THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 08 Oktober 2011

BREAD LOVE AND DREAMS (22)

Ma Joon terperanjat, semua juga. "Apa kau berkata aku dieliminasi?"
Guru Pal Bong membenarkan. Ma Joon tidak terima, "apa alasannya? aku berhasil membuat roti tanpa ragi sesuai dengan tugasnya. Jadi kenapa?"
Guru Pal Bong tanya, "jadi kau berkata kalau benar tidak ada ragi dalam roti ini?"
Ma Joon : Tidak ada ragi.
Guru Pal Bong : Maka, lakukan ini lagi di depan mataku dari awal! Jika kau bisa menghasilkan roti yang sama, aku akan memberikan sertifikat pengakuan.
Ma Joon ingat kata-kata Choon Bae, "Sebenarnya, mustahil membuat roti dengan rasa yang enak tanpa ragi. Tapi, dengan sedikit ragi yang tidak bisa terdeteksi, tidak ada cara untuk mengembangkan roti. Kau hanya perlu menambahkan tepung kanji, dan jika kau menambahkan sedikit saja ragi maka akan terfermentasi dengan baik."
Majun melakukan semua petunjuk licik itu.
Guru Pal Bong berkata, "menemukan roti yang paling mengenyangkan di dunia adalah semangat untuk memikirkan orang lain, dan menemukan roti paling menarik sedunia adalah tantangan untuk menemukan sesuatu yang baru. Karena orang yang menikmati tantangan akan menyadari apa impian yang paling mereka inginkan. Tapi Tae Jo, kepalamu hanya terisi dengan bagaimana memenangkan kompetisi ini. Itulah mengapa, bukannya menerima tantangan dan menemukan sesuatu yang baru, kau mencoba menyajikan roti resep orang lain sebagai milikmu! Tae Jo, aku tidak tahu kalau kau akan mengecewakan aku seperti ini pada akhirnya. Dengan ini, kompetisi tahap kedua sudah diputuskan. Semua bubar."
Majun gusar dan pergi gitu aja. Takgu ga nyangka dy kira dy yang kalah. Misun mencoba roti majun dan terperangah.
"inikan roti bong, aku ingat rasanya waktu kecil. Tapi agak beda ama roti buatan kakek."
Takgu mencoba mencium aromanya, tapi sia2.
Ma Joon marah dan mencari pria tua itu, "siapa kau hingga membuatku tereliminasi dari kompetisi?!"
Choon Bae berkata "sudah kubilang semua itu keputusanmu. Aku yakin kalau kau cukup serakah, kau lemah pada godaan."
Ma Joon mencengkeram baju pria tua itu, "apa sebenarnya niatmu?"
Choon Bae : Tidak ada, aku hanya ingin mengirimkan salam pada Kak Pal Bong melalui resepku. (hubungan kedua master tua ini mirip Tak Goo dan Ma Joon)
Ma Joon : apa, jadi kau...memanfaatkanku? Apa kau mau mati? Apa kau tahu betapa aku menginginkan sertifikat itu? Ha?
Choon Bae minta Ma Joon jangan kecil hati, karena sertifikat dari Pal Bong akan segera menjadi sesuatu yang tidak berarti. Yang diinginkan Choon Bae : Ma Joon mencuri jurnal fermentasi dan sejarah Pal Bong Bakery akan segera berakhir.
Choon Bae memprovokasi: jurnal itu milik-ku, Pal Bong mencurinya dan akhirnya menerima gelar Master. Kau ga mo balas dendam? 2 taun tahu kau berkorbankan waktumu. Ntar aku yang ajar buat roti bong.
Kim Mi Sun merasa geram atas peristiwa 14 th lalu ketika In sook mengusir Tak Goo.
In Sook berkata: apa kau tidak tahu sakit dan penghinaan yang aku derita karena dirimu? Kalau aku berpikir tentang saat itu, aku masih terduduk tegak, bahkan saat tidur. Aku merasa pahit dan membuatku seperti gila, aku sangat marah. Apa kau tahu? N surat2 ancaman itu ternyata darimu.
Mi Sun : ternyata kau begitu mudah ditakut2i ya. Kenapa kau tidak membenciku saja? Bagaimana kau bisa memperlakukan anak usia 12 th seperti itu?
In Sook tahu kalau Mi Sun datang untuk balas dendam, "tapi Mi Sun, aku Seo In Sook, aku bukan orang yang bisa kau kalahkan dengan mudah, aku bukan orang yang mudah kau ancam. Jadi jangan macam-macam denganku."
Mi Sun pulang dan memerintah dokter Yoon untuk minta manager Na segera mengambil saham Seo In Sook. Ny seo juga menyuruh agar man han membantunya agar sahamnya ga jatuh ama man nam.
Bos protes ama kakek karna 'menghabisi' majun begitu saja dan tak membrinya kesempatan. Bos merasa majun masa depan pai bong bakery yang tepat. Tapi kakek punya pemikiran lain.
Tak Goo merasa senang karena berhasil lulus kompetisi tahap kedua, tapi ia tidak seceria ketika menang kompetisi yang pertama. Ayahnya datang.
Ma Joon menemui Guru Pal Bong dan minta kesempatan lagi tapi Guru Pal Bong berkata: meskipun kau mencoba 100 kali, ku tetap tidak akan mengakui roti buatanmu karena kau membuat temanmu terluka (mencelakai takgu) dan jika itu belum cukup, kau mencoba menipu gurumu. Itu semua demi kemenangan.
Majun mengiba2. "guru memang ga suka ama aku sejak dulu jadi guru memperlakukanku seperti ini"
Guru Pal Bong geram karna majun masih tak mengerti juga maksudnya. Ia tak menepis prasangka itu. Ia mengalihkannya dengan sudah menunggu dan terus menunggu, tapi Tae Jo tidak juga bertobat dan menyadari kesalahan-nya. Ma Joon putus asa, ia membutuhkan sertifikat itu. Tapi kakek ga mau memberinya kesempatan.
"2 taun lagi kau bole ikut lagi. Tapi ujian 2 taun nanti akan lebi berat daripada ujian 2 taun sebelumnya," kata kakek yang membuat majun syok, harus menunggu ujian 2 taun mendatang lagi, padahal dy uda mengrobankan waktunya sejauh ini demi sertifikat itu.
Ma Joon keluar dengan hati berat.
Sementara Ayah Tak Goo minta agar Tak Goo masuk ke Geoseong.
Ayah Tak Goo berkata ia sangat membutuhkan Tak Goo. "Aku ingin kau belajar bisnis di sampingku, Tak goo."
Tapi kata Tak Goo: President, kau memiliki Ma Joon, aku tidak sebanding dengan Ma Joon dalam keahlian dan banyak hal. Dan lagi, aku tidak cocok dengan posisi itu, aku akan membuatmu malu.
Presdir Gu : Tidak banyak orang yang bisa kupercaya di sekitarku. Sekarang, aku tidak yakin siapa yang harus kupercaya dan harus kucurigai. Jika aku akan menemukan ibumu, apa kau mau datang padaku?
Takgu: justru kalo aku menemukan ibuku, aku jadi lebi punya alasan untuk ga kembali ke geosung.
Presdir kecewa. Ia tringat kata2 misun dan jingu. Apa yang harus dilakukannya?
Presdir berkata ia akan pulang dan Tak goo mengantarnya, Presdir menepuk bahu Tak goo dengan penuh sayang.
Ma Joon datang dan ia melihat semuanya. Hatinya semakin sakit. Ia tak pernah mendapat kehangatan seperti itu oleh ayahnya. Ia tamba dengki sama takgu yang mendapatkan semua yang ia mau. T.T
Hati majun menangis, sedih, amarah, dengki bersatu. Ia sakit ati sekali.
Ma Joon memutuskan untuk melakukan sesuatu, ia memecahkan guci fermentasi dan menyalakan api. Saat semua panik dan sibuk memadamkan api, Ma Joon masuk ke kamar Guru Pal Bong dan mencuri jurnal fermentasi itu. Kasian kakek T.T jadi pelampiasan kekecewaan majun, hiks dapurnya dibakar, kakek sedih.
Sebelum pergi, Ma Joon ingat semua kebaikan yang diberikan keluarga Yang dan juga para senior di Palbong Bakery padanya, ketika ia diajak makan, ditawari makanan kecil, semua kehangatan dan keramahan mereka, juga Kim Tak Goo. T.T itu yang membuat langkahnya berat meninggalkan rumah mengingat ajakan2 misun, jingu, ny bos, dll tuk makan, juga senyum ramah guru T.T


Takgu ga kalah hangatnya padanya. Akankah ia meninggalkan semua kebahagiaan itu? Nuraninya menjerit, padahal apa yang dilakukannya barusan?! Tega sekali!
Tapi Ma Joon mengeraskan hatinya dan menjadi dingin lagi. Ia pergi dengan mantap.
Semua akhirnya berhasil memadamkan api. Awalnya tidak ada yang sadar kalau Seo Tae Jo tidak ada. Tapi Tak Goo ingat, ia bolak balik terus, ia mencari adiknya. Tak Goo mulai menyadari kalau Tae Jo tidak ada di sini.
Tak goo mengatakan pada semua orang kalau Tae Jo menghilang. Guru Pal Bong kaget dan bergegas memeriksa kamarnya. Kamarnya berantakan, Guru Pal Bong kehilangan jurnal fermentasinya yang berharga sesuai dugaannya.
Kakek syok. Ia tak menyangka majun akan berbuat sejauh dan selancang itu. Huhu kakek T.T
Ma joon dikuasai oleh kemarahan dan egonya, ia pergi ke apartemen Yu Kyung dan depresi, ia beralasan tidak punya tempat yang bisa ia tuju. Ma Joon terlihat sedih, sepertinya ia tidak bisa mengusir suara hati nuraninya, ketika ia menyakiti orang-orang yang mencintainya seperti di Palbong Bakery. Suara kakek saat itu begitu nyata T.T ia resah begitu usai berbuat jahat.
Yu Kyung membiarkan Ma Joon tinggal di apartemen-nya. Keduanya punya kemiripan, yaitu luka masa lalu dan kebencian pada dunia. Tak Goo meskipun sama-sama punya luka tapi ia seorang yang positif dan berbeda, jadi ia tidak mendapatkan kesulitan seperti mereka berdua.
Ny. Seo memecat bibi Gong: aku sebenarnya ingin mengambil semua yang kami berikan padamu, tapi aku mempertimbangkan lagi tahun-tahun kau melayani dalam keluarga ini, jadi ambil ini dan segera tinggalkan rumah ini.
Bibi Gong terkejut. Ny Seo berkata: ketika kau memutuskan untuk menikamku dari belakang, kau seharusnya mempertimbangkan konsekuensinya. Beraninya kau tidak menghargai kemurahanku dan menghianatiku? Dan lagi, kau berani membantu Kim Mi Sun untuk mengancamku? Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, jadi berkemas dan tinggalkan rumah ini segera.
Bibi Gong : Kau akan dihukum dengan berat, arwah Ny. Besar tidak akan tenang dengan semua ketidak adilan ini.
Bibi Gong pergi dan menemui Mi Sun. Mi Sun kaget, dia tidak enak karena dirinya maka Bibi Gong diusir.
Bukan, kata Bibi Gong: memang aku ingin meninggalkan rumah itu sejak dulu. Jika bukan demi Presdir dan para Nona, tidak ada alasan bagiku untuk tetap disana.
Mi Sun minta Bibi Gong tinggal disini saja bersamanya. Karena ia juga kesepian.
Ny. Seo panik, jika mereka tidak bisa bertemu Tuan Na hari ini, maka In Sook akan kehilangan semua sahamnya. In sook meminta Han mencegah sahamnya diambil orang. Han bergegas menemui Tuan Na, tapi terlambat.
Tuan Na sudah menjual saham itu pada Kim Mi sun. Han dan orang-orangnya segera bergegas ke rumah Mi sun: lama tidak bertemu, Kim Mi Sun.
Han mengancam Mi sun: dua nyawa ada di tanganmu, jika kau tidak ingin Dokter Yoon dan Tuan Na celaka, kau harus memberikan dokumen itu.
Mi sun : Periode pembayaran kembali sudah lewat. (Jadi meskipun kau punya uangnya tetap tidak bisa membeli saham itu kalau sudah pindah tangan)
Han sung Jae mengancam akan membunuh Dokter Yoon dan Kim Mi Sun mau tidak mau menyerahkan sahamnya pada Han. "Sepertinya kau masih mengancam nyawa orang untuk mendapatkan keinginanmu seperti dulu. Kau juga udah usir takgu."
Han: kan uda kubilang kau jangan menyesal karna aku akan menghalalkan segala cara untuk tujuanku.
Misun: dan kau juga ingat. Seorang ibu akan menghalalkan segala cara jika anaknya disakiti meskipun harus menyelam ke lautan api.
Mereka berdua saling mengancam.
"teganya anak itu. Kita baik sama dy, eh dy malah membakar dapur n kabur gitu aja. Dy itu manusia ga si!" geram paman gapso begitu tau majun yang bakar dapur.
Takgu terpaku ga nyangka.
"dy juga uda lumpuhkan penciuman takgu. Grrr!" geramnya lagi.
Pal Bong Bakery kedatangan tamu, beberapa pria berjas resmi. Mereka datang untuk menyampaikan petisi, ada seseorang yang berkata kalau resep roti Bong itu bukan ciptaan Guru Pal Bong, jadi ada ancaman Guru Pal Bong akan dicopot gelar Master of Artisan-nya.
Orang yang mengajukan petisi adalah Park Choon Bae.
Tak goo tidak terima: ini berlebihan, aku tidak tahu darimana kalian, tapi kalian akan mencabut gelar Guru Pal Bong hanya dengan mendengar pengaduan dari satu sisi saja, itu tidak benar.
Guru Pal Bong minta Tak Goo berhenti. Ia berkata ia mengerti.
Mereka berkata: jika pihak Palbong Bakery ingin menggugat petisi ini makan kalian harus melakukannya dalam satu minggu. Keahlian para master dalam membuat roti Bong harus diuji ulang oleh Persatuan Baker.
Setelah itu, semua orang di Pal Bong Bakery merasa resah. Tak Goo ingin tahu siapa pria bernama Park Choon Bae ini?
Ayah Mi Sun menjelaskan: Choon Bae adalah orang yang berseteru dengan guru sejak lama Sebenarnya, mereka adalah teman dekat dan juga saingan sejak kecil. Roti paling mengenyangkan di dunia dan roti paling menarik di dunia adalah taruhan yang paling mereka senangi. Dan kemudian keduanya ingin membuat roti yang menggambarkan rasa Korea dan roti itu diciptakan dari hasil kerja mereka. Tapi perkembangan-nya tidak begitu baik karena ayah tidak bisa menemukan teknik fermentasi yang tepat sebagai biangnya Dan Guru Choon Bae menemukan teknik fermentasi sehingga itu menjadi berguna. Guru Choon Bae memiliki indera penciuman yang luar biasa, seperti kau, Tak goo.
Tak Goo : Lalu bagaimana mereka bisa bermusuhan?
Ayah Mi Sun : saat mereka sukses dan banyak uang, timbul masalah. Guru Choon Bae mengubah resep karena ingin meningkatkan produksi, sementara Guru Pal Bong ingin mempertahankan mutu dan idealisme. Sementara masyarakat umum tidak bisa membedakan rasa roti satu dari yang lainnya. Jadi mereka pisah karena Guru Pal Bong tidak akan pernah menggunakan bahan kimia dalam rotinya.
Cun bae pake pengawet agar fermentasinya ga lama dan bisa mendatangkan banyak uang, sementara kakek ingin agar roti tetap menyehatkan. Mereka pisah karna beda pendapat. Cun bae buka toko roti tapi karna ketahuan pake pengawet dy bangkrut.
Cun bae kembali untuk menghancurkan pai bong bakery dengan memprovokasi majun tuk membantunya balas dendam karna keduanya punya kemarahan yang sama.
Tiba-tiba Mi Sun dan ibunya panik, mereka berkata kalau Kakek jatuh sakit. Dokter dipanggil dan berkata kondisi Guru Pal Bong lemah, karena sudah menahan-nya begitu lama. Pasti karna begitu banyak masalaha yang menghadapinya berturt2.
Semua cemas, jika mereka harus melawan petisi itu, mereka membutuhkan Guru Pal Bong. Hanya Guru Pal Bong yang bisa membuat roti Bong.
Tanpa persetujuan In Mok, Tak Goo memasukkan petisi, bahwa Pal Bong Bakery akan mempertahankan kehormatan mereka di sidang.
Awalnya semua tidak yakin, karena buku jurnal fermentasi itu hilang dan indera penciuman Tak Goo belum pulih.
Lagi2 bukunya ilang bertepatan saat majun kabur, mereka kembali mencurigai.
Tapi Tak Goo tidak menyerah dan tetap ingin bertarung demi kehormatan gurunya.
Tak goo : Boss, paman Gap Soo, dan Mi Sun, kalian semua pernah makan roti Bong!
Semua berkata tidak semudah itu.


Tak Goo berkata: jadi apa kita akan berdiam diri dan melihat orang-orang itu ..mencoba melemparkan nama Guru kita ke dalam lumpur? Apa kita akan melihat saja saat gelar Master Guru dicabut?
In Mok masih merasa tidak mungkin, apalagi tanpa jurnal fermentasi itu.
Tak Goo tidak sabar lagi: jangan berkata tidak mungkin sebelum kita mencobanya! Jika kalian tidak akan membantu, maka aku akan melakukannya sendiri!
Kim Tak Goo!
Tak Goo : Tidak mungkin dia akan kehilangan gelar Master-nya. Apapun yang terjadi, aku akan melindungi reputasi Guru!
Takgu yang geram keluar, misun nyusul, jaebok juga. Dengan alasan panas paman gapso juga keluar. Hanya jingu yang bijaksana berdiam.
Jingu: ayo kita coba. Semua memilih ide takgu
Jingu membujuk bos agar ikut dengan yang lain.
Presdir Gu baru tahu kalau bibi Gong sudah pergi. Presdir tanya kenapa, Ny Seo menjawab kalau ia tidak mempercayai Bibi Gong lagi. Presdir tanya apa alasan sebenarnya.
Ny. Seo marah: apa aku tidak bisa memecat orang yang bekerja di rumahku sesuai keinginanku? Apa bibi Gong sepenting itu? Apa dia lebih penting dibanding denganku?
Presdir : Aku hanya ingin tahu kenapa kau tidak bisa lagi mempercayai bibi Gong.
Presdir lalu teringat ucapan misun tentang malam itu, dy menatap insok curiga. Pemecatan itu pasti ada hubnya dengan kecurigaannya itu.
Presdir: malam itu kau dimana? malam ketika ibu meninggal dunia, kau ada di mana?
Ny. Seo tampak ragu: Aku tidur. aku marah karena kau ke Cheongsan, aku minum dan tertidur. Puas?
Presdir melihat matanya, tampak sekali ketakutan dan kebohongan di matanya serta kegugupannya bicara tak bisa dy percayai begitu saja.
Gap Soo membelikan Tak Goo obat ajaib agar ia segera pulih. Katanya: kita harus melawan racun dengan racun. Oh my..hahaha


Jae Bok dan Mi Sun tidak yakin, tapi Tak Goo sama sekali tidak ragu, ia langsung minum sebotol penuh
Tak Goo latihan dengan keras tapi ia jadi depresi karena indera penciuman-nya belum juga pulih.
Tapi Tak Goo bermimpi bertemu Guru Pal Bong.
Kakek: bagaimana penciumanmu?
Takgu: mungkin ga akan pulih selamanya.
Takgu pesimis. Dalam mimpi itu, Guru Pal Bong berkata kalau Tak Goo harus percaya pada diri sendiri.
"Jika kau ingin indera itu kembali, kau harus percaya kalau indera itu akan kembali padamu."
Mimpi yang mengharukan kakek menemuinya.
Mengherankan, entah karena obat ajaib Gap Soo atau karena roh Guru Pal Bong dalam mimpi Tak goo, ia mulai menyadari kalau indera penciuman-nya dan perasanya mulai pulih. Ia senang sekali. Ia juag seperti mendengar aromanya.
Tiba hari untuk mempraktekkan resep roti Bong di depan sidang. Pal bong Bakery diwakili oleh Tak Goo, karena Guru Pal Bong sakit. Tapi yang membuat semuanya terperangah adalah kalau pihak Guru Choon Bae diwakili oleh Ma Joon.
Kedua anak itu sekali lagi harus berhadapan satu sama lain melalui keahlian membuat roti mereka.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=199391496799552&set=a.192156097523092.48749.115414481863921&type=1&theater

0 komentar: