THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 09 Juni 2015

RahasiaLantaiKeempat


 
pengertian hantu yang sebenarnya (yang kubaca di buku seorang paranormal – yang sering nongol di program TV Dunia Lain), merupakan sejenis bangsa jin yang menakut-nakuti.  Tentu saja sebagai mahluk yang lebih tinggi derajatnya, tak boleh takut pada hantu yang sosoknya selalu direkayasa oleh jin itu. Karena memang tujuannya adalah menakuti orang.
Namun sebagai manusia biasa, tentu saja kita memiliki rasa merinding jika menemukan hal yang ganjil dan secara psikologis itu normal, tapi harus dibarengi bagaimana cara mengatasi rasa takut tersebut agar tak merugikan diri sendiri misalnya dengan berdoa dan meyakini tak ada kekuatan yang lebih besar daripada Allah, jin mah lewat.
Jin (hantu) yang berhasil membuatku merinding yaitu: Jin Qorin. Jin jenis ini beda dengan jin biasa. Setiap orang memiliki jin Qorin (yang secara harfiah artinya jin pendamping/ teman) yang tugasnya membisiki hal-hal yang buruk – dia akan menemani kita dari lahir sampai mati. Tapi untunglah dia tak bisa menyakiti tubuh dan membuat kita kesurupan, namun dia tak bisa dibunuh dengan rukiah. Dia bisa menyamar menjadi suara hati kita yang sepintasnya niat baik, makanya kita biasanya tertipu. Beda dengan jin biasa yang bisa membuat kita sakit dan kesurupan. Wujud jin Qorin juga sama dengan wujud manusia yang diikutinya jadi seperti semacam doppelgangers-nya dan tentunya dia hidup di alam manusia tak seperti jin biasa yang hanya hidup di alam gaib. Ketika yang didampinginya meninggal, jin Qorin tak bisa mati dan biasa menampakkan diri seperti sosok orang yang meninggal itu hingga dikira sebagai arwah penasaran. Kalau orangnya saleh, dia akan melakukan kebiasaan orang saleh itu, begitu pun sebaliknya karena kan tak ada lagi yang bisa dia ikuti, toh orang yang dikuntitnya dah mati. Hm, jadi penasaran siapa nama jin Qorin-ku ini hihi…

***

Apa urban legend yang beredar di sekitarmu? Bagaimana jika kamu berkesempatan untuk membuktikannya? 


Apa ini urban legend gak, ya? Nama Beshi, sang eksekutor dari Arab Saudi itu terdaftar sebagai urban legend di Jeddah. Gak tahu sih apa orangnya masih hidup atau sudah mati, yang jelasnya dia terkenal sebagai pelaksana hukuman mati di masjid Qisas itu dan tentu saja itu bukan mitos sih.
Waktu hari Kamis kan ada perjalanan menuju Jeddah dengan menumpangi sebuah bus besar. Selama perjalanan, Pak Ustad sebagai pemandu wisatanya, jadi dia menjelaskan tentang sejarah semua tempat di sana. Aku mendengarkannya dengan seksama, namun begitu melintas di depan sebuah masjid berwarna putih dengan berbagai menaranya di tengah pantai itu, bulu kudukku jadi merinding. Glek!
Pak Ustad menjelaskan, masjid itu bernama masjid Qisas yaitu tempat mengeksekusi mati para tahanan, terutama para pembunuh yang bersalah dan pengedar narkoba, mereka semua dimatikan di sana. Tentu saja aku ngeri mendengarnya. Jadi, para TKW yang membunuh dibantai di sana, dipenggal kepalanya. Dan eksekusi mati itu dilaksanakan tiap hari Jumat. Duh, besok dong artinya. Pak Ustad pernah melihat ada terpidana mati yang tak jadi dihukum mati dari sebuah jendela hotel yang akan kami inapi hari itu. Jadi, artinya beliau sudah pernah melihat pemandangan mengerikan itu tiap hari Jumat di sana dong. Ya, hotel yang kami inapi itu deket banget sama masjid itu. Hiks!
Hotelnya tentu saja indah dan makanannya enak banget, hanya saja membayangkan di sebelahnya itu loh ada beberapa kepala terpidana mati yang terpenggal membuatku ngeri dan tak tenang. Mau cepat-cepat pulang ke Indonesia rasanya. Tentu saja di sini situasinya normal-normal saja, serasa tak berdekatan dengan tempat kematian. Hiii.
Selama tidur, aku takut meski kamarnya nyaman. Lihat saja tuh jendelanya, aku takut memandang keluar sana. Semoga saja Mas Beshi besok lagi tidak bertugas ya, katanya dalam sehari itu dia memenggal 10 kepala. Tapi karena ini di tempat suci, jadinya tentu saja aku tak mimpi buruk. Setannya ogah tuh mampir ke tanah suci!
Diberi kesempatan untuk menyaksikannya tiap hari Jumat itu? Untung saja tidak! Soalnya kami pulang pada hari Jumat, jadi tentu saja tak ada pengalaman mengerikan. Melihat batang hidung Mas Beshi yang terkenal itu saja tidak sempat lagi. Alhamdulillah!

***




Kisah horor ini benar-benar kualami di usiaku yang baru saja menginjak 13 tahun. Semuanya berawal dari papan tulis white board di kelas kami. Memang tampaknya hanya papan tulis biasa dan sangat umum dijumpai di setiap ruangan kelas. Di mana-mana pasti ada, kan? Tapi menurutku papan tulis di kelas II B-3, tempatku belajar di Sekolah Menengah Pertama ini, memiliki keunikan tersendiri. Apakah itu? Begini! Kalau di mana-mana itu orang bermain jalangkung melalui media kertas, tapi tidak dengan teman-teman sekelasku yang malah menggunakan papan tulis itu sebagai pengganti kertasnya. Entah apa alasan mereka lebih memilih papan tulis ketimbang kertas. Saat kutanyakan pada mereka, mau dengar apa jawabannya? “Karena kalau lewat papan tulis, ramalan jalangkungnya akan lebih akurat!” begitu jawaban temanku yang suka memainkannya, Sari. Aku sendiri bertanya-tanya, kenapa bisa begitu. Apakah setan jalangkung yang datang merupakan arwah siswa di sekolah ini dan memiliki prestasi yang bagus sehingga selalu ditunjuk untuk mengerjakan soal di papan tulis semasanya hidup dulu? Kami biasa memainkannya saat istirahat. Tentu saja tanpa sepengetahuan guru-guru. Pintu ditutup agar orang-orang tak melihat kegiatan kami di dalamnya, meskipun permainan itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan siswa. Kami biasanya menanyakan soal ujian apa yang masuk kelak, nilai raport bahkan soal gebetan sekali pun. Seputar sekolah lah. Hasilnya, setelah beberapa minggu memainkannya, tak bisa dihindari lagi risikonya adalah hal yang klise seperti kerasukan massal! Mereka meminta tumbal ayam hitam agar tak mengganggu lagi, haha dasar permainan jin kafir begitulah. Mereka berpura-pura dengan menyamar menjadi arwah murid sekolah ini yang bisa jadi sih mereka adalah jin Qorin para murid tempo dulu yang sudah meninggal, karena jin Qorin tentu saja hafal betul seluk-beluk sekolah ini dan kebiasaan para murid di sini karena kan para murid yang sudah meninggal itu sekolah di sini dulunya. Jin Qorin merupakan jin pendamping semua manusia yang akan menemani kita sejak lahir hingga mati, karena jin Qorin tak mati saat manusia yang didampinginya mati, jin Qorin pun kadang menampakkan diri menjadi orang yang sudah mati itu dan melakukan kebiasaannya, misalnya dengan datang ke sekolah itu tiap pagi ataukah duduk di bangkunya yang dulu waktu orang yang didampinginya masih hidup. Karena itulah penampakan jin Qorin ini dikira arwah penasaran, padahal arwah orang yang sudah mati tak bisa lagi kembali ke dunia kecuali dalam alam mimpi tuk bertemu dengan kenalannya yang masih hidup di dunia.

0 komentar: