THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 23 November 2011

Ftv action Indonesia: KUCARI NAMAMU (part 1 of 4)

Kalo dah mengenali produksi label filmnya, yah pastilah ftv action lagi yang slalu tayang di indosiar. Aku suka banget ama ftv jenis ini di indosiar, karena adegan laganya dan alur critanya yang bagus. Palagi pas mula, langsung baca roger danuarta pemeran utamanya si galih hehe, hyuk :p
b^0^d
Gerombolan penjahat itu datang di saat keluarga di rumah itu sedang tertidur, di siang hari. Mereka masuk secara paksa dan menyeret kepala rumah tangganya keluar. Istri dan anak-anaknya yang sedang tertidur dalam sebuah kamar langsung terbangn begitu mendengar suara keributan itu. Sang istri melihat suaminya dianiaya oleh seorang bos penjahat. Dia lalu menyuruh ketiga anaknya yang masih kecil untuk segra melarikan diri. Ketiganya terisak-isak ketakutan akan apa yang terjadi, namun sulit dijelaskan untuk anak sekecil mereka.
Sang ibu nyuruh si galih yang tertua di antara mereka untuk menjaga kedua adiknya, yaitu galuh dan gina. Saat kedua adiknya berhasil keluar, galih berbalik lagi hendak menyelamatkan ayahnya yang sedang dianiaya. Tapi ibunya mencegah. Akhirnya galih hanya bisa mematuhinya.
Sang ibu lalu keluar untuk melindungi suaminya. Galih hanya bisa diam melihat kebiadaban mereka membunuh kedua orangtuanya dengan perasaan sedih, dan tak berdaya karna masih kecil. Dy ketakutan.
Dengan sadisnya si bos penjahat yang memakai asesori jari telunjuk itu lalu menghantam guci ke punggung wanita yang sedang melindungi suaminya itu hingga keduanya tewas. Ia lalu menyuruh orang-orangnya untuk membunuh semua orang yang ada di rumah itu. Galih dan adik-adiknya pun bergegas melarikan diri lewat jendela.
Mereka terus berlari, sementara para penjahat itu mencari-cari mereka. Tiba-tiba saja si gina yang terkecil, terluka sehingga galih pun menggendongnya di punggung. Gina menangis-nangis ketakutan. Galih menenangkannya, “jangan nangis, tenang ada kakak di sini,” hiburnya.
Gina mempertipis isakannya, sementara mereka terus dikejar-kejar penjahat. Tapi untungnya mereka berhasil lolos. Akhirnya mereka pun menjadi anak jalanan. Galih berteguh untuk melindungi kedua adiknya dengan penuh rasa kasih sayang. Dy tidur di sisi kedua adiknya dan setia selalu bersama kedua adiknya, tak terpisahkan…
Mereka bertiga pun jadi anak panti asuhan, di mana mereka satu per satu diadopsi, kecuali sang kakak, galih…
***
Lima belas tahun kemudian…,
Seorang pemuda tampan mendatangi sebuah kota bersama dengan tunangannya siang itu untuk mencari adiknya. Nama pemuda itu galuh. Dy mendengar kabar kalo adiknya berada di sebuah smp. Tapi betapa terkejutnya dy begitu keinginannya tak sesuai dengan harapan.
Seorang wanita culun dan gendut mengaku sebagai gina dan menyebut galuh dengan panggilan kakak. Tentu saja galuh yakin itu bukan adiknya. Kayak dikerjain nih, hehe.
Seorang guru yang mempertemukan mereka protes, “kenapa bukan? Apa karena dy gendut dan jelek lantas kau tak mengakuinya sebagai adikmu? Memangnya kau yakin apa adikmu cantiknya kayak apa? Percuma juga kau masang berita di Koran tentang adikmu yang hilang itu.”
Si wanita culun cemberut. Tapi galuh tetap saja tak mengakuinya. Masa adiknya yang cantik bisa berubah jelek seperti itu sih, hihi :p
Akhirnya mereka pun keluar. Tiba-tiba saja ada yang memanggil galuh dengan sebutan kakak, meskipun suaranya terdengar sayup-sayup. Galuh berbalik lagi kearah gedung sekolah dan melihat seorang wanita cantik yang rupanya guru di sana. Tak salah lagi, dy lah gina. Galuh langsung berlari kearahnya, begitu pun dengan gina, akhirnya mereka bisa bertemu lagi. Mereka saling berpelukan melepas rindu…
Mereka semua akhirnya berkumpul dengan keluarga gina. Gina memperkenalkan orangtua angkatnya yang baik sekali padanya, yaitu sang ibu. Dy telihat menyayanginya dan bahagia di sana. Lalu dy memperkenalkan tunangannya yang rupanya guru yang kerjain tadi. Galuh hanya bisa memperkenalkan tunangannya. Mereka pun terlihat akrab dan berbaur kemudian bersulang atas pertemuan kembali itu.
Galuh memberitahukan kalo dy ingin mencari sang kakak, galih. Gina mau ikutan dengan antusiasnya. Mereka dah lama berpisah dengan sang kakak dan begitu merindukannya. Akhirnya gina pun meninggalkan rumah dan pergi bersama galuh mencari sang kakak…
Mereka kembali ke panti asuhan tempat mereka dirawat dulu dan menanyakannya ke kepala panti. Tapi kepala panti bilang si galih dah lama pergi dan tak pernah kembali-kembali lagi. Galuh dan gina jadi kebingungan karna kakaknya ilang gitu aja. Kepala panti lalu bercerita.
“sejak ditinggal ama kalian, si galih jadi pemurung dan sedih. Dy jadi suka kabur dari panti. Kalo diajak balik, dy suka ga mau dan malah kabur lagi. Sekarang dy entah berada di mana. Tapi terakhir kali aku menemuinya di jalanan.”
“apa ada orang yang mengetahui di mana tepatnya dy sekarang?” selidik galuh.
“yah. Ada. Orangnya namanya cyuwanara…”
Maka mereka pun mencari orang yang bernama cyuwanara itu. Mereka menyelidiki dan tibalah mereka di sebuah kafe. Mereka menanyakan keberadaan orang yang bernama cyuwanara itu pada seorang pelayan.  Pelayan itu malah menyuruhnya menanyakannya langsung pada seorang pemuda yang sedang bermain bilyar di sana.
Galuh dan gina langusung menghampiri seorang pemuda yang lagi main bilyar. Galuh bertanya mana cyuwanara, tapi pemuda itu meresponnya dingin, “jangan ganggu aku,” sahutnya cuek tanpa memandang sedikit pun. Pemuda itu terus saja main bilyar.
Galuh berusaha mengorek lagi, “kami lagi cari kakak kami yang bernama galih,” ujarnya meskipun dah dicuekin abis-abisan.
Pemuda itu tertegun. Ia menghentikan permainan bilyarnya. Dy lalu menatap mereka berdua. “mang kalian siapa?”
Galuh kemudian memperkenalkan diri dan gina sebagai adik-adiknya galih. Pemuda itu kemudian ngaku sebagai cyuwanara setelah terdiam beberapa saat. Galuh pun menanyakan keberadaan kakaknya. Pemuda itu tertegun kembali, tatapannya suram.
“galih sudah mati waktu berkelahi. Hidup kami sebagai anak jalanan diwarnai kekerasan dan perkelahian,” tuturnya sendu sambil membayangkan masa lalunya yang penuh dengan perkelahian dengan geng lain. Terlintas bayangan seorang pria gondorng seram dan dirinya sendiri yang sedang berkelahi.
Galuh dan gina terhenyak seketika. Mereka serasa tak percaya, hingga pemuda itu pun membawa mereka ke sbuah makam…
Mereka bertiga pun dihadapkan dengan sebuah makam tanpa nama. Galuh dan gina menangisinya. Sementara pemuda itu menatap misterius. “nah liat kan udah mati. Sekrang kalian percaya?”
“tapi kakak kami bukan preman,” sangkal galuh sedih.
“jangan bilang. Kalian ga sangka kan kalo anak keluaran panti banyak jadi orang yang ga bener?”
Galuh dan gina terus menangisi makam itu karena belum sempat bertemu lagi, tapi merasa harus berpisah untuk slamanya. Pemuda itu menatap mereka kosong. Ia lalu melangkah pergi.
“aku pergi dulu, ya. Oh iya, setelah ini, jangan cari-cari aku lagi, ya…,” pesannya kaku…
 Pemuda itu merenung memandangi sebuah foto masa kecilnya di sebuah tempat yang indah. Di foto itu terlihat galih, galuh dan gina waktu kecil dipanti asuhan. Pemuda itu lalu mengenang masa kecilnya dari foto itu…
“aku ga mau!” pekik galuh kecil saat bu panti mengatakan akan ada keluarga yang ingin mengadopsinya. “aku ga mo pisah ama kakak dan adek!”
Tapi bu panti terus-terusan membujuknya. Kedua sodaranya merasa sedih akan ditinggal. Gina menangis-nangis, “aku ga mo pisah ama kak galuh, huuuu…,” isaknya.
Galuh kemudian berlari dengan kesalnya, gina mengikuti. Bu panti kemudian membujuk galih untuk membujuk adiknya agar mau diadopsi. Galih mengiyakan demi kebahagiaan adeknya. (duh, kakak kecil yang paling dewasa heh).
Galih kemudian bicara ama adeknya. Ia membujuknya, “dek, kamu harus mau diadopsi ya. Apa enaknya si tinggal dip anti. Kalo kau tinggal ama keluarga kaya itu, kamu bisa dapetin cita-cita kamu, kalo kamu masi terus di sini kamu ga akan sukses. Jangan sia-siakan kesempatan ini, oke?”
Akhirnya galuh menurut. Kakaknya begitu bijak dan dewasa, ia memikirkan kebaikan adeknya itu. Akhirnya galuh pun pergi diiringi isak tangis sodara-sodaranya. Bye, galuh…
“gina janji ga akan ninggalin kak galih,” tekad gina sambil memandang sedih kursi galuh yang kosong di ruang makan.
Galih berharap gitu sih, tapi tiba-tiba saja sepasang suami istri masuk dan menyapa gina. “duh, lebi cantik ya anaknya daripada di foto,” sahut mereka ramah.
Gina yang merasa mau diadopsi, malah marah dan menumpahkan makanannya, “ga mau!” pekiknya. Karena merasa kurang berkenan, kedua lalu marah dan meninggalkan ruangan. Sementara itu, gina nangis tersedu-sedu.
Demi kebahagiaan sang adik, galih bela-belain mengejar pasangan suami istri yang dah mo pulang tadi, ”kumohon adopsilah gina dan peliharalah dy baik-baik. Dy anak yang baik kok, hanya aja ga mau pisah ama saya,” tuturnya lalu berlutut.
Permohonan galih dikabulkan oleh keduanya yang merasa iba. Akhirnya gina pun diadopsi mereka dan dibawa. Gina masih menangs-nangis, tapi galih menyuruhnya untuk ikut mereka demi kebahagiaanya.
“apa kakakku ga bisa diadopsi juga?” isak gina perih. “aku ga mo pisah ama kakak.”
Bu panti menjawabnya karna perekonomian keluarga baru gina ga menckupi dan hanya bisa merawat gina saja. Akhirnya gina pun juga pergi. Galih ga keliatan saat perpisahan, dy menangis diam-diam sambil mengintip kepergian adik-adiknya, dan seorang gadis kecil selalu memberikannya sapu tangan untuk menghapus air matanya itu…
Tiba-tiba saja sebuah telepon di hapenya menyentakkan lamunan masa lalu pemuda yang ternyata tak lain adalah galih itu. Dy disuru ketemuan ama gengnya. Dy pun segera menuju ke sana, jon dan temannya menantinya uring-uringan. “lelet!” cercanya.
Galih diam aja dicerca ama rekannya itu. Dy lalu mengikuti mereka naik mobil untuk beraksi. Tentu saja aksi kejahatan…
Begitu tiba di lokasi, galih permisi untuk solat sejenak di musollah, jon ngizinin dengan kasarnya dan melanjutkan perjalanan. Tapi di musollah, galih melihat segerombolan geng yang ternyata telah siap sedia dengan senjata masing-masing dan mereka adalah anak buah musuh gengnya…
Usai itu, galih menyusul ke sebuah lokasi transaksi dengan geng musuh. Mereka tengah berdebat. Jon mengatakan bahwa sebentar lagi bos mereka akan datang. Kan galih anak baru, jadi belum kenal bosnya.
Akhirnya seorang pria berwajah sangar muncul dengan lantangnya. Ternyata itulah bos geng barunya. Bos lalu duduk sambil terbahak-bahak. Tapi yang membuat galih terpana adalah jari si bos.
Asesori itu… galih kembali teringat penjahat yang dulu membunuh kedua orangtuanya secara brutal. Asesori itu begitu khas hingga galih benar-benar mengingatnya. Ternyata dy sudah tergabung digeng di mana bosnya adalah si pembunuh ortunya. Galih jadi dilemma dan syok…
b^0^d
bagaimana kah kelanjutannya? Apa yang akan dilakukan oleh galih selanjutnya? Membunuhnya atau gemana? Serta bagaimana dengan para gerombolan yang akan menyerang gengnya itu? Dan apakah kebohongan yang dilayangkan pada adik-adiknya akan terungkap, jika dy masih idup? 

NB: aku potong-potong yah, supaya seru hihi… :p tapi kasian juga neh si galih dy yang paling merana setelah mua adik-adiknya ninggalin dy, tapi demi kebahagiaan adik-adiknya dy rela ngelepasin mereka. Wow, tipe kakak yang pengasih dan lembut, tapi akhirnya terjun jadi preman. Dy pasti kesepian setelah ditinggal pergi dan stress serta sedih membumbuhi perasaannya. Makanya dy jadi preman, tapi preman yang baik hati :p

=====================================================================

admin mau promosiin buku perdanaku berjudul PIN BB RAMADHAN, yuq invite!

http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html

Telah tebit....

PIN BB Ramadhan
By Aa’ & Chika, 2014

Editor : Tim Pena
Setting dan Layout : Goresan Pena Publishing
Desain Sampul : C. I. Wungkul
ISBN : 978-602-1238-74-5

Cet. I, September 2014
vi + 93 hlm. ; 13 x 19 cm

Diterbitkan Oleh :
Goresan Pena
Jl. Jami no. 230 Sindangjawa – Kadugede - Kuningan – Jawa Barat 45561
Phone : 085-221-422-416 Email : goresanpena2012@gmail.com
Website : www.goresanpena2012.blogspot.com

Harga : RP. 30.000
Untuk pemesanan Ketik PIN_NAMA_NO HP_ALAMAT_JUMLAH kirim ke 085221422416 atau inbox ke Capten Iwan Wungkul dan Arieska Arief

======================================================

TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Namun tak lama kemudian, aku ketindihan!
TOK-TOK-TOK!
Suara itu membuatku terbangun lagi. Tapi anehnya, begitu kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana…

Penasaran?
Mau invite buku ini sampai ke tanganmu? Dan temukan berbagai kisah unik nan ajaib, inspiratif, lucu, mengharukan, menyebalkan sampai yang mengerikan mengenai bulan Ramadhan yang tak ter-DC kan disertai beragam kisah terutama mengenai BB, Pilpres, Gaza, Piala Dunia dan… isinya tak cukup terwakili tentunya oleh display picture-nya!

0 komentar: