THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 02 Oktober 2011

TAMRA THE ISLAND (14)

"jangan bilang2 sama orang apa pun yang kauliat di serikat dagang. N jangan kasi tau kalo aku masi idup, terutama ama park yu," pesan wiliam pada byojin ketika byojin menceritakan apa yang dilihatnya di gudang rahasia, barang2 upeti curian.
Tapi byojin malah kasi tau park yu tentang gudang upeti itu, karna park yu sedang nyelidikin serikat dagang sourin yang sepertinya ilegal itu.
"tapi kalo kaukasi tau park yu, kau takkan bisa pergi dari sini," tegur wiliam saat mengetahuinya.


Park yu belum mendapat bukti. Eh malah ketemu ma ibunya n byojin, ibunya yang curiga byojin ada hub ma park yu memukul byojin. Park yu menyetujui pernikahan yang dicombalngin sang ibu dengan syarat ibunya ga menyakiti byojin lagi. Park yu marah pada byojin karna ga melawan saat ditindas.
Ibunya park yu malah datangi ibunya byojin n menghina2nya sebagai orang miskin, lalu kasi uang tuk pulang ke tamra.
Ibu byojin ga terima ejekan itu n marah karna ibu park yu dah mukul putrinya.
"jangan mentang2 kau makan nasi mahal, mulutmu malah berkata kotor," sindir ibu byojin.
"aku ga pernah punya prasaan ama park yu. Jadi kau ga berhak sakitin aku n ibuku," tutur byojin sedih. Ibu park yu yang bengis pun mengancam mereka lalu pergi.
"jangan kauhiraukan wanita jelek itu," hibur ibu byojin saat byojin nangis. "angkat wajahmu. Bagaimana bisa dy mukul wajah sekecil ini. Kau sudah putuskan untuk tinggal di hanyang maka tunjukkanlah keberanianmu," nasehat ibunya.
Sementara itu park yu n yan belum tau wiliam masi idup. "kau sudah biarkan wiliam terbunuhkan?" sinis yan.
"jangan sembarangan. Aku sudah mempertaruhkan nyawaku tuk memohon pada raja agar wiliam ga dibunuh! Tapi aku gagal," park yu membela diri.
"kalau beitu persahabatn berakhir," yan memutuskan.
"sepertinya kau datang bukan hanya untuk membawa wiliam pulang. Apa lagi tujuanmu?" tanya park yu penasaran.
"aku bertransaksi dengan serikat dagang sourin."
YAn datang ke sd sourin tuk nagih janji. Ketuanya malah nyogok dengan sesuatu agar yan memperpanjangnya dulu, wiliam. Yan kaget begitu liat wiliam masi idup. Rupanya wiliam dipelihara di sd sourin agar yan mau bertransaksi dengannya, alias dimanfaatkan.
"aku sudah ga percaya kamu maupun dengan park yu," sahut wiliam dingin sambil memperlihatkan surat kontrak dari ibunya di inggris. "kau mau bawa aku pulang karna mau kompensasi."


Yan meliat surat kontark yang dibuangnya, rupanya sd sourin mengambilnya n kasi lia wiliam. Yan kesel cos wiliam jadi jaminan transaksi mereka.
"aku mau pergi asal ajak byojin juga," kata wiliam ngotot.
"byojin terus! Selama masi ada park yu, byojin ga akan meninggalkan t4 ini."
Sementara itu park yu n putra mahkota tengah merencanakan pengrebekan sd sourin karna mencurigakan.
Park yu membatalkan pernikahannya dng putri pm! "mohon ayah ibu mempertimbangkan pernikahan ini! Aku ga mau," katanya.
Park yu mengakui prasaannya ma byojin. "dia mengajariku muanya. Dia buatku bahagia."
Wiliam nemuin ketua sd sourin. "napa kau selamatkan aku? Tolong aku agar aku n byojin bisa keluar dari sini. Aku janji akan lakukan apa aja," wiliam bernegosiasi.
Ternyata ketua sourin memanfaatkan negosiasi itu untuk menjatuhkan park yu.
Park yu menemui si bule yang uda nampung wiliam dulu. "dia bersikeras menghibur raja agar bisa ketemu gadis yang ia cintai. Di sini ia dihina2, tapi di asalnya ia itu bangsawan. Ia hebat memperjuangkan cintanya dengan mengorbankan statusnya. Kau juga bangsawan, bisa seperti dy?" park yu merenung.
Kepala jaksa terbunuh, park yu n putra mahkota mencurigai sd sourin. Mereka mo cepat mengusut tuntas kejahatan sd sourin.
Mendengar park yu ga jadi menikah, ibu byojin merasakan secercah harapan agar park yu bisa jadi menantunya.
Byojin ketemu ama yan. "ketemu lagi, di ceju maupun hanyan kau slalu buat repot, dasar cerewt," keluh yan begitu byojin minta tolong yan kasi tau wiliam kalo park yu dah ngebelain dy n kasi tau kalo pria yang mau membunuhnya ada di sd sourin.
Park yu kembali ke ceju tuk ketemu tuan jibang n membahas pelabuhan yang berhub dengan pencurian upeti.


0 komentar: