Dor!
Pelarian kedua sejoli itu terhenti begitu terdengar suara desingan peluru menghantam lantai kapal. Tampak seorang pemuda menodongkan pistolnya.
“Ely?” panggil pemuda itu sendu.
“Romie?” desis Ely.
“El, kembalilah padaku. Akhirnya aku bisa menemukanmu di sini. Aku tak bisa hidup tanpamu. Aku sangat mencintaimu, El,” Romie mencurahkan isi hatinya.
Ely menggeleng. “Aku tak bisa, Rom. Maaf. Tapi jalan kita sudah beda.”
“Kau lebih memilih hidup sebagai buruan bersamanya?”
“Aku lebih memilih begini daripada terus-terusan mengikuti kelompok penjahat yang suka menindas kaum yang lemah,” tegas Ely hingga membuat Goh, pilihan hatinya itu berpaling padanya karena salut. “Rom, ikutlah bersama kami!”
Romie terkekeh-kekeh. “Mengikuti kalian? Daripada ikut kalian, lebih baik kalian mati saja!” Ia kembali menembaki mereka. Dor!!! Tembakan itu kembali membuat keduanya berlari.
“Ely, kita harus melompat!” pekik Goh karena mereka telah tiba di penghujung buritan.
“Apa?!”
“Kita sudah tak punya jalan lain selain nyebur! Kita sudah terpojok!”
“Hah? Ta... tapi aku tak bisa bere--“
“Percayalah, sedalam apa pun lautan ini, ia takkan bisa menenggelamkan kita!” Goh tak ragu-ragu membawa Ely ikut bersamanya, mendekapnya erat sebelum ia sempat membantah. Keduanya pun melompat ke lautan. “Sebaliknya, kitalah yang akan menenggelamkan lautan ini!”
“… naaaaaaaaaaaaaannggg!!!”
Byur!!!
Pelarian kedua sejoli itu terhenti begitu terdengar suara desingan peluru menghantam lantai kapal. Tampak seorang pemuda menodongkan pistolnya.
“Ely?” panggil pemuda itu sendu.
“Romie?” desis Ely.
“El, kembalilah padaku. Akhirnya aku bisa menemukanmu di sini. Aku tak bisa hidup tanpamu. Aku sangat mencintaimu, El,” Romie mencurahkan isi hatinya.
Ely menggeleng. “Aku tak bisa, Rom. Maaf. Tapi jalan kita sudah beda.”
“Kau lebih memilih hidup sebagai buruan bersamanya?”
“Aku lebih memilih begini daripada terus-terusan mengikuti kelompok penjahat yang suka menindas kaum yang lemah,” tegas Ely hingga membuat Goh, pilihan hatinya itu berpaling padanya karena salut. “Rom, ikutlah bersama kami!”
Romie terkekeh-kekeh. “Mengikuti kalian? Daripada ikut kalian, lebih baik kalian mati saja!” Ia kembali menembaki mereka. Dor!!! Tembakan itu kembali membuat keduanya berlari.
“Ely, kita harus melompat!” pekik Goh karena mereka telah tiba di penghujung buritan.
“Apa?!”
“Kita sudah tak punya jalan lain selain nyebur! Kita sudah terpojok!”
“Hah? Ta... tapi aku tak bisa bere--“
“Percayalah, sedalam apa pun lautan ini, ia takkan bisa menenggelamkan kita!” Goh tak ragu-ragu membawa Ely ikut bersamanya, mendekapnya erat sebelum ia sempat membantah. Keduanya pun melompat ke lautan. “Sebaliknya, kitalah yang akan menenggelamkan lautan ini!”
“… naaaaaaaaaaaaaannggg!!!”
Byur!!!
0 komentar:
Posting Komentar