THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 03 Juni 2015

Tiga Belas Tahun

Tiga belas tahun…
Berapakah usiamu tahun ini? Sudah genapkah 13 tahun?
Kejadian mengesankan apa saja yang kau alami di usia tersebut?
Ulang tahun yang mengesankan kah?
Sekolah baru di SMP dan melalui masa sebelum remaja?
Masa puber kah? Masa menstruasi pertama kah bagi perempuannya?
Atau bahkan sudah mengalami jatuh cinta untuk yang pertama kalinya?
Ah! Bagiku, semuanya itu masih biasa-biasa saja!
Soalnya… di usiaku yang ke-13 tahun, aku mengalami sebuah kejadian mengerikan!
Pengalaman luar biasa, yang mungkin tak dialami oleh anak-anak usia 13 tahun lainnya…
Kisah horor ini benar-benar kualami di usiaku yang baru saja menginjak 13 tahun.
Sebuah kisah nyata yang mendebarkan dan pertama kalinya di usia 13 tahun!
Apakah kalian berani menceritakan kisah ini jika kau sendiri yang mengalaminya?
Baiklah, langsung saja!
Kejadian ini terjadi di Bulan Ramadhan, tepat pada saat aku memasuki usia yang ke-13…
===



TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Masih malas, nih! Nanti-nanti sajalah!
Namun tak lama kemudian, tidurku terasa gelisah dan tanpa sadar aku terlentang. Tiba-tiba saja telingaku terasa berdengung dan sakit karena seperti ada yang menerobos ke telingaku. Kudengar ada suara orang mengaji, namun di sela-sela suara itu disusul suara tawa yang mengerikan! Aku ingin bergerak, tapi seolah ada yang mengikatku! Mengerikan!
Tak hanya itu, seperti ada yang menarik kakiku dan aku merasa melayang-layang dalam kamarku sendiri, ringan seperti ruh. Aku takut sekali dan berdoa. Aku ingin bangun! Aku tahu itu jin, aku lalu mengancam akan membakar mereka dengan ayat suci.
Mereka malah melawan, “Kalau tak berhasil bagaimana?”
Dengan optimisnya aku menjawab (meski dalam hati), “Aku akan terus mengulanginya sampai Allah mengabulkannya!”
Aku pun terus membaca dan kurasakan gangguan mereka memudar. Aku terus bersabar menanti untuk terbangun! Gangguan itu akhirnya berujung dengan tanda pulihnya pendengaranku yang kemudian menangkap sebuah suara ketukan…
TOK-TOK-TOK!
Sekali lagi aku mendengar suara ketukan yang kaku. Suara itu membuatku terbangun. Begitu mataku terbuka, suara itu malah lenyap. Tak ada follow up dari ketukan itu, seolah yang di luar sana sudah tahu kalau aku sudah bangun.
Jadi penasaran, akhirnya aku memelekkan mata sepenuhnya. Bergegas kubuka pintu kamarku. Siapa yang membangunkanku? Aku merasa tertolong olehnya. Tapi siapa? Itu pasti Mama atau Papa yang berkat kontak batin mereka, bisa mengetahui aku dalam bahaya. Hehe!
Tapi anehnya, begitu kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana. Gelap, gersang, sunyi! Hilang, bagai ditelan bumi. Padahal aku membuka pintunya, lumayan cepat. Rasanya tak mungkin si pengetuk itu menghilang tanpa jejak seperti ini. Jarak kamarku dengan yang lainnya kan cukup berjauhan! Tak ada suara juga. Jadi siapa, dong?!
Karena merasa ada yang tidak beres, aku kemudian turun untuk memeriksa kamar orangtuaku. Bulu kudukku merinding, mereka masih terlelap di sana. Sepertinya bukan mereka. Aku jadi kepikiran! Lalu siapa?!
Kusadari, sekarang waktunya sahur. Aku pun segera membangunkan kedua orangtuaku untuk sahur dan menanyakan si pengetuk tadi pada mereka. Namun mereka menyangkalinya dengan tegas dan mengaku daritadi masih tidur…
===
Sampai saat ini, di usia dewasa ini, aku masih belum tahu pasti siapa si penyelamat hororku itu…
Aku yakin betul bahwa suara ketukan gaib itu bukanlah khayalan atau mimpiku semata. Aku yakin ketukan yang teratur itu milik kepalan tangan mahluk gaib yang baik. Aku bisa membedakannya dengan baik melalui firasatku sendiri, soalnya kalau orang pasti ketukannya berantakan dan tak beraturan. Kalau orang, sebaik apa pun mengatur irama ketukannya pasti akan kedengar dibuat-buat dan telinga ini masih bisa membedakannya. Soalnya, sampai sekarang ini aku masih berusaha menirukan ketukan ajaib nan kaku itu dan menyesuaikannya dengan ingatan di telingaku (saking kurang kerjaannya kali, ya?), namun masih tak bisa sama persis dengan ketukan yang kudengar. Makanya aku tak perlu takut memikirkannya dan akan selalu kukenang jasa mahluk gaib yang tak jelas itu dalam setiap tulisanku, hehe…
Mungkin saat senantiasa menuliskan tentangnya, mahluk itu akan melihatnya. Namun tentu saja aku tak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya tiap kumengenang kebaikannya, meski sudah lama berlalu. Yang jelasnya, aku selalu merasa mahluk baik itu selalu berada di sekitarku dan mengarahkanku untuk senantiasa berbuat baik, seperti dibangunkan solat tepat waktu dan sebagainya.
Masih misterius sosok mahluk itu. Apakah ia malaikat? Bisa jadi. Apakah ia jin pendamping yang solehah? Tak tahu pasti. Ataukah ilusi semata yang dihadirkan Allah untukku sebegitu rapinya alias berasal dari ketukan-Nya sendiri ke otakku saat itu?!
Mau meyakini yang ini atau pun yang itu, aku masih belum bisa mengambil kesimpulannya! Yang jelasnya hanya Allah dan mahluk itu yang tahu persis.
Masih penasaran memang dan berniat cari tahu. Entah sampai kapan rasa ingin tahuku ini berujung, tapi (kurang kerjaan amat, ya? Kita kan memiliki dunia masing-masing!)…
Mungkin kalau dibaca sekilas, kurang membuat merinding.
Tapi beranikah jika kau yang mengalaminya secara langsung dan mendengar suara ketukan misterius itu?
TOK-TOK-TOK!
Tenang saja, kisah ini kututurkan bukan untuk menakut-nakuti atau pun membuat lemah iman seseorang melainkan sebaliknya. Semua kejadian horor ini pasti ada hikmahnya! Termasuk dengan meyakini bahwa semua ini adalah kehendak Allah dan tak ada hubungannya dengan mitos angka 13! Semuanya hanya terjadi atas izin Tuhan, itu saja yang patut kita yakini.
Dan tak ada kebetulan di dunia ini, semuanya sudah diatur rapi oleh-Nya. Yang perlu dicamkan, Allah menghendaki kejadian horor berhikmah itu terjadi padaku di usia ke-13 di Bulan Ramadhan. Bukan karena mitos! Mungkin sebagai ujian?
Aku tanya sekali lagi…
Berapakah usiamu sekarang?

0 komentar: