Salah satu obrolan yang menarik adalah tentang bagaimana mereka
merasa diperlakukan secara tidak semestinya oleh beberapa penerbit.
Profesionalisme mereka terusik:
Penulis diminta membeli buku yg
diterbitkan dg jumlah eksemplar tertentu (kalau penerbit indie sich
wajar memang sudah sperti itu aturanya, nah kalau penerbit mayor?, kagak
malu tuch?)
Proses penerbitan naskah panjang, bertele-tele, dan nir-kepastian
Proses produksi naskah tidak transparan: jadwal cetak, jumlah eksemplar, dan struktur harga buku
Pelaporan penjualan tidak lancar (jika tidak meminta, mereka tidak
mendapatkan laporan) dan terbuka (perbedaan angka penjualan riil dan
laporan)
Belum seberapa parah. Masih bisa ditoleransi, meski
tetap ada catatan khusus. Masih bisa dimaklumi, meski mereka tetap
berharap ada perbaikan selekasnya.
Namun, terhadap perlakuan di bawah ini, mereka tidak mau terima:
Royalti tidak dibayar penerbit. Hanya jika mereka meminta, baik lewat
telepon atau datang langsung ke penerbit, hak mereka dibayarkan.
Sekali-dua kali mereka mau melakukannya. Namun, lama-kelamaan mereka
ogah, bagai pengemis yang tidak punya harga diri.
Pajak tidak
disetorkan. Kalau pun royalti dibayarkan, namun ternyata potongan
pajaknya tidak disetorkan. Alhasil, ada penulis yang menangguk malu
ketika laporan pajaknya ditolak. Akibatnya, mereka justru menderita
kerugian material berlipat. Sudah royalti tidak dibayarkan, dan kemudian
terlambat dibayarkan, mereka masih dikibuli penerbit gayus ini.
Atas perlakuan malaprofesional itu, mereka memang tidak menggugat
penerbit-penerbit tersebut. Yang mereka lakukan adalah meninggalkan
penerbit tersebut, tidak mau lagi menulis di sana, dan menghimpun
penulis-penulis lain untuk memboikot penerbit tersebut dengan tidak
menulis di sana. Situs jejaring sosial amat memudahkan gerakan mereka.
Meski gerakan mereka dilakukan di bawah permukaan, tanpa riak yang
gaduh, namun dampaknya benar-benar mengguncangkan. Beberapa penerbit
curang tersebut mulai kelimpungan mendapatkan naskah dari
penulis-penulis profesional. Para penulis telah memasukkan mereka dalam
daftar hitam penerbit.
Syukurlah, karunia kreativitas masih
menyatu di jiwa penulis-penulis itu. Mereka tidak patah arang. Mereka
tetap menulis. Bahwa tidak lagi menyetorkan naskah ke penerbit-penerbit
hitam itu, mereka masih punya daftar penerbit putih yang bisa dipercaya.
Mereka senang karena ada beberapa penerbit yang betul-betul menghargai
penulis.
Penerbit-penerbit itu tampak betul-betul serius dalam
mengelola perusahaannya. Mereka memiliki sistem yang baik, dan
menjalankannya dengan paripurna. Tanpa diminta, mereka memberi laporan
penjualan. Tanpa diminta, mereka membayarkan royalti. Tanpa diminta,
mereka proaktif menyapa penulis.
Meski beberapa penulis mulai
merintis penerbitan sendiri untuk setidaknya karya mereka sendiri, namun
mereka masih menyediakan diri berbagi naskah dengan penerbit
profesional tersebut.
Catatan pendek ini kiranya jadi bekal bagi
teman-teman yang berkecimpung di industri penerbitan buku:
penerbit—editor, dan penulis. Industri ini akan berjalan baik jika kita
bisa saling menjaga kepercayaan satu dengan yang lain.
Selamat menulis dan menerbitkan buku.
Semoga sahabat smuanya slalu shat bahagia dan sukses dunia akhirat serta penuh dengan keberkahan Aamiin
Salam Kemuliaan Sahabatku
======================================================================
JASA EDITING NASKAH BERHADIAH (remake)!
Menulis adalah kegiatan dan hobi yang sangat menyenangkan dan
digemari oleh banyak orang—belum lagi kalau tulisan itu dibukukan hingga dapat
dibaca oleh masyarakat luas. Kamu bercita-cita ingin menjadi penulis dengan
menuangkan idemu dalam bentuk sebuah buku yang berkualitas?
Namun, sekadar ditulis saja tak cukup untuk melengkapi kualitas tersebut. Diperlukan pula tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Masih merasa lemah dalam kualitas EYD? Oleh karena itulah, Menulis Bukti Hidupku siap membantu dengan menyediakan jasa editing naskah dalam bahasa Indonesia agar isi bukumu semakin berkualitas!
Setiap naskah memerlukan proses
editing sebelum dijual. Tapi tidak semua penulis bisa melakukan editing
naskahnya dengan baik. Ia memerlukan bantuan jasa editing naskah. Teman-teman
penulis yang membutuhkan jasa, akan mendapatkan editing meliputi koreksi EYD seperti
misalnya :
·
Kalimat
yang salah atau kurang,
·
Tajwid
bahasa (pelafalan huruf dan kata),
· Kata penghubung apa bagusnya digunakan,
· Kata depan (di, ke),
·
Kesalahan
ketik (typo),
·
Kalimat
baku dan tak baku,
·
Penggunaan
huruf kapital (huruf besar), huruf miring dll,
·
Penggunaan
tanda baca yang tepat seperti elipsis, petik ganda, petik tunggal, tanda hubung
seperti en-dash dan em-dash dsb,
·
dan
masih banyak lagi…
Proses editing naskah sangat perlu dilakukan sebelum naskah itu diterbitkan karena bisa saja terjadi kesalahan yang tidak disengaja mau pun salah tulis, juga ketidaktahuan penulis tentang EYD yang baik hingga selalu ditolak oleh penerbit mayor karena tata penulisan yang masih kacau.
Misalnya penulis menulis “Karen sedih karena Miyung
mengacuhkan dirinya”. Kenapa harus sedih dalam konteks kalimatnya? Mungkin
penulis salah paham hingga mengira kalau arti kata “mengacuhkan” adalah
“mencuekin”. Padahal arti kata “acuh” adalah “peduli”. Siapa yang masih salah
memaknai salah satu kata yang sering disalahartikan ini?
Selain itu, masih banyak kesalahan penulisan lainnya. Apa
kalian merasa menjadi salah satu penulis yang membutuhkan bantuan jasa editing
naskah kami?
Editing yang kami lakukan tidak meliputi isi naskah seperti
misalnya pengecekan kebenaran isinya. Dalam editing,
kami juga tidak akan mengubah gaya tulisan, makna, dan alur cerita yang kamu
tulis.
Apa untungnya mencari jasa editing naskah
sendiri? Dengan mencari jasa editing naskah sendiri, tentu saja file hasil editing secara otomatis akan
menjadi milik penulis sepenuhnya. Beda kalau diedit secara langsung oleh
penerbit karena file hasil editingnya
tak akan diberikan.
Hanya dengan TARIF JASA EDITING sebesar Rp 200.000 (DUA
RATUS RIBU RUPIAH) untuk maksimal 100 hal (format A4, font TNR 12, spasi 1.5,
margin normal), kamu bisa mendapatkan hasil editing naskahmu hingga bisa
mempelajari kesalahan/kelemahan tata kepenulisanmu sendiri. Jadi sekalian bisa
belajar EYD secara mandiri, kan?
Nb: Bagaimana dengan tarif di atas
100 halaman atau jauh di bawah 100 halaman? Harga santai, kagak lebay. Dinego
aja, Say. Pasti bisa, Say. Dinego sampai oke di-DM. Cincay!
Tak semua penulis menyadari EYD itu
penting dalam menulis. Padahal hal itu sangat mempengaruhi baik dan buruknya
tata penulisan mereka agar pembaca dapat memahami tulisan seorang penulis. Baik
dan buruknya tata kepenulisan itu merupakan bukti serius atau tidaknya penulis
itu berkarya. Jika tak teliti dalam EYD, penulis hanya menulis kata yang tidak
berarti.
Misalnya penulis menulis kalimat “aku sanksi padamu”, hingga
membuat pembacanya salah tangkap makna kalimatnya karena arti “sanksi” adalah
“hukuman”. Seharusnya ia menulis “aku sangsi padamu” yang berarti “aku ragu
padamu”.
Dengan menggunakan jasa kami, kami
tidak bertanggung jawab atas isi dan konten yang ada di dalam naskah tersebut karena
merupakan tanggung jawab penulis naskah seutuhnya. Selain itu, penulis juga harus mencantumkan dalam bukunya
kalau sudah terbit nanti bahwa penyunting naskah/pemerhati aksara bukunya
adalah MENULIS BUKTI HIDUPKU.
BONUS:
Jasa editing naskah kami ada
bonusnya, loh! Tiap naskah yang masuk akan mendapatkan lembaran koreksi yang
bisa dipelajari (jadi tak hanya menerima file
hasil revisi naskahnya).
Bonus yang bisa dipilih seperti modul
kumpulan penerbit terbaik di Indonesia, kumpulan tips menulis, dll (hanya untuk
naskah yang maksimal 100 halaman). Bisa juga mendiskusikan soal penerbit
tujuan, tentang pembenahan tulisan yang kami kerjakan, dll. Kami akan bantu
sebisanya dari rekomendasi penerbit mayor, semi indie/semi mayor sampai penerbit
indie/self publishing yang sesuai dengan isi naskah kalian.
Kenapa ada bonusnya? Ya, ini sebagai
apresiasi karena kalian mau mencintai dan peduli pada kualitas naskah sendiri,
mau memperjuangkannya terbit sebaik-baiknya dan tak asal jadi untuk terus
mengurusnya sampai ke tangan pembaca, serta sebagai ucapan terima kasih karena
kalian mau memercayakan kami sebagai penyunting aksara naskah kalian.
Semua bisa didapatkan hanya dengan
tarif normal dua ratus ribu rupiah saja, loh!
Contoh naskah yang sudah sukses kami sunting aksaranya
seperti:
-
novel
Penyesalan (Alimudin Lewenussa).
-
novel
Tabir Kehidupan (Alimudin Lewenussa).
-
Dll…
Punya naskah yang mau diterbitkan? Ingin melakukan self
editing, tapi merasa kurang memahami EYD atau tak punya waktu karena kesibukan
yang menggunung?
Silakan kontak kami di sini untuk mendiskusikannya:
-
Facebook
(DM only) : ARIESKA ARIEF (add dulu, yah! Karena kalau belum berteman, DM nya
masuk ke spam.)
-
WA : 085 399 566 422 (jangan ditelepon, yah! Biasanya kalau nomor
asing, aku gak angkat.)
:=(D
0 komentar:
Posting Komentar