THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 11 Januari 2015

Ide Menulis Fiksi? 9 Sumber yang Bisa Kamu Gali

Oleh Denny Prabowo

Menulis, menulis, menulis! Begitu nasihat yang sering kita dengar dari penulis-penulis tenar. Masalahnya, apa yang mau ditulis kalau ide saja enggak ada? Kalau kamu sering mengalami masalah seperti ini, kamu perlu mencoba menggali ide di sumber-sumber berikut ini.

    Pengalaman adalah Harta

Claude Simone

Claude Simone

Pengarang novel Prancis, Claude Simon, menyatakan bahwa untuk mengumpulkan bahan untuk sebuah novel, sebenarnya cukup hanya dengan mengitari sebuah blok di kotanya. Setelah pulang, tuliskan apa yang kita lihat, pikirkan, rasakan, ingat, dan seterusnya, dan ini semua sudah cukup! Oke, mungkin dia terlalu berlebihan, tetapi pesannya sungguh jelas: kita tidak membutuhkan pengalaman yang luar biasa untuk digunakan sebagai bahan cerita fiksi.

    Berita Sumber Peristiwa

Center

Hamsad Rangkuti

Hamsad Rangkuti mengatakan, “Berita adalah kunci kontak kita menulis, dan SIM-nya adalah bahasa”. Ia juga mengatakan, cerpen “Wedang Jahe” lahir setelah ia membaca sebuah berita di koran yang memberitakan kesiapsiagaan warga sebuah desa di Jawa yang sangat berlebihan. Diberitakan bagaimana kesiapsiagaan itu dipaparkan. Penduduk sangat mencurigai para pendatang ke desa mereka. Pukul enam sore waga telah bersiap-siap menjaga kampung mereka dari orang yang tidak dikenal.

    Menengok Sejarah

Dan Brown

Dan Brown

Salah satu cara menulis fiksi sejarah, yaitu dengan menghadirkan tokoh-tokoh fiktif, seperti yang dilakukan oleh Dan Brown. Meski tokoh-tokoh dalam novel Da Vinci Code itu fiktif, Dan Brown mengakui bahwa, “Semua deskripsi karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritus rahasia dalam novel ini adalah akurat.”

    Mengubah Dongeng atau Cerita Rakyat

AA Navis

AA Navis

Tentu kamu pernah mendengar cerita Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu karena durhaka kepada ibunya. Bagimana jika sebaliknya, ibunya Malin Kundang yang durhaka? Dalam cerpen A.A. Navis yang berjudul “Malin Kundang Ibunya Durhaka”, dongeng Malin Kundang dibuat sungsang. Bukan Malin Kundang yang durhaka, melainkan ibunya.

    Mencuri dari Buku

Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma

Berdasarkan ingatan akan cerita rakyat Kalimantan Tengah “Anjing Menjadi Manusia”, Seno Gumira Ajidarma menulis sejudul cerpen, “Legenda Wongasu”. SGA menuturkan, pada gilirannya, “Legenda Wong Asu” mendorong lahirnya cerita “Wong Asu” karya Djenar Maesa Ayu, yang bisa dibaca dalam kumpulan cerpennya, Mereka Bilang, Saya Monyet. Namun, ketiga cerpen itu masing-masing sangat berbeda.

    Riwayat dalam Kitab Suci

Danarto

Danarto

Dalam cerpen “7 Sapi Kurus Memakan 7 Sapi Gemuk” Danarto menghidupkan kembali riwayat Nabi Yusuf. Akan tetapi, ia tidak berusaha menghadirkan riwayat dalam Al Quran tentang mimpi Firaun yang kemudian ditafsir oleh Nabi Yusuf sebagaimana adanya. Danarto menghadirkan peristiwa itu ke tengah-tengah negeri Indonesia selepas peristiwa bentrokan antara demonstran PDI yang mendukung pimpinan Megawati Soekarnoputri dengan aparat keamanan di depan stasiun Gambir.

    Eksplorasi Bawah Sadar

Andre Breton

Andre Breton

Andre Breton, seorang penulis asal Prancis, pada tahun 1924 menulis sebuah manifesto surealisme, sebuah gerakan kesenian yang merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar. Para kaum surealis justru memanfaatkan waktu tidur mereka sebagai proses kreatif dalam menghasilkan sebuah karya. Beberapa teknik surialisme, yaitu mencatat mimpi, kolaborasi, dan otomatisme.

    Latar Sebagai Landasan Cerita

Josip Novacovich

Josip Novacovich

Josip Novakovic mengungkapkan sebuah rumus: Latar = Tokoh = Plot. Dari sebuah tempat kita akan mendapatkan tokoh; dari motif yang dimiliki tokoh, bisa muncul sebuah plot (hubungan sebab akibat).

Latarnya sebuah perkebunan yang jauh dari kota dan baru saja dihantam badai. Kira-kira siapa tokoh yang mungkin muncul dari kondisi itu? Pemilik kebun yang lugu? Lencho, seorang yang lugu—untuk tidak mengatakannya bodoh—tapi punya keimanan yang kuat kepada Tuhan. Apa yang kira-kira akan dilakukannya dalam kondisi itu? Ia mengirim surat buat Tuhan melalui pos, inta dikirimi uang. Tokoh itu ada dalam cerpen Surat buat Tuhan karya Gregorio Lopes Y. Fuentes.

    Tokoh Sebagai Landasan Cerita

Putu Wijaya

Putu Wijaya

Untuk menulis cerita yang kita butuhkan hanya seorang tokoh yang kuat. Bahkan kebiasaan positif dari tokoh cerita pun berpotensi menimbulkan sebuah konflik seperti pada cerpen “Pencuri” karya Putu Wijaya. Kebaikan tokoh “dia” dalam cerita Putu Wijaya itu, justru menimbulkan sebuah konflik di lingkungan mereka. Suatu kali ada pencuri tertangkap di rumahnya ingin dihakimi oleh tetangga-tetangganya, tapi tokoh “dia” melarang dan malah menasihati pencuri itu. Saat dinasihiati itulah, si pencuri wajahnya pucat dan mati.

Kamu punya sumber ide lainnya? Share di komentar, ya. [Spoila]

http://spoilaaa.wordpress.com/2015/01/10/ide-menulis-fiksi-9-sumber-yang-bisa-kamu-gali/

======================================================================



JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!

Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?

Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!


Setiap naskah memerlukan proses editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti misalnya :
·                    Kalimat yang salah atau kurang,
·                    Tajwid bahasa (pelafalan huruf dan kata),

·                    Kata penghubung apa bagusnya digunakan,

·                    Kata depan (di, ke),

·                    Kesalahan ketik (typo),
·                    Kalimat baku dan tak baku,
·                    Penggunaan huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·                    Penggunaan tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung seperti en-dash dan em-dash dsb,
·                    dan masih banyak lagi…

Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah “mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing naskah kami?

Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing, kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu tulis.

Apa untungnya mencari jasa editing naskah sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh penerbit karena file hasil editingnya tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5, margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas 100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!

Tak semua penulis menyadari EYD itu penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah “hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu padamu”.

Dengan menggunakan jasa kami, kami tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.

BONUS:
Jasa editing naskah kami ada bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri, mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!

 

Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya seperti:
-         novel Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-         novel Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-         Dll…

Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:

-         Facebook (DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya masuk ke spam.)
-         WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor asing, aku gak angkat.)
:=(D

0 komentar: