THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 06 November 2011

semilir angin itu adalah aku... (film korea)

 Ini movie dari korea hehe…
Seorang polisi cantik datang menyelinap untuk menangkap penjahat, tapi dy ga sendirian. Dy ditemani oleh pacarnya yang rakyat sipil, bernama woo. Polwan bernama yeo itu membutuhkan bantuan pacarnya untuk masuk ke tempat penjahat itu. Tapi di tengah keributan yang terjadi dengan penjahat itu, woo tertembak mati. Yeo kepanikan sambil menelpon polisi agar menghubungi ambulans.
Yeo: woo, plis buka matamu.. buka!
Tapi woo sudah tergeming untuk selamanya…
Woo dibawa ke rumah sakit, yeo histeris akan nasib pacarnya itu. Dy terus2an menangis sedih, sampe semua polisi menahannya yang memberontak mencelakakan diri sendiri.
Yeo teriak2: woo ati gara2 aku… huuu…
Yeo semakin terpuruk karena kekasihnya telah tiada. Dengan sendu dipandanginya jenazah pacarnya itu. Dy berbaring di dekatnya dan di tangannya terdapat obat mematikan…
Yeo dibawa ke ruang perawatan karena percobaan bunuh diri. Yeo terselamatkan, dy depresi berat…
Yeo yang masih tak dapat menerima kematian kekasihnya itu, mencoba untuk bunuh diri lagi begitu terselamatkan dari rumah sakit. Dy mau terjun dari puncak gedung, malam itu. Dy sudah melewati pembatas pagar. Semilir angin menyambutnya, membuat rambut panjangnya yang tergerai melambai indah…
Tiba2 saja ada bocah yang menyapa: bibi, mau ngapain?
Yeo menoleh dan melihat 2 bocah remaja cowok memandanginya aneh. Dy mengusir mereka, hus hush…
Yeo  berkata dengan tenang, tapi tent saja merasa terganggu: pergi… dan jangan panggil aku bibi, aku belum setua itu..
Kedua bocah itu diskusi: mintai saja uangnya… sebelum dy mati bunuh diri…
Bocah tadi kembali: bi.. eh maksudku kakak, boleh minta uang kan? Kalo kau memberikannya, kami takkan mencegahmu bunuh diri… berapa won ajah… kami baru aja kabur dari rumah…
Grrr, kurang ajar, dah lihat orang mau bunuh diri malah tak berperasaan begitu. Yeo merasa geram: kalian benar2 tak berperasaan…
Yeo mulai marah, apalagi kedua bocah itu mulai berkata yang tidak2…
Si bocah: bagaimana kalo kita bercinta dulu, baru kau mati. Kan sayang tubuhnya… kalo jatuh pasti akan ancur berantakan…
Yeo melompat pagar karena geram lalu memburu mereka. Kedua bocah itu lari terbirit2 menuruni tangga, yeo tak semudah itu melepaskan mereka.
Yeo: awas ya kalian, mati kalian! Akan kutangkap kalian. Grrrrr…!!!
Di jalan, yeo masih memburu mereka. Hoho, kan polisi tuh jadi kenceng larinya. Dy melempari kedua anak itu sepatu, semuanya kena. Bocah2 itu masih terus berlari ketakutan: huuu.. sepatunya bau…
Akhirnya kedua tertangkap juga. Yeo mengatakan: kecil2 sudah berani bicara seperti itu. Siapa yang ajar kalian ngomong kurangajar kayak gitu?!
Kedua bocah mengaku belum makan 3 hari, maka yeo pun mentraktir mereka makan piza.
Kedua bocah tertegun begitu melihat yeo yang makan lahap. Si bocah berkomentar: eh tak seperti orang yang mau bunuh diri yah tadi…
Yeo jadi malu dan lupa keinginannya tadi bunuh diri gara2 kedua bocah itu, ia pun mencari2 alasan: huh, aku juga belum makan 3 hari…
Mereka pun selesai. Yeo lalu memberi mereka uang agar pulang. Kali ini ia bersikap lembut pada mereka. Bocah yang satunya segan menerimanya karna sudah ditraktir, tapi abangnya bilang,” eh kita kan sudah menyelamatkannya yang mau mati bunuh diri tadi, hehe…”
Grr, anak kecil menyebalkan. Mereka pun pergi. Yeo tersenyum lembut, hehe jadi mirip gumiho kulihat.
Tapi meskipun senang sudah berbuat baik, ia tetap mau bunuh diri. Ia keatap gedung lagi merasakan semilir angin bertiup, kemudian melompat terjun. Di bawah sana banyak orang yang sedang melepaskan balon2 ke udara malam. Yeo menikmati terjun bebasnya menuju alam kematian, tapi eh tiba2 saja balon raksasa berbentuk tangan malah menangkap tubuhnya tanpa disengaja. Duh, selamat lagi. Yeo terkejut, tapi ketakutan juga menaiki balon rraksasa itu. Ia lalu terjatuh…
Tapi jatuhnya ke tempat aman, dy masuk lewat jendela rumah pria yang lagi nonton tv. Pria itu noleh dan tiba2 melihat ada cewek yang jatuh di tempat tidurnya, tanpa ekspresi. Yeo jadi malu. Ia bergegas keluar dari tempat terdamparnya itu…
Yeo: eh keluarnya lewat mana?
Yeo pun berada di luar. Dah berkali2 dy coba bunuh diri, tapi tak berhasil. Seolah ada yang menyelamatkannya. Tadi si bocah nolongin, sekarang balon raksasa. Huh. Tiba2 saja ada pesawat kertas lewat, dy memungutnya dan membawanya pulang…
Di rumah dy sambungkan kertas itu ke sebuah halaman majalah yang ternyata pas. Dy lalu teringat kata2 woo: kalo aku mati, aku akan berubah jadi angin…
Sebuah lagu mengalun indah di ruangannya. Dan angin kencang menembus jendelanya. Rirai jendela melambai2. Yeo merasakan woo ada di sana. Ia berkeliling mencari, seolah tak waras lagi karena begitu mencintai lelaki itu. Akhirnya dy melihat woo di sana, di antara semilir angin. Woo berjalan menghampirinya, tapi ternyata Cuma fatamorgana…
Yeo kembali bersedih. Ia membuat kincir2 angin dari kertas dan menyebarkannya ke seluruh kamarnya, agar bisa mengetahui kedatangan woo melalui angin yang berhembus. Dy juga mennadai tanggal di mana hari 49 kematiannya dan sebelum hari itu dy juga akan mati….
Yeo begitu sedih…
Yeo menjadi seorang detektif sekarang. Dy berpasangan dengan kim. Begitu ketua memperkenalkannya, kim yang sedang merokok terpana melihat kecantikan wanita itu. Rokoknya jatuh ke kopinya. Kopi itu terlihat berasap. Yeo member salam dengan ramah dan tersenyum manis…
Kim jadi gelagapan  lalu meminum kopinya yang tentu saja rasanya aneh. Begitu dy menyadari, rupanya ia menelan rokoknya, pueh pueh..
Bersama partner barunya mereka memulai misi demi misi. Sebuah mobil penjahat sedang diburu2 polisi. Yeo dan rekannya dan para polisi lainnya memblokir sebuah jalan. Dengan tenangnya yeo berjalan di tengah dan menembak. Mobil penjahat berhasil dilumpuhkan bannya dan terguling melewatinya yang masih tetap tenang.  Yeo lalu menyeret si penjahat keluar…
Lagi2 kim ternganga dan rokoknya jatuh ke aspal. Tapi rokoknya jatuh ke bensin yang kemudian terbakar dan mengalir meledakkan mobil si penjahat. Untungnya mereka semua berhasil menghindar. Tapi yeo menghadapinya dengan tenang membelakangi kobaran api.
Yang kedua saat kasus penculikan. Tanpa ragu yeo menghampiri penjahatnya yang sedang menyandera seorang wanita di lengannya. Terjadi adu tembak, tapi yeo tetap tenang dan tak takut. Duh kayaknya uda ga takut mati lagi tuh, soalnya dy uda kehilangan semangat hidup makanya jadi begitu dingin.
Kim tak menyangka yeo begitu berani, bahkan dy ga kena sedikit pun. Si penjahat kehabisan peluru. Yeo berkesempatan menodongnya, si penjahat pun menyerah ketakutan ditambah aura yang dingin pula…
Yeo: makanya kalo menembak, belajarlah untuk menembak lurus…
Kim salut memiliki partner pemberani seperti yeo. Di mobil itu mereka ada kasus, tapi kim tak mau melibatkan yeo kemudian menurunkannya di jalan. Yeo terkejut begitu mendengar kim mau memburu penjahat dengan menyebutkan namanya. Yeo mengingat2 nama itu dan akhirnya teringat kalo penjahat itulah yang sudah membunuh woo.
Yeo tak ingin melewatkan kesempatan ini. Dy ikut ke lokasi. Di lokasi dy kembali teringat bagaimana pekikannya saat woo ketembak, dan keinginannya untuk menjadi angin. Semuanya bercampur menjadi satu suara. Akhirnya terjadi tembak menembak di antara yeo dan penjahat itu. Kim tak menyangka yeo ikut bersamanya…
Yeo tak takut sedikit pun pada penjahat itu. Kim menghubungi rekan2nya. Yeo terus memburu menembaki penjahat itu. Dy juga lincah menghindari tembakan pria itu. Akhirnya setelah lama kejar2an, rekan2nya dating. Yeo lega, dy ingin penjahat itu segera tertangkap. Dy terhenti namun kembali berlari begitu melihat kereta bayi yang meluncur ke tengah jalan dan mendengar suara tembakan lagi. Yeo ingin menyelamatkan bayi itu sebelum tertabrak mobil patrol.
Tapi rupanya itu jebakan si penjahat yang kemudian menembaknya. Ternyata itu semua Cuma pancingan. Yeo kena tembak dan jatuh. Si penjahat tersenyum puas, kemudian meninggalkannya. Para polisi bergegas menyelamatkan yeo. Di tengah kesadarannya yeo melihat sebuah balon tertahan di langit2. Ia merasa ada angin, merasakan kedatangan woo…
Si penjahat lalu melarikan diri lewat lift, tapi pas buka lift sudah ada kim di sana yang segera menembak kepalanya…
Yeo dibawa ke rumah sakit lagi. Kim berteriak2 memanggil namanya agar dy tetap sadar.
Dokter: ah kau berisik banget…
Kim: tapi mereka (para polisi) menyruhku untuk terus meneriakkan namanya…
yeo pendarahan, berbagai cara sudah diusahakan dokter, termasuk kejut jantung mulai dari 200 j ampe 360 joule. Tapi tak ada reaksi. Mata indah yeo terus terbuka kosong…
yeo terbaring di rumah sakit begitu dy tersadar. Rupanya dy selamat lagi. Dy pun menyadari rupanya belum saatnya dy menyusul woo kea lam baka karena Tuhan masih mengkehendakinya untuk hidup lebih lama lagi…syukurilah anugerah hidup yang kaumiliki...

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ini judul drama'y apaan sih,,??
dulu pernah nonton juga cuma ga tau judul'y...
@_@,,