Perkelahian itu
dimenangkan oleh para pemuda kampung desa kami. Namun pertarungan antar desa
yang berlangsung itu sih sebenarnya didominasi oleh orang baru yang terdampar
di desa kami.
Seorang pemuda yang tak
jelas asal-usulnya, tapi beringas dalam pertarungan. Kami tak begitu
mengenalinya setelah menemukannya terkapar tak berdaya dan hampir mati di balai
desa. Oleh karena itulah, tentu saja kami menolongnya. Tak disangka, ia malah
jadi petarung di desa ini dan akan melindungi desa ini dari kebrutalan desa
seberang.
Baru dalam beberapa
hari ini, ia sudah bisa akrab dengan yang lain bahkan seolah menjadi pemimpin
para pemuda lainnya. Kegemarannya bertarung membuatnya betah melampiaskannya di
desa ini.
Aku tak berani
dekat-dekat dengan mereka. Mereka memang tampak kasar, tapi mereka tak akan
berani menyakiti orang dari desa sendiri. Berkat orang baru itulah, desa kami
jadi tenang dan tentram sekarang. Kami pun bisa beraktivitas secara normal
lagi.
Pemuda brewok itu
merupakan anugerah bagi desa kami ini. Ia bahkan mengalahkan musuh-musuhnya
dengan tenang. Tak ada lagi preman dari desa sebelah yang berani berbuat onar
di sini.
Aku tengah menonton TV
saat mereka berlima berjalan menuju rumahku. Ia dan kawanannya kemudian
duduk-duduk santai di rumah dan kuhidangkan kopi untuk mereka semua.
Tiba-tiba saja
kumerasakan firasat buruk. Pemuda ini terlalu santai, ia bahkan menganggap
remeh musuh-musuhnya di desa sebelah itu. Apa ia tak mewaspadai pembalasan dari
mereka? Kenapa ia tak menyusun strategi untuk mewaspadainya? Kenapa ia begitu
santai?
Aku tak bisa tenang!
Ketenangan ini begitu membius dan bisa saja kan serangan mendadak itu muncul di
saat kami lengah. Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan untuk jaga-jaga? Apa
aku harus membicarakan hal penting ini padanya?
Aku benar-benar tak
bisa tenang melihat wajah tenangnya itu. Ia masih bisa bersantai dengan tenang
seolah tak akan ada masalah, seolah semuanya sudah beres dan para preman desa
sebelah tak akan berani menyerang lagi karena takut pada dirinya. Apa ia tak kepikiran
kalau suasana ini terlalu tenang dan mencurigakan? Kurasa ia hanya bisa
bertarung saja, tapi minim pengalaman untuk mewaspadai serangan susulan. Tak
mungkin anak-anak desa sebelah berhenti sampai di sini. Mereka pasti tengah
merancang siasat baru menyerang kami. Tapi apa yang didiskusikan pemuda itu dan
kawanannya? Mereka setiap hari hanya bisa bersantai tanpa harus mewaspadai apa
pun.
Mereka terlalu pede
akan kemenangan mereka, mereka bukanlah para prajurit militer kelas atas yang
genius, bukan? Hm, kita lihat saja nanti!
***
hy readers, ini karya novel THIRTEEN yang terbaru di aplikasi NOVELTOON. dijamin lain daripada yang lain karena mengangkat tema yang belum ada yakni soal ketindihan dan alam gaib. luangkan waktu tuk baca ya dengan ngeklik gambar kover TOK TOK TOK di atas ini. makasi :=(D
0 komentar:
Posting Komentar