THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 02 Juli 2020

Kaset Misterius



Pindah ke kamar baru! Siapa yang tak mau, apalagi kamarnya oke begini. Segera, deh!

Aku mulai membenahi kamar itu dan mengisinya dengan barang-barangku. Sebelumnya sih, aku tak tahu kamar itu bekas siapa. Masa bodohlah, yang penting aku bisa menempati kamar yang nyaman itu.

Kutata kaset-kasetku. Hm, bagaimana ya bagusnya posisinya? Ada kaset yang bersampul dan ada juga yang hilang sampulnya. Kutata mereka di meja dan tiba-tiba saja … ups, ada beberapa kaset yang jatuh ke kebun. Jendela kamarku memang selalu terbuka dan meja belajarku ini ada di dekat jendela itu. Kenapa juga ya kaset-kaset ini kutata di dekat jendela begini.

Uh, malas deh ambilnya! Namun tiba-tiba saja sebuah tangan menjulur dari luar sana. Ian mengambilkan kaset itu untukku. Kumengernyit, soalnya sepupuku yang tinggal di rumah ini juga, selalu jahat padaku. Tapi kenapa ia rela mengambilkannya untukku? Ada apa ini?

Si tomboi menyebalkan itu menyerahkan kaset itu sambil menyeringai. Kurasakan ada sesuatu yang tak beres dengannya, namun tetap saja kumengambil kaset itu sambil tersenyum kecut padanya.

“Selamat menempati kamar baru,” katanya.

Aku cuek saja begitu ia berlalu. Kupegang kaset itu dan melihat sampul yang tak kukenali. Eh, sejak kapan aku punya kaset ini? Apa Ian salah ambil? Tapi apa ada kaset lain yang jatuh juga di kebun dekat jendelaku?

Buru-buru kujulurkan kepalaku ke luar jendela mencari-cari anak itu. Namun Ian sudah menghilang dengan cepatnya bagai angin lalu. Tanpa jejak sama sekali, padahal dengan langkah normal, seharusnya aku masih bisa melihat punggungnya membelok atau apa. Tak ada tanda-tanda ia habis berlari juga. Suasana di luar sana hening sekali.

Kembali kutarik kepalaku masuk. Ini ada yang aneh. Apa ia sengaja menukar kaset ini? Tapi untuk apa dan apa kaset ini miliknya? Aku tak suka kaset musik beginian. Sampulnya saja tak menarik begini. Apa aku harus mencarinya?

Tapi ah, aku sibuk sekali. Kapan-kapan sajalah. Aku harus menata kamar baruku dulu.

***

Kuterbangun dari tidur siangku di kamar lama. Aku ketiduran begini karena kelelahan menata kamar baruku di seberang. Oh, aku harus melanjutkan kesibukanku ini sebelum malam tiba. Huft, melelahkan sih tapi mengasyikkan!

Aku melangkah menuju kamar baruku dan … kuterkejut begitu melihat kamarku sudah rapi! Tapi kenapa bisa? Kuterperangah sejenak dan melihat penataan kamarku sebagian besarnya sudah sesuai seleraku. Tapi siapa yang…

Aku baru tahu jawabannya begitu melihat Ian tengah memberesi ranjangku di dalam. Aku bergegas masuk dan melihat masih ada beberapa bingkai foto di atas ranjang yang masih belum dibenahi.

“Ian?!” pekikku tak percaya. Tapi kenapa ia membantuku? Bukannya ia benci padaku?

Ia menyeringai saja. Kemudian ia menghampiriku sambil memberikan kunci kamar padaku. Tindak-tanduknya begitu misterius!

“Kenapa kau bisa berada di sini? Kamar ini kan aku kunci sebelumnya.”

“Kamar ini memang milikmu. Tapi … aku bisa setiap saat memasuki kamar ini kalau aku mau.”

Aku semakin mengernyit. “Tapi bagaimana caranya? Kau punya duplikatnya?”

Ia menggelengkan kepala. “Tidak. Tapi aku tahu jalan rahasia menuju kamar ini. Jalan rahasia yang tak kauketahui,” bisiknya misterius.

Entah mengapa wajahku jadi menegang begini. Kuterima kunci itu, sementara ia berlalu. Kya! Kemudian kukunci kamarku itu sambil kepanikan sendiri. Jadi … jadi ia bisa sewaktu-waktu mengintipiku, dong! Tapi di mana jalan rahasia itu? Bagaimana caraku cari tahu?

Rasanya jadi ngeri sendiri mendengar kalimatnya tadi. Tapi sebenarnya apa maunya? Dan kenapa pula ia membantuku sementara ia membenciku? Jangan-jangan…

Jangan-jangan ia mau membunuhku!

***

Apa aku memang harus menempati kamar ini? Rasanya jadi parno di kamar sendirian. Bagaimana kalau ia tiba-tiba saja muncul bagai hantu dan mencekikku? Sebenarnya apa yang direncanakannya?

***

https://storial.co/book/ritual-100-kisah-horor

karya horor by THIRTEEN yang sayang dilewatkan yang lain adalah RITUAL 100 KISAH HOROR di aplikasi STORIAL. Ini merupakan kumcer horor khusus dewasa karena penyajiannya lebih ekstrem lagi. silakan dicoba saja keseruan dan sensasinya dengan klik gambar kover di atas menuju novelnya. :=(D

0 komentar: