Sudahkah membaca tulisan Berbagi Ilmu 2? Kalau sudah, apakah tema
novel yang akan ditulis sudah ada? Apakah sudah banyak membaca novel
dengan genre sejenis novel yang akan ditulis? Apakah data pendukung juga
sudah mulai dikumpulkan? Apakah EYD dan Standar Penulisan yang baik
sudah dipelajari? Kalau jawaban dari semua pertanyaan di atas adalah
SUDAH, maka marilah kita mulai menulis novel.
Memang untuk
menulis novel, ada beberapa pengetahuan yang harus dipelajari, antara
lain : paragrap pertama, tokoh, karakter, plot, setting, style, dialog,
adegan, paragraf, sudut pandang, konflik, klimaks, ending, sipnosis dan
lain-lain, tapi kesampingkanlah dulu semua itu. Karena kalau kita harus
mempelajarinya semuanya itu terlebih dahulu baru mulai menulis, maka
kapan lagi mau menulis novelnya. Biarlah sambil berjalan (menulis),
pengetahuan tersebut bisa dipelajari (akan ditampilkan pada tulisan
Berbagi Ilmu selanjutnya).
Langkah 1
Buatlah tema yang unik
Tema adalah ide pokok dari rangkaian cerita yang akan ditulis. Banyak
penulis pemula yang merasa kesulitan menemukan ide sebelum mulai
menulis, tapi tanpa ide bagaimana mungkin kita bisa mulai menulis. Ide
kadang tidak harus dicari atau ditunggu tapi bisa saja datang seketika.
Ide bisa bersumber dari banyak hal. Sebagai contoh berikut ini akan
ditampilkan beberapa sumber ide.
a. Syair lagu
Lagu She’s gone-nya Steelheart menceritakan tentang seorang pemuda yang telah meninggalkan kekasihnya, tapi sekarang dia sangat menyesal, dia sangat kehilangan dan ingin kembali lagi ke pelukan kekasihnya, tapi kekasihnya itu entah dimana lagi. Nah sudah ada kan ide untuk mulai menulis. Kalau kita suka dengan musik, berarti banyak yang bisa dijadikan ide.
b. Filem
Pernahkah menonton filem Laskar Pelangi? Kalau sudah pernah, kenapa tidak memulai ide tentang keinginan seorang anak di desa tertinggal untuk menggapai bintang dilangit, tentang indahnya persahabatan dan kebersamaan di antara anak-anak? Ayo galilah ide tentang anak-anak di desa tertinggal. Sering-seringlah menonton filem biar dapat ide.
c. Pengalaman pribadi atau teman dekat
Pengalaman pribadi bisa kita jadikan sumber ide, misalnya kita pernah mendaki gunung bersama teman-teman sekolah, atau cinta kita pernah ditolak, atau bisa juga pengalaman pribadi teman yang sering curhat dan lain-lain.
d. Kejadian sehari-hari
Mungkin saja kita pernah melihat kejadian perampokan, atau kejadian tabrak lari, atau ketika ada seorang nenek yang ingin menyeberang jalan kemudian tiba-tiba ada gadis cantik yang menolongnya. Itu semua bisa menjadi sumber ide untuk mulai menulis.
e. Imajinasi
Kadang-kadang sewaktu sendirian bisa saja kita membayangkan bisa terbang dilangit seperti superman atau bisa memanjat dinding seperti spiderman atau seperti Robinhood yang gemar menolong orang miskin. Terus kembangkan imajinasi kita, jadikan itu sumber ide.
Lagu She’s gone-nya Steelheart menceritakan tentang seorang pemuda yang telah meninggalkan kekasihnya, tapi sekarang dia sangat menyesal, dia sangat kehilangan dan ingin kembali lagi ke pelukan kekasihnya, tapi kekasihnya itu entah dimana lagi. Nah sudah ada kan ide untuk mulai menulis. Kalau kita suka dengan musik, berarti banyak yang bisa dijadikan ide.
b. Filem
Pernahkah menonton filem Laskar Pelangi? Kalau sudah pernah, kenapa tidak memulai ide tentang keinginan seorang anak di desa tertinggal untuk menggapai bintang dilangit, tentang indahnya persahabatan dan kebersamaan di antara anak-anak? Ayo galilah ide tentang anak-anak di desa tertinggal. Sering-seringlah menonton filem biar dapat ide.
c. Pengalaman pribadi atau teman dekat
Pengalaman pribadi bisa kita jadikan sumber ide, misalnya kita pernah mendaki gunung bersama teman-teman sekolah, atau cinta kita pernah ditolak, atau bisa juga pengalaman pribadi teman yang sering curhat dan lain-lain.
d. Kejadian sehari-hari
Mungkin saja kita pernah melihat kejadian perampokan, atau kejadian tabrak lari, atau ketika ada seorang nenek yang ingin menyeberang jalan kemudian tiba-tiba ada gadis cantik yang menolongnya. Itu semua bisa menjadi sumber ide untuk mulai menulis.
e. Imajinasi
Kadang-kadang sewaktu sendirian bisa saja kita membayangkan bisa terbang dilangit seperti superman atau bisa memanjat dinding seperti spiderman atau seperti Robinhood yang gemar menolong orang miskin. Terus kembangkan imajinasi kita, jadikan itu sumber ide.
Langkah 2
Buatlah garis besar cerita terlebih dahulu.
Setelah tema cerita sudah ditentukan, buatlah garis besar cerita
terlebih dahulu. Misalnya tema cerita tentang seorang pemuda yang patah
hati, maka garis besar ceritanya adalah pemuda ini pernah berpacaran
dengan seorang gadis, tapi dia pernah melakukan sebuah kesalahan
sehingga kekasihnya itu pergi meninggalkannya. Berawal dari garis besar
cerita itu, mulailah kita merangkai alur ceritanya, jangan lupa
siapkanlah karakter, setting, adegan, dialog, konflik, klimaks dan
endingnya. Tapi bila kita belum paham benar tentang karakter dan
lain-lain, yang penting mulai saja menulis dengan berpedoman pada garis
besar cerita yang sudah ada.
Langkah 3
Mulailah menulis walau hanya satu kalimat
Ayo segera ambil laptop, mulailah menulis walau hanya satu kalimat.
Mungkin awalnya hanya satu kalimat, setelah itu bisa jadi satu paragrap
dan terus bisa jadi satu halaman sampai akhirnya bisa jadi satu naskah
novel yang lengkap.
Jangan tunggu sampai kita benar-benar siap
dan jangan menunggu momen sempurna baru mulai menulis, lakukanlah
sekarang. Jangan takut merasa salah dan ingatlah tidak ada tulisan
pertama dari penulis hebat yang langsung sempurna. Para penulis hebatpun
pasti berkali-kali melakukan edit terhadap tulisan mereka, baru berani
mengirimkan ke penerbit.
Jadikanlah menulis suatu hal yang
menyenangkan dalam hidup. Dengan menulis kita bisa menumpahkan
imajinasi, mimpi ataupun harapan yang pernah ada dalam hidup kita tapi
belum bisa diwujudkan. Curahkanlah semua itu dalam tulisan dan yakinlah
kita bisa juga menjadi penulis hebat.
Langkah 4
Menulislah seperti kita berbicara
Bila sampai menulis tentang adegan yang ada dialognya, hindarilah
struktur kalimat yang rumit dan terlalu formal. Tulislah saja seperti
kita sedang berbicara dengan seseorang. Cobalah bacakan dialog itu
berulang-ulang dengan suara keras-keras, rasakan ada yang janggal atau
tidak, jika ada yang janggal rubahlah, nikmati saja tulisan itu. Jangan
pernah merasa takut kalau tulisan itu buruk atau tidak enak dibaca, kan
nanti masih bisa di edit lagi, yang penting teruslah menulis.
Langkah 5
Menulislah setiap hari
Menulis setiap hari itu penting sekali. Jadwalkanlah menulis secara
disiplin setiap hari sehingga bisa terhindar dari writer’s block.
Kebiasaan menulis setiap hari akan membuat kemampuan menulis seseorang
menjadi meningkat, apalagi kalau kreatif memilih kata yang akan
menjadikan tulisan kita menjadi unik dan indah. Ada seorang penulis yang
mengganti kata “berdebar” dalam novelnya dengan “jantungku kayak lagi
maraton” atau “dada diamuk topan” yang tujuannya untuk menghindari
kebosanan pembacanya. Ada juga penulis yang selalu menambahkan puisi
dalam novelnya. Itu semua boleh saja.
Dengan menulis setiap hari,
nantinya kita bisa menemukan gaya menulis orisinal sendiri, walaupun
pada awalnya karena sering membaca novel karya penulis tertentu, mungkin
saja secara tidak sadar akan mengekor gaya penulis itu. Wajar kok,
tidak ada yang salah, tapi untuk selanjutnya tetap saja kita harus
belajar untuk menemukan gaya menulis orisinal sendiri. Ya, dengan
latihan menulis secara rutin, kita akan bisa menemukan gaya menulis
sendiri.
Langkah 6
Selalu lakukan edit
Jika
naskah novel sudah ditulis, walaupun baru beberapa bab sudah bisa
dilakukan pengeditan terhadap tulisan yang sudah ada, hanya saja
diperlukan waktu pengendapan terlebih dahulu sebelum melakukan edit,
agar bisa menemukan pandangan yang berbeda dan tidak sama dengan
sebelumnya.
Proses edit yang dilakukan meliputi kesalahan
pengetikan, pengetikan kata yang tidak sesuai dengan EYD dan KBBI, alur
cerita sekunder yang tidak perlu, logika cerita, gaya bahasa dan
lain-lain. Lakukanlah proses edit ini berulang-ulang sampai tulisan kita
mendekati sempurna, setelah itu mintalah kepada teman atau keluarga
untuk membacanya, atau bisa juga bergabung dengan salah satu komunitas
penulis, mintakan saran dan kritik dari mereka. Jangan takut dengan
kritik atau saran, karena itulah yang akan membuat novel kita menjadi
sempurna.
Ada juga penulis fiksi yang selalu membuat sipnosis
pada setiap bab yang telah selesai ditulisnya, karena katanya dengan
membuat sipnosis pada setiap bab berarti sekitar lima puluh persen
pekerjaan kita selesai, tapi ada benarnya pendapat penulis itu, karena
dengan membuat sipnosis per bab akan memudahkan proses edit pada tulisan
kita.
Dalam proses menulis kadang ditemukan suatu masalah,
sehingga kita akan mengalami kesulitan dan putus asa untuk melanjutkan
tulisan kita. Tapi ingat kesulitan itu harus dihadapi dan dicarikan
solusinya bukan untuk dihindari. Bentuk kesulitan itu bisa saja
merupakan waktu menulis yang tidak pasti karena kondisi pekerjaan dan
rumah tangga, bisa juga karena semangat menulis yang menurun, atau
karena merasa tulisan kita tidak bagus dan lain-lain.
Menulis itu
adalah pekerjaan hati yang melibatkan gairah dan semangat yang kadang
bisa naik dan turun, tapi bila anda sudah memtuskan untuk menjadi
penulis hebat, janganlah mudah menyerah dan putus asa. Ayolah menulis
lagi. Wujudkan mimpi untuk menjadi penulis hebat.
Ada pesan dari
seorang penulis hebat kepada penulis pemula. Untuk menjadi penulis hebat
ada dua syarat utama yang harus dilakukan oleh setiap penulis, yaitu
sering-sering membaca novel karya penulis lain dan lakukan latihan
menulis sebanyak-banyaknya. Pengetahuan lainnya bisa dipelajari sambil
berjalan (menulis).
Salam pena kepada sesama penulis pemula dan
salam maaf kepada penulis senior bila terdapat kekurangan dan kesalahan
pada tulisan ini.
Semoga bermanfaat dan selamat menulis. Sampai bertemu di Berbagi
Ilmu 4 tentang “Menulis Paragrap Pertama”
Ilmu 4 tentang “Menulis Paragrap Pertama”
Medan, 25 Januari 2015
Harianto Sutrisno.
https://www.facebook.com/groups/komunitaspenuliskreatif/permalink/886997908017456/
====================================================================
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
====================================================================
JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!
Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan
digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat
dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan
menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?
Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!
Setiap naskah memerlukan proses
editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing
naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman
penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti
misalnya :
·
Kalimat
yang salah atau kurang,
·
Tajwid
bahasa (pelafalan huruf dan kata),
· Kata penghubung apa bagusnya digunakan,
· Kata depan (di, ke),
·
Kesalahan
ketik (typo),
·
Kalimat
baku dan tak baku,
·
Penggunaan
huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·
Penggunaan
tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung
seperti en-dash dan em-dash dsb,
·
dan
masih banyak lagi…
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung
mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin
penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah
“mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah
memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa
kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing
naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti
misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing,
kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu
tulis.
Apa untungnya mencari jasa editing naskah
sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan
menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh
penerbit karena file hasil editingnya
tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA
RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5,
margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa
mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa
belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas
100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego
aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!
Tak semua penulis menyadari EYD itu
penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya
tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik
dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis
itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak
berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga
membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah
“hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu
padamu”.
Dengan menggunakan jasa kami, kami
tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena
merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya
kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya
adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.
BONUS:
Jasa editing naskah kami ada
bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang
bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file
hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul
kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk
naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit
tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu
sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit
indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai
apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri,
mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus
mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena
kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan
tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!
Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya
seperti:
-
novel
Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-
novel
Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-
Dll…
Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self
editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan
yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:
-
Facebook
(DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya
masuk ke spam.)
-
WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor
asing, aku gak angkat.)
:=(D
0 komentar:
Posting Komentar