“Alvi! Cilukba!”
Lagi-lagi Ron berusaha
melucu setiap kali aku tiba di kelas. Ugh, bikin malu saja! Pacarku itu memang
konyol sekali. Aku jadi sebel padanya. Tiap kali ia melucu, aku selalu mengabaikannya
karena memang tak lucu.
Huh! Rasanya ingin
putus saja deh dengannya. Habis bikin malu saja, sih. Dalam hati memang
kuputuskan, tapi aku belum menyampaikan itu padanya. Tapi begitu hari-hari
berikutnya melihatnya sendirian terus, aku jadi kasihan juga melihatnya.
Ia tampak sering
melamun di koridor sekolahan. Hm kenapa ia sesendu itu, padahal aku kan belum
meresmikan putusnya hubungan kami ini. Apa yang membuatnya sedih begitu? Apakah
ia menyadarinya karena aku selalu mengabaikannya tiap kali ia melawak?
Memang sih bagi orang
lain, mungkin ia lucu tiap kali melawak. Tapi tidak denganku. Dan siang ini, ia
masih berada di sana melamun dengan duduk di tepi koridor. Hm sebentar lagi aku
akan melewatinya, langkah demi langkah. Aku kemudian melewatinya sambil
menunduk agar tak bertemu langsung dengan mata sedihnya itu. Pura-pura tak
melihat saja.
Namun ia seketika
memanggilku, “Alvi!”
***
hy, readers, mampir yuk ke novel horor terbaru karya THIRTEEN ini. temanya lain daripada yang lain loh, seramnya juga beda: TOK TOK TOK. silakan klik gambar kover di atas menuju link novelnya di web MANGATOON atau lebih asiknya sih baca di aplikasi NOVELTOON, tinggal search aja. makasi banyak ya :=(D
0 komentar:
Posting Komentar