THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 17 November 2011

SERIGALA TERAKHIR (part 4 of 4)

(nah gitulah kehidupan jarot yang selalu dikejer2 mantan sahabatnya ndiri yang mau membunuhnya, padahal jarot ga tega lukain sahabatnya dikit ajah, kecuali si jako n sadam tuh yang ga bisa dimaafin yah suruh fatir aja bunuh tanpa harus mengotori tangannya. Tapi jarot sepenhnya masih cinta ma sahabat2nya itu. Fatir yang slalu ngelindungin jarot malah smakin ngebuat jarot terkambinghitamkan, cos dy ga ragu2 ngebunuh. tapi tuh mua fatir lakuin cos dy ingin menunjukkan dy tuh lebih setia kawan daripada mantan sahabat2nya dulu waktu semasih unyu. Karna fatir yang overprotektif malah buat jarot muak dilindungi terus…)



Sesampainya di markas malam itu, jarot dimarahi habis2an oleh gengnya. Jarot terdiam.
“kamu nih pacaran ama aisa. Kamu kan tau aisa itu adek musuh lu!”
“bahaya, tahu. Bisa aja dy tuh jadi alat ale tuk menjebak kamu!”
Jarot ngebantah, “ah, aisa ga seperti itu…”
“apapun alasannya tinggalkan aisa. Lagipula bahaya untuknya kalo kau melibatkannya dalam masalah kita. Dy ga bersalah, ini demi kebaikannya,” saran temannya. “demi kebaikanmu juga.”
Mereka yang marah setelah mencerca jarot habis2an lalu keluar ruangan. Fatir meskipun dalam diamnya dy setuju dengan yang lain, ia pun ikut keluar. Jarot menunduk, dilemma…
Pagi itu, jarot menghampiri kawan2nya yang tengah asik menikmati pizza.
“hepi birthday, jarot. Thanks ya pizzanya.”
Jarot kaget karna dy ga pesen pizza. “aku ga pesen pizza.”
Duar! Tiba2 saja terdengar suara ledakan di luar. Sambil membawa pistol masing2 mereka bergegas keluar dan melihat mobil mereka meledak. Mereka kesal, karna sudah berhasil diteror oleh geng lawan…
Di ruangan itu, si bos mendelik memarahi mereka, “kalian ini gemana? Urus geng itu aja ga sanggup?”
Mereka hanya terdiam dimarahi karna lengah akan peristiwa ledakan tadi. Mereka diminta tuk lebih waspada lageh. Setelah dimarahi bos, mereka pun keluar…
Salah 1 temennya jarot lagi asik2an mabuk di sebuah bar ditemani dengan seorang cewek. Cewek itu minta permisi kemudian mengodekan sesuatu yang mencurigakan pada seorang pemuda.
“salam dari bos ale…”
Dor! Dor! Dor! Pemuda itu kemudian menembak temennya jarot yang ga curigaan itu tanpa pikir panjang. Dy pun mati bersimbah darah…
Akhirnya 1 temen geng jarot mati sudah n terbaring kaku di sebuah kamar. Bosnya marah karna ada anak buahnya yang mati. Lex sedih karna temen baiknya mati. Karna gusar, dy lalu menodongkan pistol ke jarot.
“napa bukan kau saja yang mati?! Napa?!” raungnya. Tapi jarot hanya terus menunduk pasrah. “ini semua gara2 kamu!” lex menyalahkan.
Di mana2 disalahin terus kayaknya si jarot neh T.T (di keluarga, digeng ale n gengnya ndiri).
Lex yang kalap hamper aja nembak, kalo aja ga ditolongin fatir. Fatir buru2 mencegahnya. Lex memelototinya. “kau bela dia?!” lex semakin gusar.
Lex menangis sedih sambil memegang wajah mayat temannya dengan lembut. Dy bener2 merasa kehilangan. Dy lalu keluar dengan gusarnya. Jarot juga sedih, dy ga menyangka ini akan terjadi n semua menyalahkannya. Fatir juga keluar kamar, meninggalkan jarot sendiri yang termenung2 di depan mayat temennya…
Ibu aisa membuka kamar aisa. Aisa masi saja terus menangis. Dy lalu menghampiri ibunya, “bu, izinkan aisa pergi, bu. Aisa cinta ama jarot. Aisa… aisa hamil, bu…”
Sang ibu terkejut mendengarnya. Aisa kemudian menangis2 sambil berlutut di hadapan ibunya. Ibunya membelai2nya penuh kasih sayang.
“maafin aisa, bu. Maaf. Aisa memang salah. Biarin aisa pergi, bu…”
Ibunya mengangguk. “pergilah, nak. Tapi kau tahu kalo kau pergi dari kampong ini, kau tak boleh kembali pula untuk selamanya…”
Nih ibunya berkata antara marah, sedih n sayang deh. Semuanya tercampur aduk, karna kasih sayangnya yang besar ama aisa, anak gadis satu2nya, tapi dy juga marah n kecewa karna aisa hamil di luar nikah…
Aisa pun pergi dari rumahnya. Dy menghentikan taksi n pergi ke suatu tempat ketemua ama jarot di atas gedung. Siang itu mereka kembali ketemu. Aisa memeluk jarot penuh kerinduan. Jarot perasaannya tercampur aduk meresponnya, dy bersikap dingin.
“jarot, aku mau ikut sama kamu. Aku dah pergi dari rumah,” tutur aisa senang.
Jarot memandanginya berat penuh kepedihan. “aisa, kita putus aja…,” ucapnya berat.
Aisa kaget n syok. “apa? Tapi kenapa?!”
“ini semua demi kebaikan kamu, aisa,” jarot memberi alasan. “dan juga demi kebaikanku.”
Aisa mengernyit. “demi kebaikanku ato demi kebaikanmu saja?”
Jarot memegang kedua bahu aisa yang masi tak terima. “ini demi kebaikan kita berdua. Aisa, ini demi keselamatanmu ndiri,” ia meyakinkan.
Aisa menggeleng2kan kepalanya. Padahal dah cape2 datang menemui jarot, bela2in malah denger kalimat putus yang mengecewakan. Aisa hamper menangis. “kamu nyerah? Kamu nyerah gitu ajah setelah apa yang kita jalani?!” protesnya kecewa.
Aisa menangis tersedu2. Tapi jarot berusaha untuk tega meninggalkannya menangis ndiri. Aisa membelakangi jarot yang dengan langkah berat mulai turun meninggalkan aisa. Jarot sebenarnya dilemma setelah merenungi semuanya kemarin, muanya terasa berat, dy harus tega meninggalkan aisa dan mengecewakannya gitu ajah tanpa alasan yang yang bisa diterimanya. Ia hanya ga mau jatuh korban lebih banyak lagi setelah kematian temennya kemaren.
Sebuah langkah kaki mendekati aisa. Orang itu lalu menepuk bahu aisa yang lagi menangis. Aisa merasakan secercah harapan, ia kemudian berbalik sambil tersenyum seneng. Namun kecewa karna pemikirannya ga sesuai harapannya, ternyata yang megang bahunya adalah fatir. Aisa merasa dikit ketakutan melihat wajah dingin itu.
Sementara itu jarot melangkah dengan berat di bawah. Dy merasa terpukul harus melepaskan aisa. Mua kebahagiaannya terlihat gamang dan kosong. Dy bener2 depresi. Dy ga sadar kalo seorang gadis berpakaian putih jatuh dari puncak gedung.
Bruk! Jarot terkejut begitu melihat mayat aisa terhempas ke tanah berlumuran darah tepat di hadapannya. Ia syok setengah mati. Ia langsung mendekap aisa, terpukul dan menangis sedih. Lagi2 dy harus ditinggal pergi orang yang dicintainya. Hatinya bener2 nelangsa, karna harus timbul korban lagi. (eh nangisnya jarot tenang amat yah, ga kayak lukman yang nangisnya ampe meraung2, hehe. Emang karakter jarot super kalem n penyabar alias menangis seperlunya n ga berlarut2).
Jarot lalu menelpon polisi dan melaporkan ada mayat jatuh. Setelah menelpon, dy melangkah dengan langkah terseok2 dan menangis tersedu2 deket box telpon umum itu. Bener2 terpukul n merana kehidupannya. Sedih deh T.T
Mengetahui adeknya mati, ale begitu dendam kesumat ama jarot. Pasti jarot yang dipersalahkannya terlebih dahulu karna dy berani memacari adeknya itu padahal di antara mereka ada bahaya. Ale semakin benci ama jarot dan ia ingin balas dendam secepatnya!
Ale jadi sering mabuk2an sejak saat itu, sendirian. Tak ada lagi yang menemaninya, muanya habis. Dy menatap foto gangster mereka berlima, kini tinggal jarot n dy yang tersisa. Dy lalu ambil pistol dan melampiaskan kemarahannya yang sangat dengan menembak ke langit berkali2. Marah sekali pada jarot. Ia meraung2 sekeras mungkin…
“aku mau ini semua berhenti. Stop sampai di sini,” jarot mengemukakan keinginannya di hadapan fatir di markas itu. Sekarang mereka tinggal berdua doang.
Fatir mendelik protes. Jarot tahu fatir akan meresponnya demikian, karna fatir ada dendam kesumat ama geng ale.
“stop. Aku mau kita berdamai dengan geng sebelah. Hormati wilayah mereka, kita jangan ngedar di sana lagi. Jangan ganggu daerah mereka lagi. Aku ga mo ada jatuh korban lagi,” jarot menegaskan.
Fatir terus mendelik melawan penuh protes. Jarot melawan arti tatapan itu. “kalo kau tak menyanggupinya, maka akan kubunuh kau! Ngerti?” ancamnya kemudian meninggalkan fatir.
Fatir jengkel sekali, jarot jadi bersebrangan banget ama dy. Sebenarnya sih sejak awal, hanya aja jarot baru berani menentangnya dengan keras sekarang. Padahal fatir ngebunuh pacarnya jarot agar jarot focus bertugas ngedar ke wilayahnya, tanpa harus memikirkan wanita. Tapi muanya sekarang sia2 aja…
Jarot yang masih terpukul akan kematian aisa terus mabuk2an di bar malam itu. (hehe si lex malah asik2an main bilyar tuh).
Siang berikutnya, jarot menelpon ale. Ale kaget karna jarot berani menelponnya. Jarot bilang mau ketemuan 4 mata. Ale tentu saja menyanggupi, toh dy mau menghabisi jarot. Tentu saja dy akan pergi menemuinya…
Ibunya masih berkabung di depen jenazah aisa. Ia membaca doa2 zikir gitu mengantar kepulangan aisa kealam baka. Ia tampak sedih n marah. Ale mendekati ibunya n pamit pergi.
“temukan yang bunuh aisa. Dy harus mati,” katanya penuh dendam tanpa melirik ale sedikit pun. Ale merasa menyesal karna ibunya bersikap dingin padanya, pasti ibunya kecewa n menyalahkannya atas kematian aisa. Karna aisa terpaksa harus dilibatkan dalam bahaya sengketa mereka. Tapi ibunya aisa juga geram pada jarot yang ditudingnya sebagai penyebab kematian aisa.
Ale akan segera bertemu dengan jarot sambil bawa pistol. Ale berpapasan dengan adeknya yang masih unyu, “jaga ibu, ya. Jaga kehormatan keluarga,” itulah pesan terakhirnya tuk adek. Adeknya mengiyakan. Ale pun berlalu…
Ale lalu menemui jarot yang menungguinya deket truk2 di kampong mereka. Ale tampak garang, karna akhirnya bisa berhadapan juga dengan jarot setelah mengejar2nya sekian lama. Jarot tersenyum melihatnya, dy bernostalgia.
“ingat ga? Waktu kita masih berlima dulu kita sering main di sini, berkelahi dan berbuat onar.”
Wajah Jarot terlihat damai mengenang masa lalunya, serasa ingin kembali ke masa2 indah itu. Ale meresponnya negative, dy mencibir bengis. Perasaan bencinya pada jarot memuncah.
“itu dulu, sebelum kau menghancurkan semuanya dengan membunuh sahabat2 kita,” tuntut ale garang.
“aku tak membunuh sahabat2 kita. Justru kalian yang ingin membunuhku duluan. Justru kalian yang mau saya mati, kan? Apanya yang sahabat? Sodara? Bahkan saat di penjara ke mana kalian semua? Mengapa kalian tak peduli sama aku? Padahal aku mencintai kalian semua! Tapi apa?” jarot mengemukakan kepedihan hatinya. “di mana semua sahabat2ku saat perih?! Kalian dah nusuk aku dari belakang! Kalian ga ngerti bagaimana perasaanku!”
“oh kau juga ga ngerti kan bagaimana perasaanku saat kau bergabung dengan naga hitam?!” ale membalas mengeluarkan uneg2nya. “kita neh udah bersebrangan.”
Jarot mengalah. Ale masih aja egois tanpa memikirkan napa dy ampe gabung ama naga hitam, kalo saja mereka ga mencampakkannya waktu di penjara gitu aja. (sebenarnya malah aku yang geram karna jarot ga mengemukakannya). Jarot dah letih bersengketa dengan orang yang masih dianggapnya sahabat itu. Makanya ia memilih diam n mengalah, ga banyak melawan kata2 ale menghindari perdebatan.
“aku mau kita damai aja,” hanya itu yang bisa jarot ucapkan.
Tapi ale ga terima. “dame?! Dame katamu? Semudah itu setelah kau membunuh semuanya?! Aisa tuh hamil n dy mati gara2 kamu, tahu!” tuntutnya sambil menodongkan pistol ke jarot.
Jarot yang tengah dicekik geram oleh ale, terkejut. “apa? Aisa hamil?” ia baru tahu. “ta.. tapi aku ga bunuh aisa. Aku begitu mencintainya. Aku ga mungkin membunuhnya…”
Tapi ale yang kalap tak mau mendengarkan kata2 yang keluar dari mulut jarot lagi. Mereka kemudian bergulat. Ale pengen nembak jarot, sedangkan jarot ngehadangnya agar dirinya ga tertembak. Dy dalam bahaya sekarang.
Dor! Tiba2 saja terdengar suara tembakan di tengah2 pergulatan mereka. Jarot terlihat syok. Wajah panas ale kemudian runtuh saat dy rubuh. Jarot termegap2, ia terbaring dengan ale. namun begitu menyadari ternyata yang kena tembak itu ale ndiri, jarot langsung bangkit dan mendekap tubuh ale.
Ale tampak sekarat karna luka tembak (hehe, senjata makan tuan tuh). Jarot mencoba menolongnya dengan membekap lukanya agar ga banyak darah yang keluar. Mata ale sayu redup. “le, ale, bertahanlah!” pekik jarot cemas.
Ale tersentuh karna jarot masih peduli padanya. Kepedulian jarot masih lebih besar, meskipun dy berusaha membunuhnya, tapi jarot masih tetep mencintainya sebagai sahabat. Haru T.T
“jarot… kupengen kayak dulu lagi… kupengen kita barengan kayak dulu berlima, bersama2 melewati hari2 yang indah n ceria. Coba kita bisa kembali ke masa2 dulu…” (hiks2, kok malah jadi ancur gini yah hubungan mereka? T.T)
Jarot mendengarkan keinginan sahabatnya yang sama dengan dirinya itu. Duh keinginan yang buat terharu siapa aja yang mendengarnya.
“rot, aku minta maaf yah karna sudah mau membunuh n mencelakakanmu…,” akhirnya ale rela minta maaf di saat2 terakhirnya itu. Tentu saja jarot memaafkannya (good boy T.T). jarot menangis sedih hingga pada akhirnya ale menutup mata tuk slama2nya.
Jarot menangisi kematian ale yang tadinya ingin membunuhnya itu. Ia lelah banget semuanya pergi meninggalkannya. Dy merasa tak punya apa2 lagi, hampa. Dy lalu melangkah pergi meninggalkan mayat ale dengan langkah yang terseok2. Dy begitu sedih n terpukul.
Inikah serigala terakhirnya? Hehe… (mulanya kupikir getuh sih, dy bakalan tetep idup…)
Dor! Tiba2 saja seseorang menembak bahu jarot. Jarot tersentak begitu merasakan panas di bahunya. Tapi dy masi kuat berdiri. Dy melihat siapa yang menembaknya. Fatir.
Fatir menembak dengan wajah garangnya. (?!). mulut jarot yang berlumuran darah tersenyum lemah menyambutnya, dy seolah mengisyaratkan fatir untuk melanjutkannya. Senyum terakhir yang terlihat tulus n ikhlas.
Dor! Fatir menembak lagi, kali ini menghujam dada jarot, dan jarot pun rubuh terjerembab di samping mayat ale. Kini dua2nya dah mati. Tapi raut wajah fatir seolah sedih setelah ngebunuh jarot. Begitulah dy menyampaikan rasa sayangnya pada jarot, yaitu dengan membunuhnya, karna dy ga mau orang2 kembali memburu n mau membunuhnya karna ale tanpa sengaja tewas di tangannya. Dy ga mau jarot kembali menderita n terkambinghitamkan. Dy terlalu baik untuk itu, jadi fatir merasa lebih baik jarot tewas dan mati dengan tenang di tangannya…
Gile ya, tuh si fatir, tapi kebisuannya yang misterius dan tak mudah ditebak apa isi pikirannya ini membuatku suka pada karakter seperti ini, hehe… :p tindakannya selalu tak disangka2 n mengejutkan… tapi intinya sih fatir tuh jahat n psikopat yang suka membunuh, makanya ampe2 melampiaskan rasa sayangnya juga dengan membunuh. Ampe jarot mati, fatir ingin tetap dianggap setia kawan olehnya. Habis, jarot suka marah2 kalo fatir ngebunuh orang demi dirinya, yah udah sekalian dimampusin aja sekalian. >3<
Kemudian terrekamlah kembali masa lalu yang ada di saat mereka masih slalu bersama2: bagaimana mereka bernyanyi2 riang, saat mereka tawuran antar geng kampong, saat dikejar2 polisi karena terlibat tawuran itu mereka berlari dengan riangnya, saat bermain sepak bola mereka saling tolong menolong waktu itu jarot kebanting dan ale membopongnya jalan, dan pula saat mereka berfoto bersama
“inilah dia kelima orang kampong yang akan menjadi orang besar. Persahabatan yang setia sampe mati,” terdengar dengungan komitmen mereka di masa lalu.
Duh sedihnya, kalo saja mereka selalu mengingat2 kenangan manis saat mereka bersahabat ini, pasti takkan terjadi kebencian dan dendam yang mendalam seperti ini T.T
…Tampak foto kelima sahabat dalam box itu, terlihat persahabatan yang kental dan ceria, namun berakhir tragis. Orang itu lalu mengambil pistol di deket foto itu, dan tampak wajah dendam adik kecilnya ale di sana. Diselipkannya pistol itu di pinggangnya.
Mungkin inilah serigala terakhirnya. Kedua kakaknya telah mati. Dy kemudian berjalan dan perlahan diikuti oleh teman2 sekampungnya menyusuri gang2. Mereka berjalan dengan garangnya. Sekarang dy adalah penerus yang menggantikan kepemimpinan ale, kakaknya. Untuk membalaskan dendam ke naga hitam… (tinggal fatir kale ye)
Narasi (suaranya jarot): di dunia ini slalu ada kejahatan dan kebaikan… yang baik belum tentu menang, dan yang jahat belum tentu kalah… semuanya hanya menjadi serigala tuk dirinya sendiri… dendam yah haruslah dibayarkan dengan darah… perang belum usai

=========================================================

selain suka nulis film, yuq invite buku perdana admin berikut ini!

 
Telah tebit....

PIN BB Ramadhan
By Aa’ & Chika, 2014

Editor : Tim Pena
Setting dan Layout : Goresan Pena Publishing
Desain Sampul : C. I. Wungkul
ISBN : 978-602-1238-74-5

Cet. I, September 2014
vi + 93 hlm. ; 13 x 19 cm

Diterbitkan Oleh :
Goresan Pena
Jl. Jami no. 230 Sindangjawa – Kadugede - Kuningan – Jawa Barat 45561
Phone : 085-221-422-416 Email : goresanpena2012@gmail.com
Website : www.goresanpena2012.blogspot.com

Harga : RP. 30.000
Untuk pemesanan Ketik PIN_NAMA_NO HP_ALAMAT_JUMLAH kirim ke 085221422416 atau inbox ke Capten Iwan Wungkul dan Arieska Arief

======================================================

TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Namun tak lama kemudian, aku ketindihan!
TOK-TOK-TOK!
Suara itu membuatku terbangun lagi. Tapi anehnya, begitu kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana…

Penasaran?
Mau invite buku ini sampai ke tanganmu? Dan temukan berbagai kisah unik nan ajaib, inspiratif, lucu, mengharukan, menyebalkan sampai yang mengerikan mengenai bulan Ramadhan yang tak ter-DC kan disertai beragam kisah terutama mengenai BB, Pilpres, Gaza, Piala Dunia dan… isinya tak cukup terwakili tentunya oleh display picture-nya!
 

0 komentar: