THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 11 Oktober 2011

BREAD LOVE AND DREAMS (24)

(Satu episode penuh air mata lagi, siapkan ember..)
Mobil Ma Joon berhenti di depan rumah keluarga Pal Bong Bakery, Ma joon ragu masuk ke dalam. Suasana sekitar rumah guru Pal Bong terlihat sepi, di dalam, Ibu Mi Sun menyambut para tamu. Hanya sedikit yang datang melayat dan keluarga Guru Pal Bong merasa bersedih,
Ibu misun ngeluh: apa mereka semua sudah melupakan Guru?
Mi Sun diam saja sambil menyiapkan makanan kecil, ia memandang Tak Goo yang berdiri terpekur di dekat tangga. Ia sedih sekali.
Ma Joon masuk, takgu terperangah, tapi dy diam saja. Ia ga nyangka majun datang. Mereka saling bertatapan. Takgu melihat bibir majun yang bengkak, majun juga melihat buku2 jari takgu yang diperban, takgu langsung menyembunyikannya. Sama2 terluka T.T
dan staf bakery marah melihat majun.
Gapso: beraninya kau datang kesini! Kau ini siapa beraninya masuk ke sini lagi!
Gapso mencengkram kerah baju majun sambil mengamuk2, tapi staf lainnya menenangkannya, brusaha memisahkannya.
Gap soo menyalahkan Ma Joon: karena kau Guru seperti ini, dia meninggal karena semua yang kau lakukan!
Gap soo menangis tersedu, sedu, Aigoo..Guru..Guru..!
In Mok menghentikan-nya dan minta semua tenang: Tae Jo, masuklah. Kau harus memberi hormat pada Guru.
Majun meliat presdir ada di dalam. Ia memberi hormat, tiba2 saja ia seperti mendengar suara kakek, terasa nyata seperti menyapanya saat kabur dari rumah.
"taejo, masuklah," terngiang suara ramah kakek di telinga majun.


Paginya, Keluarga Pal Bong tetap mengadakan upacara penguburan meskipun yang hadir hanya sedikit. Presdir Gu bahkan jalan dan mengangkat peti guru Pal Bong, bersama Tak Goo, Jin Su, Gap soo dan lainnya.
Presdir Gu : Tidak apa, selamanya dia adalah guruku. Memang sudah sepantasnya kalau aku mengantarkan-nya ke peristirahatan terakhirnya. guru mendedikasikan dirinya untuk membuat roti secara tulus. ketulusan pasti menang.
Tapi, ketika mereka keluar dari rumah, mereka baru sadar kalau ternyata Guru Pal Bong belum dilupakan. Ada sekitar seratus ahli roti berdiri menanti peti Guru Pal Bong, mereka mengenakan seragam putih khas Baker dan juri yang kemarin memberi suara untuk Pal Bong Bakery bertindak sebagai pemimpin mereka. T.T
Juri : Kami benar-benar minta maaf. Kami baru saja menerima pengumuman. Kami langsung bergegas agar bisa sampai di sini tepat waktu dan kami baru saja tiba. Kami berdoa semoga Guru beristirahat dengan tenang.
(soundtraknya sedih mendukung T.T) mua mengiringi upacara dengan isak tangis, bahkan aku T.T para koki melepas topi kemudian memberi jalan agar mereka bisa lewat (mengharu biru prosesi pemakamannya) T.T
Presdir Gu kembali ke kantor dan Sekretarisnya lapor kalau Manager Han selama 3 hari ini ketika Presdir mengurus pemakaman, ia mengadakan rapat dengan Dewan Direksi. Tujuan-nya jelas, untuk menusuk Presdir dari belakang.
Presdir sempat merasakan ketidak beresan pada tangannya. Eh dy ketemu man.han, ia terperangah cos han belum angkat kaki dari geosung.
Han : Aku percaya penilaian Presdir Il Jung semakin tidak jelas, sepertinya hak manajerial kita kalah dengan toko roti kecil. Apa ini masuk akal? Pada pertemuan Dewan Direksi berikutnya, kita akan menunjukkan pada Presdir dimana kita berdiri.
Anggota rapat menyetujuinya, mereka juga tak ingin semuanya jatuh pada koki kecil takgu T.T
Ma Joon membuka buku jurnal Fermentasi milik Guru Pal Bong. Ia membuang buku itu karna merasa dah ga berguna. Ternyata Guru Pal Bong menyelipkan surat untuk Ma Joon dalam jurnal itu.
"Tae Jo, jika kau membaca surat ini, itu mungkin berarti kau sudah mengambil jurnal fermentasi ini, benar?"
Sementara Tak Goo menghadap In Mok: apa kau memanggilku Boss?
In Mok membenarkan dan memberikan sesuatu dari Guru Pal Bong: sepertinya Ayah meninggalkan ini untukmu.
Tak goo membacanya: Ini adalah tugas. Aku memberikan padamu semua untuk kompetisi babak ke-3. Roti paling membahagiakan sedunia.
Tak Goo menangis sambil memeluk tugas dari guru Pal Bong, Guru!
Ma Joon terus membaca surat Guru PalBong, yang juga menjelaskan arti setiap kompetisi yang ia adakan.
"Menemukan roti paling mengenyangkan di dunia adalah semangat untuk memikirkan orang lain.
Menemukan roti paling menarik di dunia adalah semangat untuk berkarya.
Menemukan roti paling membahagiakan di dunia adalah semangat untuk menemukan roti yang akan kau buat sepanjang hidupmu. Ini adalah tugas terakhir yang akan kuberikan padamu, jadi aku sangat berharap kau akan melakukannya."
Ma Joon juga menangis dengan menyesal di lantai setelah membaca surat Guru Pal Bong, Guru!
Keduanya menangis terisak2 akan ketulusan gurunya meskipun berada di tmpat yang berbeda. Guru masih memberi kesempatan untuk majun ikut kompetisi ke3, itulah yang membuat majun terharu sedangkan takgu lebih mengharu biru karna tersentuh gurunya yang di saat2 terakhirnya masih sempat memikirkan ujian tahap3.


Jingu melihat kesedihan takgu T.T
Dalam pertemuan keluarga Gu dan keluarga Lee, Ny. Seo mengusulkan agar Na Jin dan Ma Joon bertunangan pada musim gugur.
Tapi Ma Joon berkata ia minta maaf pada Na Jin karena tidak akan menikahinya.
Ibunya jelas marah dan ia tidak mengerti. Menurut In Sook pernikahan ini akan memberikan dukungan untuk Ma Joon: semua untuk kebaikanmu Pernikahan bukan hanya tentang satu atau dua orang. Kau ga tau berapa banyak orang yang mempertaruhkan nyawa untukmu?
Ma Joon marah: tidak ada yang meminta kalian melakukan itu untukku! Aku mencintainya, Aku mencintai Shin yu kyung!
Ma Joon : Jika ia tidak bersamaku. Aku gelisah dan gila. Jika aku tidak melihatnya, aku akan merindukannya sampai tidak bisa bernafas dan saat itu aku merasa sekarat. Aku tidak memiliki siapapun, hanya Yu Kyung satu-satunya. Kau tahu itu?
Ibunya tidak terima: kau punya ibu dan Geoseong! Tapi Ma Joon berkeras. Ny. Seo mengancam: semakin kau seperti ini, maka hidup Shin yu kyung akan semakin berat, dan kau, kau tidak akan pernah menang melawan ibumu ini. Mengerti?
Majun mengemukakan perasaannya dengan emosional dan mata berkaca2, perasaannya pada yukyung tak main2. Ia menentang habis2an.
Ma Joon menemui Yu Kyung dan ingin mengantarnya. Tapi Yu Kyung tidak mau.
Majun: gimana caranya bahagia? Apakah dengan bersamamu aku bisa bahagia?
Ia menanyakan itu karna merasa gersang, yukyung masi belum merespon cintanya.
Yu kyung berkata dia dan Ma Joon adalah sama, yaitu orang yang tidak bisa berharap mendapat kebahagiaan.
Yu Kyung : Aku memanfaatkanmu untuk melawan ibumu, dan kau memanfaatkanku untuk menyakiti Tak Goo. Itulah mengapa kita jauh dari rasa bahagia. Mangnya kita pantas bahagia?
Ma Joon membenarkan dan ia memberikan sesuatu pada Yu Kyung...gelang Ny. Seo: Akhir pekan ini kalau kau datang makan malam, pastikan kau mengenakan gelang ini.
Yu Kyung heran: apa artinya?
Ma Joon : Artinya, aku akan menikahimu Mungkin juga artinya awal dari penderitaan, dan jika setelah tahu itu kau tetap melalui jalan itu bersamaku. Aku akan melakukannya sampai akhir. Artinya seperti itu. Sampai ketemu akhir pekan ini.
Mi Sun masih sedih dan berkata pada Tak Goo kalau ia merindukan kakeknya, "kenapa saat kakek ada aku ga merasa sadar kehadirannya, tapi saat kakek meninggal aku malah sadar kalo aku sangat kehilangannya."
Misun menangis tersedu2, sedih sekali T.T takgu menenangkan, ia jadi ikut sedih.
Tak Goo memikirkan tugas yang diberikan Guru Pal Bong dan ia jadi semangat, ia passang poster ujian tahap3 di dapur dan memasang senyum khasnya.
ia mulai menyiapkan bahan dan membuat roti yang cantik2.
Pagi-pagi, semua heran: bukankah itu aroma roti? Datang dari bakery kita. Siapa yang melakukan itu? pagi-pagi sekali?
Jingu bisa menebaknya tanpa komentar apa2.
Tiba2 saja Tak Goo memanggil para senior dan juga keluarga In Mok untuk sarapan. Ia membuat banyak roti: ayo semua, makanlah.
Tak Goo mengatakan: aku tidak tahu rasanya, tapi aku membuatnya persis seperti yang dibuat guru untukku terakhir kali.
Semua mencicipi roti itu: Aigoo, roti ini lembut sekali. Ini roti atau kolagen? Lembut sekali.
Semua memuji, rasanya enak, penampilan luarnya garing dan bagus. Bisa dinikmati tanpa selai atau krim: Tak Goo, kau membuat roti yang pantas untuk dimakan.
In Mok memuji: ini benar2 enak Tak Goo, persis dengan roti yang biasa dibuat Ayah. Terima kasih.
Kak Jin Gu memutuskan untuk menerima tawaran Presdir dan pergi tanpa pamit. Tak goo heran, Mi Sun hanya berkata: Kak Jin Gu hanya pamit pada ayah dan pergi. Katanya akan pergi untuk sementara waktu.
Presdir senang jingu menerima tawarannya.
Jingu: aku melakukannya untuk takgu sekaligus balas dendam pada mereka yang tlah hancurkan paybong bakery.
Presdir: tapi ini sangat berbahayalh loh.
Tapi jingu bersedia membantu rencana presdir.
Presdir Gu menemui Kim Mi sun dan Ny. Seo curiga, ia memutuskan untuk membuntuti mereka.
Presdir merasa pertemuan ini agak aneh, misun meleset menyentuh gelasnya.
Presdir: kau kenapa?
Mi sun berkata kalau 14 th lalu ketika ia kecelakaan, matanya terluka, jadi penglihatan-nya sedikit kabur. Presdir minta maaf.
Mi sun berkata: jika semua bisa diselesaikan dengan perkataan itu pasti sangat menyenangkan.
"Apa yang harus kulakukan?" tanya Presdir. Dan ia merasa Mi Sun dikuasai dendam. Presdir: Jika kau membalas dendam, kau akan semakin terluka.
Mi sun tersinggung: bagaimana aku bisa memaafkan istri Presdir dan Manager Han, mengirim Tak Goo yang masih 12 th naik ke kapal nelayan?! Rasanya sakit sekali! Tega sekali membuang anak sekecil itu. Takkan kumaafkan!
Mata misun berkaca2. Ia Lalu meninggalkan meja sebelum pembicaraan mereka selesai. Presdir sempat mencekal tangan misun, tapi misun melepaskan cekalannya karna ga mo denger nasehat apa2 lagi.
Ny. Seo melihatnya dan mengikuti Kim Mi Sun.
Dokter Yoon menyadari mobil Ny. Seo dan ingin menghindar, tapi Mi Sun ingin membawa In sook ke tebing dimana ia didorong.
Presdir keluar dari restoran, ia merasa tangannya benar2 lumpuh tapi ia segera pulih dan asisten-nya berkata kalau Ny. Seo mengikuti mobil wanita yang ditemui Presdir tadi. Gu Il Jung lalu mengikuti mereka.
Mi Sun dan In sook akhirnya berhenti. Mi sun membawa In sook ke dekat tebing: Ada tempat yang ingin aku tunjukkan padamu.
Mereka jalan ke arah tebing.
Mi sun : Ini adalah tempat dimana aku jatuh dan mati, 14 th lalu.
Ny.seo: jadi hanya ini yang mau kauperlihatkan?
Kim Mi sun sangat marah dan ia sudah gelap mata, Ia tiba-tiba menarik tangan Ny. Seo dan mendesak-nya ke pinggir tebing: kita akhiri disini Nyonya. Mati sama aku!
In Sook panik: kau gila! Apa yang kau lakukan, lepaskan! lepaskan!


Saat kedua wanita itu saling tarik menarik, Gu Il Jung datang: Hentikan!
Presdir Gu : Lepaskan, kumohon lepaskan. Orang yang harus kau hukum bukan dia, tapi aku. Semua ini salahku, ini terjadi karena perintahku. Orang yang memerintahkan untuk memisahkan kau dan Tak Goo adalah juga aku. Aku hanya ingin mengambil Tak Goo dan menjadikannya pewaris Geoseong, aku ingin melindungi istri dan anak-anakku. mereka keluargaku meskipun hanya kerangka kosong. Demi Tak Goo, anakmu hentikan. Ia merindukanmu.
Misun luluh. "jadi dy.."
Presdir berkata kalau Tak Goo masih hidup dan sekarang tumbuh menjadi Baker yang hebat.
Mi sun terkejut dan ia hampir tidak percaya. Ia jatuh berlutut sambil menangis tersedu2, ny.seo meninggalkannya dan presdir hendak menenagkan misun.
Di saat semua sepertinya mulai tenang, tiba-tiba Gu Il Jung jatuh pingsan, sepertinya pembuluh darah di kepalanya pecah. Misun berusaha menyadarkannya
Misun: presdir!!
Ny.seo berbalik dan terperangah.
Presdir dilarikan ke RS. In Sook panik dan berkali-kali minta suaminya membuka matanya. Dokter berkata kalau Presdir terkena pendarahan otak. Dokter tidak bisa menjamin apa Presdir bisa sadar, dan kalau sadar mungkin akan lumpuh sebelah.
In sook marah2: kau dokter kan, apa hanya itu yang bisa kau katakan? suamiku terbaring tidak sadar dan kau berkata yang bisa dilakukan hanya menunggu?
Anaknya menenangkan In sook. Mi sun juga menyalahkan dirinya, semua karena dia, kalau saja ia bisa berhenti tadi.
Ma Joon duduk di dekat ayahnya dan terlihat terpukul, ia sebenarnya sangat ingin benar2 menjadi anak Gu Im Jung.
takgu memandangi kasur sebelahnya. sudah lama majun tak berada di sisinya. di sela2 ia belajar, ia masih sempat memikirkan majun dengan pandangan sepi ke kasur itu. "bagaimana kabarnya sekarang ya?"
Yu Kyung datang mengunjungi Ma Joon.
Ma Joon heran bagaimana Yu Kyung tahu? Yu Kyung berkata ia dengar dari kantor sekretaris, karena ia harus masuk lagi hari Senin nanti. Yu Kyung menanyakan kondisi Presdir dan juga Ma Joon.
Ma Joon : Apa kau cuma sopan santun atau benar2 mencemaskanku?
Yu Kyung berkata akan pergi, tapi Ma Joon minta Yu Kyung menemaninya 5 menit saja, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Yu Kyung. 5 menit saja... So swit


Manager Han segera masuk ke kantor Gu Il Jung dan mencari saham milik Presdir. Dy bongkar2
In sook memergokinya: kau! apa yang kau lakukan?
Han : Hilang, tidak ada di kantor dan tidak disini.
In sook : Apa yang tidak ada?
Han : Aku tidak bisa menemukan sertifikat saham milik Presiden.
In sook tidak percaya, suaminya terbaring di RS, Han sung Jae masih memikirkan itu.
Han mengingatkan : Apa kau lupa kalau putra tertuanya sesuai kartu keluarga adalah Tak Goo? Jika saham Presiden harus diwariskan sesuai urutan, maka yang akan mendapatkannya bukan Ma Joon anak kita, melainkan Tak Goo.
In sook baru sadar dan berkata mereka harus mencegah itu.
Tak goo belum tahu apa yang terjadi dengan ayahnya ketika Pengacara menemuinya di Pal Bong Bakery: apakah kau putera tertua presiden Gu Il Jung, Kim Tak goo?
Tak Goo : Benar. tapi anda siapa?
Pengacara Park : Saya penasihat resmi Geoseong Food, Park In Taek.
In Sook panik dan mencari sertifikat saham itu ke seluruh rumah. Ja kyung heran: Ibu ada apa? Kita harus jenguk ayah.
Tak goo menerima sertifikat saham itu dari pengacara Park: ini dari Presdir, dia memintaku jika tiba-tiba terjadi masalah dengan kesehatan atau nyawanya, maka aku harus menemui Kim Tak Goo di Pal Bong Bakery dan memberikan ini sendiri.
Tak Goo masih belum mengerti: apa katamu? Apa maksudmu ada masalah dengan kesehatan atau nyawanya? Apa maksudmu...
Park : Semalam, Presdir Gu Il Jung tiba-tiba pingsan karena pendarahan otak.
Tak Goo tertegun dan ingat kata2 ayahnya: Tak Goo, jika kebetulan ada yang terjadi padaku, orang yang bisa kupercaya sebagai penggantiku hanya kau.


Tak goo membaca surat kuasa dari ayahnya:
"Pemegang saham, Gu Il Jung
Sertifikat saham
Semua sahamku aku berikan padamu, jadi kumohon, jagalah Geoseong, Tak Goo."
Takgu terperangah. Hah? Geosung dipercayakan padanya? Padahal dy bukanlah siapa2, tapi mengapa presdir memilih orang berpendidikan rendah sepertinya? Dy kebingungan akan amanah itu. Itulah amanah yang dibebankan padanya, presdir benar2 berharap padanya.
Jingu menemui han, dy setuju bekerjasama, padahl mata2nya presdir hehe :p
Presdir dibawa pulang untuk dirawat di rumah atas perintah ny.seo dengan alasan presdir tak suka di rumah ssakit.
Tak goo tampak bengong, ia tidak makan2. Di meja makan, dah berkurang: jingu, kakek dan majun. Takgu sebentar lagi nih mo pergi. Ia lalu permisi ke kamarnya. Ia kepikiran amanah besar presdir.
Ia teringat dulu pernah bilang: aku ga bisa kembali ke geusong (setelah apa yang mereka perbuat si)
Tapi presdir begitu berharap padanya, ia anak kepercayaannya.
Takgu teringat kata2 misun juga: kenapa..kenapa aku tidak menyadari kalau ia ada, betapa luar biasanya kehadiran-nya dan betapa pentingnya dy di sisiku.
Takgu merenungi semuanya. Presdir penting baginya. Ia tak ingin mengecewakannya, selama ia masi bisa hidup untuk presdir.
Tak goo sudah membuat keputusan dan ini adalah titik balik bagi Kim Tak goo.
Tak Goo berdiri di depan rumah ayahnya dan teringat ketika kecil dan pertama kali dibawa ibunya ke rumah ini.
Penjaga tanya: siapa anda?
Takgu: Aku Kim Tak Goo, putera tertua Presdir Geoseong, Gu Il Jung. Katakan pada mereka Kim Tak Goo ada di sini.
Penjaga : Baik.
Seorang staf nelpon: ada tamu datang.
Majun yang angkat: Siapa?.. Oh biarkan dy masuk.
Majun berkata ke orang2 yang hadir: kita kedatangan tamu.
Orang2 di sekitarnya penasaran.
Kim Tak Goo masuk dengan percaya diri dan langkah tegap. Semua kaget dan terperangah melihatnya
Takgu melirik ke sana kemari, banyak yang memperhatikannya bertanya2 siapa. Tapi ia tetap tegarkan langkahnya.
Man.han menatapnya dingin. Kedua noonanya tertegun liat takgu berpakaian jas rapi. Takgu melangkah lagi dan majun nongol di antara keduanya dengan coolnya lalu menoleh. Tatapannya memadamkan.
Majun: kau datang?
Tak Goo : Ya, aku datang.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=199391516799550&set=a.192156097523092.48749.115414481863921&type=1&theater

0 komentar: