THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 10 Februari 2016

Kamar 666

hai! pagi ini nyajiin cp lagi. sumber kopas seperti biasa klik gambar ini. tau ga si kalo horor ini dibaca2 si masih biasa aja alias mainstream ya meski menarik juga si. tapi aku posting karna pasti ada keistimewaannya. apakah keistimewaannya? memang pas baca alurnya tu pasti koment, ah biasa aja si seremnya. eh tunggu dululah, habisin dulu ampe end ntar terkejut sendiri karna endingnya tu seksi haha n sekarang koment kalian ampe end pasti akan bilang, ternyata...


https://www.facebook.com/CreepypastaIndonesia/photos/a.516337445115031.1073741828.516111181804324/561858103896298/?type=3


- RED ROBE -
Thanks to Ramdan Irvan Dhikeringer!

Seorang wanita Jepang sedang berlibur di Amerika dan memutuskan untuk menginap di sebuah hotel murah untuk menghemat uangnya.
Saat ia tiba di kamarnya, ia menyadari bahwa ia berada di kamar 66 di lantai ke-6. Secara teknis, kamarnya bernomor 666.
Ia bergidik ngeri. Namun ia berpikir,
ini semua pasti kebetulan. Ia pun tak terlalu memikirkannya dan pergi mandi.
Beberapa saat kemudian terdengar
suara ketukan di pintu kamarnya.
Ia keluar dari kamar mandinya dan
mengenakan jubah mandi putih
bertudung yang sudah disiapkan di
hotel tersebut bagi tamunya.
Ia membuka kamarnya, namun tak
ada seorangpun di luar kamarnya.
Ia pun menutup kembali kamarnya
dan berganti pakaian. Kembali terdengar ketukan di pintu kamarnya.
Ia membuka kamarnya dan melihat seorang gadis kecil memakai jubah mandi bertudung yang sama persis seperti yang tadi ia pakai. Hanya saja warnanya merah.
“Ada yang bisa saya bantu? Dimana orang tuamu?” Ia melihat bahwa gadis kecil bertudung merah itu tampak habis menangis.
“Saya terkunci di luar kamar. Anda
bisa membantu saya?” Wanita itu memutuskan untuk membawa gadis itu ke resepsionis. "Kasihan", pikirnya. Gadis itu tampak kebingungan.
Dalam perjalanan ke resepsionis, ia bercakap-cakap dengan gadis itu.
“Siapa namamu?” Gadis itu tak menjawab. Mungkin gadis ini sudah diajari oleh
orang tuanya untuk tidak bercakap-
cakap dengan orang asing, pikir wanita itu.
Ia bertanya lagi.
“Dimana orang tuamu?”
“Tidak tahu.”
“Apa kamarmu di lantai ini juga?”
Gadis itu mengangguk.
Akhirnya mereka sampai di depan
meja resepsionis.
“Bisa anda bantu gadis kecil ini? Ia terkunci di luar kamarnya.” Resepsionis itu melongok, “Gadis
yang mana?”
“Gadis berjubah merah ini ...”
Namun ketika wanita itu menoleh, tak ada seorang pun di sana.
“Aneh, ia tadi di sini. Katanya ia
menginap di lantai 6, sama seperti
saya.”
“Lantai 6?” resepsionis itu tampak
heran, “Namun hanya anda tamu
yang menginap di lantai 6.”
“Tapi tadi ada gadis yang memakai
jubah mandi bertudung warna merah ...”
Resepsionis itu menghela napas,
“Anda sudah bertemu ‘dia’ rupanya.”
“Dia siapa?”
“Dahulu pernah terjadi sebuah
tragedi di hotel ini. Kami tak suka
membicarakannya, namun karena
anda sudah melihat ‘dia’, apa boleh
buat. Dahulu ada sepasang suami
istri menginap di lantai 6 bersama
anak perempuannya. Mereka
menginap di kamar 66, sama seperti anda. Namun mereka berdua bertengkar dan sang suami
menembak istrinya. Ia lalu
membunuh anaknya sendiri. Saat itu, anak itu memakai jubah mandi putih yang langsung berwarna merah karena terkena darahnya. Tapi pria itu tetap tidak puas. Ia mengisi senjatanya dan mulai menembaki semua orang di hotel ini, karyawan dan para tamunya.”
Napas wanita itu terasa terhenti
karena ketakutan. Namun cerita sang resepsionis ternyata belumlah selesai.

Resepsionis itu lalu berbalik dan
menunjukkan lubang merah dipunggungnya.
“Lihat, di sini ia menembakku.”


0 komentar: