuk remaja cowok nih, kayaknya mustahil banget bisa deketin dia yang biasanya selalu dikerubungin cowok-cowok yang bahkan cakepnya mirip Aliando, dibanding wajah kalian, ngenesin. Eh tapi tiba-tiba si cewek satu kelompok kerja sama kamu dan yah berlanjut lha sampe ternyata kalian bisa deket banget. Nah kebayang dong kejadiannya gimana pas baca cerita pendek tadi? Maka dari itu, sejak Edward Cullens berkeinginan mati di gereja untuk seorang remaja cewek, para pembaca yang “kelaparan” mengubah cerita fiksi menjadi potongan fantasi mereka dalam kehidupan nyata.
Kalau kita perhatiin, remaja sekarang terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang menyedot seluruh waktu mereka, semisal ikut bimbingan di sana-sini, atau kegiatan ekskul ini-itu, atau kegiatan amal, atau beban berat atas tuntutan “jika mau masuk kuliah di sini kamu harus begitu’’, dan saat itulah mereka merasa terjebak dalam rutinitas yang sama. Maka dari itu, hal-hal yang berbau paranormal tadi, seperti vampir ganteng, manusia srigala, dan pertarungan zombi, menjadi begitu menarik.
Akirnya, para remaja mengeksplor sisi gelap mereka, dengan membaca cerita atau menonton film yang berbau kegelapan, seperti pembunuhan, bunuh diri, vampir, zombie, penyihir, semua itu menjadi karakter penolong mereka untuk mengeksplor fiksi.
Ketika kamu berpikir tentang pembaca remajamu, cobalah untuk berpikir ala mereka. Kisah cinta itu mengandung unsur paranormal atau tidak. Kenali apa yang pembaca (biasanya perempuan) sukai tentang hubungan dan ketertarikan. Jika cerita kamu gak ada unsur kegelapannya, ya gak berarti pembaca ceritamu setuju dengan dunia komples yang semuanya selalu penuh dengan pelangi dan putri raja.
Saya gak menyarankan kamu untuk ikut satu dari banyak cerita yang menggunakan elemen parnormal di dalam ceritamu seperti, vampir, manusia srigala, malaikat jatuh, raja setan, putri duyung, mitologi yunani, atau zombie, karena saking banyaknya yang udah pake tema itu, semuanya jadi serasa gak ada gregetnya kecuali jika kamu mix and match bagian paranormal dengan seusuatu yang unik dan belum pernah kepikiran oleh penulis manapun, ya dibikin seorijinal dan sekreatif kamu deh.
Jika kamu bisa, cobalah dan masukan beberapa bagian dari kisah percintaan. Kamu gak bisa menulis semua hal romantis, tapi kamu akan kehilangan potensi besar dalam menjual point penting jika kamu tidak mengenali bagian dari kehidupan pembaca kamu. Seperti yang akan kamu lihat, elemen romatis di ceritamu akan mengubah dari bertepuk sebelah tangan jadi sangat jatuh cinta.

Tema dan Ide Besar dalam Cerita Remaja
Mencari Jati Diri | sgjewellerymetaldesign.wordpress.com
Ketika kamu mengetahui pengalaman remaja dan bisa menepatkan diri kamu di target pengalaman pembaca, kamu akan merasakan seperti menulis buku yang menjadi bagian dari mereka makin dalam.
Yuk ke bagian jajaran rak buku di toko buku, kita lihat bagaimana penulis remaja menggabungkan tema dengan narasi karakter remaja ke dalam buku-buku mereka. Contohnya nih, kenal dong sama Raditya Dhika? Ceritanya simple banget, sepengamatan saya sih gak ada unsur paranormal atau kegelapannya. Ide ceritanya yang tadinya sederhana tapi karena dikemas dengan kocak, maka mulai dari buku Kambing Jantan sampe yang terbaru ini, Koala Kumal, selalu diminati pembaca remaja, bahkan nih kerennya peminatnya gak cuma anak SMA doang, tapi bisa dari anak SMP sampe anak remaja akhir, keren banget kan?
Sebagai pandangan nih untuk kamu yang lagi nulis cerita remaja, remaja seringkali merasakan identitas mereka belum mendekati dari kata “selesai mencari”, seperti mereka bisa mematikan diri mereka sendri dan memulainya dari awal lagi jika mereka ingin. Ada juga remaja yang ingin mencoba untuk mengubah dunia atau kehidupan sosialnya. Para remaja melihat dunia dan mencoba menafsirkannya. Mereka merasakan kerinduan yang amat sangat, luka, cinta dan pencarian. Saat kamu mengerti dari kualitas tentang masa remaja itu akan membuat tulisannmu untuk pembaca menjadi lebih kaya dan mendalam.
Jadi, tunggu apa lagi? Selamat menjadi remaja (kembali) dan menulislah! [Spoila]

http://spoila.net/menulis-cerita-remaja-3-hal-yang-bisa-kamu-lakukan/ 

========================================================================




JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan (di, ke),

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah “mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing naskah kami?

Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas 100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah “hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu padamu”.

Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri, mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!

 

Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya seperti:
-         novel Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-         novel Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-         Dll…

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

-         Facebook (DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya masuk ke spam.)
-         WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor asing, aku gak angkat.)
:=(D

0 komentar: