THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 22 Februari 2016

Texhnolyze-1 (Stranger)


In the dystopian underground city of Lux, entertainment fighter Ichise is forced into a sexual encounter with his promoter's lover in the city's ruling organization, the mafia-like Organo. After spurning the woman, his promoter finds out about this and Ichise runs away to try to escape retribution. However, the promoter locates him and chops off his arm. Meanwhile, Kazuho Yoshii descends from the legendary surface world and journeys toward Gabe, a community that was overthrown by the Organo. On his way there, he meets Ran, a mysterious young girl wearing a white fox mask, who takes him to see the sage. Shortly before reaching Gabe, they are attacked by members of an anti-texhnolyzation group called the Salvation Union. (April 16, 2003)

silakan klik gambar ini menuju episod 1-nya. hm, aku kasi warning ya karna ada desahan getu jadi kurang enak didengar meski ga ada nudity-nya karna dikasi gelap banget. 





Yup! Inilah serangan penutupku untuk melumpuhkan lawanku di ring. Ciat! Duak!
Aku jadi merasa bersalah juga rasanya setelah melakukan kekerasan setiap hari. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah caraku untuk menghidupi diriku sendiri di kota yang keras ini—menjadi seorang petarung jalanan demi menghibur orang banyak di sana yang haus darah. Tapi sampai kapan aku harus melukai orang demi uang? Aku tak ingin bekerja seperti ini terus. Tapi aku hanya bisa bertarung untuk memenuhi kebutuhanku.
Aku tak pernah merasa bangga akan kemenangan ini. Semuanya hanya demi uang yang sebentar lagi akan dibawakan oleh wanita itu. Sungguh kemenangan yang menyedihkan!
Kubersihkan tubuhku dari darah di pancuran itu. Hening. Hanya ada aku di keremangan sana hingga seorang wanita yang tak malunya masuk dan menggodaiku. Ya, ia tertarik dengan tubuhku yang sedang tak berbusana ini.
Awalnya kupikir ia mau memberikanku hakku, dengan menyerahkannya di belakang bahuku. Tapi rupanya aku salah. Ia menginginkan sesuatu yang spesial dariku. Ia ingin lebih! Ia ingin bercinta denganku. Menjijikkan! Rasanya menyedihkan sekali, demi uang kau harus menyerahkan tubuhmu sendiri untuk dijilatinya.
Demi uang pula, aku rela memasuki kamarnya yang terbuka itu. Kulihat ia tengah menjilati tubuh seorang pria. Dasar wanita haus seks!
Ia langsung mengusir pria itu karena sudah mendapatkan penggantinya. Rupanya pria itu hanya sebagai makanan pembukanya saja. Kaupikir aku senang akan bercinta dengannya? Dia cantik? Iya. Tapi aku tak tertarik karena ia seorang—
Ia menyambutku di depan pintu dengan penuh gairah seolah aku ini suaminya dan merayuku masuk. Menjijikkan! Tapi aku tak bisa mengekspresikannya sedikit pun. Kubersedia berbaring di ranjangnya demi uang, kurela ia hendak merengut keperjakaanku demi uang. Hanya demi uang yang sudah menjadi hak ku dipertarungan tadi!
Ia menjilati bibirnya penuh gairah, kemudian mengangkangi tubuh vulgarku. Sungguh dramatis gerakannya itu—menggoda. Perlahan ia mulai mendekati dan merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Tapi apa yang didapatkannya?
Bruk! Ia terjatuh dari ranjang setelah kuhantam. Bodoh! Aku ke sini hanya untuk hak ku, dasar wanita cabul! Sakit? Rasakan! Rasakanlah derita para petarung yang bertaruh nyawa di ring yang selalu kausaksikan itu.  Kuambil uang yang sudah menjadi hak ku kemudian melarikan diri. Mana mau aku bersentuhan badan dengan wanita robot? Dia pikir aku sebodoh itu?
Aku berlari sejauh mungkin dengan santainya. Yang penting aku sudah mendapatkan apa yang kumau untuk hidup di jalanan ini. Kemudian kuberpapasan dengan seorang pria misterius. Tapi apa peduliku? Yang penting aku harus segera bersembunyi dan menghitung-hitung uangku. Asik…
Di tempat yang gelap, aku bersembunyi sambil menghitung-hitung penghasilanku. Lumayanlah untuk hari ini. Aku sungguh puas! Tapi tangan robot wanita itu ada padaku. Hm, sepertinya aku dalam masalah besar kalau begitu…
Namun tak berapa lama aku beristirahat di tempat persembunyianku ini, terjadi penyerangan brutal!
Dor dor dor… kuberusaha berlari dari para gangster itu. Sial, mereka berhasil mendapatkan tempat persembunyianku ini. Bagaimana ini? Mereka terus menembakiku hingga kutak berdaya begitu peluru-peluru mereka menyambar kaki dan tanganku. Ku tak bisa berkutik lagi. Sakit!
Mereka kemudian menghampiriku sambil terkekeh licik. Aku bagaikan hewan buruan mereka. Kutatap siapa dalangnya. Sudah kuduga, wanita itu! Dia pasti mau membalaskan dendamnya. Ugh! Sial!
Para anak buahnya kemudian menarik tubuhku berdiri. Mereka memegangi kedua tanganku dan menahanku. Aku tak berdaya dan tertunduk lesu. Mereka berhasil melumpuhkanku. Kupikir mereka sudah cukup puas berurusan denganku. Paling penutupnya bakal dipukuli atau apa yang penting mereka segera the end denganku. Aku sudah cukup pasrah untuk itu asalkan semuanya segera berakhir. Aku sudah menderita dan semoga itu menjadi pertimbangan untuk mereka segera meninggalkanku sekarat di sini. Tapi ternyata tidak dan lebih parah daripada dugaanku semula!
Aku tak menduga mereka berani melakukannya padaku begitu secara perlahan kumendongak. Sebuah katana yang digunakan oleh seseorang, meluncur kencang ke lenganku yang tertembak! Kumembelalakkan mataku. Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk!
Crot!  Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrgggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!! Rasa sakit yang mengerikan di luar ambang batasku sebagai manusia biasa. Mereka melakukannya tanpa segan dan berpikir panjang. Hati mereka sudah kesetanan hingga tak memikirkan bagaimana nasibku dengan tangan yang terpotong. Wanita bengis itu pun tersenyum puas sudah membalaskan dendamnya.  Rasa sakit ini membuatku gila!
Lalu, apakah mereka sudah puas mencincang-cincang tubuhku? Kejutan yang lainnya pun menyusul. Kejutan yang akan mengubah hidupku untuk selamanya…



0 komentar: