pengertian hantu
yang sebenarnya (yang kubaca di buku seorang paranormal – yang sering nongol di
program TV Dunia Lain), merupakan sejenis bangsa jin yang menakut-nakuti. Tentu saja sebagai mahluk yang lebih tinggi
derajatnya, tak boleh takut pada hantu yang sosoknya selalu direkayasa oleh jin
itu. Karena memang tujuannya adalah menakuti orang.
Namun sebagai manusia biasa, tentu saja kita memiliki rasa
merinding jika menemukan hal yang ganjil dan secara psikologis itu normal, tapi
harus dibarengi bagaimana cara mengatasi rasa takut tersebut agar tak merugikan
diri sendiri misalnya dengan berdoa dan meyakini tak ada kekuatan yang lebih
besar daripada Allah, jin mah lewat.
Jin (hantu) yang berhasil membuatku merinding yaitu: Jin
Qorin. Jin jenis ini beda dengan jin biasa. Setiap orang memiliki jin Qorin (yang
secara harfiah artinya jin pendamping/ teman) yang tugasnya membisiki hal-hal yang
buruk – dia akan menemani kita dari lahir sampai mati. Tapi untunglah dia tak bisa
menyakiti tubuh dan membuat kita kesurupan, namun dia tak bisa dibunuh dengan rukiah.
Dia bisa menyamar menjadi suara hati kita yang sepintasnya niat baik, makanya kita
biasanya tertipu. Beda dengan jin biasa yang bisa membuat kita sakit dan kesurupan.
Wujud jin Qorin juga sama dengan wujud manusia yang diikutinya jadi seperti semacam
doppelgangers-nya dan tentunya dia hidup di alam manusia tak seperti jin biasa yang
hanya hidup di alam gaib. Ketika yang didampinginya meninggal, jin Qorin tak bisa
mati dan biasa menampakkan diri seperti sosok orang yang meninggal itu hingga dikira
sebagai arwah penasaran. Kalau orangnya saleh, dia akan melakukan kebiasaan orang
saleh itu, begitu pun sebaliknya karena kan tak ada lagi yang bisa dia ikuti, toh
orang yang dikuntitnya dah mati. Hm, jadi penasaran siapa nama jin Qorin-ku ini
hihi…
***
Apa urban legend yang beredar di sekitarmu? Bagaimana jika kamu berkesempatan untuk membuktikannya?
Apa ini
urban legend gak, ya? Nama Beshi, sang eksekutor dari Arab Saudi itu terdaftar
sebagai urban legend di Jeddah. Gak tahu sih apa orangnya masih hidup atau
sudah mati, yang jelasnya dia terkenal sebagai pelaksana hukuman mati di masjid
Qisas itu dan tentu saja itu bukan mitos sih.
Waktu hari
Kamis kan ada perjalanan menuju Jeddah dengan menumpangi sebuah bus besar.
Selama perjalanan, Pak Ustad sebagai pemandu wisatanya, jadi dia menjelaskan
tentang sejarah semua tempat di sana. Aku mendengarkannya dengan seksama, namun
begitu melintas di depan sebuah masjid berwarna putih dengan berbagai menaranya
di tengah pantai itu, bulu kudukku jadi merinding. Glek!
Pak Ustad
menjelaskan, masjid itu bernama masjid Qisas yaitu tempat mengeksekusi mati
para tahanan, terutama para pembunuh yang bersalah dan pengedar narkoba, mereka
semua dimatikan di sana. Tentu saja aku ngeri mendengarnya. Jadi, para TKW yang
membunuh dibantai di sana, dipenggal kepalanya. Dan eksekusi mati itu
dilaksanakan tiap hari Jumat. Duh, besok dong artinya. Pak Ustad pernah melihat
ada terpidana mati yang tak jadi dihukum mati dari sebuah jendela hotel yang
akan kami inapi hari itu. Jadi, artinya beliau sudah pernah melihat pemandangan
mengerikan itu tiap hari Jumat di sana dong. Ya, hotel yang kami inapi itu
deket banget sama masjid itu. Hiks!
Hotelnya tentu
saja indah dan makanannya enak banget, hanya saja membayangkan di sebelahnya
itu loh ada beberapa kepala terpidana mati yang terpenggal membuatku ngeri dan
tak tenang. Mau cepat-cepat pulang ke Indonesia rasanya. Tentu saja di sini
situasinya normal-normal saja, serasa tak berdekatan dengan tempat kematian.
Hiii.
Selama
tidur, aku takut meski kamarnya nyaman. Lihat saja tuh jendelanya, aku takut
memandang keluar sana. Semoga saja Mas Beshi besok lagi tidak bertugas ya,
katanya dalam sehari itu dia memenggal 10 kepala. Tapi karena ini di tempat suci,
jadinya tentu saja aku tak mimpi buruk. Setannya ogah tuh mampir ke tanah suci!
Diberi kesempatan untuk menyaksikannya tiap hari
Jumat itu? Untung saja tidak! Soalnya kami pulang pada hari Jumat, jadi tentu saja
tak ada pengalaman mengerikan. Melihat batang hidung Mas Beshi yang terkenal itu
saja tidak sempat lagi. Alhamdulillah!
***
Kisah horor ini
benar-benar kualami di usiaku yang baru saja menginjak 13 tahun. Semuanya berawal dari papan tulis white board di kelas kami. Memang
tampaknya hanya papan tulis biasa dan sangat umum dijumpai di setiap ruangan
kelas. Di mana-mana pasti ada, kan? Tapi menurutku papan tulis di kelas II B-3,
tempatku belajar di Sekolah Menengah Pertama ini, memiliki keunikan tersendiri.
Apakah itu? Begini! Kalau di
mana-mana itu orang bermain jalangkung melalui media kertas, tapi tidak dengan
teman-teman sekelasku yang malah menggunakan papan tulis itu sebagai pengganti
kertasnya. Entah apa alasan mereka lebih memilih papan tulis ketimbang kertas.
Saat kutanyakan pada mereka, mau dengar apa jawabannya? “Karena kalau lewat papan tulis, ramalan jalangkungnya akan lebih
akurat!” begitu jawaban temanku yang suka memainkannya, Sari. Aku sendiri bertanya-tanya, kenapa
bisa begitu. Apakah setan jalangkung yang datang merupakan arwah siswa di sekolah
ini dan memiliki prestasi yang bagus sehingga selalu ditunjuk untuk mengerjakan
soal di papan tulis semasanya hidup dulu? Kami biasa memainkannya saat
istirahat. Tentu saja tanpa sepengetahuan guru-guru. Pintu ditutup agar
orang-orang tak melihat kegiatan kami di dalamnya, meskipun permainan itu sudah
menjadi rahasia umum di kalangan siswa. Kami biasanya menanyakan soal ujian apa
yang masuk kelak, nilai raport bahkan soal gebetan sekali pun. Seputar sekolah
lah. Hasilnya, setelah beberapa minggu memainkannya, tak bisa dihindari lagi risikonya
adalah hal yang klise seperti kerasukan massal! Mereka meminta tumbal ayam hitam
agar tak mengganggu lagi, haha dasar permainan jin kafir begitulah. Mereka berpura-pura
dengan menyamar menjadi arwah murid sekolah ini yang bisa jadi sih mereka adalah
jin Qorin para murid tempo dulu yang sudah meninggal, karena jin Qorin tentu saja
hafal betul seluk-beluk sekolah ini dan kebiasaan para murid di sini karena kan
para murid yang sudah meninggal itu sekolah di sini dulunya. Jin Qorin merupakan
jin pendamping semua manusia yang akan menemani kita sejak lahir hingga mati, karena
jin Qorin tak mati saat manusia yang didampinginya mati, jin Qorin pun kadang menampakkan
diri menjadi orang yang sudah mati itu dan melakukan kebiasaannya, misalnya dengan
datang ke sekolah itu tiap pagi ataukah duduk di bangkunya yang dulu waktu orang
yang didampinginya masih hidup. Karena itulah penampakan jin Qorin ini dikira arwah
penasaran, padahal arwah orang yang sudah mati tak bisa lagi kembali ke dunia kecuali
dalam alam mimpi tuk bertemu dengan kenalannya yang masih hidup di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar