THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 28 Desember 2014

MISS SLEEP PARALYSIS - 6

Uh, aku sama sekali ga bermaksud songong, Pandora! Tapi kenapa responmu seperti itu padaku hanya karena aku mau memesan buku horror itu?! Hiks! :’(
Eh, btw kulihat di list ghost kemaren tuh, kok kebanyakan Jakarta ya. Hebat, nih! Dia juga Jakarta, tapi kan dia lahir di Sulawesi tuh. Wah. Yang Makassar kok dikit amat sih eh aku belum dimasukin list nih. Siapa aja sih temen dari Makassar itu, hehe…
Ah, sudahlah! Lupain aja masa lalu itu. Focus aja nih belajarnya tuh. Pasti seru, kan?!
Btw aku lagi sedih nih soalnya ga bisa isi posting blog dulu, hiks. Sinyalnya ngajak berantem amat, hiks. Sumber postinganku selama ini, sumber bahan makanannya blogku gak mau terbuka menunya hiks. Bagaimana blogku bisa makan kalau begitu? Ya, ampun! Galau bangetlah ga bisa kasih makan blog sehari aja…
http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html


Tuesday, 4 November

Kupandangi rosterku dengan gairah dan semangat baru. Kan sudah mau kena lantik, kan? Jadi dah pede dong main di makam ini. Eh, btw jadwal pagi ini sepertinya sudah lama nggak berlaku lagi deh kalau ga salah intip sudah diganti sama… kisah cinta! Wah, seru juga tuh idenya hehe. Menarik…
Kebetulannya lagi, temanya babak belur. Haha, itu sih keahlianku membuat babak belur tokohku dan tetap berhubungan dengan cinta. Seru, kan? Jadi no problem!
Tapi ada ghost yang koment: pasti ceritanya si cowo babak belur nolongin cewenya. Mainstream banget…
Hm, kok tahu si ide dasar mainstream kepalaku ini, hiks! Tapi udahlah, kan baru nih. Ga ada salahnya dicoba, meski mainstream tapi aku mau bubuhin sedikit saja hal yang uniknya. Hiks, tapi kesinggung aku ide aku tuh disindir mainstream…
Udahlah, gini deh penggila action sepertiku sukanya adegan berantem begini hehe. ya, meski pasaran sih. Tapi kan baru coba. Lihat saja kemampuanku nanti, aku tuh jago di horror tahu. Aku nih orangnya idenya ga mainstream-mainstream amat! Jangan remehkan kemampuanku…
Karena postingan perdanaku nih di makam jadi harus hati-hati, taat peraturan hehe. formatnya teliti juga namanya juga ghost baru gabung jadi harus tertib, jadi anak yang manis dulu. Sudah, deh posting. Tapi duh, malunya nih. Apa ada yang like ya hiks, mainstream getu. Aku nutup muka malu. Sepertinya bakal dibiarin tenggelam deh, lagian penulisnya juga gak terkenal di situ kan. Gak bakalan ada yang kenal karena dunianya benar-benar beda…
Meskipun minder, tapi ternyata ada juga yang ngelike hehe. karya anak baru, nih. Gak dikenal siapa-siapa. Aku gentayangan baca yang lain. Hm, karya ghost yang koment soal mainstream itu ternyata bagus soalnya berbau horror haha. Aku suka. Oh, rupanya boleh ya berbau horror. Oh, kalo gitu sih aku juga bisa! Coba bilang daritadi, haha. Gak lepas dari horror terus. Btw ceritanya mengingatkanku pada komik tu soal pertukaran jumlah umur. Pasti terinspirasi dari komik, kan? Apa dia Otaku juga? Lagi-lagi cerita semacam itu memancingku tuk koment begitu. Lagi-lagi soal komiklah. Dia hanya bilang, hah. Duh, apa salah omong ya aku ini? Kok komentku seolah sindir ceritanya orang mirip komik, ya? Haha, sebelumnya juga begitu. Habis, ga tahan sih bilangnya cos tahu. Mau pamer nih karena tahu banyak soal komik. Kan banyak baca, terutama komik. Tapi tenang saja kok ceritanya gak sama, hanya saja basisnya yang sama…
Masih anak baru sudah mulai pede ya. Meski hanya mau koment sebatas cerita yang mirip komik yang kukenal doang. Belum berani berekspresi penuh.
kenalin... nama aku bla-bla-bla...

http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html


Btw ada tuh beberapa anak baru yang memperkenalkan diri di koridor. Bukannya tertarik kenalan, tapi aku menyimak karena ada Pandora di situ. Yang buat aku memperhatikannya tuh bukan karena si Pandora menyambut hangat si anak baru, melainkan sebaliknya!
Siapa sih yang masukin orang kayak gini di makam ini?!
Gubrak! Padahal Chief dan yang lainnya sambut hangat. Lah, kenapa dia?! Terbengong-bengong lagilah aku. Rupanya memang begitulah si Pandora ini. Bukannya sambut hangat, malah lain daripada yang lain. Kutatap Pandora itu nggak senang. Nggak respek banget sama omongannya barusan! Meski bukan aku sih, tapi aku juga kan kena dulu itu…
Kesalahan kecil si anak baru itu hanyalah: EYD! Dia memakai kalimat SMS. Pasti belum tahu kali…
Tapi kan nggak gitu-gitu amat, kan? Mestinya kasih tahu dulu aturannya. Nih responnya kayak apaan, ya?! Apa dia kenal tuh orang dan bermasalah sama dia? Kalo nggak, masa hanya karena EYD responnya semiris itu? Aneh, kan? Jadi beginilah Pandora di makam itu?!
Pedis hatiku mendengarnya, padahal bukan aku. Tapi tentu saja aku belum cukup tertarik untuk ikut campur. Kan anak baru juga! Mestinya kan anak baru itu disambut hangat. Kasihan kan dia?! (hanya bisa belai-belai rambut bocah itu…). Biarkanlah dia belajar dan berkembang…
Sambil elus-elus kepala bocah lelaki culun itu karena iba (meski hanya tangan mayaku saja yang begitu, jadi mana bisa dy merasakannya?), aku berbisik padanya: tenang saja, Dek! Biar kubalaskan dendammu pada si Pandora itu. Eh, dendam kita maksudnya…
Cuek aja, lagian aku ke sini tuk belajar juga. Kutinggalkan saja obrolan mereka. Huh, dasar ya tuh Pandora. Kok nggak ada belas kasihannya sih omong sama orang. Hm, orang seperti ini enaknya diapain, ya?! Soalnya aku tipe orang yang nggak senang ada orang dilukai haha.
Si Pandora nih paling beda di sini, soalnya ketusnya paling mencolok. Dia karakter paling unik di sini, sangat unik! Kalo orang pada umumnya akan menyambut hangat orang baru, lah dia… hanya dia yang begitu. Makanya mataku akan selalu tertuju padanya karena kujudesannya, yang lain sih karakternya masih umum-umum saja hehe (mainstream!)…
Huft, si Pandora ini mengalihkan duniaku! Hm, baru kenal lagi orang yang judesnya selangit kayak begini. Biar orang yang nggak dia kenal kena juteknya yang minta ampun itu. Padahal tuh bocah nggak ada salah sama dia! Ampun, deh…
Ada apa sebenarnya dengan si Pandora ini, ya?! Kenapa dia bisa jutek setinggi langit sama sembarang orang? Tak kenal apakah itu dia nggak kenal apalagi yang sudah dikenalnya. Karakter minusnya sungguh membuatku sangat memperhatikannya tanpa dia sadar. Toh, dia juga pastinya nggak ingat siapa aku…
Dengan gaya serba judesnya dia naik ke podium dan mengumumkan: ntar malam bedah cerpen horror ya, kita buka lagi setelah sebulan ini kosong. Semua kudu ikut! Paham semua?!
Hm, aku bingung membedakan bagaimana saat dia tegas atau judes. Kalau slow dia bagaimana dsb. Ini kalimat tegaslah. Nggak suka aja cara omongnya haha, di telingaku tuh nada judes semua.
Hm! Sejak pertama lihat saja di bekas makam itu sepertinya orangnya terlalu berapi-api di sini. Orangnya sangat ingin memajukan makam ini dengan semuanya harus aktif. Hanya dia yang paling terobsesi untuk itu. Makanya paling mencolok di mataku dan yang paling sering nongol. Khas tokoh utama banget, deh! Sepertinya nih orangnya sangat ambisius! Kalo aku sih ambisius tapi masih bergaya santai, nggak berapi-api seperti dia. Itu pun ambisius banget hanya untuk diri sendiri! Orang seperti ini sangat tegas. Semuanya terlalu, deh! Keraslah…
Nah tuh kan, setelah dijudesin dulu jadi kurang sreg ama apa pun yang dikatakannya, di telingaku yang terdengar hanya desingan kejudesannya meski pun itu sebenarnya nada tegas yang positif saja. Gini deh jadi orang sensi…
Tapi yang sangat hebatnya, dia berdedikasi penuh memajukan semua program makam! Nah tuh kan, ambisius banget jadi orang. Hanya dia yang begitu! Padahal bukan foundernya. Heh, orang kayak gini membuatku sangat teliti untuk mempelajarinya, membedahnya (biar seutas rambutnya juga turut kusisir) dan nyaris tak ketinggalan menyimak omongannya sehuruf pun. Dia sangat menarik untuk kusimak karena karakternya yang sangat tidak biasa itu! Duh, benar-benar pembedahan yang paling ‘keji’ kulakukan…
Hm, bukannya menghindari menjauhi orang seperti itu, tapi karena jutek habis malah semakin kudekati. Nggak takut bahayanya! Unik sekali malah. Padahal bisa kena bom sewaktu-waktu karena dia temperamennya seperti bom waktu tak kenal waktu.
Mungkin karena saking kupernya tuh, baru tahu kalau kejudesannya itu terasa unik di kepalaku. Ato karena keseringan bergaul sama orang lemah lembut berhati bidadari jadi begini, ya? Kalau ada yang lain-lain dari pergaulanku, makanya dicap unik!
Aku semakin mendekatimu, Pandora seiring kau memperlihatkan seringaimu sama orang-orang padaku. Hehe, mana dia sadar?!
http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html

Malamnya, sesuai janji ada bedah cerpen. Banyak yang ditaq aku nggak, tapi aku kan anak baru pasti dia nggak kenal atau bahkan nggak pernah memperhatikanku, bahkan menyadari kehadiran bocah ini. Padahal aku selalu berada di dekatnya karena saking penasarannya, tapi dia menganggapku hanya angin lalu di dekatnya, eh bukan… hantu malah. Tak digubris, tak terperhatikan saking banyaknya kesibukannya di situ. Tapi bukan itu yang kuinginkan, bukannya mau carper. Aku mendekatinya terus karena mau tahu, mau kenal lebih tingkat kejudesannya tuh sampai level berapa sih? Kan menarik tuh disimak, haha…
Sebuah fantasy horror, diminta komentar nih aku nggak mau ketinggalanlah. Tapi aku nggak begitu suka sama fantasy horror beginian. Tulisan siapa, sih? Tentunya masih misteriuslah. Katanya diambil dari bekas makam di sana. Masa, sih? Karya siapa, ya? Nggak apa nih kubantai? Eits, tunggu! Anak baru ingat? Jaga sikap!
Aku baca sampe dua kali tetep aja ga tertarik. Mau koment apa, ya? Toh, aku nggak ketarik gini hiks. Kurang seramlah…
Kubiarkan saja semua orang mengemukakan pendapatnya dulu sementara aku nonton action The Kick di tv, masih santé-sante sampe midnight seru banget sih. Bagus-bagus semua! Tapi apakah pendapatku ini akan bagus didengar? Pantas tak dicantumkan nama penulisnya yang misterius itu agar nggak segan bilangnya. Oke, aku akan jujur tapi setelah yang mau lewat ini karena aku bakal bicara setelah Pandora nih, jadi di bawahnya aku hup…
Prolognya kurang membuat kita ‘tersungkur’ untuk mengetahui lebih lanjut ke isi ceritanya (lah, tapi kenapa kamu baca? Haha, pasti orang berpikiran begitu. Lah, namanya juga bedah cerpen jadi harus dibaca semua, kan? Begitu ntar calon jawabanku kalo ditanya. Haha!)
Hehe, dah pede nih. Tapi duh, masih malu-malu. Jawaban itu keluar dari aku?! Nutup muka. Prolognya rada ngebosenin, berliku-liku. Settingnya juga ga jelas, jadi susah ngebayanginnya. Hm, ga begitu suka fantasi kali ya aku kalau terlalu ngayal gene. Makanya kukatakan dengan jujur hm meski dengan bahasa yang aneh, saking carpernya. Kenapa? Itu karena aku ingin membuatmu menyadari kehadiranku ini, Pandora!!! Brak! (gebrak meja)…
Makanya aku membuat kalimat yang tak biasa dan mencolok dalam berkata. Aku ingin kau melihatku ada di sini, meski dengan wujud yang tak lagi sama hingga kau tak mengenaliku lagi…
Apa kalimatku pedas? Nggak, kan? Pasti Pandora tuh bilang dalam hati, napa aku baca sampai habis jadinya. Lah, dah kujawab dalam hati juga tadinya haha. Dengar nggak, sih?! Ups, mana dia dengar ya? Perang dalam hati, ngayal…
Krik-krik… Yang meresponku hanya kesunyian. Kok pada diam, ya? Duh, jadi tambah malu nih anak baru sudah bisa bicara sejauh ini. Apa nggak pantas, ya?
Btw, tuh cerpen karya siapa, sih? Dah kucela gitu. Dari bahasa dongengnya jadi teringat ama Alice tuh, apa tuh karya si Pandora, ya? Tapi kan yang bisa buat fantasi horror pasti banyak, kan? Hm, gawat banget ya kalau itu sebenarnya karya si Pandora itu. Kok aku bisa nemuin khasnya, sih? Firasatku, nih. Kan katanya dia bilang nggak ada berani kirim. Jangan-jangan benar cerpen itu…
Hm, tapi nantangin juga ya kalimatnya. Nggak berani? Oke, minggu depan aku bakal kirim yang terbagusku dari 2013 hm bulan berapa ya yang bagusnya diangkat agar bisa dikritikin apa yang baru saja ya yang kurevisi. Kita lihat saja nanti…
Si Pandora dkk mendiamkan aku. Mungkin dah pada bobo kali? Dah tengah malam gini sih, akunya aja yang telat datangnya…
Ng? numpang lalu… (kataku pamit setelah nggak mendapat respon apa-apa. Nggak penting kali ya aku nih tuk diperhatikan khalayak ramai haha. Pake bahasa Malaysia lagi! Saking carpernya nih, nggak mau dibilang mainstream jadi kalo koment juga out of the box!)
Eh, yang masih buat aku penasaran, mang bener ya tuh karyamu Pandora? Kalu iya, kok lu diam aja sih? Apa karena ucapanku biasa-biasa aja di telingamu? Tapi kalu benar, seharusnya kamu bergerak dong! Kok firasatku bilang begitu?
Ah, sepertinya aku masih belum berhasil menggerakkan dia! Kurang seru, nih. Tapi tenang, tuh masih disentil sedikit. Ntar besok-besok aku harus bisa membuatnya berdiri dari kursi singgasananya, soalnya dia masih duduk terus sih padahal aku diam-diam berusaha membuatnya berdiri. Seolah dia masih menghadapiku dalam keadaan duduk, kalau dalam keadaan berdiri baru aku merasa terhormat haha. Tapi menghadapi apaan? Perasaan, yang perang dingin tuh hanya pihak aku deh! Dia mana nyadar?!
Pulang ah, sudah malam begini. masih nggak dilirik, kurang seru juga sih. Tapi lihat saja besok, apalagi di horror hehe. Berhasilkah aku mengalihkan pandanganmu padaku? Gemes sih, sebel juga nggak dilihat-lihat saking nggak pentingnya aku nih, hiks-hiks…
Hehe! Seneng banget bisa nemu ‘produk’ paling bagus di makam ini (melebihi pemeran utama aslinya)! Bagiku Pandora itu mahluk paling langka dan ajaib di sini. Jadi wajarlah insting pemburuku selalu mendekatinya diam-diam dan sewaktu-waktu bakal kutembak, tak peduli betapa buasnya dia kalau saja dia tahu ada pemburu yang mengincarnya. Itulah risikonya dan aku tak takut itu! Aku siap membidiknya kapan saja dengan senapan pembantaiku ini. Untuk sementara ini, biarkan sajalah dia meraung di mana-mana. Tapi tidak jika suatu saat nanti aku membantai…
Kapan itu? Tunggu saja, ia pasti bakal kaget jika pemburu cerdik ini memperlihatkan dirinya secara tiba-tiba dan… DOR!!!

0 komentar: