Tiga belas
tahun…
Berapakah usiamu
tahun ini? Sudah genapkah 13 tahun?
Kejadian
mengesankan apa saja yang kau alami di usia tersebut?
Ulang tahun yang
mengesankan kah?
Sekolah baru di
SMP dan melalui masa sebelum remaja?
Masa puber kah?
Masa menstruasi pertama kah bagi perempuannya?
Atau bahkan
sudah mengalami jatuh cinta untuk yang pertama kalinya?
Ah! Bagiku,
semuanya itu masih biasa-biasa saja!
Soalnya… di
usiaku yang ke-13 tahun, aku mengalami sebuah kejadian mengerikan!
Pengalaman luar
biasa, yang mungkin tak dialami oleh anak-anak usia 13 tahun lainnya…
Kisah horor ini
benar-benar kualami di usiaku yang baru saja menginjak 13 tahun.
Sebuah kisah
nyata yang mendebarkan dan pertama kalinya di usia 13 tahun!
Apakah kalian
berani menceritakan kisah ini jika kau sendiri yang mengalaminya?
Baiklah,
langsung saja!
Kejadian ini
terjadi di Bulan Ramadhan, tepat pada saat aku memasuki usia yang
ke-13…
===
TOK-TOK!
Mulanya, suara ketukan di
pintu kamarku itu kuabaikan begitu saja. Aku masih ingin terlelap karena masih
ngantuk. Paling kedua orangtuaku yang membangunkanku untuk sahur. Masih malas,
nih! Nanti-nanti sajalah!
Namun tak lama
kemudian, tidurku terasa gelisah dan tanpa sadar aku terlentang. Tiba-tiba saja
telingaku terasa berdengung dan sakit karena seperti ada yang menerobos ke
telingaku. Kudengar ada suara orang mengaji, namun di sela-sela suara itu
disusul suara tawa yang mengerikan! Aku ingin bergerak, tapi seolah ada yang
mengikatku! Mengerikan!
Tak hanya itu, seperti
ada yang menarik kakiku dan aku merasa melayang-layang dalam kamarku sendiri,
ringan seperti ruh. Aku takut sekali dan berdoa. Aku ingin bangun! Aku tahu itu
jin, aku lalu mengancam akan membakar mereka dengan ayat suci.
Mereka malah melawan,
“Kalau tak berhasil bagaimana?”
Dengan optimisnya aku
menjawab (meski dalam hati), “Aku akan terus mengulanginya sampai Allah
mengabulkannya!”
Aku pun terus membaca
dan kurasakan gangguan mereka memudar. Aku terus bersabar menanti untuk
terbangun! Gangguan itu akhirnya berujung dengan tanda pulihnya pendengaranku
yang kemudian menangkap sebuah suara ketukan…
TOK-TOK-TOK!
Sekali lagi aku
mendengar suara ketukan yang kaku. Suara itu membuatku terbangun. Begitu mataku
terbuka, suara itu malah lenyap. Tak ada follow
up dari ketukan itu, seolah yang di luar sana sudah tahu kalau aku sudah
bangun.
Jadi penasaran,
akhirnya aku memelekkan mata sepenuhnya. Bergegas kubuka pintu kamarku. Siapa
yang membangunkanku? Aku merasa tertolong olehnya. Tapi siapa? Itu pasti Mama
atau Papa yang berkat kontak batin mereka, bisa mengetahui aku dalam bahaya.
Hehe!
Tapi anehnya, begitu
kubuka pintu itu, aku tak melihat siapa-siapa di luar sana. Gelap, gersang,
sunyi! Hilang, bagai ditelan bumi. Padahal aku membuka pintunya, lumayan cepat.
Rasanya tak mungkin si pengetuk itu menghilang tanpa jejak seperti ini. Jarak
kamarku dengan yang lainnya kan cukup berjauhan! Tak ada suara juga. Jadi
siapa, dong?!
Karena merasa ada yang
tidak beres, aku kemudian turun untuk memeriksa kamar orangtuaku. Bulu kudukku
merinding, mereka masih terlelap di sana. Sepertinya bukan mereka. Aku jadi
kepikiran! Lalu siapa?!
Kusadari, sekarang
waktunya sahur. Aku pun segera membangunkan kedua orangtuaku untuk sahur dan menanyakan
si pengetuk tadi pada mereka. Namun mereka menyangkalinya dengan tegas dan
mengaku daritadi masih tidur…
===
Sampai saat ini,
di usia dewasa ini, aku masih belum tahu pasti siapa si penyelamat hororku itu…
Aku yakin betul
bahwa suara ketukan gaib itu bukanlah khayalan atau mimpiku semata. Aku yakin
ketukan yang teratur itu milik kepalan tangan mahluk gaib yang baik. Aku bisa
membedakannya dengan baik melalui firasatku sendiri, soalnya kalau orang pasti
ketukannya berantakan dan tak beraturan. Kalau orang, sebaik apa pun mengatur
irama ketukannya pasti akan kedengar dibuat-buat dan telinga ini masih bisa
membedakannya. Soalnya, sampai sekarang ini aku masih berusaha menirukan
ketukan ajaib nan kaku itu dan menyesuaikannya dengan ingatan di telingaku (saking
kurang kerjaannya kali, ya?), namun masih tak bisa sama persis dengan ketukan
yang kudengar. Makanya aku tak perlu takut memikirkannya dan
akan selalu kukenang jasa mahluk gaib yang tak jelas itu dalam setiap
tulisanku, hehe…
Mungkin saat
senantiasa menuliskan tentangnya, mahluk itu akan melihatnya. Namun tentu saja
aku tak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya tiap kumengenang kebaikannya,
meski sudah lama berlalu. Yang jelasnya, aku selalu merasa mahluk baik itu
selalu berada di sekitarku dan mengarahkanku untuk senantiasa berbuat baik,
seperti dibangunkan solat tepat waktu dan sebagainya.
Masih misterius
sosok mahluk itu. Apakah ia malaikat? Bisa jadi. Apakah ia jin pendamping yang
solehah? Tak tahu pasti. Ataukah ilusi semata yang dihadirkan Allah untukku
sebegitu rapinya alias berasal dari ketukan-Nya sendiri ke otakku saat itu?!
Mau meyakini
yang ini atau pun yang itu, aku masih belum bisa mengambil kesimpulannya! Yang
jelasnya hanya Allah dan mahluk itu yang tahu persis.
Masih penasaran
memang dan berniat cari tahu. Entah sampai kapan rasa ingin tahuku ini
berujung, tapi (kurang kerjaan amat, ya? Kita kan memiliki dunia
masing-masing!)…
Mungkin kalau
dibaca sekilas, kurang membuat merinding.
Tapi beranikah
jika kau yang mengalaminya secara langsung dan mendengar suara ketukan
misterius itu?
TOK-TOK-TOK!
Tenang saja,
kisah ini kututurkan bukan untuk menakut-nakuti atau pun membuat lemah iman
seseorang melainkan sebaliknya. Semua kejadian horor ini pasti ada hikmahnya!
Termasuk dengan meyakini bahwa semua ini adalah kehendak Allah dan tak ada
hubungannya dengan mitos angka 13! Semuanya hanya terjadi atas izin Tuhan, itu
saja yang patut kita yakini.
Dan tak ada
kebetulan di dunia ini, semuanya sudah diatur rapi oleh-Nya. Yang perlu
dicamkan, Allah menghendaki kejadian horor berhikmah itu terjadi padaku di usia
ke-13 di Bulan Ramadhan. Bukan karena mitos! Mungkin sebagai ujian?
Aku tanya sekali
lagi…
Berapakah usiamu
sekarang?
0 komentar:
Posting Komentar