ternyata mereka bunuh diri karna... haha, baca aja ndiri napa. sumber copas klik gambar ini.
-The Phone Booth-
source : www.scaryforkids.com
translated and retold by : Dr.Gin
source : www.scaryforkids.com
translated and retold by : Dr.Gin
The Phone Booth atau Telepon umum merupakan cerita hantu seram yang
berasal dari Jepang yang menceritakan dua orang sahabat yang tertarik
dengan cerita hantu atau cerita legenda.
Dikatakan, ada dua orang
pemuda bernama Kenzo dan Tatsuya. Mereka selalu berbagi certa seram,
satu sama lain. Kapanpun mereka bertemu, mereka harus mempunyai suatu
cerita seram yang akan di ceritakan.
Suatu hari, saat Tatsuya
sedang browsing di internet, ia menemukan sebuah website yang memiliki
banyak legenda Jepang. Lalu, ia membaca sebuah cerita tentang jembatan
gantung yang terletak dekat dengan rumah nya.
Di website
tersebut, terdapat banyak gambar jembatan tersebut dan sekitarnya . Saat
ia membaca legenda ini, Tatsuya tahu bahwa Kenzo akan tertarik.
Kemudian, saat ia bertemu Kenzo, ia menceritakan tentang legenda
jembatan gantung itu. Jembatan gantung tersebut sudah tua usianya yang
digunakan untuk menyeberangi sebuah jurang. Dijelaskan dalam website
bahwa jembatan itu terkenal karena banyak orang yang bunuh diri disana.
Setiap tahun, ada sekitar 20-30 orang yang melompat dari jembatan
tersebut. Tak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kenapa mereka bunuh
diri. Mereka mengatakan bahwa tempat itu dihantui oleh arwah dari semua
orang yang telah melakukan bunuh diri di sana.
Saat Kenzo
pulang, ia berencana untuk mengunjungi tempat tersebut. Dia sangat ingin
melihat hantu. Pada saat malam tiba, ia berangkat ke pegunungan dimana
jembatan itu berada. Diperlukan sekitar setengah jam untuk sampai di
sana.
Saat itu sudah hampir tengah malam. Dia tiba di jembatan
dan tak ada seorang pun di sekitar situ. Sangat gelap dan hening.
Suasananya begitu menyeramkan dan membuat tubuh belakang Kenzo merasa
dingin.
"Wow, tempat ini menyeramkan," katanya bergumam sendiri
sambil dengan hati-hati berjalan ke tepi jurang dan mengintip ke
dalamnya. Dia mulai berpikir tentang semua orang-orang yang telah
melompat ke dalam jurang itu. Pikiran itu membuat bulu kuduknya berdiri.
Ini sangat menegangkan dan merasa harus memberi tahu Tatsuya tentang
tempat ini. Dia mengeluarkan Handphone nya dan mulai memencet nomor.
Tapi dia tersadar bahwa di sini adalah tempat yang tinggi dan jauh dari
jangkauan sinyal.
Dia melihat ke sekeliling dan mendapati telepon
umum tak berada jauh darinya. Ia menuju telepon umum tesebut,
memasukkan beberapa koin dan memencet nomor Tatsuya.
"Hallo?
Tatsuya! Tebak aku sedang berada dimana!" katanya "Aku sedang berada di
Jembatan yang kau ceritakan itu!. Pemandangannya luar biasa! Kamu harus
datang kesini suatu hari!"
"Yah, maunya sih begitu" balas Tatsuya.
"Aku sudah melihatnya di foto-foto di web... Hei tunggu dulu.. Darimana kau meneleponku?"
Kenzo terkekeh "Oh, Handphone ku tak mendapatkan sinyal. Jadi aku meneleponmu dari telepon umum disekitar sini"
"Aku sudah melihatnya di foto-foto di web... Hei tunggu dulu.. Darimana kau meneleponku?"
Kenzo terkekeh "Oh, Handphone ku tak mendapatkan sinyal. Jadi aku meneleponmu dari telepon umum disekitar sini"
Tatsuya heran "Telepon umum? Tak ada telepon umum disana. Aku sudah melihat nya di foto."
"Apa yang kau bicarakan?" kata Kenzo "Aku berada di telepon umum tepat
di depan pintu masuk ke jembatan ... Tunggu, lebih baik aku pergi ...
Ada antrean orang di luar menunggu untuk menggunakan telepon ... aku
akan menelepon kau ketika aku sampai di rumah. "
Begitu Kenzo
berkata, Tatsuya berteriak, "Tidak! Kenzo!, jangan keluar dari tempat
itu! Aku tahu tempat itu! Aku akan segera ke sana dalam 30 menit. Apa
pun yang kau lakukan, jangan bergerak! "
"Ada apa sih?"
"Berjanjilah untuk tidak bergerak sedikit pun, oke?, Aku akan datang!"
Ketika temannya menutup telepon, Kenzo merasa gelombang rasa takut
menyelimuti dirinya. Dia berdiri di bilik telepon dan gagang telepon
terus menempel di telinganya. Ia menoleh, ia melihat antrian orang yang
berdiri di luar bilik telepon, diam-diam mengawasinya. Sorot mata mereka
membuat Kenzo menggigil.
Setengah jam kemudian, ketika Tatsuya
tiba di jembatan gantung, dia menemukan temannya berdiri di bagian
paling tepi jurang. Dia memegang ponselnya di telinganya.
Tidak ada bilik telepon dan tidak ada antrian orang yang menunggu untuk menggunakan telepon.
Jika Kenzo bergerak satu inci saja, ia akan jatuh dari tepi jurang dan jatuh kedalamnya...
0 komentar:
Posting Komentar