THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 30 Desember 2014

MISS SLEEP PARALYSIS - 7

“Ibu memang bukan ibu yang baik untukmu, Nak! Sudah lama tak memberimu makan karena bahan utama pasokan makananmu terputus. Kau pasti kelaparan ya di sana, Nak? Hiks!”

http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html

Lagi sedih nih, Pemirsa! Kagak bisa kasi makan blog ku karena sumber makanan utamanya nggak bisa kebuka, hiks. Pasti dy kelaparan berat tuh, hiks jadi galau beginilah kalau nggak bisa kasih makan blog selama beberapa hari ini. Kenapa, sih? Padahal di ipad kebuka kok di lepi kagak? Tapi masa aku isi blog di ipad duh rempongnya deh kalau begitu…
Oleh karena itulah isi status fb-ku soal blog terus, beginilah kalau terbiasa isi blog harian. Ngarep bisa kasih makan lagi, hiks.
Btw hari ini kan duet, untung deh. Jadi aku nggak ikutan, besok aja lagi hari yang kutunggu-tunggu di panggung horror hehe. Jangan lewatkan, lihat saja aksi panggungku!!! Dor…

http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html


Wednesday, 5 November

Meski hari ini nggak beraksi, tentu saja aku tetap datang ke makam itu tuk melihat aksi duet mereka. Btw jadi teringat sama kuisnya Kak Gaara tuh. Pengen dapetin bukunya tuk koleksiku hehe. tapi sebelum nulis kuisnya tuh yang lumayan rada ribet, baca dululah contoh tulisannya di buku Boneka Kuntilanak itu. Hal berapa, ya? Lalu kuteringat lagi, hm di buku itu ada ucapan makasih tuk Pandora. Wow! Hebat juga ya dia…
Ada pengumuman lomba humor kemarin tuh, asik ya dapat buku hehe. artinya kurang saingan dong nanti, kan dia juga ikutan tapi malah dapat di makam. Asik, ya. Tapi penjaga makam yang umumin negur: meski pun menang, tapi eyd-nya masih berantakan, masih harus diperbaiki dan banyak belajar. Tapi karena keputusan juri ya apa boleh buat. Tapi lucu kok lumayan bikin ketawa terpingkal-pingkal. Silahkan inbox alamatnya…
Oh ya? Meskipun menang sih, aku penasaran baca humornya kayak apa. Apa benar lucu, ya? Tapi tulisannya dah tenggelam tuh yang pastinya malaslah aku cari menggali lagi pake ipad ini. Ya udah, biarin aja, nggak terlalu penasaran juga hihi. Lebih penasaran sama karyanya…
Si pemenang protes sambil manyun: ih, Kakak. Kayak nggak ikhlas aja deh!
Hihi, aku cekikikan di belakang mereka. Sebenarnya sih itu hal yang memalukan untuk diumbar apalagi kan itu pemenangnya. Lalu si penjaga makam itu kelabakan, dia nggak bermaksud menyinggung. Berusaha menyenangkan anak itu. Hehe, tapi kalau memang perlu kritikan ucapin ajalah daripada dia salah mulu. Btw penjaga makam yang satu ini berhati lemah lembut bak bidadari, alias berhati bidadari lah, jadi sepedas apa pun kritikannya tuh dibarengi sama hal positif yang menyenangkan hati. Jadi enak aja ya kalau dikritikin orang seperti ini, pasti sejuk di hati selalu. Sebut saja dia Casper, karena kebaikan hatinya. Si Casper, penjaga makam paling baik hati di sini! Juga tak lupa, cerdas eyd, hm (btw semua penjaga makam di sini pasti nggak asal dipilih tuh, semuanya cerdas-cerdas apalagi soal eyd dan kepemahaman penulis). Contohnya si Pandora (hm, akui saja deh dia paling top cerdasnya soal eyd di sini. Tapi ssssttt)…
Beda dengan si Casper, nggak kayak Pandora tuh, kalau pedas, pedas aja terus kayak kereta api nabrak sana-sini hilang kemudi. Hm, kalau yang ini iyakan saja deh dengan anggukkan kencang alami…
Lain lagi nih ama si Kaka Kantoran, postingannya selalu sehari setelah dedlen. Tuk kesekian kalinya lah. Dan tuk pertama kalinya dia minta maaf ama Chief dkk karena selalu tabrakan sama yang lainnya. Aneh saja, deh hehe. Chief hanya tersenyum lemah lembut setelah dimentionnya. Lalu datanglah si Pandora gabung!
Bagaimanakah kelanjutannya? Selamatkah si Kaka Kantoran itu?! Tahu sendiri kan Pandora bagaimana (kalau bisa digambarkan dia selalu memikul pedang samurai di belakang punggungnya dan kapan-kapan bisa saja ciaaaaaaat… ih, scary banget kan lihatnya!)?
Kaka: maaf, ya! Habisnya sibuk kantoran, breaknya jam 12 siang belum lagi dedlennya hanya satu hari saja jadinya… (hm, Kaka yang satu ini sangat blak-blakan kayak hujan deras).
Pandora: nggak apa, tapi lain kali besok-besoknya no excuse ya! Kan kasihan sama yang lainnya jadinya tabrakan begitu (oh si Pandora masih memberi ampun dengan kalimat lembut namun tegas, lagian nih sudah berapa kali ya dia posting tabrakan begitu).
Kaka: oh kamu penulisnya Pandora’s Box itu, ya? Yang di buku Boneka Kuntilanak? Wah, keren banget deh! Salut sama cerpennya… (kenapa malah melenceng di situ? Ada maksudnya nih? Hehe…)
Pandora: oh, ada yang baca juga ya? Jadi terhura… (eh, bisa rendah hati juga ya? Tapi apa bener ya sebagus itu? Jadi tambah penasaran, nih! Tapi, aku gak suka kalau baca lompat getu, jadi tunggu antrian ya. Lagian siapa suru juga cerpen lo itu di pertengahan halaman begitu haha!).
Ih, sirik juga deh si Pandora dapat pujian getu, perasaan yang lain kagak deh padahal yang lain juga kan keren banget. Hanya saja jarang banget nongolnya, makanya nggak dikenal habis deh, pujian bakal berlalu ngilang bagai debu karena kuper sama penulis lainnya di buku itu…
Pandora: tapi tetap saja no excuse ya! Kalo gitu lagi, aku bakal hapus (eh kirain orangnya mau dikick, kalau dibaca baik-baik maknanya pasti postingannya yang dihapus, duh seremnya tuh kalo masa hanya beginian orangnya dikick sih. duh, tetep tegas meski dipuji, luar biasa! Hm, jadi kepikiran nih meski bersikap tegas versi selembut mungkin tetap saja nada kekerasan tertangkap di telingaku yang sensi ini). Dedlennya hanya sehari agar melatih kita untuk disiplin dan cepat tanggap menuliskannya sesuai tema meski dalam 24 jam itu (jawaban yang cerdas banget. Jenius! Apalus banget buat lo. Aku saja nggak kepikiran jawaban seperti itu).
Kaka: oke! Siapa takut, Non?! (wah, percaya dirinya kaka ini. Sama sekali tak menunjukkan rasa segan sama si Pandora itu dan berhasil membuatnya diam. Ga lihat tuh pedangnya itu loh dibawa ke mana-mana? Tajam loh, Kak!).
Tapi saja, yang buat aku kurang sreg, dia memperingati si Kaka Kantoran itu berapi-api sejuk, tapi bukankah dia sendiri juga sama waktu hari Senin malah posting di luar tema? Sama aja, kan? Tentu saja lo gak menang, kan? Secara! Langsung tereliminasi pasti gak masalah buat lo…
Tapi setelah dipikir-pikir juga, kan nggak tabrakan sama jadwal yang lain. Hm! Meski bernada keras begitu, aku jadi salut sama si Pandora ini bisa mencicitkan jawaban sejenius itu sedemikian rupa.
Nih ciri-ciri kepemimpinan! Cewe juga bisa, kan? Bahkan bisa memimpin cowo (kayak cheerleaders misalnya). Catet…

http://animanga-oushiza.blogspot.com/2014/08/pin-bb-ramadhan-29-pintu-berkah-di.html

Nah tibalah saatnya melihat pertunjukan duet mereka sambil makan malam! Asik, kan?!
Sambil nyam-nyam (kebiasaan buruk makan sambil baca/ nonton tv), aku mampir ke sana-kemari. Tuk pertama kalinya mampir. Wow! Pada bagus-bagus banget cerpen duetnya. Luar biasa! b^0^d pecah di lidah…
Ga kuduga mereka semua serba luar biasa begini! salut, kagum banget sama yang bagus-bagus. Sumpe deh nih program paling bagus di sini karena ramai banget deh jadinya lapak duet mereka. Baru tahu, ya? Hehe! kan nih orangnya gampang terpesona. Temanya lupa tapi menghibur banget!
Aku begitu menikmati mengunjungi dari lapak ke lapak. Kok bisa ya mereka bisa duet sebagus ini karyanya, hehe. jadi malam yang indah neh. Kalah dong aku, aku nggak bisa buat sebagus ini hihi. Tapi nggak apalah, agak minder sedikit nih. Namanya juga mau belajar sama mereka. Tapi jujur, karya mereka yang tidak biasa itu membuatku minder setengah mati hiks. Dan tak hanya itu, memperkaya pengetahuan apa yang gak kuketahui.
Lalu aku pun sadar siapa yang tengah kuhadapi sekarang, mereka bukan ghost sembarangan! Meski pun di program lain masih biasa-biasa saja aksinya tapi di program ini, jangan bilang. Semuanya membuatku terpesona setengah tiang…
Ada yang tulisannya kayak cerita luar negerilah, hm bagus amatlah deh memperkaya wawasanku gini. Hm, kan dah kubilang rugi banget rasanya kalau cepat merasa puas sama tulisan kita yang belum ada apa-apanya (warning tuk diri sendiri!). wajarlah aku minder begini, karena selalu cepat merasa puas dengan karya sendiri. Untung saja si Pandora membuatku masuk ke makam yang berharga ini untuk belajar habis-habisan, termasuk mempelajarinya juga (hehe, kau takkan bisa lolos dariku!)…
Si Pandora nggak ikutan, ya? Sudahlah, abaikan saja dia. Nggak begitu penasaran juga, karena keasikan piknik sana-sini. Aku terus bergentayangan ke lapak lainnya meski nggak berkomentar apa-apa, sekedar silent reader saja. Masih malu sih bicara. Lagi asik, nih hingga pada akhirnya… eh aku ketemu si Pandora di salah satu lapak itu!
Pandora: ceritanya kayak sinetron! (sahutnya ketus namun singkat. Kedua pemilik lapak diam-diam saja. Takut ditebas samurai kali kalau membangkang, ato mungkin jurus-jurus mereka belum selevel Pandora.)
Kutatap Pandora itu. Mule tegang nih akunya. Aku sama sekali tak berpikiran lapak mereka isinya kayak sinetron. Tuh pertanda kaya pengetahuan tuh, hm aku jarang nonton sinetron soalnya…
Tapi aku masih santai-santai saja, meski kuakui kalau aku jadi si pemilik lapak itu, bakal aku balas! Tuh kan, jadi sakit hati begini, padahal yang diketusin bukan aku. Hm, memang sih sekali dijudesin dulunya tuh jadi keterusan gini deh sensinya meski objeknya bukan aku. Kok aku sensi banget ya kalau dia ketus sama orang lain, padahal aku nggak kenal sama orang yang diketusinnya itu? Tapi rasanya pengen ngebela, tanpa mau tahu siapa yang dibela…
Tapi kalau aku balas, aku balas apa ya? No idea! Nggak penting juga ah dibahas. Mereka saja sabar, diam getu. Kok malah aku sih yang sibuk masukin dalam hati?
Lanjut, ah! Sampe larut malam tiba deh. Eh, btw karya duet si Kaka Kantoran itu mana? Katanya mau ikutan. Hehe, jadi mudah diingat karena kehadiran mencoloknya yang selalu posting tabrakan itu.
Duh, dah mule ngantuk nih. Tapi tanggung ah, masih ada beberapa lapak asik yang sayang dilewatkan tuk besok. Mau habisin sekarang. Kalau besok, takutnya tenggelam sama program horror. Jadi baca aja sekarang…
Nih lapak terakhir. Btw aku singgahnya sih tanpa memperhatikan nama-nama si pemilik lapaknya hehe, yang penting isinya doang. Duh! Gak ada nama yang singgah di kepalaku, yang ada hanya ceritanya saja. Wew!
Lapak terakhir ini alurnya lambat banget deh dan judulnya juga kurang hot, padahal pas di saat-saat ngantuk gene tempat ini yang terakhir. Tapi kuusahakan tetap melek meski terkantuk-kantuk. Prolognya rada ngebosenin, tapi luar biasanya kalimat sastranya khas banget! Aku aja dijamin nggak bakal bisa buat kalimat nyastra banget kayak getu. Kalimatnya serba berakrobat, tapi tetap mudah dipahami. Meski rada buat ngantuk sih karena konfliknya belum nemu, kalimat sastra itu khas banget di mataku. Uniklah!
Setelah singgah dari lapak ke lapak, gaya kepenulisannya masih serba mainstream, masih umum dan sulit dibedakan ini tulisan siapa dan siapa, tapi tidak dengan lapak yang satu ini, salut banget sama tulisan unik ini meski ga penasaran sama penulisnya hehe, tuh nggak dilirik-lirik namanya karena focus baca isi sastra itu. Acrobat yang indah! Khas bangetlah. Jadi bisa dibedakan sama lapak lainnya. Tapi sayangnya itu loh prolognya kurang memajukan hasrat tuk penasaran hehe…
Tapi aku nggak perhatiin siapa penulis yang bisa berakrobat seperti ini, lain daripada yang lainnya. Suka banget sama kalimatnya itu loh! Masih dalam terkantuk-kantuk bacanya, eh pas konfliknya mataku yang merah langsung terbelalak!
Kenapa?! Ngantukku  buyar seketika begitu membaca: orang melahirkan melalui mulutnya, janinnya didorong ke atas…
Hah?! Yang jadi persoalan, bukan nggak masuk akalnya banget itu loh! Tapi kalimat ini sangat berhasil membuat ngantukku hilang sama sekali! Surprise bangetlah sama adegan kayak gene. Padahal tadi menguap-nguap setengah mati, eh hilang deh ngantuknya dikasih kaget sama adegan ini.
Aku butuh penjelasan kenapa bisa demikian?! Aku pun tuk pertama kalinya bergabung ke pembicaraan dan menguping. Lapak ini paling istimewa karena membuat kantukku kabur, beda dengan lapak sebelumnya aku nggak tertarik untuk bergabung dan menguping pembicaraan mereka (alias koment dan membaca koment mereka itu loh!) special nih dapat kunjungan lebih dalam dari orang sepertiku yang mau tuk pertama kalinya berbaur dengan mereka (gubernur kali ye jadi tersanjung). Beruntunglah kalian sudah berhasil menyita perhatianku secara maksimal!
Kubergabung dan menguping diskusi yang ada, eh malah ketemu sama si Pandora itu lagi!
Pandora: nggak masuk akal banget, sih! Masa ada orang melahirkan lewat mulutnya! (berapi-api banget).
Si pemilik lapak: ini ada maksudnya, Pandora cantik manis! Nih bagai perumpamaan saja kalau… (hm intinya seperti kaki di kepala, kepala di kaki. Di atas normallah!).
Oh, jadi bisa ditangkap kalau ini tokohnya tuh ceritanya bagian bawah dia ataskan dan bagian atas dibawahkan. Jadinya seperti rendah amatlah tokohnya ini. Jadi seperti mulut yang di atas tuh malah rendah dan bagian anus jadi atas begitu karena hawa nafsunya begitulah makna tersiratnya. Penjelasan yang wow menurutku lah. Tapi tidak dengan si Pandora yang masih saja berang…
Pandora: kok habis melahirkan langsung bisa pulang, sih? Langsung bisa sehat begitu?! Nggak masuk akal banget, deh! Kalau mau bikin surealis nggak begini juga keles…
Wah, jujur kali ini aku sependapat sama si Pandora itu. Masa santé-sante saja tuh tokohnya pulang padahal habis melahirkan begitu. Tapi yang membuatku bersebrangan, duh kok dia nggak ngerti-ngerti juga sih maksudnya. Nih kan ceritanya bagai perumpamaan aja kayak lagunya peter pan di atas normal itu. Aku saja langsung ngerti kok! Ih, ngotot amat ini cewe…
Tapi salut deh dia gosipin surealis! Hm, tuh kan dia bukan lawan yang sembarangan. Ng, btw surealis apa lagi ya definisinya? Ada di kotak pandoraku materinya, tapi aku lupa karna ga tertarik menuliskannya…
Si pemilik lapak: kan dah kubilang tadi, Nona Pandora cantik! (eh, kok dibilang cantik manis berkali-kali sih? Nih maksudnya membela diri dalam bentuk pujian atau menyindir? Tapi kalau aku dibilang getu, pasti berbunga-bungalah. Apa dia ingin menghentikan serangan makanya pake memuji segala? Kok dipanggil nona segala sih? Apa iya dy memang cantik manis begitu? Tapi kalau begitu, kalau aku jadi dia pasti aku pajang tuh foto narsisku di propic. Sayangnya serangannya terus berlanjut, tanpa si Pandora memedulikan sebutan cantik manis itu haha. Cool!).
Pandora (berusaha tak termakan pujian manis hehe. tipe cewe yang sangat tegas!): ini juga agak vulgar isi dan gambarnya. Argh! Gak masuk akal banget! (duh, berangnya dia itu! Sampai-sampai rasanya aku bisa membayangkan dia bakal membakar lapak itu alias di dumay tuh dia hapus postingan lapak itu. Duh ngeri ya! Saking berapi-apinya gak terima banget kalau ada yang di atas normal begini ceritanya. Baru nemu orang kayak begini, begitu marah kalau nemu lapak yang di luar akal sehat haha! Unik banget, kan?!)
Aku setuju si nih gambarnya vulgar dan isinya juga sih sebut-sebut alat vital getu, tapi aku akan terus berusaha menyebrangi Pandora itu. Gak mau aku hidungnya tambah panjang kalau aku berkomentar sejurusan dengannya. Nggak kayak yang lain sepakat-sepakat saja, karena memang seharusnya begitu kan? Tapi boleh dong kalau aku tampil beda…
Koment yang paling umum kulihat: orang kan melahirkan lewat bawah, kalau mulut kan tuk pencernaan (duh, mua orang sudah tahu itu kali! Makanya komentar yang lain kuabaikan saja karena komentar apinya Pandora lebih menarik kusimak karena isinya yang jenius. Surealis aja dia paham. Hehe, aku nggak boleh kalah kalau begini. aku punya cerita melahirkan seperti ini yang kujamin bakal pecah di lidah plus dengan bumbu wawasan yang nggak banyak diketahui orang, keren kan. Respon orang yang gak sabaran mo unjuk kemampuan di horror hoho).
Kalau aku jadi si pemilik lapak, mungkin bakal terkencing-kencing atau keringat dingin meladeni si Pandora yang kagak ngerti-ngerti juga nih (tapi gengsi kan kalau ketahuan takut sama dia haha). Nyerang mulu kayak kereta api blong. Untung hanya 3 kali kayaknya. Nah, aku yang selalu hup di bawah Pandora waktunya beraksi…
@_@: nih, kontemporer kah? (hehe keluar jurusku yang aku sendiri tak tahu apa maksudnya, asbun aja, lagian benar-benar bertanya apa itu yang dimaksud karya kontemporer kalo si pemilik lapak tahu apa maksudnya, yang jelas mau beli novelnya unsa yang bahas kontemporer dan surealis itu sebagai bahannya, dah di perjalanan tuh kedua bukunya). Mulanya baca sih terkantuk-kantuk karena alurnya yang lambat, terutama bagian prolognya kurang bikin nyesak getu loh. Konfliknya kelamaan tapi berhasil buat ngantukku hilang!!! Tapi acrobat kata-katanya keren banget b^0^d (hm niru kata temannya tuh, acrobat kata-kata) wuih, cool! Aku suka. Hanya saja mungkin usia kandungannya diperjelas umur berapa (hm kenapa komentarku yang ini malah sejurusan dengan si Pandora ya? Ih, tengsin deh! Tapi dahlah memang bagusnya getu haha, maybe. Duh saking pamer tahunya tuh. Ga ilmiah memang sih ceritanya hiks, jujur tapi gak mau akuin Pandoranya).
Hei, kita selalu deketen ya! Ya, aku memang sengaja mendekatimu agar bisa menerkammu sewaktu-waktu dan melahapmu habis. Sadar, nggak?! Dengan begini aku jadi lebih tahu seberapa panasnya kah apimu itu. Rupanya panas banget! Aku yang sensi aja jadi ikut kebakar gene emosinya. Padahal yang dijilat api mereka, tapi hatiku juga jadi ikut panas mendengarnya…
Karena saking panasnya, kutatap dia berapi-api seolah tak sabar melemparkan baraku padanya! Kepalan tanganku mengepal-ngepal. Hm, sebenarnya kasihan sama mereka yang dijilat apinya. Kejadian itu membuat perasaanku semakin panas terhadapnya. Kita lihat saja nanti. Akan kutunjukkan kalau bukan hanya kau saja yang bisa membakar lapak di sini. Kita tunggu tanggal mainnya…
Hm, sabar ya teman-teman yang nggak kukenal sama sekali. Kalian nggak tahu rencana dan isi kepalaku yang hendak membalaskan rasa panas ini padanya! Aku juga nggak butuh kalian tahu. Akan kubalaskan rasa panas ini… eh rasa panas kita padanya (lebaynya orang sensi!).
Kita lihat saja bagaimana reaksinya kalau kepanasan, seperti bagaimana dia melempar bara apinya dan membuat kita kepanasan dulu! Catet tanggal mainnya… besok!!! 

0 komentar: